Setiap rumah adat memilik, termasuk juga keunikan rumah adat honai. Honai merupakan rumah adat asli Papua, yang menyumbang keberagaman di Indonesia, salah satu budaya yang berasal dari wilayah paling timur di Indonesia. Sumber daya alam yang berlimpah di Papua, menghasilkan kebudayaan yang sangat unik.
Berikut ini beberapa keunikan rumah adat honai yang perlu Sedulur ketahui, dengan mengetahui keunikannya Sedulur juga akan mengenal tentang rumah adalah honai itu sendiri. Seperti apa saja daftar keunikan rumah adat honai itu sendiri? Yuk, mari langsung kita simak ulasannya!
BACA JUGA: Honai, Rumah Adat Papua yang Unik dan Ramah Lingkungan
Apa Itu Rumah Adat Honai?
Sebelum membahas keunikan rumah adat honai, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu pengertiannya. Rumah adat honai berasal dari Papua dan merupakan rumah adat yang dimiliki oleh Suku Dani. Rumah adat ini memiliki ukuran yang tergolong kecil dan mungil, dengan bahan yang sederhana.
Rumah adat ini berbentuk bundar, dengan memiliki dinding dari kayu dan atap yang berasal dari jerami. Selain sebagai tempat tinggal, honai juga merupakan rumah untuk menyimpan hasil ladang seperti ubi dan umbi-umbian lain. Honai juga merupakan tempat untuk berkumpul.
1. Bentuk rumah yang unik
Keunikan rumah adat honai yang pertama adalah bentuknya yang sangat unik. Bentuknya yang unik dan terlihat menyerupai jamur. Selain itu, bahan pembuatan rumah hanoi pun sangat sederhana, bisa mudah ditemukan dan merupakan bahan alami. Honai merupakan rumah adat yang terbuat dari kayu dan jerami.
Meskipun terlihat sangat sederhana, rumah adat ini bisa menampung banyak orang di dalamnya. Di dalam honai tidak terdapat bagian-bagian sebagaimana dalam rumah seperti umumnya, yaitu ruang tamu, ruang makan, dan ruang dapur. Rumah adat ini tidak memiliki jendela, karena dibuat sebagai tempat pertahanan agar terhindar dari binatang buas dan udara dingin.
Meskipun terlihat sangat kecil dan sederhana, honai juga biasanya memiliki dua tingkat yang dihubungkan dengan tangga kayu. Di bagian bawah berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu dan berkumpul, sementara itu di bagian atas untuk tempat istirahat dan temta tidur. Selain itu, untuk masuk ke rumah ini juga agak sulit, harus sedikit membungkuk karena memiliki pintu yang kecil, oleh karena itu ketika berada di dalam pun kita tidak bisa berdiri tegap.
BACA JUGA: 10 Nama Rumah Adat Bali, Ciri Khas & Keunikannya
2. Banyak fungsinya
Apa keunikan rumah adat honai selanjutnya? Yaitu sebagai tempat tinggal dan juga sebagai tempat berkumpul warga untuk membahas berbagai hal. Mulai dari membahas masalah urusan adat dan mencari jalan keluarnya. Selain itu, honai juga merupakan tempat untuk menampung hasil bumi, baik hasil ladang atau hasil ternak.
Selain tempat menyimpan ubi dan umbi-umbian, honai juga merupakan tempat untuk menyimpan ternak seperti babi dan hewan unggas lainnya. Selain itu, rumah adat ini memiliki peran sebagai tempat pengasapan mumi. Di Lembah Baliem, terdapat beberapa mumi yang terkenal, seperti Araboda, Aikima, Pumo dan Yiwika.
3. Larangan terkait Honai
Keunikan rumah adat honai adalah memiliki larangan atau pantangan, yaitu bahwa rumah adat ini hanya boleh ditempati oleh para laki-laki. Sementara perempuan menempati rumah adat yang disebut dengan nama Ebe’ai. Kedua rumah adat tersebut sama-sama dapat menampung banyak anggota keluarga.
Namun, untuk wanit memang sangat keras dilarang untuk masuk ke dalam honai. Sementara itu, Ebe’ai merupakan rumah adat khusus perempuan yang dijadikan sebagai tempat mendidik anak perempuan. Bagi pasangan suku Dani yang ingin melakukan hubungan intim, bisa dilakukan di Ebe’ai, dengan catatan ketika tidak ada orang lain di dalamnya.
Setiap rumah adat memiliki keunikan, termasuk keunikan rumah adat gadang dari Sumatera Barat, keunikan rumah adat joglo dari Jawa serta keunikan rumah adat honai Papua yang sedang kita bahas kali ini. Nilai-nilai tradisional selalu menarik dan memiliki sejumlah makna yang mendalam.
BACA JUGA: 8 Tips Buka Toko Kelontong Kecil Kecilan di Rumah, Modal Kecil
4. Nilai-nilai adat rumah honai
Aneh rasanya jika membicarakan tentang rumah adat tradisional, namun tidak membicarakan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dalam rumah adat honat juga terkandung nilai-nilai luhur yang menjadi filosofi dari rumah adat tersebut. Nilai utama yang dipegang teguh adalah tentang kesatuan dan persatuan antar sesama suku untuk mempertahankan tradisi yang diwariskan oleh para leluhur.
Nilai-nilai tersebut juga terlihat pada saat proses pembangunan rumah adat ini, dimana para pria bergotong royong membangun rumah. Rumah honai juga memiliki pintu yang mengarah sesuai arah matahari terbit atau tenggelam, karena harus tetap waspada pada serangan musuh atau bahaya hewan buas.
5. Satu dalam pikiran dan tujuan
Ini adalah nilai filosofi yang amat oenting dan dipegang teguh oleh masyarakat suku Dani yang terkandung dalam rumah adat Papua ini. Tinggal dan menetap di rumah honai berarti menyatukan pikiran, tujuan dan hati dalam menghadapi segala hal, termasuk menghadapi permasalahan dan mencari jalan keluar dan solusinya.
Setiap rumah adat, memiliki keunikannya. Termasuk keunikan rumah adat tongkonan dan rumah adat lainnya. Di dalamnya terkandung nilai filosofi sebagai bentuk kearifan lokal yang perlu kita lestarikan demi terjaganya warisan budaya yang menjadikan kita sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman budaya tradisional.
BACA JUGA: 7 Jenis Rumah Adat Sumatra Barat, Dengan Desain Unik
6. Harga diri dan kepribadian
Keunikan rumah adat honai selanjutnya adalah menjadi sebuah harga diri dan kepribadian suku Dani, pemilik rumah adat ini. Oleh karena itu, hanoi bisanya dijaga secara turun temurun oleh anak cucunya. Karena terbuat dari bahan-bahan alam yang rawan, seperti kayu dan jerami. Maka dari itu harus dirawat dan diperbaharui secara berkala.
Oleh karena itu, hanoi dirawat dan teruskan secara turum menurun dan dilakukan perawatan secara rutin setiap generasi. Hal tersebut sangat jelas karena honai mencerminkan harga diri dan kepribadian dari suku dan keluarga itu sendiri.
7. Bahan pembuatan
Keunikan dari rumah adat honai selanjutnya adalah bahan pembuatannya. Seluruh bahan pembuatan rumah adat ini murni berasal dari bahan yang didapatkan dari alam, bahan-bahan yang dibutuhkan adalah:
- Papan cincang, yaitu papan yang ujungnya runcing seperti tombak sebagai dinding honai;
- Balok kayu sebagai tiang utama penyangga atap; kayu buah sebagai rangka penutup atap honai;
- Lokop atau pinde, yaitu sejenis bambu kecil panjang untuk membuat alas tidur;
- Rumput atau alang-alang yang digunakan sebagai penutup atap honai;
- Tali rotan, akar pohon, atau sulur yang digunakan untuk mengikat.
BACA JUGA: 12 Gambar Rumah Adat Jawa Timur Lengkap Beserta Namanya
8. Proses pembuatannya
Yang menjadi karakteristik rumah adat Papua satu ini adalah nilai yang terkandung bukan hanya dalam bangunan, namun juga terkandung dalam proses pembuatannya yang dilakukan secara gotong-royong. Ketika seseorang akan membangun honai, mereka akan menghubungi kerabat dan saudaranya, dan melakukan tradisi bakar batu dan kegiatan makan bersama.
Langkah awal pembangunan adalah menggali tanah tempat membangun atau pondasi, lalu papan cincang ditancapkan. Tanah galian tersebut akan membuat tiang tidak cepat lapuk karena resapan air. Galian pun dibuat melingkat sebagai rangka menggunakan kayu.
Sementara para pria membangun rangka dan bangunan rumah, perempuan menganyam lokop atau pinde. Yang dibentuk sebagai tikar untuk alas tidur, terbuat dari rumput kering yang bertujuan untuk menghangatkan tubuh. Bangian terakhir, akan dibangun tungku api di dalam honat yang berfungsi sebagai penghangat ruangan sekaligus tempat untuk membakar ubi.
Sekian pembahasan terkait keunikan rumah adat honai dan juga beberapa ciri khas dan karakteristiknya. Semoga penjelasan di atas bisa memnbuat Sedulur lebih mengenal honai dan mengetahui kekayaannya. Betapa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan oleh karena itu membuatnya menjadi sangat unik.
