Daftar pustaka merupakan daftar rujukan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis ilmiah. Dalam menulis daftar pustaka, terdapat beberapa gaya yang dapat dipilih. Misalnya yaitu daftar pustaka APA Style yang cukup populer karena banyak digunakan di berbagai instansi dan perguruan tinggi di Indonesia.
APA Style sendiri merupakan singkatan dari American Psychological Association Style, yaitu gaya penulisan daftar pustaka yang merujuk pada organisasi APA. Sesuai dengan namanya, daftar pustaka ini mulanya digunakan dalam bidang ilmu sosial dan psikologi atau perilaku.
Apakah Sedulur sudah tahu bagaimana cara penulisan daftar pustaka APA Style? Jika belum, berikut ini Super sudah merangkum informasi lengkapnya, mulai dari pengertian, ciri-ciri, cara penulisan, dan contohnya. Yuk, langsung simak artikel di bawah ini!
BACA JUGA: Cara Menulis Daftar Pustaka Website yang Benar & Contohnya
Apa itu daftar pustaka?
Sebelum mencari tahu tentang daftar pustaka APA Style, ada baiknya Sedulur memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan daftar pustaka.
Disampaikan sebelumnya, daftar pustaka merupakan daftar rujukan atau sumber yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis ilmiah. Dengan kata lain, daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut abjad, sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Lantaran berisi daftar sumber yang digunakan dalam menulis sebuah karya ilmiah, daftar pustaka juga dikenal sebagai referensi, rujukan, sumber rujukan, pranala, atau sumber pustaka. Daftar pustaka ini umumnya dicantumkan di halaman paling akhir dari sebuah karya ilmiah.
BACA JUGA: Cara Menulis Daftar Pustaka Jurnal yang Benar Secara Otomatis
Daftar pustaka APA Style
Terdapat beberapa cara atau gaya yang dapat dipilih dalam menulis daftar pustaka, satu di antaranya yaitu daftar pustaka APA Style yang cukup populer di Indonesia karena banyak digunakan di berbagai instansi maupun perguruan tinggi. Istilah APA Style sendiri merupakan singkatan dari American Psychological Association Style. Sekadar informasi, APA merupakan organisasi profesi di bidang psikologi di Amerika Serikat yang dibentuk pada 1892 silam.
Sementara, daftar pustaka APA Style adalah gaya penulisan daftar pustaka yang banyak digunakan dalam bidang sosial dan psikologi. Secara umum, daftar pustaka APA Style mencakup informasi atau hal-hal sebagai berikut.
- Nama belakang penulis yang diikuti dengan inisial nama depan.
- Tahun penerbitan buku yang ditulis dalam tanda kurung.
- Judul buku yang dicetak miring.
- Edisi (dalam kurung bulat), jika selain yang pertama.
- Kota penerbit
- Nama penerbit
Selain berkaitan dengan daftar pustaka, aturan APA Style juga digunakan untuk menulis kutipan. Menurut prinsip atau gaya APA, kutipan ditulis dengan ketentuan yaitu baris pertama dibiarkan disesuaikan dan setiap baris berikutnya ditulis menjorok 5 hingga 7 spasi.
BACA JUGA: Cara Mengutip dari Website untuk Karya Tulis yang Benar
Ciri-ciri penulisan daftar pustaka APA Style
Telah diketahui bersama bahwa APA Style merupakan model penulisan kutipan atau sitasi dan daftar pustaka yang dikeluarkan oleh organisasi American Psychological Association. Dalam penulisan daftar pustaka dengan APA Style, terdapat beberapa ciri yang perlu Sedulur ketahui.
- Jika nama penulis terdiri atas lebih dari satu bagian, nama depan dan nama tengah ditulis dengan inisial.
- Diurutkan secara alfabetis berdasarkan nama belakang penulis atau judul apabila tidak ada penulis.
- Penulisan nama penulis yang sama diurutkan dari tahun yang paling lama.
Cara penulisan daftar pustaka APA Style dan contohnya
Setelah memahami apa itu daftar pustaka APA Style dan ciri-cirinya, selanjutnya Sedulur dapat menyimak cara penulisan daftar pustaka, baik dari buku maupun jurnal menggunakan model APA. Namun sebelum itu, mari kita ulas kembali apa saja informasi yang perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pertama, yaitu nama belakang penulis diikuti dengan inisial nama depan. Kemudian dilanjutkan dengan tahun penerbitan yang ditulis dalam tanda kurung. Lalu, judul buku dengan dicetak miring. Jika terdapat beberapa edisi, tulis edisi terbitan dalam kurung bulat. Selanjutnya adalah kota terbit dan nama penerbit.
Berdasarkan uraian tersebut, bisa dituliskan format penulisan daftar pustaka APA Style sebagai berikut.
Nama Penulis. (Tahun terbit). Judul buku dicetak miring. (Edisi jika ada). Kota terbit: Nama penerbit.
Sementara, berikut ini beberapa ketentuan penulisan daftar pustaka APA Style berdasarkan jumlah penulis beserta contohnya.
1. Buku dengan penulis tunggal
Untuk penulisan daftar pustaka dengan satu penulis, Sedulur dapat langsung mengikuti format yang sudah diuraikan sebelumnya. Berikut contohnya.
Harari, Y. N. (2018). 21 Lessons for the 21st Century. New York: Random House.
2. Buku dengan dua penulis
Pada penulisan daftar pustaka buku dengan dua penulis, Sedulur bisa menambahkan tanda “&” di antara nama kedua penulis. Berikut contohnya.
Chalmers, S. & Pahuja S. (2021). Routledge Handbook of International Law and the Humanities. New York, NY: Routledge.
3. Buku dengan tiga sampai tujuh penulis
Apabila buku yang menjadi rujukan disusun oleh tiga hingga tujuh penulis, Sedulur dapat menuliskan seluruh nama penulis di dalam daftar pustaka. Berikut contohnya.
Dwee, D., Dion, H. B., & Brown, I. S. (2012). Information behaviour concept: A basic introduction. University of Life Press.
BACA JUGA: Cara Translate Jurnal Inggris ke Indonesia Melalui Word & Online
4. Buku dengan lebih dari tujuh penulis
Sementara, untuk menuliskan daftar pustaka dengan lebih dari tujuh penulis, Sedulur perlu menambahkan tanda elipsis (…) atau tiga titik yang diapit dengan spasi. Tanda tersebut menyatakan bahwa terdapat bagian yang dihilangkan dari sebuah petikan.
Adapun berikut contoh penulisan daftar pustaka APA Style untuk sumber buku dengan lebih dari tujuh penulis.
Damanik, D., Panjaitan, P. D., Pardede, A. F., Muhammadin, A., Weya, I., Basmar, E., Arfandi, S. N.,. . .Nasruddin, W. (2021). Sistem Ekonomi Indonesia. Medan: Yayasan Kita Menulis.
5. Buku tanpa nama penulis
Dalam beberapa kasus, dapat ditemukan buku yang ditulis tanpa disertakan nama penulisnya namun disertakan nama editor atau penerjemah. Jika demikian, Sedulur dapat menuliskan nama editor dengan mencantumkan keterangan “Ed(s).” atau keterangan “Trans.” untuk penerjemah dalam tanda kurung. Berikut contohnya.
Friedman, S. L., & Wachs, T. D. (Eds.). (1999). Measuring environment across the life span: Emerging methods and concepts. Washington, DC: American Psychological Association.
6. Buku ditulis oleh tim atau lembaga
Sedulur mungkin juga pernah menjumpai adanya buku yang ditulis dengan mengatasnamakan tim ataupun suatu lembaga. Dalam hal ini, Sedulur bisa menuliskan nama tim atau lembaga tersebut sebagai nama penulis. Berikut contohnya.
American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (4th ed.). Washington, DC: Author.
7. Daftar pustaka dari jurnal
Pada enam poin di atas, sudah dipaparkan cara penulisan daftar pustaka dari buku beserta contohnya. Selain mengutip dari buku, Sedulur juga bisa menggunakan artikel atau jurnals sebagai sumber referensi.
Adapun penulisan daftar pustaka untuk referensi yang diambil dari jurnal meliputi beberapa aspek, yaitu:
Nama penulis dengan dituliskan nama belakang terlebih dahulu yang diikuti dengan nama depan, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal dengan dicetak miring, volume jurnal yang dicetak miring dan diikuti nomor jurnal dan halaman. Berikut format penulisannya.
Nama belakang, nama depan. (Tahun). Judul. Nama jurnal, volume (nomor jurnal), halaman.
Berikut contohnya.
- Kim, C., Mirusmonov, M., Lee,I. (2010). An empirical examination of factors influencing the intention to use mobile payment. Computers in Human Behaviour, 26, 310-322. Doi:10.1016/j.chb.2009.10.013
- Cahyawati, P. N. (2020). Efek Analgetik dan Antiinflamasi Kaempferia Galanga (Kencur). WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 1 (1), 15-19.
BACA JUGA: Contoh Rumusan Masalah Penelitian Beserta Cara Membuatnya
Mengenal gaya penulisan daftar pustaka lainnya
Pada bagian pembuka telah disinggung bahwa terdapat beberapa model atau gaya penulisan daftar pustaka. Lantas, apa saja gaya penulisan daftar pustaka selain APA Style? Berikut uraian singkatnya.
ASA Style
ASA Style adalah gaya penulisan daftar pustaka yang merujuk pada American Social Association Edisi Ke-6. Berikut cara penulisannya.
Nama belakang penulis, Nama depan penulis. Tahun terbit. Judul buku dengan dicetak miring. Nama kota: Nama penerbit.
MLA Style
MLA Style atau Modern Language Association merupakan gaya penulisan daftar pustaka yang cenderung sederhana. Berikut cara penulisannya.
Nama belakang penulis, Nama depan. Judul buku dengan dicetak miring. Edisi, Nama penerbit, Tahun terbit.
Chicago Style
Gaya penulisan daftar pustaka dan kutipan Chicago Style diciptakan oleh Universitas Chicago yang umum digunakan dalam bidang humaniora dan ilmu sosial. Berikut cara penulisannya.
Nama belakang penulis, Nama depan. Judul buku dengan dicetak miring. Tempat terbit: Nama penerbit, tahun terbit.
Demikian tadi pembahasan lengkap tentang gaya penulisan daftar pustaka APA Style, mulai dari definisi, ciri-ciri, hingga cara penulisan dan contohnya. Selain itu juga telah dibahas secara ringkas tentang gaya penulisan daftar pustaka lainnya. Semoga informasi pada artikel ini dapat menambah wawasan Sedulur terutama terkait penulisan daftar pustaka untuk karya tulis ilmiah, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.