Dalam ilmu geografi, terdapat 10 konsep geografi yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Konsep-konsep tersebut akan membantu manusia untuk melakukan observasi lebih lanjut terkait lingkungan sekitarnya. Lantas, apa saja 10 konsep geografi tersebut?
BACA JUGA: 8 Contoh Teks MC Berbagai Acara yang Mudah Dipelajari
10 konsep geografi yang esensial
Penasaran apa saja 10 konsep geografi yang dimaksud di atas? Simak informasi singkatnya berikut ini!
1. Konsep lokasi
Konsep lokasi adalah konsep pertama yang akan kita bahas dari 10 konsep geografi. Konsep ini sering disebut sebagai konsep letak, yang merujuk pada awal pertumbuhan geografi sebagai ilmu atau pengetahuan geografi.
Menurut bidang ilmu tersebut, sejatinya lokasi dibedakan menjadi dua; lokasi absolut dan lokasi relatif. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing jenis lokasi dalam ilmu geografi.
- Lokasi absolut – Menunjukkan sebuah lokasi yang telah pasti, lokasi suatu objek di permukaan bumi yang ditentukan oleh sistem koordinat garis lintang dan garis bujur. Mutlak, tidak akan berubah angka koordinatnya.
- Lokasi relatif – Menunjukkan sifat dinamis, atau dikenal juga dengan letak geografis. Biasanya lokasi relatif akan dikaitkan dengan strategis atau tidaknya sebuah lokasi. Nilai-nilai seperti pada aspek ekonomi, dll. tersebut nantinya akan menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi relatif yang strategis.
2. Konsep jarak
10 konsep geografi yang kedua adalah konsep jarak. Jika diamati kembali, konsep jarak memiliki keterkaitan yang erat dengan konsep lokasi yang telah kita bahas sebelumnya. Lokasi suatu tempat dapat dilihat nilainya berdasarkan jarak terhadap objek tertentu.
Sama halnya dengan konsep lokasi, konsep jarak dalam ilmu geografi juga terbagi menjadi dua; jarak absolut dan jarak relatif. Berikut ini merupakan pengertian dari kedua jenis jarak tersebut.
- Jarak absolut – Istilah tersebut merujuk pada satuan tertentu atau jarak yang sebenarnya.
- Jarak relatif – Istilah tersebut merujuk pada penggambaran dalam peta isokronik yang menunjukkan jarak yang bisa seorang individu tempuh di waktu yang sama. Apabila dalam jenis peta isofodik, maka jarak relatif adalah jarang yang bisa ditempuh dengan biaya yang sama. Lalu, apabila dalam peta isotacik, maka jarak relatif yang dimaksud adalah jarak yang dapat ditempuh dalam kecepatan yang sama.
BACA JUGA: Arti Mimpi Menangkap Burung, Pertanda Baik atau Buruk?
3. Konsep morfologi
Konsep morfologi termasuk ke dalam satu dari 10 konsep geografi. Di sini, konsep morfologi mengacu ke penggambaran daratan atau permukaan bumi sebagai hasil penurunan dan pengangkatan wilayah dalam proses geologi. Seperti yang kita ketahui bersama, berbagai pulau yang ada di dunia banyak yang terbentuk oleh erosi dan sedimentasi, dari situ muncullah daratan yang luas, pegunungan, lembah, dan juga daratan aluvialnya.
Lebih lanjut mengenai konsep morfologi, ia ternyata sangat bermanfaat dalam menentukan bentuk-bentuk lahan permukaan bumi, seperti lahan yang terkena dampak dari erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, serta ketersediaan air di dalam tanah.
Maka dari itu, konsep morfologi sebagai salah satu dari 10 konsep geografi juga dimanfaatkan bagi mereka yang sedang membuat pemukiman, pertanian, dan lahan-lahan lainnya.
4. Konsep keterjangkauan
Dalam 10 konsep geografi, ada yang namanya konsep keterjangkauan. Konsep ini merujuk pada terjangkau atau tidaknya suatu lokasi dari lokasi yang lain. Ia sangat berkaitan erat dengan jarak yang ditempuh, biaya, waktu, serta berbagai hambatan yang terjadi pada saat proses mencapai lokasi tertentu.
Konsep keterjangkauan ini pada akhirnya akan membantu manusia untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan, biaya yang harus dipersiapkan, dan rintangan apa saja yang harus diwaspadai ketika hendak mencapai suatu lokasi.
Konsep keterjangkauan suatu lokasi ini semakin lama semakin terkikis, utamanya karena perkembangan teknologi yang sudah sangat maju seperti sekarang. Dalam waktu yang singkat, suatu individu mampu berpindah tempat dari lokasi satu ke lokasi lain yang sangat jauh jaraknya. Tentunya, moda transportasi adalah tulang punggung utama dari konsep keterjangkauan ini.
BACA JUGA: Sejarah Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) dan Tujuannya
5. Konsep pola
Konsep pola adalah salah satu 10 konsep geografi yang akan kita bahasa selanjutnya. Dalam bidang ilmu tersebut, konsep pola mengacu kepada persebaran fenomena di permukaan bumi kita. Fenomena yang dimaksud adalah aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, curah hujan, dan juga fenomena sosial budaya yang lainnya.
Dengan memanfaatkan konsep pola, manusia dapat mencari tahu dan mengamati perbedaan fenomena di suatu lokasi dan lokasi lain. Konsep pola juga menjelaskan bagaimana interaksi kita dengan alam. Karena mau tidak mau, manusia memang dapat dengan sengaja membentuk fenomena-fenomena tertentu di permukaan bumi berdasarkan motif masing-masing. Jadi, konsep geografi ini adalah konsep yang tepat apabila Sedulur hendak mengobservasi apa-apa saja yang terjadi di lingkungan.
6. Konsep aglomerasi
Sebagai bagian dari 10 konsep geografi, konsep aglomerasi adalah pengelompokkan berbagai kegiatan serta aktivitas manusia dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Adaptasi tersebut mencakup pada lingkungan pemukiman, aktivitas pertanian, kegiatan perdagangan, dan lain sebagainya.
Konsep aglomerasi juga dapat dijadikan konsep utama dalam penelitian mengenai persebaran penduduk. Ia mampu menunjukkan kecenderungan persebaran masyarakat yang bersifat mengelompok atau saling menguntungkan dalam wilayah-wilayah tertentu. Untuk mendukung konsep aglomerasi ini, biasanya para ahli akan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal tertentu untuk mengetahui kenapa suatu kelompok sosial saling berkumpul atau menyebar. Faktor-faktor tersebut seperti kondisi lingkungan, kondisi sosial, dan lain-lain.
Konsep aglomerasi kemudian dapat dibagi menjadi tiga, yaitu aglomerasi pola mengelompok, aglomerasi pola tersebar acak, dan aglomerasi pola tersebar teratur.
BACA JUGA: Bacaan Syahadat Tauhid Beserta Pengertian dan Contohnya
7. Konsep nilai kegunaan
Konsep nilai kegunaan dapat dipahami sebagai interaksi manusia terhadap lingkungannya. Biasanya, interaksi tersebut akan bergantung pada nilai penting aspek apa yang lingkungan tersebut berikan kepada manusia.
Beberapa di antara nilai-nilai penting ini termasuk resapan air, tempat satwa, dan iklim mikro. Faktor lain yang biasanya turut menjadi pertimbangan dalam konsep nilai kegunaan juga mencakup estetika lokasi, dan versatilitas fungsi lokasi.
Di negara tropis, dataran tinggi memiliki nilai kegunaan sebagai tempat wisata. Banyak orang yang ingin merasakan sejuknya udara pegunungan dan juga melihat awan berjalan dari dekat. Di negara yang subur, lahan pertanian menjadi lokasi dengan nilai kegunaan yang tinggi. Produksi pertanian tersebut dapat membantu kesejahteraan masyarakat dan juga negara.
8. Konsep interaksi dan interdependensi
Konsep interaksi dan interdependensi adalah satu kesatuan dalam 10 konsep geografi. Konsep tersebut merujuk kepada relasi timbal balik yang terjadi di antara dua lokasi atau lebih. Hubungan tersebut kemudian dapat menghasilkan kenyataan baru, tampilan, atau bahkan hambatan.
Sedulur dapat mengamati bagaimana relasi antara pedesaan dan perkotaan. Relasi di antara dua wilayah yang sangat berbeda tersebut jatuh pada perbedaan potensi alamnya. Di desa, hampir setiap sumber daya alam dapat ditemukan dan diproduksi. Sedangkan di perkotaan biasanya mereka akan menghasilkan produk industri saja. Walaupun begitu, keduanya saling melengkapi kebutuhan satu sama lain.
Sesuai dengan nama konsep interaksi dan interdependensi, setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tetapi memerlukan hubungan dengan daerah lain. Dengan begitu, sebuah interaksi atau ketergantungan akan muncul dengan perantara barang, jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Garis Vertikal & Horizontal: Definisi, Perbedaan, dan Contohnya
9. Konsep diferensiasi area
Konsep diferensiasi area dalam ilmu geografi lebih merujuk kepada kondisi fisik, sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya.
10. Konsep keterkaitan ruangan
Konsep keterkaitan ruangan dalam ilmu geografi lebih merujuk kepada fenomena fisik dan manusia yang dapat menjadi ciri dari suatu lokasi. Keduanya akan menjadikan keterpaduan serta sintesisme yang jelas pada suatu wilayah.
Contoh konsep geografi dalam kehidupan sehari-hari
Berikut ini adalah beberapa konsep geografi yang memiliki signifikansi pada kehidupan sehari-hari. Yuk, simak bersama-sama!
1. Contoh konsep pola
Konsep pola dalam ilmu geografi dapat Sedulur amati adalah pada pola permukiman di perumahan dan perkampungan. Mencari suatu alamat di perumahan agaknya lebih mudah ketimbang mencari rumah di perkampungan karena keteraturan tempat tinggal di tiap-tiap rumah dalam perumahan.
2. Contoh konsep lokasi
Konsep lokasi dalam ilmu geografi yang dapat Sedulur amati adalah ciri khas dari orang-orang yang bermukim di wilayah tertentu. Mereka yang tinggal di dataran tinggi cenderung menggunakan pakaian tebal, sedangkan mereka yang tinggal di dataran rendah cenderung menggunakan pakaian tipis.
Di atas merupakan pembahasan singkat dari 10 konsep geografi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.