Pernahkah Sedulur mendengar tentang istilah naturalisme? Ia merupakan salah satu nama dari sebuah aliran dalam seni lukis sebagai cabang dari seni rupa. Aliran tersebut berusaha untuk menyajikan keindahan secara jujur dan apa adanya melalui goresan-goresan di kanvas.
Dalam seni lukis, terdapat beberapa aliran yang biasanya dianut oleh para pelukis untuk mencerminkan objek gambarnya. Di antara beberapa aliran dalam seni lukis tersebut adalah kubisme, ekspresionisme, impresionisme, realisme, fauvisme, dan lain sebagainya. Salah satu aliran yang akhir-akhir ini sering dipakai dalam seni lukis adalah naturalisme.
Lantas, apa yang dimaksud dengan naturalisme seni? Apa saja ciri-ciri beserta tokoh pentingnya? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.
BACA JUGA: Dongeng: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Jenisnya
Pengertian aliran naturalisme dalam seni lukis
Mengutip dari penjelasan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), naturalisme adalah aliran dalam seni yang menggambarkan sesuatu sebagaimana adanya. Selain itu, istilah tersebut juga dapat berarti karya seni rupa yang memiliki sifat kebenaran fisik dari alam.
Apabila ia dibedah secara mendalam, istilah tersebut berasal dari bahasa Inggris “naturalism” atau “nature”. Kata “nature” dalam bahasa Inggris sendiri memiliki arti alam. Maka dari itu, setiap lukisan yang termasuk dalam kategori aliran tersebut biasanya menggambarkan alam sekitar dengan mencerminkan kesesuaian dan kemiripan objek lukis tersebut. Tujuan dari aliran ini adalah agar objek lukis tersebut terlihat sangat natural.
Naturalisme secara ontologis dan metodologis
Apabila kita melihat istilah naturalisme dari sudut pandang ontologis, ia merujuk ke sesuatu yang serupa dengan bentuk materialisme. Dengan kata lain, ia mengacu pada hal material atau kebendaan yang terlihat serta tampak nyata.
Di sisi lain, apabila kita melihatnya dari sudut pandang metodologis, maka istilah naturalisme lebih mengacu kepada pencarian dari sebuah penjelasan. Penjelasan tersebut dapat berupa bagaimana atau apa yang ada dalam lingkungan sekitar kita. Lebih lanjut lagi, penjelasan tersebut dapat diamati, diuji, ditiru, dan juga diverifikasi.
BACA JUGA: Moral adalah: Pengertian, Tujuan, Ciri-Ciri dan Macamnya
Seni lukis aliran naturalisme
Kembali ke pembahasan seni lukis sebagai cabang dari seni rupa, lukisan yang menganut aliran ini dibuat agar terlihat realistis seperti referensinya yang terdapat pada alam sekitar. Naturalisme juga dapat menjadi bentuk apresiasi dari seniman-seniman terhadap keindahan alam. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pelukis dengan aliran ini lazimnya akan mengangkat sebuah tema tentang kecantikan dari pemandangan alam yang ia lihat.
Dalam seni lukis aliran naturalisme, seniman biasanya akan berusaha untuk menggambarkan objek lukis yang ia pilih secara apa adanya. Walaupun begitu, para seniman ini tidak begitu saja meninggalkan subjektivitas dalam karyanya. Tetap saja dalam lukisan beraliran ini akan diselipkan emosi, pandangan, opini-opini pribadi, dan juga keinginan di bawah alam sadar sang pelukis.
Subjektivitas ini pada akhirnya menimbulkan berbagai macam variasi dalam aliran seni lukis ini. Sebagai contoh, lukisan alam yang digambarkan secara indah namun tampak begitu romantis, erotis, bergairah, atau kesan-kesan tersirat lain yang pelukis berusaha sampaikan. Selain itu, lukisan yang termasuk dalam kategori ini juga lebih sering memilih objek lukis yang keindahannya terpancar. Hal itu karena memang aliran ini lebih mementingkan bentuk fisik dari objek lukis.
Seniman naturalisme
Para seniman dalam aliran ini umumnya akan melihat sebuah objek lukis dari satu sudut pandang. Contoh naturalisme adalah ketika melukis sebuah lembah. Maka yang dilihat adalah hamparan pepohonan dan juga bukit.
Mereka pun tidak bisa serta merta memasukkan aspek-aspek lain dalam objek lukis yang tidak tampak secara kasat mata. Terlebih jika tidak tampak oleh mata di dalam bidang lukisan. Sebagai contoh dalam lukisan lembah tadi, meskipun terdapat sisi-sisi lembah atau bukit yang sebenarnya dapat terlihat, akan tetapi dalam persepsi tercipta makna lembah atau bukit yang lain juga.
Alhasil, apabila terdapat keterbatasan dalam menginterpretasikan objek lukis yang seniman lihat, maka biasanya seniman akan berusaha untuk meniru semirip mungkin alam atau lingkungan sekitar objek. Teknik tersebut kemudian akan menghasilkan lukisan yang natural dengan imajinasi yang berkembang dari realitas objek lukis sesungguhnya.
BACA JUGA: Inovatif: Pengertian, Ciri-Ciri, Manfaat, Karakteristik & Contohnya
Naturalisme dalam sastra
Istilah naturalisme tidak hanya terdapat pada bidang seni lukis dan seni rupa. Istilah tersebut juga ada dalam bidang sastra.
Sedikit berbeda dari definisinya dalam lingkup seni lukis, istilah naturalisme dalam sastra merujuk pada karya-karya berjenis prosa fiksi yang lebih radikal dari karya-karya realisme. Karya tersebut akan akan menceritakan segamblang dan senyata mungkin dari peristiwa yang sering terjadi sehari-hari. Tentunya tidak akan ada sensor dalam adegan atau dialog yang agak kontroversial.
Seperti yang Sedulur telah pahami, naturalisme dalam seni lukis merupakan salah satu aliran atau kategori dimana karya-karya lukis yang dihasilkan memiliki kemiripan dengan alam, sangat mirip dengan referensi objek lukis. Sementara dalam dunia sastra, karya-karya yang dapat dimasukkan ke dalam kategori tersebut umumnya ditulis dengan huruf “N” besar, dengan tujuan untuk menyatakan konteks spesifik yang dikandung di dalamnya, bukan sekedar sifat yang natural.
Perbedaan naturalisme dan realisme
Sedulur pastinya sudah lebih paham dengan apa yang dimaksud aliran naturalisme dalam seni lukis. Aliran tersebut adalah aliran dalam seni lukis yang menggambarkan sesuatu sebagaimana adanya. Istilah tersebut juga dapat berarti karya seni rupa yang memiliki sifat kebenaran fisik dari alam. Ternyata, aliran tersebut juga mirip dengan realisme sebagai salah satu aliran dalam seni lukis lainnya. Lalu, apa yang membedakan kedua aliran tersebut?
Bagi sebagian orang awam, definisi dari aliran naturalisme sering tertukar dengan aliran realisme. Tetapi, pada kenyataannya cukup mudah untuk membedakan dua aliran dalam seni lukis sebagai cabang seni rupa tersebut.
Karya-karya lukis yang termasuk ke dalam aliran realisme umumnya mengangkat tema yang realistis, gambar pada lukisan tidak perlu dibuat dengan semirip mungkin terhadap referensinya. Beda dengan aliran naturalisme dalam seni lukis, karya-karya yang termasuk ke dalam aliran tersebut lebih mengutamakan kemiripan gambar yang dilukiskan sesuai dengan referensi objek lukis di alam.
BACA JUGA: Cerpen: Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, Unsur & Contohnya
Ciri-ciri naturalisme
Setelah memahami tentang definisi aliran tersebut sebagai salah satu aliran yang banyak digunakan pada karya-karya lukis saat ini dan juga perbedaanya dengan aliran realisme, pada pembahasan ini kita akan membahas tentang ciri-ciri serta karakteristik yang dicerminkan oleh karya lukis dalam aliran tersebut.
Membedakan aliran naturalisme dari aliran lainnya memang susah-susah gampang, terlebih lagi jika karya lukis dari aliran ini disandingkan dengan karya lukis dari aliran realisme. Tetapi tenang dulu Sedulur, kita dapat mengacu kepada beberapa poin di bawah ini untuk mencirikan beberapa karakteristik khasnya.
- Karya lukis yang termasuk ke dalam aliran naturalisme lebih mengutamakan kemiripan lukisan dengan objek lukis yang menjadi referensi seniman.
- Karya lukis yang termasuk ke dalam aliran tersebut mengangkat tema tentang pemandangan yang nyata dapat dilihat secara kasat mata, seperti keindahan alam.
- Karya lukis yang termasuk ke dalam aliran naturalisme tidak hanya menampilkan berbagai lukisan yang indah, tetapi akan menampilkan kemurnian yang terkandung dalam objek lukis.
- Karya lukis yang termasuk ke dalam aliran tersebut melukiskan keindahan sesuai dengan apa yang dilihat oleh mata sang pelukis, tanpa melebih-lebihkan atau mengurangi keindahan tersebut.
- Karya lukis yang termasuk ke dalam aliran tersebut utamanya memiliki teknik-teknik serta keterampilan dari para seniman.
- Karya lukis yang termasuk ke dalam aliran tersebut merupakan apresiasi dan bentuk kekaguman para seniman kepada alam sekitar.
Tokoh aliran naturalisme
Naturalisme merupakan aliran dalam seni lukis yang menggambarkan sesuatu sebagaimana adanya. Istilah tersebut juga dapat merujuk ke karya seni rupa yang memiliki sifat kebenaran fisik dari alam. Terdapat beberapa ciri dari aliran ini yang membedakannya dari aliran-aliran lain dalam seni lukis, seperti mengutamakan kemiripan dengan objek lukis, menampilkan kemurnian objek lukis, serta menjadi bentuk apresiasi dan kekaguman terhadap objek lukis.
Sebagai sebuah aliran dalam seni lukis, tentunya terdapat beberapa tokoh yang berjasa dan banyak memberikan sumbangsih terhadap perkembangan aliran ini. Kira-kira siapa saja tokoh penting dalam aliran seni lukis ini?
BACA JUGA: Ragam Hias Geometris: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis & Contohnya
1. John Constable
John Constable merupakan pelukis landscape berkebangsaan Inggris yang lahir pada 11 Juni 1776. Ia dikenal luas dengan ekspresi romantic-nya dalam setiap goresan yang ia tuangkan ke kanvas. Nama John Constable menjadi melejit karena lukisan Dedham Vale yang menarik banyak perhatian orang. Kesan romantic memang sering tersirat dalam setiap lukisannya. Ia pernah menuturkan bahwa melukis hanyalah kata lain dari perasaan.
Beberapa karya lukis John Constable yang paling terkenal adalah Wivenhoe Park (1816), Dedham Vale (1821), dan The Hay Wain (1821). Walaupun memang ia menjadi salah satu tokoh dalam aliran naturalisme pada seni lukis, tetapi John Constable tidak memiliki kesempatan yang lama untuk menikmati pundi-pundi hasil karya dan jerih payahnya tersebut. Terlebih lagi, karya-karya lukis John Constable lebih banyak diminati di negara Prancis ketimbang di kampung halamannya di Inggris.
2. Amaldus Clarin Nielsen
Amaldus Nielsen, atau yang bernama lengkap Amaldus Clarin Nielsen, merupakan salah satu pelukis kenamaan dari Norwegia. Ia lahir pada tanggal 23 Mei 1838 di Halse, Norwegia. Amaldus Nielsen mendapat julukan “pelukis naturalis pertama Norwegia” karena dedikasi dan sumbangsihnya terhadap aliran tersebut.
Beberapa karya lukisan ternama milik Amaldus Nielsen adalah Hvalørhei (1874), Skovbillede (1896), Morgen ved Ny-Hellesund (1885), Ensomt sted (1901), Fra Bankefjorden (1910) dan Kveld på Jæren (1925). Rata-rata lukisan naturalismenya dihasilkan di daerah Norwegia Barat dan Norwegia Selatan.
3. William Bliss Baker
William Bliss Baker merupakan salah satu tokoh influential dalam perkembangan aliran seni lukis ini. Ia lahir pada 27 November 1859 di New York. Pelukis berkebangsaan Amerika Serikat tersebut dianugerahi penghargaan Hallgarten Prize pada tahun 1884 oleh National Academy of Design atas karya-karyanya. Salah satu lukisan William Bliss Baker yang paling terkenal adalah Fallen Monarchs (1886) yang ia lukis di daerah Ballston Lake. Selain itu juga terdapat beberapa lukisan lain seperti A Pleasant Day at Lake George (1883) dan Morning After the Snow (1887).
4. Thomas Cole
Thomas Cole lahir pada 1 Februari 1801. Ia merupakan pelukis kebangsaan Inggris-Amerika yang terkenal karena karya-karya lukisan landscape dan lukisan sejarahnya. Thomas Cole juga dikenal karena kemampuannya merepresentasikan kesan romantis dalam setiap karya indahnya. Beberapa lukisan terkenal dari Thomas Cole adalah The Titan’s Goblet (1833), The Course of Empire (1833–36), The Oxbow (1836), dan The Voyage of Life (1842).
5. Béla Iványi-Grünwald
Salah satu tokoh aliran naturalisme dalam seni lukis adalah Béla Iványi-Grünwald. Ia lahir pada 6 Mei 1867 di Som, Hungaria. Béla Iványi-Grünwald merupakan lulusan dari Academy of Fine Arts Budapest dan juga sempat menimba ilmu di Académie Julian.
The Warrior’s Sword (1890), Ave Maria (1891), Moonrise (1897), In the Valley (1901), Dying Clothes (1903), dan Gypsy Girls by the Banks of the Lápos (1909) menjadi beberapa lukisan kenamaan buatan Béla Iványi-Grünwald. Selain dikenal sebagai salah satu tokoh dalam aliran naturalisme, ia ternyata juga beberapa kali menghasilkan karya-karya bernuansa aliran fauvisme dan baroque.
6. Soedjono Abdullah
Soedjono Abdullah merupakan salah satu seniman naturalisme Indonesia. Ia lahir pada tanggal 31 Agustus 1911 di Yogyakarta, Indonesia. Soedjono Abdullah merupakan kakak dari Basuki Abdullah dan anak dari Abdullah Suriosubroto, yang keduanya merupakan sama-sama pelukis landscape.
Soedjono Abdullah terkenal dengan cara pengerjaan lukisan yang cepat, memberikan impresi yang apik, berkesan sekelebat, dengan garis-garis yang tampak tangkas. Beberapa karya terkenal yang dihasilkannya adalah Pasar Ikan (1950), Gunung Gede (1940-1960), Ngarai Sianok (1940-1960), dan Telaga Di Kaki Gunung (1940-1960) yang menjadi salah satu koleksi Ir. Soekarno di Istana Kepresidenan Jakarta.
Itulah pembahasan lengkap mengenai naturalisme sebagai salah satu aliran dalam seni lukis. Di atas sudah diulas mengenai beberapa pengertiannya, ciri-ciri, serta contoh dari karya yang termasuk dalam kategori aliran seni lukis tersebut.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.