Penyakit Herpes: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya

Herpes adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus. Biasanya virus ini akan menyerang kulit manusia dan lebih rentan mengenai orang dengan kondisi tubuh yang lemah. Siapapun bisa terinfeksi oleh virus ini. Umumnya, orang mengenal herpes sebagai penyakit menular yang disebabkan oleh aktivitas seksual dan nantinya bisa menyerang ke bagian kelamin.

Herpes kelamin atau genital tergolong ke dalam penyakit menular seksual. Ia menyebabkan luka melepuh di area kelamin. Meski demikian, orang yang terserang virus ini juga bisa tidak terlihat atau tanpa gejala. Lalu, apa itu virus herpes, penyebab, gejala, dan cara mengobatinya? Mari kita simak bersama semua hal yang berkaitan dengan virus ini.

BACA JUGA: 9 Penyakit Kulit yang Sering Menyerang & Cara Mengobatinnya

Apa itu herpes?

Apa itu herpes
klikdokter

Herpes adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi herpes simpleks virus (HSV). Biasanya, kemunculannya ditandai dengan lepuhan pada kulit di sekitar mulut atau alat kelamin. Gejala yang terlihat umumnya adalah kulit berwarna kemerahan dan berisi cairan. Ada dua jenis HSV yakni HSV-1 dan HSV-2.

HSV-1 biasanya menyerang mulut dan kulit sekitarnya. Adapun HSV-2 menyebabkan herpes genital yang mampu menular melalui aktivitas seksual. Ketika menghinggapi tubuh, ia bisa bertahan lama dalam tubuh seseorang. Maka dari itu, ia dikategorikan sebagai penyakit jangka panjang.

Penyebab herpes

penyebab
alodokter

Faktor utama penyakit ini muncul adalah virus. Tentunya, virus tersebut tidak muncul begitu saja. Jenisnya yang berbeda pun disebabkan oleh alasan yang berbeda juga. Namun secara general, beberapa penyebab virus ini muncul diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Berhubungan seks baik itu vagina maupun anal tanpa kondom
  • Disebabkan oleh seks oral dengan orang yang memiliki luka dan ruam penyakit di sekitar mulut
  • Menggunakan sex toy secara bergantian
  • Berciuman dengan orang yang memiliki ruam penyakit di sekitar mulut
  • Melalui kelahiran jika ibu merupakan pengidap dan memiliki luka ketika melahirkan
  • Herpes pada bayi bisa disebabkan karena dicium oleh orang yang memiliki luka akibat virus tersebut di mulutnya

BACA JUGA: 10 Penyebab Sakit di Ulu Hati, Gejala & Cara Mengobatinya

Gejala Herpes

gejala herpes
hellosehat

Terdapat beberapa tahap untuk mengetahui seseorang terserang virus herpes. Pertama, diawali dengan munculnya bintil berwarna putih tampak berisi air. Bintik ini berkelompok dan menjadi kemerahan. Lama-lama berisi nanah berwarna hijau. Bintil itu juga bisa pecah sehingga nampak seperti sariawan pada kulit. Fase ini bisa berlangsung 3 minggu disertai demam.

Kedua, fase laten. Pada fase ini, virus berada dalam saraf tulang belakang manusia. Pada fase ini gejala yang pertama bisa tidak terasa, namun penularan tetap terjadi akibat pelepasan virus masih terus berlangsung. Maka dari itu, seseorang bisa saja tertular penyakit ini ketika kondisinya terlihat baik-baik saja.

Ketiga, infeksi rekuren. Pengidap dapat merasakan beberapa gejala seperti panas, gatal, dan nyeri di daerah kulit tersebut. Ada pula gejala tambahan lain seperti rasa nyeri ketika buang air kecil, keputihan, konstipasi atau sembelit, dan hilang sensasi pada kulit. Gejala ini biasanya berlangsung 7-10 hari.

Komplikasi herpes

komplikasi penyakit
republika

Komplikasi akibat penyakit ini bisa berupa penyebaran infeksi ke bagian tubuh yang lain. Kemudian bisa juga muncul penyakit lainnya seperti radang otak dan selaputnya, radang paru-paru, hepatitis, esofagus, dan kematian jaringan retina mata.

Jika penyakit yang diderita berbentuk cacar air, maka nantinya bisa mengakibatkan ruam yang menyebar ke bagian mata, ruam yang diikuti oleh sesak napas dan sakit kepala, dan ruam yang diikuti dengan infeksi bakteri sekunder pada daerah tersebut.

Khusus untuk ibu hamil yang tengah atau pernah mengidap penyakit ini, ia harus senantiasa rajin berkonsultasi ke dokter. Hal ini dikarenakan proses persalinan akan dipengaruhi oleh kondisi tubuh ibu yang menjadi pengidap. Biasanya proses persalinan akan dilakukan secara caesar untuk menghindari terkenanya bayi pada luka-luka akibat virus yang diderita sang Ibu.

BACA JUGA: Sakit Kepala Bagian Belakang, Ini Penyebab dan Obatnya!

Faktor risiko herpes

faktor risiko
jawapos

Seperti yang sudah diulas sebelumnya, penyakit ini bisa menyerang siapa saja dari bayi hingga lansia. Namun, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risikonya. Pertama, usia yang lebih dari 50 tahun. Ini juga berkaitan dengan sistem imun yang semakin melemah. Begitu pula dengan orang pengidap penyakit yang melemahkan sistem imun seperti HIV/AIDS dan kanker.

Kemudian, orang yang sedang menjalani perawatan kanker seperti radiasi dan kemoterapi juga dapat menurunkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Selain itu, konsumsi obat-obatan yang dirancang untuk mencegah penolakan terhadap organ transplantasi, misalnya penggunaan steroid yang berkepanjangan seperti prednison juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

Untuk HSV-2, faktor risiko bisa meningkat kepada orang dengan jenis kelamin perempuan. Aktivitas sex yang tidak aman dan berganti-ganti pasangan serta karena berhubungan intim di usia yang sangat muda. Sistem kekebalan tubuh yang lemah dan penyakit kelamin lainnya juga bisa meningkatkan risiko terserangnya tubuh oleh virus jahat ini.

Jenis-jenis herpes

jenis-jenis
halodoc

Terdapat lebih dari 1000 jenis yang telah ditemukan, namun hanya 8 jenis virus yang bisa menginfeksi manusia. Kedelapan virus tersebut adalah sebagai berikut:

  • HSV-1 yang bisa menyebabkan luka dan benjolan melepuh di sekitar bibir dan wajah.
  • HSV-2 atau yang tergolong ke dalam jenis penyakit kelamin menular. Ruam dan luka biasanya muncul di sekitar alat kelamin bagian luar dan di daerah sekitar anus.
  • Herpes zoster atau lebih dikenal dengan cacar api. Ia bisa menyerang orang yang pernah terkena cacar air. Gejala herpes zoster salah satunya nyeri pada kulit disertai panas dan sensasi terbakar dan terasa tertusuk benda tajam.
  • Cytomegalovirus atau CMV, tergolong ke dalam virus umum. CMV menular dari orang ke orang melalui cairan tubuh, seperti darah, air liur, urin, air mani, dan ASI.
  • Virus Epstein Barr yang mampu memicu mononukleosis. Virus ini juga sering disebut penyakit berciuman karena sering menular akibat bersatunya air liur. Padahal, faktornya juga bisa karena penggunaan gelas yang sama loh.
  • Kaposi’s sarcoma herpesvirus. Infeksi virusnya memicu pertumbuhan sel kanker di sekitar pembuluh darah dan limfa.
  • Virus B. Ini menyebabkan ensefalitis, radang otak dan bisa berakibat fatal. Virus B ditularkan ke manusia melalui gigitan monyet yang terinfeksi, lalu dibawa ke neuron yang menuju ke otak.
  • HHV 7, biasanya menyerang dan menginfeksi anak-anak. Virus ini sudah dikaitkan dengan kasus roseola, pityriasis rosea, dan komplikasi transplantasi.

BACA JUGA: Obat Sakit Gigi Paling Ampuh Pereda Nyeri Bisa Dibeli di Apotek

Pantangan herpes

pantangan herpes
obatperawatan

PEnyebab timbulnya penyakit ini adalah virus yang menyerang imun manusia. Penularannya pun tidak berkaitan dengan makanan atau minuman. Dengan demikian, tidak ada makanan atau minuman yang menjadi pantangan bagi penderita. Namun, tetap ingat bahwa pengidap penyakit ini harus selalu mengonsumsi makanan sehat yang mampu meningkatkan imun.

Pengidap penyakit ini bisa mencoba mengonsumsi makanan yang meningkatkan daya tahan tubuh. Misalnya adalah buah, sayur, dan konsumsi makanan lain yang seimbang. Pola makan yang teratur juga harus diterapkan demi menghindari penyakit lainnya. Tidur yang cukup, menjaga kebersihan juga menjadi salah satu pola hidup yang harus diterapkan.

Apakah herpes menular?

apakah menular?
idntimes

Penyakit menular terdiri dari banyak jenisnya. Penyebab menularnya penyakit bisa dikarenakan oleh banyak faktor. Berbicara mengenai penyakit menular, pada umumnya ditandai dengan ruam atau pelepuhan yang disertai dengan rasa nyeri di area kelamin. Ada banyak jenis penyakit menular seksual, diantaranya adalah chlamydia, gonore, sifilis, trikomoniasis, dan HIV.

Penularan herpes biasanya terjadi akibat kontak ke kulit orang yang mengidap penyakit tersebut. Biasanya, seringkali terjadi saat berhubungan sex vaginal, oral seks, anal seks, dan karena berciuman. Penyakit ini bisa menimbulkan lepuhan yang dapat pecah dan menimbulkan rasa nyeri dan gatal yang kadang datang, hilang, kemudian terasa lagi.

BACA JUGA: 8 Obat Alami Paling Ampuh Mengatasi Sakit Tenggorokan

Cara mengobati herpes

Penyakit herpes bisa diobati melalui berbagai cara. Sebenarnya, penanganan harus disesuaikan dengan jenis penyakit yang diidap. Untuk mengobati keluhan ini, biasanya dokter akan menganjurkan pengidap untuk mengonsumsi antivirus, seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir. Obat perlu diberikan paling lambat 3 hari sejak gejala herpes kulit muncul.

Obat lain yang biasa diberikan untuk pengidap adalah analgesik yang bertujuan untuk meringankan rasa nyeri dan mengatasi peradangan pada kulit. Kemudian ada antikonvulsan yang digunakan untuk mengatasi kejang. Ini juga bisa diberikan dokter untuk mengobati rasa nyeri yang terasa berkepanjangan.

Selain meminum pereda nyeri, pengidap juga bisa melakukan hal lain selama masa penyembuhan. Diantaranya adalah mandi menggunakan air suam, mengompres kulit yang terkena ruam dengan air hangat atau dingin, menggunakan pakaian katun dan lebih baik pakaian longgar, dan menjaga area terluka atau koreng agar tetap kering dan bersih.

Demikian pembahasan dan gambar penyakit herpes dari mulai pengertian, gejala, penyebab, jenis-jenis, hingga cara mengobatinya. Hal penting dalam pencegahan penyakit ini adalah untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak melakukan aktivitas seksual yang sembarangan. Semoga Sedulur selalu dalam keadaan sehat dan jangan lupa menjaga kesehatan.