Bagi Sedulur yang beragama Islam, tentunya sudah tidak asing lagi dengan niat mandi wajib laki-laki yang belum menikah dan sudah menikah. Ya, niat tersebut diucapkan atau dilafalkan dalam hati ketika kita hendak melakukan mandi wajib. Dalam ajaran agama Islam, mandi wajib sendiri merupakan sebuah proses bersih-bersih diri, dimana tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan kotoran, najis, dan juga mengembalikan kesucian.
Terdapat beberapa perbedaan dalam kegiatan mandi wajib pria dan juga wanita. Namun, pembahasan kali ini akan berfokus pada mandi wajib bagi pria saja. Penasaran bagaimana niat mandi wajib laki-laki yang benar dan sah bahasa Arab? Simak terus ulasan berikut sampai selesai, ya!
BACA JUGA: Bacaan Doa Istighosah Lengkap Beserta Dalil dan Artinya
Penyebab mandi wajib
Sebelum masuk ke pembahasan niat mandi wajib pria yang benar, ada baiknya kita pahami dulu apa-apa saja penyebab seseorang harus melakukan kegiatan mandi wajib tersebut. Di atas telah disinggung bahwa mandi wajib merupakan salah satu proses bersih-bersih diri, dimana tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran, najis, dan juga mengembalikan kesucian.
Secara umum, tanpa memandang jenis kelamin, ada enam penyebab kenapa seseorang harus mandi wajib. Penyebab-penyebab tersebut terdiri dari bertemunya dua khitan, keluarnya mani, kematian, haid (menstruasi), nifas, dan melahirkan. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing penjelasan penyebab mandi wajib sebelum kita mengulas tentang niat mandi wajib pria.
Berdasarkan tulisan dari Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc, terdapat enam hal yang membuat seorang Muslim harus mandi wajib, tiga di antaranya dapat dialami oleh kaum pria dan wanita, sedangkan tiga lainnya hanya dapat dialami oleh kaum wanita. Penyebab mandi wajib bagi pria dan wanita adalah bertemunya dua khitan, keluarnya mani, dan kematian. Penyebab mandi mandi wajib khusus bagi wanita adalah haid (menstruasi), nifas, dan melahirkan.
BACA JUGA: Niat Sholat Dhuha Lengkap Beserta Doa Sesudah Sholat Dhuha
1. Bertemunya dua khitan
Bertemunya dua khitan adalah istilah lain dari kegiatan seks. Apabila seseorang melakukan kegiatan tersebut, dalam artian penetrasi alat kelamin pria ke alat kelamin wanita maka ia harus mandi wajib setelahnya, entah itu keluar cairan sperma maupun tidak.
Hal tersebut sesuai dengan hadits berikut ini:
“Jika seseorang telah benar-benar melakukan hubungan intim dengan istrinya lantas bertemu dua kemaluan, ia diwajibkan untuk mandi.” (HR. Bukhari No. 291, dan Muslim No. 348)
2. Keluarnya mani
Masih melanjutkan pembahasan pada poin sebelumnya, ketika seseorang melakukan berbagai macam aktivitas yang menyebabkan keluarnya cairan mani (sperma), maka ia perlu untuk mandi wajib. Seperti yang dicantumkan dalam hadits ini:
“Sesungguhnya (mandi) dengan air disebabkan karena keluarnya air (mani).” (HR. Muslim No. 343)
Dalam ajaran agama Islam sendiri juga dijelaskan secara terperinci jenis keluarnya mani seperti apa yang menyebabkan mandi wajib. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Mani yang keluar dengan syahwat (hasrat dan nafsu seksual) dan membuat tubuh lemas.
- Mani yang baunya menyerupai bau adonan tepung, khas.
- Mani yang keluar dengan tadaffuq, curahan demi curahan.
3. Kematian
Salah satu hadits dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa seseorang yang meninggal perlu diberi mandi wajib.
“Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).” (HR. Bukhari No. 1253, dan Muslim No. 939)
Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc menjelaskan lebih lanjut bahwa seorang Muslim yang mati syahid tidak boleh dimandikan dan dishalatkan, tetapi wajib untuk dikafani dan dikuburkan sesuai dengan syariat Islam.
Bagi mereka selain umat Muslim, boleh dimandikan, bahkan juga boleh dikafani dan dikuburkan. Tetapi, mereka tidak perlu dishalatkan. Untuk janin yang meninggal dalam kandungan atau keguguran, dimana ia belum ada wujud bentuk dan kehidupan, maka ia tidak perlu dimandikan serta tidak wajib dishalatkan. Janin tersebut kemudian hanya perlu ditutup dengan kain dan disunnahkan untuk dikubur.
BACA JUGA: Bacaan Doa Duduk Diantara Dua Sujud, Arab, Latin & Artinya
4. Haid (menstruasi)
Haid adalah istilah lain dari menstruasi. Dalam Al Qur’an, telah dijelaskan hukum dari mandi wajib karena haid.
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al Baqarah:222)
5. Nifas
Nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan. Seorang wanita yang keluar nifas tetap dihukumi untuk mandi wajib.
6. Melahirkan
Hukum melahirkan sama dengan nifas. Maka dari itu, seorang wanita yang melahirkan setelahnya perlu untuk mandi wajib.
Rukun mandi wajib
Sebelum Sedulur mempelajari tentang niat mandi wajib, ada perlunya Sedulur untuk mengerti rukun dari kegiatan bersuci ini terlebih dahulu. Beberapa ulama Islam telah membahas apa yang menjadi dasar sebuah mandi wajib menurut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebuah hadits menyebutkan bagaimana cara mandi wajib yang benar.
أَمَّا أَنَا فَآخُذُ مِلْءَ كَفِّى ثَلاَثاً فَأَصُبُّ عَلَى رَأْسِى ثُمَّ أُفِيضُهُ بَعْدُ عَلَى سَائِرِ جَسَدِى
“Saya mengambil dua telapak tangan, tiga kali lalu saya siramkan pada kepalaku, kemudian saya tuangkan setelahnya pada semua tubuhku.” (HR. Ahmad No. 4/81)
Nah, dari hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa rukun dari kegiatan bersuci ini adalah menyiramkan air ke sekujur tubuh. Asalkan dengan niat, maka mandi tersebut sah hukumnya. Lalu, bagaimana niat mandi wajib laki-laki yang benar dan sah?
BACA JUGA: Doa Hujan Lebat dan Setelah Hujan Lengkap dengan Artinya
Niat mandi wajib laki-laki dan artinya
Niat mandi wajib keluar air mani dapat diucapkan melalui mulut atau juga dilafalkan dalam hati saja. Sesuai dengan hadits berikut:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari No. 1, dan Muslim No. 1907)
Namun, sah-sah saja apabila Sedulur ingin mengucapkan niat mandi wajib melalui mulut. Bacaannya adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Niat mandi wajib pria latin: Bismillahirahmanirahim nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta’ala.
Artinya adalah: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta’ala.”
Apabila Sedulur ingin membaca niat mandi junub untuk laki-laki yang lebih pendek, bisa dengan membaca lafal berikut ini:
Nawaitu ghusla lifrafil hadatsil akbari fardhan lillahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta’ala.“
BACA JUGA: 10 Kumpulan Doa untuk Anak Sholeh yang Penuh Makna
Tata cara mandi wajib pria yang benar menurut Islam
Berikut ini adalah penjelasan tata cara cara mandi wajib laki-laki dan doanya yang didahului pengucapan niat mandi wajib pria setelah mimpi basah.
- Mencuci tangan – Mencuci tangan sebanyak tiga kali sebelum mandi.
- Membersihkan kemaluan – Membersihkan kemaluan dan kotoran yang tersisa dengan tangan kiri.
- Mencuci tangan kembali – Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan kembali, bisa dengan tanah atau sabun.
- Berwudhu – Melakukan wudhu dengan sempurna seperti sebelum shalat.
- Mengguyur badan dengan air – Menyiram keseluruhan badan dengan air, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Siram sebanyak tiga kali.
- Mencuci kepala – Mencuci kepala dari kanan, lalu ke kiri.
- Menyela rambut – Menyela rambut agar air meresap ke bawah hingga kulit kepala.
- Mengguyur badan dengan air kembali – Mengguyur badan sebagai penutup, dimulai dari sisi kanan ke sisi kiri.
Di atas merupakan ulasan singkat niat mandi wajib atau mandi junub bagi pria, disertai dengan penjelasan cara-cara dan penyebabnya. Semoga artikel ini dapat membantu Sedulur agar dapat menjadi umat Muslim yang selalu taat pada ajaran Islam sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.