disleksia

Saat balita, anak sudah mulai mempelajari berbagai hal dan itu akan selalu berkembang. Oleh karena itu, orangtua juga harus memperhatikannya saat ia mengalami kondisi seperti kesulitan mengeja atau membaca. Bukan karena malas, namun adanya kemungkinan anak mengalami disleksia atau gangguan ketika membaca juga harus diwaspadai.

Gangguan belajar ini termasuk dalam gangguan saraf di bagian batang otak yang bertugas untuk memproses bahasa. Walaupun penderitanya mengalami kesusahan ketika belajar, gangguan ini tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan yang dimiliki seseorang, kok.

Meskipun begitu, disleksia tetaplah gangguan atau penyakit yang harus dihindari dan disembuhkan. Nah, untuk informasi secara lebih lanjut, langsung saja mari kita bahas selengkapnya!

BACA JUGA: Begini Ciri-ciri Burnout, Penyebab & Cara Mengatasinya

-->

1. Apa itu disleksia?

disleksia adalah
pexels

Dysleksia atau disleksia adalah penyakit apa? Ini adalah jenis gangguan belajar yang membuat anak kesusahan untuk menulis, membaca, mengeja, atau berbicara dengan jelas.

Menurut The International Dyslexia Association, penyakit disleksia itu merupakan salah satu penyakit saraf pada anak. Tanda dari gangguan tersebut, di antaranya sulit mengenali kata, huruf, dan kemampuan mengeja yang buruk. Gangguan belajar ini juga bisa mengakibatkan masalah dalam memahami kosakata, kalimat, bahan bacaan.

Misalnya saja pada saat membaca, indra penglihatan akan mengirimkan sinyal dari huruf yang dilihat mereka ke otak yang merupakan sistem saraf pusat. Setelah itu, otak akan menghubungkan huruf atau dalam urutan yang benar hingga terbentuk menjadi kata, kalimat, hingga paragraf yang bisa dibaca.

Akan tetapi, anak dengan gangguan dysleksia ini, mengalami kesulitan untuk merangkai dan mencocokkan huruf tersebut. Oleh sebab itu, hal ini akan membuatnya sulit untuk mempelajari hal yang lebih lanjut. Meskipun menyebabkan gangguan belajar, nyatanya kondisi ini sama sekali tidak berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak.

2. Seberapa umum kondisi disleksia?

apa itu disleksia
pexels

Disleksia itu apa termasuk kondisi yang umum? Sebenarnya gangguan ini bisa terjadi pada siapa saja, baik itu anak-anak, remaja, bahkan sampai orang dewasa sekalipun bisa mengalaminya. Mengutip dari Mayo Clinic, tanda-tanda akan gangguan inipun berbeda sesuai dengan usia dan juga tingkat keparahan yang dialami.

Bisa saja gangguan belajar ini terjadi seumur hidup dan tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi, dysleksia tersebut bisa dikelola, kok. Maka dari itu, tidak ada kata terlambat untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak pengidap masalah belajar ini.

3. Gejala disleksia pada usia prasekolah

disleksia itu apa
pexels

Di usia prasekolah atau sebelum waktunya bersekolah, anak yang mengalami disleksia biasanya mengalami gejala seperti berikut.

  • Kesulitan membentuk kata dengan benar
  • Kesulitan untuk mengingat huruf, warna, dan angka
  • Lambat dalam mempelajari kosa kata baru
  • Terlambat bicara

4. Gejala pada usia sekolah

gejala di usia sekolah
pexels

Kemudian di usia sekolah, biasanya tanda-tandanya akan terlihat semakin jelas. Misalnya saja seperti di bawah ini:

  • Butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan tugas membaca atau menulis
  • Kemampuan membaca jauh lebih rendah dibanding anak seusianya
  • Kesulitan dalam mengingat urutan kejadian
  • Kesulitan memahami dan memproses suara yang didengarnya
  • Kesulitan untuk menemukan kata atau kalimat untuk menjawab pertanyaan
  • Seringkali menghindari kegiatan membaca
  • Tidak dapat mengucapkan kata yang tidak dikenal

BACA JUGA: 7 Ciri Mental Breakdown, Gangguan Kecemasan & Tips Mengatasinya

5. Gejala pada usia remaja dan dewasa

gejala di usia remaja dan dewasa
pexels

Ada banyak remaja dan orang dewasa yang juga menderita disleksia, dengan beberapa gejala untuk seperti berikut:

  • Kemampuan menulis serta membaca yang lambat
  • Kesulitan membaca dengan suara yang lantang
  • Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan tugas menulis dan membaca
  • Memiliki sifat ringan tangan, keras kepala, dan egoistis
  • Mempunyai masalah dalam mengeja kalimat
  • Selalu menghindari kegiatan yang berhubungan dengan membaca dan berbicara
  • Sering kali salah saat mengucapkan pelafalan nama atau kata-kata
  • Sulit menghafal dan meringkas sebuah cerita
  • Tidak mampu belajar bahasa asing dengan baik

6. Penyebab utama

penyebab utama
pexels

Perlu untuk Sedulur ketahui, bahwa sebenarnya disleksia itu bukanlah penyakit, melainkan kondisi anak sejak lahir. Penelitian telah menunjukkan jika gangguan kesulitan membaca terjadi karena adanya perbedaan dari cara otak memproses informasi. Secara garis besar, gangguan ini bisa disebabkan oleh dua hal seperti berikut.

1. Genetik. Penyebab dari gangguan membaca yang paling umum adalah cacat pada gen DCD2, dan hal ini biasanya diturunkan dari anggota keluarga. Kondisi seperti ini bermula ketika cerebrum atau bagian otak yang mengatur aktivias berpikir, membaca, dan berbicara tidak berfungsi dengan baik.

2. Kondisi lainnya. Tidak hanya faktor keturunan, ada beberapa faktor lain yang juga diyakini bisa menyebabkan anak mengalami gangguan membaca. Nah, berikut ini beberapa faktor lain yang dimaksud:

  • Bayi yang lahir secara prematur atau memiliki berat badan rendah
  • Adanya kelainan pada struktur otak yang berperan dalam kegiatan mengolah kata serta berpikir
  • Paparan obat, nikotin, alkohol, hingga mengalami infeksi selama masa kehamilan

7. Kelebihan anak disleksia

kelebihan
pexels

Perlu ditekankan sekali lagi bahwa dysleksia itu tidak bisa dibilang sebagai cacat lahir, ya. Walaupun kemampuan dalam menulis dan membaca mereka tertinggal, namun seorang anak yang mengalaminya justru mempunyai beberapa kemampuan yang belum tentu dimiliki oleh orang lain secara umum:

  • Mampu menemukan hal aneh secara detail dengan mudah
  • Melihat gambaran besar akan suatu hal
  • Memiliki keahlian dalam pengetahuan ruang
  • Mampu mengenali pola lebih baik
  • Berpikir secara out of the box dan pemberi solusi yang baik
  • Penglihatan periferal lebih tajam
  • Berpikir dengan menggunakan pola atau gambar
  • Sangat kreatif dan memiliki banyak ide unik
  • Mampu berpikir secara strategis

8. Vitamin khusus

Vitamin khusus
pexels

Menurut studi yang terbaru, ternyata minyak ikan dapat meningkatkan kemampuan membaca anak. Penelitian dari Universitas Oxford, Inggris, mencoba untuk mencari manfaat dari omega-3 terhadap kemampuan membaca.

Sekitar 362 anak dengan rentang usia 7 sampai 9 tahun diberikan suplemen minyak ikan sebagai sumber omega-3 selama 16 minggu dengan dosis 600 mg. Memang tidak ada efek yang signifikan pada sampel keseluruhan. Namun pada anak yang memiliki kemampuan membaca rendah, mereka berhasil meningkatkan kemampuannya hanya dalam tiga minggu.

Dari informasi yang ada di atas, bisa disimpulkan jika disleksia itu bukanlah penyakit menakutkan yang bisa menyebabkan kematian. Bahkan banyak penderita gangguan ini, yang justru memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain.

Namun sebagai orangtua, tentu saja kita ingin melihat buah hati mengalami kesulitan dalam membaca, mengeja, dan berbicara kan? Untuk mengatasi hal tersebut, Sedulur bisa memberi anak omega-3 secara rutin.