Mata merah pada anak sering kali membuat orang tua terkejut dan khawatir berlebihan. Memang benar, mata merah pada anak tak kunjung sembuh sudah semestinya diwaspadai. Namun, ada beberapa gejala yang harus dikenali agar penanganan mata merah ini sesuai dan tidak memperparah kondisinya.
Selain itu, mata merah yang diderita anak bisa terjadi kapan saja. Penyebabnya bermacam-macam dan gejala yang ditimbulkan pun beragam. Jika anak sudah bisa berbicara dan mendeskripsikan perasaannya, orang tua lebih mudah mengenali gejala yang dialami anak. Berbeda dengan mata merah yang terjadi pada balita, biasanya lebih sulit dikenali. Mari cari tahu apa saja kemungkinan penyebabnya dan cara mengatasinya di artikel ini.
BACA JUGA: Waspadai Gejala DBD pada Anak, Jangan Sampai Terlambat
1. Batuk pilek
Mata merah pada anak bisa dipicu oleh batuk pilek. Hal itu karena terdapat kuman yang terhirup melalui udara. Kuman-kuman ini ada di udara ketika orang batuk atau bersin tidak ditutup. Buruknya, kuman tersebut bisa mengenai mata anak yang sensitif hingga membuat matanya menjadi merah.
Kondisi mata merah bisa pula terjadi saat demam. Harus diwaspadai apalagi jika disertai batuk, sesak napas, muntah, diare, lemas, hingga kejang. Segera periksa ke dokter untuk diobati. Upayakan agar mata tidak dikucek, tidak meneteskan obat mata tanpa petunjuk dokter, tetap menjaga kebersihan supaya tidak ada bakteri yang masuk, serta selalu pastikan tangan anak bersih.
2. Iritasi
Penyebab kedua dari mata merah yaitu karena debu yang bertebaran. Biasanya, iritasi terjadi ketika anak pergi ke tempat yang banyak debu atau saat bepergian. Tidak hanya berupa debu jalanan, iritasi juga dapat terjadi karena bulu hewan, parfum, asap rokok, atau klorin di kolam renang.
Iritasi mata merah pada anak karena HP pun bisa terjadi. Jika mata merah pada anak sudah dipastikan karena iritasi, mintalah anak untuk memejamkan mata atau beristirahat sejenak. Iritasi bisa dihentikan dengan mengobatinya menggunakan obat tetes mata. Hindari tetes mata yang berisi steroid atau antibiotik tanpa resep dokter, ya.
3. Alergi
Mata merah bisa disebabkan oleh alergi. Biasanya, gejala berupa mata anak merah dan gatal. Sebenarnya, ini tidak jauh berbeda dengan iritasi karena bulu hewan, debu, asap, dan benda asing lain yang mengganggu mata. Tandanya, mata menjadi berair, lebih sensitif terhadap cahaya, bengkak, dan ada rasa gatal serta perih yang mengganggu mata.
Mata merah yang disebabkan oleh alergi muncul langsung ketika dihadapkan dengan pemicunya, atau bisa muncul beberapa hari setelahnya. Cara mengatasi mata merah pada anak yang disebabkan oleh alergi yaitu menghindari pemicunya terlebih dahulu, menggunakan pelindung mata, memakai obat tetes mata, atau mengompres mata dengan air dingin.
4. Konjungtivitis
Berikutnya, mata merah pada anak bisa disebabkan oleh konjungtivitis. Gangguan mata ini merupakan kondisi ketika konjungtiva atau selaput lendir menutupi bagian putih mata. Biasanya, ini membuat anak sulit membuka mata ketika bangun tidur. Ini juga bisa disebut peradangan pada mata. Konjungtivitis disebabkan oleh bakteri, virus, hingga alergi.
Adapun obat mata merah pada anak harus disesuaikan dengan penyebabnya. Jika infeksi virus, biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Gunakan kompres hangat untuk meringankan gejalanya. Jika infeksi bakteri yang ditandai dengan keluar cairan kuning sekitar mata, gunakan obat tetes mata atau salep sesuai resep dokter. Apabila karena alergi, atasi sesuai cara yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya.
BACA JUGA: 6 Ciri-ciri Mata Minus, Penyebab dan Cara Mengatasinya
5. Bintitan
Tidak asing lagi bahwa bintitan merupakan salah satu kejadian yang sering menyerang anak-anak. Mata merah pada anak ini muncul disertai bintitan dan tentu sangat mengganggu. Bintitan terjadi karena kelenjar minyak yang tersumbat di kelopak mata. Kelopak mata manusia memiliki kelenjar minyak yang berfungsi membantu menjaga mata agar tetap lembap.
Terdapat bakteri yang bernama staphylococcus aureus yang sering menjadi pemicu bintitan pada anak. Penyebabnya adalah menyentuh mata tanpa mencuci tangan dan kekurangan nutrisi saat waktu tidur. Sedulur bisa coba mengompres mata anak secara perlahan menggunakan air hangat selama 15 menit dan lakukan beberapa kali dalam sehari untuk mempercepat penyembuhannya.
6. Sumbatan saluran air mata
Mata merah pada anak selanjutnya disebabkan oleh sumbatan saluran air mata. Cirinya adalah mata merah, bengkak dan nyeri di sudut mata bagian dalam, disertai keluarnya cairan kental dari sudut mata terutama ketika ditekan.
Jika keluar cairan ketika ditekan, sebaiknya segera periksakan anak ke dokter ahli. Biasanya, pengobatan untuk permasalahan ini yaitu dengan pemijatan, obat tetes mata antibiotik yang tentunya harus menggunakan resep dokter, irigasi yang dilakukan oleh dokter, hingga operasi jika kondisinya parah. Maka dari itu, segera konsultasikan pada ahli jika anak sudah mengalami gejala yang disebutkan di atas.
7. Selulitis orbital
Mata merah pada anak tidak bisa diabaikan karena bisa jadi tanda bahaya. Meski demikian, Sedulur tidak perlu cemas. Segera lakukan tindakan untuk menanganinya. Mata anak merah sebelah kanan maupun kiri harus segera dikonsultasikan karena dapat menjadi salah satu gejala penyakit selulitis orbital.
Selulitis orbital adalah infeksi pada jaringan rongga bola mata. Biasanya sering terjadi ketika infeksi bakteri di rongga sinus (sinusitis) menyebar ke rongga mata. Mata merah yang diakibatkan oleh gejala penyakit ini bisa berisiko kebutaan sehingga tidak bisa diabaikan atau menunggunya sembuh dengan sendirinya.
Secara lebih jelas, selulitis orbita memiliki gejala nyeri saat menggerakan bola mata, bola mata terlihat lebih menonjol, kelopak mata bagian terlihat sayu atau lebih turun, penglihatan buram atau pandangan terkesan menjadi ganda.
8. Akibat virus
Mata merah pada anak banyak juga disebabkan oleh virus, terutama infeksi virus adenovirus. Biasanya gejala ini disertai dengan mata berair. Mata merah akibat virus umumnya berlangsung bersamaan dengan infeksi saluran pernapasan. Terjadi saat berpapasan atau berinteraksi dengan banyak orang.
Jika terjadi demikian, Sedulur tidak perlu khawatir. Ketika mata anak mulai merah dan disertai mata yang berair, Sedulur tidak perlu antibiotik. Coba saja seka kelopak mata anak dengan kapas yang sudah dibasahi air hangat, lalu berikan 1–3 tetes obat mata biasa pada setiap mata. Lakukan sebanyak 3 kali dalam sehari. Bila tidak ada peningkatan, segera periksa pada dokter.
9. Akibat bakteri
Mata merah pada anak yang disebabkan oleh bakteri biasanya dikenali dengan keluarnya cairan kuning dari mata. Itu yang membuat ada cairan kuning di sekitar mata sering terlihat pada anak-anak. Cairan kuning ini terkadang mengering dan sulit dibersihkan kecuali dengan air. Mata anak kadang menjadi tampak bengkak.
Kotoran kuning yang keluar ketika mata merah pada anak 1 tahun maupun di usia lainnya akan membaik jika disertai dengan hilangnya gejala mata merah. Sedulur bisa menggunakan tetes mata dan salep antibiotik yang diresepkan dokter. Pada umumnya, dokter akan meresepkan chloramphenicol dan asam fusidat (fusidic acid) pada anak yang memiliki keluhan mata merah dan merasa sakit atau gatal.
BACA JUGA: 15 Rekomendasi Vitamin Daya Tahan Tubuh untuk Anak Terbaik
10. Sindrom mata kering
Sindrom mata kering sering menimpa banyak orang, tak terkecuali pada anak. Gangguan ini terjadi pada permukaan mata akibat ketidakstabilan produksi dan fungsi lapisan air mata. Itulah mengapa timbulan ketidaknyamanan pada mata dan terasa kering sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari. Air mata sendiri diproduksi untuk menjaga kelembaban pada mata sekaligus menghindari kekeringan pada mata.
Cara mengatasi mata merah pada anak akibat sindrom mata kering bisa dimulai dengan meneteskan obat mata anak dengan konsultasi terlebih dahulu pada dokter. Kemudian, jaga mata agar tetap bersih dan pastikan tangan bersih. Selain itu, kurangi intensitas menatap layar gadget karena bisa memicu mata kering.
Demikian penyebab mata merah pada anak serta cara mengatasinya. Ternyata, penyebab dan gejalanya berbeda, mempertimbangkan tingkat keparahan mata merah yang diderita oleh anak. Semoga dengan ini Sedulur bisa lebih waspada terhadap gejala mata merah yang diderita anak dan dapat segera menyembuhkannya secara tepat.
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!