Pernah mendengar imunisasi IPV Sedulur? Ya, imunasasi ini biasanyanya akan disuntikan kepada anak-anak supaya nantinya terhindar dari penyakit polio. Maklum, penyakit polio sangat rentan diderita anak-anak lho Sedulur. Nah, supaya lebih jelasnya mengenai imunisasi IPV, berikut tim Aplikasi Super memberikan penjelasan lengkapnya tentang apa itu imunisasi IPV
BACA JUGA :Viral! Mainan Pop It Baik untuk Perkembangan Otak Anak
1. Apa itu imunisasi IPV
Imunisasi IPV adalah imunisasi polio. Hanya saja, berbeda dari vaksin polio tetes yang banyak dikenal selama ini. Imunisasi ini diberikan dengan cara disuntikkan kepada anak-anak supaya terbebas dari penyakit polio. Sebagai orang tua, mungkin Sedulur sudah sering mendengar sebuah kata imunisasi wajib. Nah, yang dimaksud dengan imunisasi wajib ialah vaksin yang harus diberikan oleh semua negara.
Nah, vaksin tersebut antara lain, imunisasi IPV dan vaksin polio tetes, tetanus, pertusis, campak, hepatitis B dan juga rotavirus. Nama lain dari Imunisasi IPV adalah Inactivated poliovirus vaccine dan berguna untuk mencegah polio atau kelumpuhan pada anak.
BACA JUGA : Teknik Mudah Campuran Warna Cocok Dikenalkan Ke Anak Balita
2. Imunisasi IPV untuk anak usia berapa?
Polio atau biasa dikenal dengan nama poliomyelitis adalah sebuah penyakit yang dapat melumpuhkan dan mengancam nyawa yang disebabkan oleh virus polio. Virus yang satu ini menyebar dari orang ke orang yang lain lho Sedulu. Bahka bila tidak tertangani dengan serius, bisa menyerang sumsum tulang belakang seseorang. Bisa menyebabkan kelumpuhan secara permanen.
Gejalanya sekilas mirip penyakit flu, namun dapat berakibat fatal apabia tidak tertangani secara segera. Dikutip dari laman Centre for Disease Control and Prevention dijelaskan, kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio sekitar 72 sampai dengan 100. Lantas kapankan pemberian imunisasi IPV untuk anak? Jadwal imunisasi ini dianjurkan kepada anak-anak sejak usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan serta 4-6 tahun.
Vaksin polio terdiri dari dua macam. Yang pertama adalah vaksin tetes dan vaksin suntik. Vaksin tetes atau vaksin oral biasa dikenal sebagai Oral Poliovirus Vaccine (OPV), sementara itu untuk jenis suntik dikenal sebagai Imunisasi IPV atau biasa dikenal dengan Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV).
Imunisasi IPV
Dalam imunisasi jenis IPV, vaksin ini menawarkan perlindungan terhadap penyakit polio, yang tentu dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Imunisasi jenis ini bekerja dengan menghasilkan antibodi di dalam darah dan menangkal virus polio. Cara kerja imunisasi jenis ini adalah, antibodi yang sudah terbentuk dapat melawan virus tersebut dan mencegah sistem saraf pusat. Maka dari itu, tubuh pun akan terlindungi secara aman dari virus polio.
Lantas imunisasi IPV di bagian mana, imunisasi jenis ini diberikan dengan cara suntikan di bagian kaki atau lengan namun meski demikian, hal itu harus bergantung pada usia si pasien.
Imunisasi Oral
Selain mengenal imunisasi IPV, kita juga harus mengetahui tentang imunisasi OPV atau oral yang mengandung virus yang dilemahkan. Diketahui Sedulur, virus ini mampu menggandakan diri di dalam usus. Namun ukuran virus di dalam vaksin ini mencapai 10 ribu lebih sedikit dari virus polio liar. Karena jumlahhnya yang sedikit, tentu membuat kekebalan tubuh mampu menangkal virus polio.
BACA JUGA : Penyebab & Tanda Warna Feses Bayi Tidak Cocok Susu Formula
3. Orang yang tidak wajib divaksin polio
Sebenarnya vaksin polio sangat diwajibkan buat semua orang dewasa bahkan anak-anak. Namun meski demikian, ada beberapa orang yang tida diizinkan mendapatkan vaksin polio ini. Lantas siapa saja yang tidak berhak mendapat vaksin polio ini, nah berikut penjelasan terkait vaksin polio yang berhasil dihimpun oleh tim Aplikasi Super.
- Pertama orang tersebut mengalami alergi yang kronis dan mengancam nyawa.
- Kedua apabila setelah mendapatkan vaksin pertama, pasien lalu menunjukan sebuah reaksi alergi yang akan membahayakan maka sudah dipastikan tidak boleh mendapat vaksin polio kembali
- Terakhir ika pasien yang akan mendapat suntikan vaksin polio mengalami kondisi kesehatan yang kurang stabil.
4. Cara pemberian imunisasi IPV
Imunisasi polio adalah salah satu imunisasi dasar yang akan lebih baiknya sudah harus diberikan sejak masih bayi baru lahir. Nah, imunisasi polio biasanya akan dibagi ke dalam 4 kali dosis pemberian. Yaitu OPV untuk bayi baru lahir, kemudian dilanjut pada bulan ke dua, tiga dan empat dengan IPV atau OPV.
Wajib diingat ya Sedulur, bahwa setiap anak setidaknya harus mendapatkan kurang lebih 1 dosis IPV. Nah, setelah semua rangkaian imunisasi ini diberikan, lalu pada usia 18 bulan bisa diberikan pula dosis penguat atau biasa disebut (Booster) imunisasi IPV. Nah pada kondisi tertentu apabla anak sedang bepergian ke negara yang memilki resiko tinggi polio, maka imunisasi harus segera diberikan secara lengkap sebelum memulai perjalanan.
Selain itu, ada tiga kelompok dari kalangan orang dewasa yang juga memiliki resiko tinggi terkena polio sehingga perlu namanya mempertimbangkan untuk mendapatkan imunisasi polio kembali. Lantas kelompok tersebut antara lain adalah
- Orang dewasa yang yang hendak melakukan bepergian ke negara dengan resiko penyakit polio
- Orang dewasa yang bekerja di pusat laboratorium dan menangani beberapa spesimen yang mungkin mengandung virus polio.
- Ketiga yang wajib dipahami adalah, orang dewasa sebagai petugas kesehatan dan merawat pasien yang mungkin menderita polio.
Nah, ketiga kasus yang dialam oleh oraang dewasa ini, termasuk ke dalam 3 kelompok yang memiliki resiko tinggi da setidaknya harus mendapatkan semacam imunisasi polio 3 dosis IPV sebagai berikut:
- Dosis pertama bisa diberikan pada waktu kapan saja
- Lalu dosis yang kedua mulai dari 1 hingga 2 bulan ke depan
- Terakhir untuk dosis ketiga antara 6 sampai dengan 12 bulan setelah dosis yang kedua.
Meski pernah mendaptkan imunisasi polio buat dosis pertama atau kedua sebelumnya, untuk orang dewasa dalam tiga kelompok di atas wajib atau tetap mendapatkan dosis selanjutnya, dan tidak peduli berapa lama waktu pemberian sejak dosis awal diberikan.
Ya, maklum, orang kategori dewasa memiliki resiko tinggi terkena infeksi virus polio dan sebelumnya benar-benar sudah menyelesaikan serangkaian vaksin polio rutin (IPV atau OPV) dapat menerima setidaknya 1 dosis buat penguat (Booster) IPV seumur hidup.
BACA JUGA :10 Manfaat Yogurt Untuk Ibu Hamil & Kesehatan Janin
5. Efek samping pemberian imunisasi IPV
Sama halnya dari orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin. Setelah Sedulur atau anak Sedulur menerima suntikan vaksin imunisasi IPV, maka mungkin tetap ada gejala efek sampingnya atau biasa disebut KIPI atau kejadian pasca imunisasi. KIPI bisa dialami orang beberapa orang di antaranya mungkin mendapatkan efek samping berupa gejala ringan hingga sedang.
Umumnya orang yang sudah menerima imunisasi IPV akan mengalami demam ringan dan merasakan nyeri serta kemerahan di area yang mendapatkan sebuah suntikan. Namun tenang, efek samping semacam ini mungkin bisa hilang dalam waktu singkat. Dalam beberapa kasus tertentu ada pula orang yang akan mengalami semacam pusing, gangguan pendengaran, pingsan, nyeri pada bahu bahkan reaksi alergi yang parah.
Apabila setelah Sedulur mendapatkaan imunisasi jenis IPV dan timbul masalah serius seperti halnya di atas, maka segeralah menghubungi dokter atau tenaga medis supaya mendapatkan penanganan yang tepat. Imunisasi ini merupakan imunisasi dasar yang harus diberikan sajak bayi lahir. Maka dari itu, sangat penting bagi setiap orang tua untuk memperhatikan jadwal imunisasi supaya tidak sampai terlewatkan.
6. Harga imunisasi IPV
Setelah tadi membahas mengenai imunisasi ini, maka selanjutnya adalah berapa sih harga dari imunisasi jeni ini. Mengingat setiap orang wajib mendapatkan vaksin polio supaya terhindar dari masalah kelumpuhan dan lain sebagainya. Imunisasi adalah usaha untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan sistem kekebalan dalam tubuh anak terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi bertujuan supaya anak-anak dapat terhindar dari penyakit yang menular seperti halnya campak atau difteri dan lain sebagainya. Terdpat dua jenis imunisasi yang wajib Sedulur ketahui yaitu aktif dan juga pasif. Buat imunisasi aktif diperoleh apabila seseorang sudah pulih dari penyakit melalui vaksinasi, sementara itu, imunisasi pasif diperoleh dari ibu selama di dalam kandunga.
Berbicara mengenai harga imunisasi ipv dikutip dari laman Kalcare.com, menjelaskan vaksin polio dosis pertama (polio-0) diberikan saat baru lahir. Dan saat sudah usia menginjak 18-24 bulan, merupakan waktu diberikannya vaksin polio-4. Nah, untuk Polio OPV dikenakan biaya sebesar Rp 50.000 sampai dengan Rp 150.000. Sedangkan untuk Polio IPV dikenakan biaya sebesar Rp 300.000.
Demikian ulasan mengenai imunisasi IPV dari mulai penjelasan hingga harga yang ditawarkan dari vaksin jenis ini. Pencegahan sejak dini dirasa perlu Sedulur, supaya bisa terbebas dari penyakit Polio.