Salah satu bahan celana yang paling diminati adalah celana chinos dan jeans. Selain kedua bahan celana tersebut dapat memberikan kenyamanan saat digunakan. Banyak yang belum tahu bahwa terdapat perbedaan chinos dan jeans yang mendasar, serta keduanya merupakan dua bahan yang berbeda.
Nah, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas bersama apa saja perbedaan chinos dan jeans agar Sedulur tidak kebingungan membedakannya. Tanpa berlama-lama, yuk mari langsung saja kita simak perbedaanya dengan lengkap di bawah ini!
BACA JUGA: 6 Cara Menghilangkan Noda di Celana Putih, Tanpa Bekas
Sejarah celana chinos dan jeans
Perbedaan chinos dan jeans yang pertama tentu dari sejarahnya. Sebagai dua jenis bahan dan model celana, chinos dan jeans tentu memiliki sejarah masing-masing. Namun meskipun memiliki sejarah yang berbeda, namun keduanya merupakan produk lama dalam industri fashion.
Sehingga chinos dan jeans merupakan dua jenis bahan yang telah terbukti timeless atau abadi. Lantas bagaimana sejarah dari chinos dan jeans? Berikut ini penjelasannya:
1. Sejarah celana chino
Kata chino sendiri adalah istilah dari bahasa Spanyol yang berarti Cina, karena bahan pembuatan celana ini awalnya berasal dari Cina dengan bahan kain ciri khas Cina. Celana chino menjadi tren di era Perang Dunia ke-II.
Pabrik-pabrik pemintalan kapas di Carolina Utara, Amerika Serikan, membuat jutaan celana chino untuk prajurit militer di era Perang Dunia ke-II. Karena bahan dari chino sangat nyaman dan membuat para prajurit tidak kesulitan saat perang dengan menggunakan celana ini.
Setelah perang berakhir, prajurit-prajurit militer tersebut menggunakan celana chino untuk menjalani aktivitas harian. Selain karena kenyamanan, juga karena kebiasaan para prajurit yang sudah tidak bisa lepas dengan celana chino.
Akhirnya, di tahun 1950-an masyarakat umum di daratan Amerika banyak yang mengenakan celana chino akibat kebiasaan dari prajurit yang menggunakannya. Kebutuhan masyarakat yang bukan prajurit akan celana chino pun semakin tinggi sehingga celana ini menjadi tren di era tahun 1950-an yang bertahan hingga saat ini.
2. Sejarah celana jeans
Kata jeans muncul lebih awal dibandingkan celana chino, yakni di tahun 1800-an. Celana jeans klasik yang saat ini masih populer dipatenkan pada tahun 1873 oleh Jacob Davis (penjahit) dan Levi Strauss (pemilik kain grosir rumah di San Fransisco).
Awalnya, celana jeans ini hanya populer di kalangan para koboi. Namun, Davis dan Strauss terus berinovasi dengan menambahkan loop sabuk di tahun 1922 dan ritsleting dengan beragam gaya di tahun 1954.
Selain oleh para koboi, jelana dengan bahan jeans juga sangat umum digunakan oleh para pekerja di pertambangan. Hal tersebut disebabkan oleh bahannya yang tebal dan membuat koboi dan para pekerja nyaman mengggunakannya.
Bahkan, bagi para pekerja di pertambangan yang cenderung menghadapi medan pertambangan yang berbahaya, bahan celana jeans dianggap cocok karena dapat memberikan perlindungan bagi para pekerja.,
Seiring berkembangnya waktu, celana jeans juga menjadi favorit bagi para prajurit yang terlibat Perang Dunia I. Sehingga akhirnya celana jeans menjadi favorit banyak tentara di Perang Dunia I. Kemudian popularitas celana jeans mulai merambah kalangan fashion kelas atas di akhir tahun 1970-an.
Hingga saat ini, celana jeans masih terus diminati segala kalangan. Sejarah fashion berkaitan erat dengan kehidupan sosial dan tradisi masyarakat sebelum kemudian tren menjadi sebuah fashion.
Perbedaan jenis bahan
Perbedaan chinos dan jeans selanjutnya tentunya dari jenis bahan itu sendiri. Jenis bahan adalah hal yang paling membedakan celana chino dan celana jeans. Celana chino menggunakan jenis bahan dasar katun twill yang lebih adem dan ringan dibandingkan jeans.
Sementara celana jeans awalnya diproduksi dari dua jenis kain. Strauss dan Davis membuatnya dengan bahan brown duck dan blue denim. Tapi bahan denim jauh lebih disukai, dan hal tersebut terbukti bertahan hingga saat ini.
Denim sendiri adalah kain yang dibuat dari perpaduan wool dan cotton, atau wool dan silk. Namun sejak awal abad ke 19 bahan denim hanya memakai cotton saja, dan hal tersebut bertahan hingga tren fashion saat ini.
Penggunaan yang berbeda
Perbedaan selanjutnya terlihat dari penggunaan celana yang berbeda. Dalam hal penggunaan, celana chino lebih cocok untuk dibawa ke acara yang formal. Celana chino memiliki potongan yang slim-fit dengan garis trim yang memberi siluet panjang dan membentuk kaki.
Cocok banget dipadukan dengan atasan kemeja. Tentunya, celana chino juga masih bisa dipakai ke acar kasual, dengan dipadukan dengan berbagai jenis pakaian yang menarik dan cocok untuk digunakan dalam acara kasual.
Sementara celana jeans lebih cocok untuk acara non-formal. Misalnya untuk nongkrong bareng teman, atau sekadar jalan-jalan. Potongannya lebih santai dan cocok dipadukan dengan atasan kaus. Kedua penggunaan tersebut membuat kedua bahan celana ini memiliki gaya dan nafas yang berbeda.
BACA JUGA: 12 Ide OOTD Hijab Pakai Celana Jeans Hitam Paling Kekinian!
Warna celana yang berbeda
Perbedaan terakhir dari celana jeans dan chinos yaitu warna celanan. Celana chinos jauh lebih fashionable dengan pilihan warna yang banyak. Meski kebanyakan celana chinos berwarna khaki, tapi ada varian warna lain, seperti army atau hitam yang bisa kamu sesuaikan dengan atasan.
Sementara celana jeans hanya satu warna saja, yakni biru. Warna biru dari jeans berasal dari olahan tanaman indigo yang dicampur dengan denim. Sekarang ini sudah langka, ya, penggunaan tanaman indigo. Tapi masih ada kok jeans dengan bahan denim yang memakai tanaman indigo, walau tentunya lebih mahal.
Nah itulah daftar perbedaan chinos dan jeans kedua jenis celana yang hingga saat ini masih digandrungi oleh masyarakat dan menjadi salah satu celana yang merajai dunia fashion. Dari dua jenis celana di atas, celana mana yang paling Sedulur sukai?