9+ Jenis-Jenis Bahan Kulit Sepatu yang Perlu Kamu Ketahui

Sepatu merupakan barang lifestyle yang sering digunakan untuk melindungi kaki ketika sedang berjalan maupun berlari. Jenisnya pun sangat beragam mulai dari sepatu santai seperti sneakers hingga sepatu formal seperti sepatu kulit. Dalam topik kali ini, kita akan membahas jenis bahan kulit sepatu yang perlu diketahui.

Hal ini tak lepas dari mahalnya sepatu kulit dan Sedulur harus berhati-hati ketika membelinya. Alih-alih bisa mendapatkan produk yang bagus, jika tak jeli maka bisa tertipu dengan bahan kulit yang jelek.

Selain itu, mengetahui jenis bahan kulit sepatu juga akan membantu Sedulur memilih cara perawatan dan penyimpanan tersebut. Pasalnya, jenis sepatu ini memang membutuhkan perawatan ekstra.

BACA JUGA:

Mengenal Jenis Kulit Sepatu

jenis kulit sepatu yang bagus
Unsplash/M0851

Jadi agar Sedulur tidak salah langkah, dan sepatu kulit bisa tetap awet. Sangat disarankan untuk mengetahui jenis kulit sepatu yang digunakan, sehingga uang tidak terbuang percuma.

Pemilihan jenis kulit sepatu yang cocok tidak hanya memperlihatkan selera dalam berpakaian, tapi juga menentukan kenyamanan dalam berpenampilan. Untuk itu, berikut ini jenis-jenis bahan kulit sepatu yang perlu Sedulur tahu.

1. Jenis Kulit Roughout

jenis kulit sepatu yang bagus
Unsplash/Ayrus Hill

Jenis sepatu ini pada dasarnya sama dengan kulit bagian Full Grain yang dibalik sehingga menampilkan bagian dalam kulit yang berbulu tipis. Roughout tidak memisahkan bagian Grain dan Top Grain dari kulit serta tidak mengalami pengamplasan. Sehingga Roughout bisa dibilang lebih kuat dan tebal dibandingkan Suede. 

Walaupun sama-sama menggunakan bagian dalam kulit, Suede memisahkan bagian Top Grain dan menyisakan bagian dalam saja atau biasa disebut Split Leather. Sepatu jenis Roughout cukup tahan terhadap air. Adapun cara membersihkan sepatu ini cukup mudah dibandingkan Suede dan Nubuck. Sepatu ini cukup kita sikat menggunakan brush premium ketika kotor. 

Seiring berjalan waktu Roughout juga akan menampilkan patina yang semakin menegaskan karakter macho bagi penggunanya. Jenis sepatu Roughout memiliki karakter yang kokoh dan juga sering kita temui di jenis sepatu Work Boot. Dengan karakter kulit yang terlihat kokoh dan patina yang unik, sepatu ini cocok untuk Sedulur yang ingin terlihat dewasa dengan karakter yang kuat dan maskulin. Sepatu jenis ini juga masih cocok untuk digunakan secara kasual sehari-hari.

2. Jenis Kulit Suede

Suede adalah jenis kulit yang terbuat dari bagian bawah kulit binatang yang memiliki permukaan yang lembut dan memiliki tampilan napped finish atau hasil akhir yang halus. Suede berasal dari kulit domba, kulit kambing, kulit sapi, kulit rusa, kulit babi dan kulit binatang lainnya.

Suede berasal dari kata Prancis gants de Suede, yang berarti “sarung tangan dari Swedia”. Awalnya, istilah tersebut mengacu pada jenis sarung tangan yang sangat lembut dan diimpor dari Swedia. Sekarang istilah Suede digunakan merujuk pada segala jenis bahan kulit asli yang lembut.

Kulit Suede didapatkan dengan membalik kulit bagian dalam yang paling dekat dengan daging serta membelah kulit bagian Top Grain sehingga menghasilkan kulit yang lembut di kedua sisi dan tampilan napped finish di bagian atas.

Hasil akhir dari kulit ini adalah bahan yang lembut dan tipis namun lentur sehingga mudah dibentuk menjadi berbagai item fashion. Namun demikian Suede bersifat menyerap air karena bahannya yang tidak tebal dan beresiko merubah warna asli kulit.

Karena look-nya yang unik dan terlihat flamboyan, Suede sangat cocok buat Sedulur para Gentleman yang ingin tampil formal namun terlihat fashionable dan kasual. Suede sangat baik digunakan sehari hari di musim panas karena bahannya yang ringan dan lentur. Menggunakan Suede akan menunjukkan sisi gentleman yang memiliki citarasa fashion dengan persona yang lebih kalem namun berkelas.

3. Jenis Kulit Nubuck

Sedulur mencari jenis kulit dengan look kasual seperti Suede namun dengan bahan yang lebih kokoh dan tebal? Nubuck jawabannya. Kulit ini sekilas hampir mirip dengan Suede namun memiliki daya tahan yang lebih tinggi. Hal ini karena Nubuck biasanya berasal dari bagian Grain dan bagian luar kulit yang memiliki tingkat kerapatan lebih tinggi.

Nubuck dihasilkan dari kulit kualitas terbaik Full Grain atau Top Grain dengan proses pengamplasan sehingga menghasilkan tampilan luar yang halus mirip Suede. Namun karena dia menggunakan lapisan kulit luar maka dia lebih kuat dan keras. Sedangkan Suede yang diambil dari kulit bagian dalam lebih lembut dan lentur. Itu mengapa Nubuck memiliki harga yang lebih mahal.

Kulit Nubuck lebih tebal dan memiliki kerapatan yang cukup baik sehingga dia lebih tahan terhadap air. Jika kulit ini terkena air, kita tinggal menunggunya hingga kering dan warna dari sepatu akan kembali normal. Namun Sedulur perlu menjaga Nubuck dari noda dari minyak dan lumpur. 

Nubuck biasanya mudah ditemui di sepatu dengan model boot dengan look yang kokoh. Sepatu jenis ini cocok bagi Sedulur para gentleman yang ingin terlihat lebih gagah. Sepatu ini pun sangat cocok digunakan untuk pada pria yang hidup di perkotaan karena daya tahannya yang kuat namun tetap bisa digunakan di segala keperluan seperti bekerja atau sekadar santai karena look sepatu yang kasual dan semi formal.

4. Jenis Kulit Asli

Bahan kulit asli biasanya terbuat dari kulit hewan seperti kambing, sapi dan domba. Kulit memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan kulit sintetis. Jenis bahan kulit asli memiliki daya tahan yang sangat lama dibandingkan dengan bahan lain. Agar tetap awet bahan jenis ini memerlukan perawatan khusus.

Alangkah baiknya untuk menyimpan di tempat yang kering karena jika Sedulur meletakkannya di daerah lembab, kulit akan ditumbuhi jamur berupa bercak-bercak putih/abu. Untuk membantu membersihkan, Sedulur dapat menyertakan sedikit air pada kain dan menggosoknya dengan lembut.

5. Jenis Kulit Sintetis

Kulit sintetis merupakan bahan pembuat sepatu yang terbuat dari campuran bahan-bahan kimia olahan pabrik. Bahan ini banyak digunakan untuk membuat sepatu karena harganya relatif lebih murah. Kulit sintetis memiliki tekstur mengkilap. Bahan kulit sintetis banyak digunakan untuk sepatu jenis formal, kasual dan anak-anak

BACA JUGA: Kenali 5 Jenis Bahan Outsole Sepatu yang Umum di Pasaran

6. Full Grain Leather

Unsplash/Ranurte

Full grain leather adalah bagian kulit yang memiliki grain/serat/urat kulit yang lengkap dan penuh. Ini adalah bagian terbaik dari kulit yang diambil dari bagian teratas kulit. Potongan kulit grade lainnya tidak ada yang memiliki full grain. Sepatu full grain memiliki durability dan ketahanan terbaik.

Produk ini dapat digunakan untuk waktu yang sangat lama sehingga jahitan dari produk tersebut malah yang akan rusak atau putus duluan. Kulit bagian ini juga tidak dapat dirobek.

Karena kulit jenis full grain leather sangat kuat maka sangat cocok untuk pemilihan bahan sepatu, karena sepatu membutuhkan jenis kulit yang sangat kuat tidak mudah rusak dan tahan lama.

Jenis kulit semacam ini memiliki keunggulan yakni tahan lama, tidak mudah sobek, dan tidak mudah tergores. Makin tua usianya, maka semakin terlihat bagus dan membentuk patina jika dirawat dengan baik.

Bahan full grain leather memang memiliki harga yang sangat mahal. Tak heran memang karena kualitasnya nomor satu. Kendati demikian, kualitas produk yang memakai full grain leather pun terbilang tidak mengecewakan.

7. Jenis Kulit Corrected

Corrected grain leather merupakan jenis kulit yang memiliki permukaan tambahan atau buatan yang diemboss ke dalam. Untuk mengantisipasi cacat yang ada pada permukaan kulit, bahan tersebut harus dihaluskan terlebih dahulu dengan mesin amplas kemudian di cat dengan menggunakan cat sintetis. Lapisan terbawah kulit adalah bagian yang disamak dari area Grain khususnya Grain/Corium. 

Jenis kulit ini mempunyai banyak sekali nama dan kadang memusingkan untuk kaum awam. Banyak orang menyebut bagian terbawah kulit ini sebagai ‘Genuine Leather’ tapi istilah ini digunakan tidak konsisten.

Biasanya orang mengenalnya dengan kulit asli sebagai pengganti kulit imitasi. Ada juga yang beranggapan ‘Genuine Leather’ adalah kulit asli yang dicampur dengan bahan lain.

8. Jenis Kulit Split Leather

Split leather masih bisa dipisahkan lagi menjadi lapisan yang lebih tipis yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Pabrik kulit akan menyemprotkan lapisan sintetik atau polymer supaya kulit serupa dengan Grain leather.

Tapi kulit jenis ini tidak terlalu kuat dan tahan lama. Orang biasa menyebutnya Finished Split. Produk yang banyak menggunakan kulit jenis ini adalah kantong untuk peralatan besi, moccasin, pabrik Suede, dan masih banyak lagi.

Produk lain dari Split leather adalah Suede. Kulit ini diproses terbalik supaya mempunyai napped finish. Terkadang pabrik kulit memberikan synthetic finish dan tekstur folikel bulu untuk menyerupai Full Grain. Kulit ini dikenal dengan Finished Split. Banyak yang beranggapan bahwa kulit ini adalah kulit asli.

Faktanya adalah, memang benar kulit ini asli namun tidak terlihat alami. Bahan ini adalah favorit para pengrajin sepatu untuk pembuatan sepatu kasual anak muda. Sayangnya, kulit ini lebih cepat kotor dan berubah warna jika terkena air. Selain itu, jahitannya pun mudah lepas.

9. Jenis Kulit Vegetable-tanned Leather

Vegetable Tanned atau Crust leather adalah kulit yang direndam dengan cairan nabati atau ‘vegetable’. Oleh karena itu, prosesnya disanggap organik, natural, dan ramah lingkungan. Proses tanning biasa menggunakan kulit pohon oak, chesnut atau mimosa sebagai agen pewarna.

Produk yang juga dikenal dengan nama Veg-Tan ini merupakan hasil dari metode tanning tertua yang pernah ada dalam sejarah kerajinan kulit. Tujuannya adalah membuang molekul dari kolagen kulit. Proses ini akan membuat kulit menjadi kering dan kaku. Oleh karena itu orang merendamnya dalam larutan tannin untuk menggantikan kolagen yang hilang supaya kulit kembali menjadi lembab dan fleksibel.

Proses untuk membuat Vegetable Tanned Leather cukup rumit. Kelebihan Veg-Tan adalah kulit tidak akan mengkerut dan memiliki bau yang natural. Sayangnya setelah lama dipakai, warna biasanya berubah menjadi lebih gelap. Proses ini lebih lama dari Chrome-Tanned leather, kulit dengan metode paling umum dalam tanning. 

Metode ekspres dengan menggunakan campuran bahan kimia, chromium, ini ditemukan tahun 1858. Istilah lainnya juga dikenal dengan Chromed-Tanned leather atau Chromed Crust. Proses ini hanya memerlukan 1 hari sehingga ongkos produksi menjadi lebih murah. 90% dari industri kulit sekarang menggunakan metode ini. Keunggulannya, warna tidak akan berubah. 

Tekstur kulit lebih tipis dan lembut dari Vegetable Tanned leather. Kekurangannya adalah diproduksinya limbah lingkungan karena penggunaan bahan kimia. Kemudian, kulit ini cenderung gampang berkerut hanya dalam pemakaian beberapa bulan saja. Selain itu, kulit tidak terlihat natural dan berbau bahan kimia.

10. Jenis Kulit Reconstituted

Bonded leather adalah kulit potongan sisa yang tidak bisa digunakan untuk barang-barang dari kulit. Kemudian potongan kulit tersebut diparut halus dan diikat bersama menggunakan poliuretan atau lateks ke jaring serat atau lembaran.

Jumlah kulit dalam campuran yang sebenarnya sangat bervariasi (dari 10% hingga 90%), dan dengan demikian mempengaruhi sifat fungsional dan estetika dari produk jadi. Kulit berikat sering dicat untuk memberi warna dan juga bisa ditekan atau dicetak timbul untuk memberikan tampilan gaya kulit atau motif tertentu.

BACA JUGA: 14 Brand Sepatu Lari Indonesia Terbaik, Nyaman di Kaki

11. Jenis Kulit Shell Cordovan Leather

jenis kulit sepatu yang bagus
Unsplash/Mostava Mahmoudi

Shell Cordovan Leather adalah salah satu jenis kulit terbaik dalam pembuatan produk dari kulit. Cordovan diambil dari kulit hialin pada bagian bokong kuda. Kulit ini sangat kuat dan tahan lama karena lapisan hialin mengandung serat yang padat. Sebenarnya lapisan ini menutupi seluruh bagian tubuh kuda tapi porsi paling banyak ada di bagian bokongnya.

Asal usul nama jenis kulit ini berasal dari kota Cordoba di Spanyol, tempat di mana kulit jenis ini pertama kali diproduksi oleh Visigoth di abad ke-17, sebelum Moors. Pada abad ke-19 dan 20, kulit ini dipakai sebagai pengasah pisau cukur. Belakangan, kulit ini banyak dipakai untuk produksi sepatu, tas dan dompet karena kualitasnya yang maksimal.

12. Jenis Kulit Calf Leather

Calf leather adalah tipe kulit yang khas karena terbuat dari membran kulit sapi muda. Prosesnya dimulai dengan penghilangan bulu, dikeringkan dan disamak. Jenis kulit ini biasa digunakan untuk pakaian, sepatu, dompet berkualitas tinggi.

Zaman dahulu, calfskin berkualitas bagus digunakan sebagai alas untuk menulis manuskrip. Tekstur Calf leather sangat tipis, halus, kenyal, elastis dan mulus. Di dalam dunia fashion, calf skin disebut veau velours (Bahasa Perancisnya dari velvet calf).

Kebanyakan sepatu dan sarung tangan dengan patent leather mempercayakan Calf leather karena karakter high polishnya dan sangat fleksibel. Vest, jaket, dan celana jarang menggunakan Calf leather karena harganya yang terlalu tinggi. Jika Sedulur  menemukan produk calfskin yang murah, kulit itu kemungkinan besar adalah palsu.

Untuk penggunaan lainnya, permukaan Calf leather juga sering digosok dan diamplas, menjadikannya kulit Suede. Ketika proses tanning, bulu sapi, bagian epidermis dan dalamnya dihilangkan. Ada juga orang yang menyebut kulit jenis ini sebagai Box Calf leather atau Chrome-tanned Calf leather. Kalau di Inggris warnanya harus hitam. Box Calf leather digunakan untuk upper sepatu ringan pria dan wanita. Kulit ini sering juga digunakan untuk membuat tas dan pelana kuda.

13. Pull Up Leather

Pull Up Leather adalah kulit yang diproses dengan cara diberikan zat aniline untuk menciptakan warna yang tajam. Penyamak menggunakan minyak dan lilin transparan ketika finishing, membuat kulit Pull Up menjadi terasa sangat lembut dan halus. Ketika kulit ini ditarik atau direnggangkan, warnanya sedikit berubah pada area yang ditarik. Inilah asal mula nama Pull Up Leather. Variasi warna yang kontras antara terang dan gelap terjadi saat proses penarikan kulit Grain dilakukan. 

Sebagai aniline leather, bekas luka, goresan akan terlihat. Patina serta kilapan akan semakin terlihat seiring dengan lamanya penggunaan. Pada kulit Pull Up, efek ini lebih terlihat dibandingkan jenis kulit lain. Ada sedikit perbedaan antara Pull Up Leather dan Distressed leather. Di tahap akhir, permukaan Pull Up leather diolesi campuran minyak dan lilin parafin dengan menggunakan roller. 

Kemudian, kulit dikeringkan menggunakan vakum sampai benar-benar kering. Hasilnya, kulit menjadi terlihat lebih mengkilap. Ketika kulit ditarik, terjadi perubahan warna di area penarikan kulit sehingga warna yang lebih terang pun muncul. Semakin Pull Up leather ditarik, kulit ini semakin menyerupai Distressed leather. Walaupun goresan bisa dihilangkan dengan minyak natural yang ada pada kulit Sedulur, kemungkinan besar bekasnya akan menjadi permanen.

14. Crazy Horse Leather

Terakhir adalah Crazy Horse leather adalah kulit yang diproses dengan cara mengaplikasikan lilin khusus pada Full Grain leather yang sudah dihaluskan. Aplikasi dari lilin akan menambah keindahan serat kulit sehingga jika tergores atau teraba, warna naturalnya berubah menjadi sedikit lebih terang. Orang menyukainya karena proses ini memberikan kesan antik dan vintage. 

Proses ini akan membuat kulit menjadi tahan lama dan tahan air. Dengan dengan bertambahnya usia kulit, penampilan Crazy Horse leather akan semakin lebih ganteng. Crazy Horse leather bukan diambil dari kulit kuda. Bahan utamanya tetap kulit sapi. Kulit ini dinamakan Crazy Horse karena sering digunakan untuk membuat pelana kuda. 

Uniknya, area yang tergores akan mempunyai warna yang berbeda sehingga menambahkan kesan zaman dulu. Kulit jenis ini sangat mirip dengan Pull Up leather. Ciri dari kulit Crazy Horse adalah pori-pori kulit yang tidak rata namun terlihat jelas dan baunya sangat alami.

BACA JUGA: 12 Rekomendasi Parfum Sepatu Terbaik dan Tahan Lama

Mengenal Lebih Dalam Jenis Kulit Sapi

Unsplash/Dane Deaner

Mari kita berkenalan dengan kulit yang paling umum dipakai dalam industri sepatu, yaitu kulit sapi. Karena ketebalannya, kulit sapi selalu dipisahkan menjadi beberapa lapisan untuk bermacam-macam kebutuhan. Proses pengolahan kulit sapi mentah menjadi kulit siap pakai disebut tanning.

Pada dasarnya, kulit sapi terbagi menjadi dua bagian besar yaitu Corium dan Grain. Serat kolagen pada bagian Corium karakternya tipis dan lebih fleksibel. Uniknya, semakin mendekati bagian Grain, kolagen semakin menebal, rapat dan kuat.

Bagian Corium dari sapi dewasa bisa menjadi sangat tebal. Itu sebabnya mengapa calfskin terasa lebih tipis, halus, dan lembut. Bulu sapi tumbuh pada bagian paling atas dari Grain.

Sedulur tidak perlu kaget jika banyak menemui gigitan serangga, stretch mark, luka, dan goresan di lapisan ini. Itu sebabnya bagian ini perlu digosok atau istilahnya, dikoreksi, supaya kulit terlihat lebih halus dan mulus.

Itulah tadi jenis-jenis bahan kulit sepatu yang perlu Sedulur tahu. Semoga Sedulur sudah nggak bingung dalam memilih sepatu kulit yang sesuai dengan kebutuhan dan selera Sedulur ya.