burung bangau yang angkuh

Cerita dengan tokoh binatang atau fabel banyak digemari anak-anak. Pasalnya cerita-cerita serupa menyajikan tokoh binatang yang dapat berperilaku layaknya manusia, misalnya berbicara dan melakukan berbagai aktivitas lainnya.Contohnya adalah cerita tentang burung bangau yang angkuh.

Tak sekadar menghibur, cerita fabel juga sarat akan pesan moral yang dapat menjadi media pembelajaran menyenangkan bagi anak. Bagi Sedulur yang sedang mencari referensi cerita untuk si kecil, berikut ada kisah tentang burung bangau yang angkuh. Dalam artikel ini juga akan dipaparkan pesan moral yang dapat dipetik dari cerita ini. Yuk, disimak.

BACA JUGA: Dongeng Anak Tentang Angsa dan Telur Emas

Cerita Burung Bangau yang Angkuh

Vintage Kid’s Books

Pada suatu hari yang cerah, seekor burung bangau berjalan dengan langkah anggun mengikuti sebuah sungai kecil. Ia ingin menangkap ikan untuk dijadikan santapannya di hari itu.

Ia pun berjalan sembari menatap air sungai yang bersih, berharap banyak ikan yang dapat ditangkapnya di hari itu. Leher dan paruhnya pun terus berjaga agar dapat segera menangkap ikan yang lewat di hadapannya.

Tak lama kemudian, segerombolan ikan-ikan kecil melintas di depan Burung Bangau. Namun dengan angkuh, Burung Bangau mengabaikan ikan-ikan itu. Ia berpikir ikan tersebut terlalu kecil baginya.

“Wah, ada banyak ikan-ikan kecil di sini. Tapi apakah seekor burung bangau yang anggun sepertiku harus memakan ikan kecil?” ujar Burung Bangau.

“Ikan yang kecil tidak cocok menjadi santapan burung cantik sepertiku. Aku harus mencari ikan yang lebih besar,” ucapnya kemudian.

Burung Bangau melanjutkan perjalanannya menyusuri sungai. Sementara ikan-ikan kecil terus melintas di dekatnya. Namun, ia bertekad untuk mendapatkan santapan berupa ikan yang besar. Burung Bangau pun mengabaikan ikan-ikan kecil tersebut.

“Lebih baik aku menikmati pemandangan sambil menunggu ikan yang lebih besar,” pikir Burung Bangau.

Burung Bangau terus berjalan mengikuti sungai kecil itu sambil menikmati pemandangan di sekitarnya. Sesekali ia juga memejamkan mata untuk merasakan semilir angin yang membelai bulu indahnya. Sampai kemudian ada seekor ikan besar yang terantuk kakinya.

“Wah, ada ikan besar,” ujar Burung Bangau dengan riang. 

Namun tak berselang lama, Burung Bangau berubah pikiran. Ia berpikir bahwa paruhnya akan rusak jika harus menyantap ikan yang begitu besar.

“Ikan itu terlalu besar untukku. Bisa-bisa paruhku akan rusak jika aku menyantapnya,” pikir Burung Bangau.

“Lebih baik, aku menunggu ikan yang lebih kecil saja,” imbuhnya.

Burung Bangau pun melanjutkan perjalanannya. Namun tanpa ia sadari, hari sudah semakin siang. Ikan-ikan pun mulai berenang ke tengah sungai yang dalam dan dingin.

“Aku tidak mungkin berjalan sampai ke tengah sungai. Sungguh, aku belum beruntung hari ini,” sesal Burung Bangau.

Burung Bangau akhirnya tidak mendapatkan seekor ikan pun di hari itu. Ia kembali ke sarangnya dengan perut lapar.

BACA JUGA: 23 Dongeng Sebelum Tidur yang Mendidik dan Penuh Makna

Pesan Moral

burung bangau yang angkuh
Sidney Minnies

Cerita tentang burung bangau yang angkuh di atas mengandung pesan moral yang dapat Sedulur ajarkan kepada si kecil. Berikut beberapa di antaranya.

  • Keangkuhan burung bangau membuatnya meremehkan makhluk lain. Ia pun mengabaikan ikan-ikan kecil yang sebenarnya bisa menjadi santapannya di hari itu. Hal ini bisa menjadi bahan pembelajaran bagi si kecil untuk menghargai sesama. Selain itu juga harus bersyukur atas segala nikmat yang diperoleh, termasuk makanan yang dimiliki.
  • Keangkuhan si burung bangau juga membuatnya mengabaikan kesempatan berharga. Padahal di sepanjang perjalanannya menyusuri sungai, burung bangau telah menjumpai banyak ikan yang bisa menjadi santapannya. Namun karena keangkuhannya itu, ia mengabaikan kesempatan tersebut begitu saja. Akibatnya ia pun pulang dengan perut kosong karena tidak mendapatkan apa-apa.

Demikian cerita mengenai burung bangau yang angkuh. Sedulur bisa membacakan cerita ini saat bermain bersama si kecil ataupun sebagai dongeng pengantar tidur.