Sedulur pasti mengenal istilah masokis? Merupakan gejala seksual yang tidak biasa, namun bisa saja terjadi kepada siapapun. Termasuk Sedulur Super sekalian. Oleh karena itu, Sedulur penting untuk mengetahui pengertian istilah ini dan mengenali segala macam tentang istilah ini.
Persoalan seksualitas banyak gejala dan penyimpangan yang terjadi, salah satunya adalah masokis. Salah satu ciri dari kelainan seksual ini adalah hasrat kepuasan seksual yang didapatkan ketika merasa disakiti dan dilecehkan oleh pasangannya. Ini jelas sebuah penyimpangan. Lantas seperti apa pengertiannya? Yuk, simak ulasannya di sini!
BACA JUGA: 8 Tips & Cara Foreplay agar Hubungan Intim Lebih Bergairah
Pengertian dan definisi
Penjelasan singkat di atas tentu saja tidak akan menjawab pertanyaan apa itu masokis. Masokis adalah sebuah gejala psikologi yang menunjukan kelainan seksual kepada seseorang yang merasakan kenikmatan dan kepuasan seksual ketika diperlakukan secara kasar hingga disakiti dan dilecehkan oleh pasangannya.
Melihat penjelasan di atas, masokis artinya sebuah penyimpangan yang memiliki potensi membahayakan diri. Pelaku masokisme bisa mewujudkan hasrat dari fantasi seksualnya dengan cara menyakiti diri sendiri. Tak jarang pula pelaku masokisme beraksi dengan pasangannya yang memiliki perilaku sadistis, yaitu suatu kelainan seksual ketika kepuasan seksual seseorang diperoleh dengan cara menyakiti pasangannya secara fisik dan psikis.
Salah satu bentuk perilaku masokisme seksual yang paling berbahaya adalah asfiksia seksual. Kondisi tersebut membuat para masokisme merasa terangsang dan mendapat kepuasan seksual ketika dirinya dicekik, dijerat dengan tali, atau dibekap dengan kantung plastik. Hal ini sudah pasti berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, dan juga dapat mengancam nyawa.
Masokisme hanya satu dari banyak gejala gangguan seksualitas. Terdapat gangguan seksual yang menyimpang lainnya, yang juga berkaitan dengan masokisme. Berikut ini adalah daftarnya:
- Fetisisme: merupakan perlaku seksual yang menyimpang, seseorang yang bergairah secara seksual kepada benda mati yang tidak umum, seperti pakaian dalam, kain dan benda lainnya.
- Sadomasokisme: merupakan gangguan seksual yang mirip dengan masokisme. Penderita akan merasakan hasrat seksualitasnya muncul setelah melukai pasangannya.
- Ekshibisionisme: merupakan gangguan seksual yang merasakan kepuasan seksual dengan memperlihatkan alat kelamin kepada korban. Semakin korban merasa ketakutan dan jijik, semakin penderita merasa terangsang secara seksual.
- Hiperseksual: merupakan gejala seksual yang tidak pernah merasa puas hanya dengan satu pasangan dan dengan satu kali hubungan seks.
- Pedofilia: merupakan gangguan seksual yang mengalami rangsangan seksual kepada anak kecil atau anak yang berusia di bawah umur.
- Voyeurisme: merupakan gangguan seksual yang akan merasakan hasrat dan gairah seks ketika mengintip seseorang yang sedang telanjang, mandi atau berhubungan seksual.
Tentu saja masih banyak lagi gangguan kejiwaan yang berkaitan dengan penyimpangan seksual. Hal ini merupakan salah satu yang wajib Sedulur ketahui, selain sebagai pengetahuan dasar juga sebagai antisipasi terhadap orang-orang terdekat agar tidak mengalami hal tersebut.
BACA JUGA: Fakta Berhubungan Saat Haid, Ketahui Manfaat, Risiko & Tips
Penyebab masokis
Setelah mengetahui arti masokis, Sedulur harus mengetahui penyebab-penyebabnya. Tentu saja, dalam setiap permasalahan dan gangguan kejiwaan, terdapat penyabab utama yang mendorongnya. Meskipun merupakan sebuah gangguan, bagi yang mengalami hal ini merupakan sebuah kenikmatan.
Seorang individu masokisme terdapat hubungan antara pengalaman emosional dengan hasrat seksual. Namun hal ini juga berkaitan dengan beberapa faktor yang mendorognya. Berikut ini beberapa penyebabnya. Yuk, simak dan pahami penjelasannya di sini!
1. Gangguan di otak
Gangguan yang terjadi dalam otak dapat membuat semacam bahan kima yang mempengaruhi pikiran, emosi dan tindakan. Hal tersebut menyebabkan kondisi tubuh menjadi tidak seimbang. Keseimbangan yang tidak tepat dapat menyebabkan permasalahan dalam berpikir, merasakan sesuatu, dan sehingga dapat mengamali perilaku masokis.
2. Stress menjadi pengaruh
Penyebab lainnya yaitu stress. Stress dapat mempengaruhi banyak hal, sehingga bisa menjadi penyebab perilaku masokis. Banyak sekali masalah yang dapat menyebabkan stress, yaitu tekanan keuangan, atau permasalahan kehidupan. Hal tersebut bisa memicu mengalami gangguan jiwa, bukan hanya mengalami masokisme,
3. Mangalami permasalahan hidup
Masokis bahasa gaul adalah BSDM, yang merupakan istilah bahasa Inggris untuk gangguan ini. Penyebab yang menimbulkan masalah ini adalah salah satunya banyak masalah hidup yang dialami. Terutama masalah dalam keluarga. Biasanya gejala ini dialami ketika remaja beranjak ke dewasa. Konflik dalam keluarga atau juga ada kerabat yang memiliki masalah gangguan jiwa juga.
BACA JUGA: 12 Gaya Berhubungan Agar Lama, Agar Menambah Keintiman
Gejala masokisme
Ada kaitan masokisme psikologi, karena merupakan sebuah gangguan kejiwaan. Biasanya, gejala yang ditunjukan untuk gangguan ini adalah kecemasan, rasa bersalah, perasaan malu dan perasaan negatis yang memenuhi pikiran. Saat melakukan hubungan seksual, muncul perasaan negatif dan membayangkan kepuasaan dengan mendapatkan perlakuan yang menyakitkan.
Apabila seorang individu memenuhi kriteria masokisme seksual, itu juga harus dievaluasi dan ditentukan jika gangguan tersebut menunjukan gejala-gejala di bawah ini:
- Melibatkan asfiksiaofilia, yaitu saat individu membatasi pernapasannya untuk mencapai gairah yang diinginkan.
- Berada dalam lingkungan yang terkendali, artinya individu tersebut hidup dalam lingkungan yang secara khusus membatasi kesempatan untuk terlibat dalam perilaku seksual masokis.
- Dalam remisi penuh, sedangkan penderitanya tidak mengalami kesusahan atau gangguan di bidang penting kehidupan setidaknya selama 5 tahun saat berada dalam lingkungan yang tidak terkendali.
Siapa yang bisa mengalami masokisme?
Gejala di atas bisa saja terjadi pada lelaki dan ciri-ciri wanita masokis. Siapapun bisa mengalami gangguan ini, umumnya seseorang mengalami masokisme ketika beranjak dari remaja menuju dewasa. Sekitar ujua 19 tahun, awal gejala gangguan masokisme muncul.
Namun, hal tersebut tidak tiba-tiba muncul. Biasanya di masa kecil sempat mengalami trauma akan kekerasan. Jika pada masa anak-anak pernah melakukan permainan yang berkaitan dengan kekerasan. Atau pernah mengalami trauma atas kekerasan yang dilakukan. Sehingga memunculkan fantasi akan kenikmatan disiksa dan sebagainya.
Hasrat seksualnya akan beralih kepada perlakuan yang menyakitkan. Bahkan dalam aktivitas seksual, perlakuan menyiksa seperti mengigit menyubit dan lain sebagainya jika hal tersebut merangsang hasrat seksual, bisa jadi sebagai indikasi masokisme.
Setiap penyakit tentu saja ada obatnya. Kedatipun tidak ada, obat tersebut hanya belum ditemukan saja. Untuk gangguan masokisme, setidaknya terdapat dua jenis pengobatan yang bisa dilakukan. Pertama psikoterapi dan meminum obat-obatan. Lantas apa saja cara mengobatinya? Berikut penjelasannya:
1. Psikoterapi
Masokis dan psikopat merupakan dua gangguan kejiwaan yang bisa diatasi dengan melakukan terapi kejiwaan. Atau yang dikenal juga dengan istilah psikoterapi. Tujuan dilakukannya psikoterapi adalah untuk mengungkap dan mengatasi penyebab perilaku masokisme yang terjadi.
Melalui psikoterapi, pasien akan dibimbing dan dilatih pola pikirnya agar mereka lebih waspada terhadap dampak atau risiko dari perilaku masokis yang dimilikinya. Dengan demikian, pasien yang memiliki kecenderungan menjadi masokis diharapkan dapat mengubah perilaku seksualnya agar tidak membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.
2. Penggunaan obat-obatan
Cara mengatasi masokis selanjutnya adalah dengan mengkonsumsi obat-obatan. Obat-obatan ini merupakan pendukung psikoterapi yang dilakukan. Obat-obatan yang diberikan juga berkaitan dengan penurunan kadar cairan dalam tubuh. Seperti cairan testosteron untuk menekan hasrat dan libido seksual.
Biasanya yang mengalami masokisme akan mengalami kecemasan dan depresi, dokter dan psikiater akan memberikan obat penenang dan antidepresan untuk mengatasi kondisi tersebut. Berkaitan dengan obat-obatan yang boleh dikonsumsi harus sesuai dengann resep dokter dan memiliki aturan ketat. Karena obat yang dikonsumsi merupakan obat yang sangat keras.
Sekian penjelasan terkait pengertian dari masokis serta bahaya yang mengitarinya. Semoga artikel ini bisa memberi pemahaman seksualitas yang cukup untuk Sedulur. Agar Sedulur bisa terhindar dari penyakit jiwa yang mengancam ini, Sedulur harus tetap menjaga kesehatan fisik sebagai modal utama agar jiwa tetap sehat juga.
Sebagaimana kata pepatah, tubuh yang sehat menghasilkan jiwa yang kuat. Maka dari itu, sembako yang dikonsumsi harus kualitas terbaik. Sedulur bisa membeli kualitas sembako terbaik untuk dikonsumi di Aplikasi Super. Yuk, klik di sini untuk download dan pelajari terkait Aplikasi Super.