rumah adat sumatra barat

Sumatra barat terkenal dengan budayanya yang unik dan kaya. Bukan hanya makanannya saja yang mencuri lidah penikmat masakan di dunia, rumah adat dari daerah ini pun tak kalah menarik. Nama rumah adat sumatra barat adalah rumah gadang. Kegunaan rumah gadang ini biasanya dipakai untuk tempat kumpul atau musyawarah warga.

Rumah adat dari Sumatra Barat memiliki ciri khas sebuah lambang dan ukiran yang memilki nilai seni tinggi. Kontruksi rumah menggunakan bahan material kayu terbaik. Selain itu ada ukiran-ukiran penghias rumah. Rumah Gadang disebut juga dikenal dengan nama cahayo nagari (cahaya nagari) atau hiasan nagari. Ada beberapa jenisnya, seperti rumah gadang, rumah adat baanjuang, lumbuang bapereng, burung berukir, emas perak, sawah ladang, banda buatan, ternak dan tanaman.

Mengenal rumah adat Sumatra Barat

bramblefurniture

Rumah adat Sumatra Barat adalah rumah tradisional atau rumah adat yang banyak dijumpai di provinsi Sumatera Barat. Rumah adat ini punya keunikan tersendiri, bisa dilihat dari arsitektur bentuk dan warnanya. Keunikan ini ternyata punya pesan tersendiri bagi yang melihatnya. Rumah adat Sumatera Barat bisa ditemukan di berbagai daerah seperti Padang Panjang, Pasaman, Solok, dan daerah-daerah lain.

Bahan untuk membangun rumah adat Sumatera Barat ini biasanya terdiri dari bahan-bahan alam seperti kayu, bambu, dan ijuk kelapa. Karena bahan-bahan alaminya ini, rumah adat memang biasanya rentan mengalami kebakaran.

-->

Nama rumah adat Sumatra Barat

Selama ini, kita hanya mengetahui jika nama rumah tradisional dari Sum-Bar hanyalah Rumah gadang. Namun hal tersebut ternyata salah, sebab Rumah Gadang Sumatra Barat memiliki ragam dan corak-corak yang berbeda. Nama-nama rumah adat ini biasanya didasarkan pada daerah asal, bentuk bangunan, atau sejarah bangunannya.

Dalam membangun rumah adat, daerah yang diperbolehkan untuk membangun rumah adat di daerah Minangkabau adalah kawasan yang sudah berstatus ‘nagari’ saja (sudah jadi desa atau kelurahan).

Makin penasaran dengan rumah adat dari kawasan satu ini? Simak jenis dan gambar rumah adat Sumatra Barat berikut yang sudah kami rangkum untuk Sedulur!

7 Jenis Rumah Adat Sumatra Barat

1. Gonjong Ampek Baanjuang

rumah adat sumatra barat
liputan 6

Nama rumah adat sumatra barat yang pertama adalah Gonjong Ampek Baanjuang. Rumah adat Ampek Baanjuang merupakan tanda adat bagi masyarakat setempat. Sesuai namanya ‘ampek’ yang berarti empat, bangunan rumah adat ini memiliki 4 buah gonjong di atas atap dan punya lebih dari tujuh ruangan. Ciri khasnya, bangunan rumah adat ini punya tambahan anjung di sisi kiri dan kanan bangunan.

2. Gonjong anam

rumah adat sumatra barat
orami

Rumah adat ini adalah rumah adat Minang. Bentuk bangunannya mirip seperti Rumah Gadang Gajah Maharam, tetapi rumah adat ini sudah dimodifikasi dengan penambahan ukiran-ukiran khas Minangkabau sehingga menjadi bangunan beranjung. Rumah adat Gonjong Anam punya bangunan yang lebih modern dibandingkan rumah adat Sumatera Barat lainnya. Salangkonya menggunakan papan dan bukan anyaman bambu. Kemudian jendelanya dibuat lebih banyak supaya pencahayaan bisa lebih banyak masuk ke dalam rumah.

3. Gonjong Sibak Baju

rumah adat sumatra barat
99co

Rumah adat Sumatera Barat ini punya ciri khas bentuknya yang mirip dengan belahan baju. Rumah adat ini masih meniru model rumah Gadang Gajah Maharam. Bahan dasar pembuatannya adalah kayu dan sasak. Meski tampak lebih sederhana, namun rumah adat satu ini tak kalah kuat dari jenis lainnya. Sirkulasi udaranya pun terjaga sangat baik sehingga akan terasa nyaman saat berada di dalam rumah.

4. Rumah Gadang Jenis Gajah Maharam

rumah adat sumatra barat
kumparan

Rumah gadang jenis Maharam merupakan salah satu rumah adat Sumatera Barat yang termasuk kategori mewah. Syarat membangun rumah adat ini adalah rumah harus menghadap utara dengan dinding sisi timur, barat, dan selatan ditutupi sasak. Seluruh bangunan dibuat dari kayu-kayu berkualitas, seperti kayu juar, surian, dan ruyung. Atapnya terbuat dari seng.

Rumah adat ini terdiri dari 4 kamar dengan ukiran khas Minangkabau sebagai dekorasi pintu-pintu kamar. Untuk membangun rumah adat ini, dibutuhkan 30 tiang penopang. Karena banyaknya tiang penopang ini, rumah adat jenis Gajah Maharam dianggap sebagai bangunan tahan gempa.

5. Rumah Gadang Gonjong Limo

tukang taman surabaya

Ciri khas bangunan rumah adat ini adalah penambahan gonjong di bagian kiri dan kanan bangunan. Rumah adat ini banyak ditemui di Kota Payakumbuh, Padang. Rumah Gadang Gonjong Limo punya pengakhiran bangunan yang sama dengan Gajah Maharam, hanya saja tidak ditambah anjung.

6. Rumah Gandang Surambi Papek

6. Rumah Gandang Surambi Papek
selasar

Rumah adat ini terlihat agak berbeda dengan rumah adat lainnya. Rumah adat Sumatera Barat ini punya pengakhiran kiri dan kanan yang disebut bapamokok atau papek dalam bahasa Minang yang berarti pintu masuk dari belakang. Jadi, jika Anda mau masuk ke rumah ini ketika berkunjung, Anda harus masuk melalui pintu belakang rumah. Tetapi, seiring perkembangan zaman, banyak pula rumah Gadang Surambi Papek yang dimodifikasi sehingga punya pintu depan.

7. Rumah Gadang Batingkaek

kumparan

Secara sekilas, Rumah Gadang Batingkaek terlihat serupa dengan rumah adat Sumatera Utara, yakni Rumah Bolon dan Rumah Pakpak. Bangunan rumah gadang ini mirip seperti rumah gadang Gajah Maharam. Dalam bahasa Indonesia, Rumah Gadang Batingkek berarti rumah gadang bertingkat. Dulu, rumah adat ini banyak ditemui di Padang, tetapi akan sangat jarang ditemui pada masa kini. Yang dimaksud bertingkat adalah gonjongnya yang bertingkat-tingkat.

Keunikan rumah adat Sumatra Barat

kompas

Bukan hanya unik secara tampilan, rumah tradisional dari barat Sumatra ini juga punya berbagai keunikan lain. Berikut beberapa di antaranya!

1. Berbahan dasar Kayu

Dalam mendirikan rumah gadang, ternyata tidak bisa sembarangan menggunakan material. Kayu yang digunakan untuk dinding, lantai, jendela, pintu, dan tangga dipilih yang berkualitas terbaik.

Terutama kayu tonggak utama rumah. Secara adat, kayu tonggak harus memiliki usia tertentu, dan melewati proses perendaman di air selama beberapa tahun, sebelum mulai diproses sebagai tonggak rumah.

Kearifan ini merupakan kunci dari kayu yang tahan rayap. Pada masa lalu belum dikenal bahan kimia antirayap seperti sekarang. Saat perendaman itu, zat yang terkandung dalam kayu yang membuatnya disukai rayap ikut terbawa air sehingga lama kelamaan hilang.

Saat siap dipakai, rayap sudah tidak punya alasan untuk tinggal di sana. Tak heran jika kita bisa menemukan rumah gadang berusia puluhan hingga ratusan tahun di nagari masih kokoh berdiri.

2. Tahan Gempa

Selain didesain secara unik dan menarik, ternyata rumah adat sumatra barat sama dengan rumah adat Sumatera Selatan, dianggap mampu menahan guncangan gempa. Rumah gadang yang berbentuk rumah panggung dengan ketinggian rata-rata tiga meter, sengaja dibuat untuk melindungi dari hewan buas dan banjir. Sementara tiang-tiang rumah tidak ditanam ke tanah melainkan di atas batu yang disebut sandi.

Dengan begitu saat terjadi gempa, bangunan hanya bergoyang tapi teredam getarannya oleh batu sehingga tidak menimbulkan kerusakan parah.

3. Tidak menggunakan Paku

Karakteristik rumah adat sumatra barat yang lain adalah, bangunan ini tidak menggunakan paku sebagai pengait bangunannya. Penggunaan pasak kayu ini mengingatkan pada pembuatan kapal kayu pada zaman dahulu. Jadi, jangan heran kalau kemudian disebut-sebut rumah gadang ini lahir dari kapal yang diberi atap.

4. Lumbung Pangan Terpisah

Dalam pembangunan rumah adat sumatra barat, ternyata ada satu tempat khusus untuk menyimpan makanan atau biasa dinaman lumbung pangan. Karena terbuat dari kayu, ancaman terbesar dari rumah gadang yang sesungguhnya adalah api.

Nenek moyang kita sejak dahulu paham, alam terkadang sulit diterka. Lumbung padi ini merupakan jaminan untuk menghadapi masa paceklik panen.

Dapur untuk memasak juga diletakkan di bagian luar rumah bagian belakang. Tentu saja tujuannya untuk melindungi rumah dari api.  

5. Atap rumah Ideal untuk Daerah Tropis

Atap rumah adat sumatra barat pun aslinya dibuat dari ijuk yang diikat dan disusun rapat dan rapi. Ijuk relatif memiliki bobot lebih ringan ketimbang genteng yang terbuat dari tanah liat. Ini pun lagi-lagi ada tujuannya. Yaitu agar tidak membebani bangunan secara keseluruhan. Serta jika terjadi gempa akan meminimalisir bahaya terhadap penghuni.

Sumatra Barat memang kaya akan keindahan serta keistimewaan budaya. Selain makanan serta pakaian adat Sumatra Barat yang demikian terkenal, rumah adatnya pun tak kalah menarik. Jika rumah adat Sumatra Barat disebut Gadang dan senjata tradisionalnya disebut Karih. Senjata ini memiliki bentuk yang mirip dengan keris di Jawa Tengah, akan tetapi dengan motif yang berbeda.

Menarik sekali ya mempelajari budaya dari Sumatra Barat. Ada banyak lagi aspek menarik dari daerah satu ini. Mari kita bahas bersama lagi di lain kesempatan!