Ikan arapaima Amazon merupakan spesies asli yang berasal dari Amerika Selatan, tepatnya di sungai Amazon yang berada di negara Brazil dan Peru yang memiliki iklim tropis. Ikan arapaima adalah ikan predator yang dapat memangsa semua hewan yang bisa ditelan, seperti ikan berukuran kecil dan hewan lain yang berada di permukaan air.
Ikan arapaima besarnya dapat mencapai ukuran 4,5 meter dengan berat tubuh 226 kg. Dengan ukuran yang mendominasi, ikan ini memiliki sifat kompetitif sehingga akan bersaing dengan jenis ikan lain untuk mendapatkan makanan.
Bagaimana informasi lengkap mengenai ikan arapaima tersebut? Simak artikel berikut ini, ya!
BACA JUGA: 15 Jenis Ikan Hias Air Tawar yang Mudah Dipelihara dan Harganya
Arapaima gigas
Arapaima gigas merupakan salah satu spesies ikan yang dikenal sebagai ikan air tawar terbesar di dunia dengan nama lain paiche atau pirarucu. Secara umum, ikan ini memiliki ukuran panjang sekitar 182 cm dengan berat 90 kilogram, namun ikan ini diperkirakan dapat tumbuh hingga 4,5 meter dengan berat sekitar 200 kilogram.
Arapaima gigas merupakan ordo Osetoglossiformes yang tergabung dalam genus yang sama bersama 3 spesies lainnya, yaitu Arapaima mapae, Arapaima agassizi, dan Arapaima arapaima. Keempat spesies dalam genus Arapaima ini memiliki sifat invasif dalam ekosistem.
Ikan paiche dapat bertahan hidup dengan memangsa ikan-ikan yang berukuran lebih kecil, serangga, buah-buahan, maupun biji-bijian. Ikan predator ini juga dapat melompat ke luar dari air untuk menangkap mangsa lain yang berupa kadal, burung, ataupun primata kecil. Sebagai informasi, ikan ini menangkap mangsanya dengan cara menghisap.
Meskipun ikan paiche merupakan jenis ikan predator, namun daging ikan ini dapat dikonsumsi sebagai fillet ikan dan menjadi salah satu spesies yang cocok dikoleksi sebagai ikan hias. Sebagai tambahan informasi, ikan arapaima harganya cukup tinggi. Untuk 10 gram ikan Arapaima gigas harganya sekitar 1 juta dan untuk berat 2 kilogram, harganya dapat mencapai sekitar 3 juta.
BACA JUGA: 20 Jenis Ikan Hias Air Tawar Akuarium yang Mudah Dipelihara
Ciri-ciri
Ciri-ciri paiche dapat dilihat dari bentuk kepalanya yang runcing dengan warna abu-abu hijau tembaga dengan titik oranye yang ada di sepanjang tubuhnya. Ikan ini memiliki mulut yang terbalik dan sirip yang membentang dari punggung sampai ke ekor dengan warna merah.
Ciri lain dari ikan ini adalah memiliki sisik hitam dengan garis putih dan memiliki sirip pektoral kecil yang berada di dekat kepala. Meskipun menjadi ikan air tawar terbesar di dunia, ikan ini memiliki bentuk tubuh yang ramping.
Habitat
Habitat asli ikan arapaima terbesar di dunia berada di lembah Sungai Amazon, Amerika Selatan. Akan tetapi, ikan predator ini juga dapat ditemukan di negara-negara lain seperti Brasil, Ekuador, Kolombia, Bolivia, Peru, Guyana Prancis, Suriname hingga Venezuela. Negara-negara tersebut merupakan negara yang juga dilewati oleh Sungai Amazon yang menjadi habitat dari ikan paiche dengan luas mencapai 6,3 juta kilometer persegi.
Selain dapat ditemukan di lembah Sungai Amazon Amerika Selatan, ikan paiche juga kerap ditemukan di negara-negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, Papua Nugini, dan bagian utara Australia. Hal ini karena paiche merupakan ikan yang bersifat adaptif.
Sifat adaptif ikan ini dibuktikan dengan kemampuan untuk menyesuaikan suhu dan pH di lingkungan baru. Saat di habitat aslinya, ikan ini hidup di air dengan suhu mencapai 25-29 derajat celcius dan pH 6-6,5. Namun, di lingkungan yang baru, ikan ini akan tetap bisa tumbuh dengan baik di air dengan suhu 31 derajat celcius dan pH 8,5-9.
Ikan paiche juga memiliki kecenderungan untuk tinggal di daerah dekat permukaan air. Hal ini disebabkan oleh kemampuan bertahan di bawah air selama kurang lebih 10 hingga 20 menit saja sehingga ikan paiche harus muncul ke permukaan untuk bernapas. Ketika mengambil napas, mereka akan mengeluarkan suara batuk yang dapat terdengar hingga jauh menggunakan kantung renangnya.
BACA JUGA: Ketahui Manfaat & Bahaya Ikan Mujair Untuk Kesehatan Tubuh
Siklus reproduksi
Ikan Arapaima memiliki siklus reproduksi yang tergantung pada musim. Ikan betina biasanya akan bertelur ada bulan Februari, Maret, dan April. Hal ini karena selama periode tersebut, tingkat air di sungai Amazon sangat rendah sehingga telur dapat ditempatkan di sarang yang telah dibangun oleh induk di bagian bawah. Sarang untuk menetaskan telur tersebut biasanya berukuran kurang lebih 50 cm dengan diameter 15 cm.
Siklus reproduksi dari ikan paiche juga sangat bergantung pada banjir musiman yang terjadi di sungai Amazon. Hal ini karena ketika terjadi banjir, air sungai akan meluap ke daratan dan membuat ikan ini menyebar ke daratan yang terendam untuk mencari tempat bersembunyi dengan level oksigen yang rendah bagi beberapa ikan.
Ketika debit air sungai sedang rendah, induk ikan paiche akan membangun sarang di permukaan yang berpasir untuk menyimpan telur. Setelah ikan betina menyimpan telur tersebut, tugas selanjutnya akan diambil alih oleh induk ikan jantan. Induk jantan tersebut akan mengerami ribuan telur di dalam mulutnya dan menjaganya dengan cara yang agresif.
Telur-telur ikan paiche akan mulai menetas dan berkembang ketika permukaan air sungai mulai naik. Menurut penelitian, nilai survival rate (SR) Arapaima gigas termasuk tinggi meskipun siklus reproduksinya bersifat musiman karena telur-telurnya dijaga langsung oleh induk jantan.
BACA JUGA: 15 Jenis Ikan Hias Air Tawar Cantik yang Mudah Dirawat
Peraturan mengenai Arapaima di Indonesia
Meskipun ikan Arapaima gigas memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan cocok dijadikan sebagai ikan hias, namun budidaya ikan ini tidak diperbolehkan di Indonesia. Dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), masuknya ikan Arapaima di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 94 Tahun 2016 tentang Jenis Invasif, yaitu spesies asli atau bukan yang mengkolonisasi suatu habitat secara masif sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap ekologi, sosial, dan ekonomi.
Peraturan lain yang mengatur mengenai Arapaima di Indonesia yaitu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Larangan Pemasukan Jenis Ikan Berbahaya dari Luar Negeri ke Dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. Sebagaimana yang tercantum dalam bagian Lampiran pada poin nomor 9 mengenai ikan Arapaima gigas.
Nah, itulah informasi mengenai ikan arapaima yang merupakan ikan predator dari Sungai Amazon. Meskipun memiliki nilai ekonomi yang cukup besar, namun ikan ini sebaiknya tidak dibudidayakan apalagi dilepas liarkan karena bersifat invasif dan dapat mengganggu ekosistem perairan Indonesia.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.