Cuaca yang ada di Indonesia cukup sering berubah, terkadang mempengaruhi kegiatan Sedulur di luar rumah. Dilansir dari Halo Edukasi, cuaca adalah kondisi udara di suatu wilayah yang terjadi dalam waktu singkat. Terjadinya cuaca di suatu tempat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti panas, kelembapan udara, sinar matahari, angin, dan curah hujan. Atau dengan kata lain faktor panas dari matahari dan pergerakan udara sangat mempengaruhi.

Perubahan kondisi udara ini terjadi pada lapisan atmosfer terendah, yaitu troposfer. Lapisan atmosfer ini berada dalam jarak sekitar 12 kilometer dari permukaan bumi dan mengandung sejumlah materi yaitu gas, air, dan debu. Lalu kira-kira apa saja sih jenis-jenis cuaca yang ada di Indonesia? Berikut daftarnya dan lengkap dengan penjelasannya.

1. Cuaca Cerah

Cuaca cerah
Unsplash

Kondisi udara yang cerah terjadi apabila dan udara terasa sangat segar. Biasanya, cuaca cerah tidak menandakan akan adanya turun hujan. Selain matahari yang bersinar terang, langit juga berwarna biru terang dengan awan tipis yang menyelimutinya.

Meski matahari bersinar dengan cerak, udara tak akan terasa panas atau gerah. Sebab ada hembusan semilir angin yang sejuk yang mampu memanjakan kita semua. Bahkan di saat menjelang malam, langit akan terlihat cantik karena tampak semburat oranye di waktu senja. Dan saat malam tiba, bintang-bintang di langit akan terlihat dengan jelas.

2. Cuaca panas

Unsplash

Pasti Sedulur sering menyamakan kondisi udara panas dengan cerah. Walaupun langit sama-sama terang, namun saat kondisi udara panas, angin akan terasa sangat kering. Sedulur pun akan merasakan kepanasan atau kegerahan karena matahari berada tepat lurus di atas permukaan bumi.

Sementara bagi Sedulur yang tinggal di daerah pantai atau dekat laut, hawa mungkin akan terasa lebih panas dan lembab. Hawa panas ini terjadi ketika suatu tempat mendapatkan intensitas penyinaran matahari yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

3. Berawan

Unsplash

Kondisi udara dikatakan berawan jika langit berwarna lebih gelap dengan awan yang pekat. Di kondisi ini, sinar matahari biasanya akan terhalang masuk ke bumi, sehingga suasana cenderung lebih gelap. Saat berawan, biasanya diartikan sebagai tanda-tanda akan turun hujan. Padahal meski prakiraan cuaca adalah berawan, bukan berarti hujan pasti akan turun.

Selain itu, di kondisi berawan, udara akan terasa lebih dingin karena tidak ada sinar matahari yang menghangatkan. Saat awan semakin pekat dan mencapai titik suhu tertentu kemudian berubah berwarna abu-abu, inilah yang disebut awan mendung. Sebagian besar daerah yang tertutup awan mendung biasanya akan terjadi hujan.

4. Dingin

Unsplash

Kondisi udara dingin lazim dirasakan Sedulur yang tinggal di daerah pegunungan. Di kondisi ini, kelembapan udara biasanya mencapai angka lebih tinggi dan angin akan bertiup lebih kencang. Selain itu, suhu udara juga cenderung berada pada angka rendah.

Sementara dilansir dari Halo Edukasi, kondisi udara ini lebih sering terjadi di daerah dataran tinggi. Di daerah semacam ini biasanya suhu udaranya cukup rendah dan kondisi angin lebih kencang, sehingga menimbulkan suasana dingin. Selain itu, daerah dataran tinggi memiliki kerapatan udara yang rendah, lebih dekat dengan troposfer dan mendapatkan sedikit pantulan panas dari matahari, sehingga udaranya menjadi lebih dingin.

5. Hujan

Unsplash

Kondisi udara satu ini paling kentara ciri-cirinya, yakni ada air dengan intensitas tinggi jatuh dari langit. Hujan sendiri cukup sering terjadi di negara-negara yang beriklim tropis seperti Indonesia. Adanya proses pemanasan matahari terhadap air di bumi yang meliputi air laut, sungai, dan danau menyebabkan terjadinya hujan. Hujan terjadi akibat pengaruh dari meningkatnya uap air di udara karena proses pemanasan tersebut.

Penjelasan lebih lanjut, proses hujan dimulai dari saat sinar matahari mengenai bumi, air yang ada di permukaan bumi akan naik ke atas dan berubah menjadi awan. Kemudian akan terbentuk sekumpulan awan yang menghasilkan hujan. 

6. Berangin

Unsplash

Sesuai dengan namanya, kondisi udara ini ditandai dengan hembusan angin yang sukup intens atau udara yang bergerak cukup cepat. Jika kondisi wilayah Sedulur sedang menghadapi cuaca berangin, maka Sedulur harus lebih berhati-hati. Sebab angin yang kencang bisa menyebabkan kerusakan antara lain atap rumah yang rusak atau pohon tumbang. Kondisi ini menjadi salah satu contoh cuaca ekstrem di Indonesia.

Saat cuaca berangin terjadi, biasanya langit sedikit berawan dan suhu udara lebih rendah. Tidak heran, jika angin mulai berhembus kencang diiringi dengan awan mendung berwarna gelap. Maka jika kondisi ini terjadi, Sedulur harus lebih berhati-hati untuk beraktivitas di luar rumah.

Artikel tentang cuaca di Indonesia ini semoga bisa membantu Sedulur untuk merencanakan aktivitas di luar rumah. Pastikan kondisi udara apa yang sedang terjadi sebelum melakukan aktivitas. Jika langit terlihat berawan, maka paling tidak Sedulur bisa menyiapkan payung jika tiba-tiba turun hujan. Sementara jika udara terasa dingin, Sedulur bisa membawa jaket untuk membantu menghangatkan tubuh.

Namun, apapun kondisi cuaca yang sedang Sedulur alami, belanja kebutuhan pokok tetap penting dilakukan. Biar lebih mudah, Sedulur bisa menggunakan Aplikasi Super lho. Yuk cek sekarang!