cara meningkatkan literasi digital anak

Literasi digital merupakan sebuah kemampuan untuk dapat memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber yang diakses melalui internet, baik menggunakan komputer maupun smartphone. Cara meningkatkan literasi digital anak tentunya harus dipahami oleh para orang tua, mengingat sekarang ini arus informasi yang yang begitu terbuka dan bebas di era perkembangan teknologi yang semakin pesat ini. 

Terdapat beberapa cara yang dapat Sedulur lakukan untuk meningkatkan literasi digital pada anak agar sang buah hati lebih memahami konsep literasi digital. Simak penjelasannya berikut ini!

BACA JUGA : 10 Jus untuk Membantu Kesuburan Rahim untuk Promil

Pengertian literasi digital

Menurut pendapat Eshet dalam Yuniawatika & Kurniawan (2019), literasi digital adalah sebuah kemampuan untuk bertahan hidup di era teknologi yang serba digital. Oleh sebab itu, literasi digital menjadi modal utama yang dibutuhkan oleh anak agar memiliki kemampuan dalam menggunakan digital. Dalam hal ini, pendidikan tentunya sangat berpengaruh untuk dapat menghadapi tantangan dalam dunia digital seperti sekarang ini.

-->

Cara Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital

"<yoastmark

Berikut langkah-langkah yang dapat Sedulur lakukan untuk meningkatkan literasi digital pada anak.

1. Mulailah berpikir kritis

Langkah pertama sebagai cara meningkatkan kemampuan literasi digital adalah dengan mencoba berpikir kritis. Seperti yang sudah kita tahu bahwa kini banyak informasi yang disebarkan melalui internet tidak berasal dari sumber yang tidak bertanggung jawab.

Jika Sedulur menerima informasi dari sumber yang tidak jelas, maka Sedukur harus mendorong diri untuk mendorong diri agar mengajukan pertanyaan perihal bagaimana informasi tersebut dibuat dan kemudian disebarkan. Setelah itu, Sedulur dapat mencari kejelasan informasi tersebut langsung dari sumbernya. Dengan begitu, Sedulur dapat mengetahui sekaligus menganalisis objektivitasnya.

2. Menguasai finding information

Selain berpikir kritis, cara yang dapat Sedulur lakukan untuk meningkatkan literasi digital adalah dengan menguasai finding information. Finding information artinya yaitu Sedulur dapat memilah secara akurat dan mengevaluasi informasi yang diterima ataupun disebarkan melalui platform digital. Skill dan kemampuan ini menitikberatkan pada penguasaan komunikasi, kesadaran sosial dan pengetahuan tentang pembuatan informasi di lingkungan digital.

3. Manfaatkan media sosial untuk belajar dan berkolaborasi

Cara berikutnya yang dapat Sedulur lakukan adalah dengan memanfaatkan media sosial sebagai media untuk belajar dan juga kolaborasi. Misalnya, Sedulur dapat belajar  tentang sesuatu hal baru dari content creator yang sering membuat konten edukasi dan semacamnya. Tidak hanya untuk sarana belajar saja, Sedulur juga dapat memanfaatkan media sosial sebagai sarana kolaborasi. Sebagai contoh yaitu media sosial Twitter dapat digunakan untuk membuat jejak pendapat untuk tujuan penelitian atau menemukan sumber ahli.

4. Memahami digital culture

Kultur digital sangat penting dipahami oleh banyak orang. Sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan literasi digital, Sedulur harus dapat memahami bagaimana keberadaan internet mempengaruhi cara berinteraksi dan berkomunikasi seseorang. Pada umumnya, penggunaan internet sering kali membawa dua dampak. Sedulur dapat melakukan banyak hal positif dan sebaliknya Sedulur dapat terjerumus pada tindakan negatif. Dengan memahami digital culture, setidaknya Sedulur dapat lebih bijak untuk melakukan sesuatu di dunia digital.

5. Menjadi aman di internet

Ketika Sedulur mengakses internet dan berselancar di media sosial. Sedulur harus membiasakan diri untuk bisa mendeteksi potensi yang mungkin dapat membahayakan diri. Contohnya seperti jika Sedulur tidak sengaja secara sembarangan menaruh data oribadi yang dapat dilihat oleh banyak oaring.

Saat Sedulur sadar akan hal tersebut, maka secara tidak langsung Sedulur akan semakin lebih bijak dalam menggunakan internet terutama media sosial.

BACA JUGA : 12 Rekomendasi Gamis Anak Perempuan Terbaik & Termurah

6. Diskusi tentang cyberbullying

Tak hanya di dunia nyata, di dunia maya pun kerap terjadi pembullyan yang sering kita sebit dengan cyberbullying. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun tak luput dari korban dari cyberbullying. Jika anak Sedulur menjadi perundungan di media sosial, jangan ragu untuk meminta pertolongan kepada Lembaga yang berwenang.

Connect Safely, organisasi non profit yang bergerak dalam edukasi internet telah menyarankan para orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anak, termasuk ketika menggunakan smartphone. Jika menjadi korban, simpan bukti pendukung, laporkan ke pihak berwajib, dan hindari pembalasan online.

7. Melakukan pembelajaran digital

Anak saat ini sudah terbiasa dengan penggunaan surel dan juga dokumen digital lainnya untuk kebutuhan sekolah. Ajak anak mempelajari sektor lainnya misalnya memotret kemudian mengeditnya di software untuk meningkatkan kualitasnya. Kurikulum ini dapat disesuaikan dengan minat dan kemampuan anak. Anggaplah ini sebagai ekstra kurikuler yang diberikan untuk anak.

8. Membatasi penggunaan teknologi

Banyak orang tua yang kewalahan membatasi penggunaan teknologi oleh anaknya khususnya pada media sosial. Hindari hal ini dengan menerapkan batasan teknologi sejak awal termasuk waktu, durasi, dan jenis teknologi yang boleh dipakai. Saat ini ada banyak produk digital yang menyediakan fitur khusus bagi orangtua untuk mengontrol penggunaan internet oleh anaknya. Misalnya fitur penguncian pada kanal konten berbayar atau aplikasi yang dapat memantau jumlah penggunaan internet, dan laman yang dikunjungi oleh anak.

BACA JUGA : Kata Mutiara untuk Anak Islami, Bermakna & Menyejukkan Hati

Pentingnya paham literasi digital

Mengutip buku Pendidikan Literasi: Memenuhi Kecakapan Abad 21, dijelaskan bahwa istilah literasi digital sudah digunakan sejak tahun 1980 dan kemudian mulai populer pada tahun 2015. Secara istilah literasi digital adalah kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membagikan, dan menciptakan suatu konten dengan informasi teknologi serta jejaring internet.

Melansir dari Eavi.eu, peneliti dan pendidik di Durham University yang bernama Doug Belshaw menyatakan terdapt delapan elemen dari kerangka kerja literasi digital. Menurut pendapat Belshaw, terdapat delapan elemen penting literasi adalah kognitif, konstruktif, komunikatif, sosial, kritis, kreatif, percaya diri dan kultural. Berikut penjelasan lebih rincinya yang perlu Sedulur pahami. 

  • Kultural: pemahaman tentang beragam konteks pengguna di dunia digital.
  • Kognitif: daya pikir dalam menilai sebuah konten.
  • Konstruktif: reka cipta atau sesuatu yang ahli dan aktual.
  • Komunikatif: memahami kinerja jejaring dan komunikasi pada dunia digital.
  • Kepercayaan diri:  bertanggungjawab atas semua konten yang dibuat atau dibagikan. Kritis: dalam menyikapi konten.
  • Bertanggungjawab secara sosial.   

Belshaw juga berpendapat bahwa kemampuan dalam literasi digital yang baik membutuhkan sebagian besar penggunaan kompetensi ini sekaligus. Tak hanya itu, Belshaw juga menyatakan praktik literasi digital bisa berubah dari waktu ke waktu. Maka dari itu, diperlukan pikiran yang sangat fleksibel serta siap untuk  beradaptasi dengan perubahan.

Demikianlah penjelasan tentang cara meningkatkan literasi digital anak. Dengan memahami literasi digital diharapkan Sedulur dapat dengan bijak bersosial media terutama dalam menerima informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.