Batik kawung adalah berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan merupakan salah satu jenis batik tulis yang cukup kuno dan berkembang saat era Mataram Baru. Jenis batik ini juga merupakan yang paling populer dan banyak dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat. Selain terkenal, motif yang tertuang dalam karya seni yang satu ini memiliki berbagai makna dan filosofi yang mendalam.
Simbol yang tertuang dari karya seni ini adalah sebuah harapan agar manusia selalu ingat darimana asal usul mereka. Tidak hanya dipakai untuk acara tertentu saja, batik jenis ini juga bisa dijadikan sebagai ornamen unik seperti bantal, lukisan, dekorasi, dan berbagai jenis lainnya. Lalu, seperti apa sih filosofi yang terkandung dalam salah satu seni tradisional ini? Apa saja ragam motif dan gambar batik kawung? Simak informasi lengkapnya berikut ini, ya.
BACA JUGA: 20+ Motif Batik Populer yang Cocok Untuk Berbagai Acara
1. Sejarah batik kawung
Karya seni yang satu ini sudah mulai dikenal oleh banyak orang sekitar abad ke 13 dan diciptakan oleh Sultan Mataram. Motif dari salah satu jenis batik ini sendiri merupakan motif yang terlarang pada era itu. Batik motif kawung terinspirasi dari buah kolang-kaling dari batang pohon aren. Sementara itu, sumber lain mengatakan bahwa motifnya dikaitkan dengan salah satu binatang bernama kuwangwung. Ada beberapa filosofi yang terkandung didalamnya, diantaranya adalah pohon aren mulai dari atas atau ujung daun sampai pada akarnya merupakan pohon yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Makna yang tersirat didalamnya adalah agar manusia berguna bagi semua orang, baik bermasyarakat, berbangsa, juga bernegara. Pada beberapa buku sejarah, motif dari batik ini hanya bisa dipakai bagi para pejabat keraton saja dan para keluarga bangsawan.
2. Filosofi batik kawung
Seperti yang telah kita ketahui bahwa salah satu motif batik ini berasal dari kota istimewa, yaitu Jogjakarta. Pola yang tergambar dalam motif ini berbentuk kolang-kaling serta irisan buah kawung. Buah kawung atau kolang-kaling merupakan buah yang bisa didapatkan dari pohon aren dan memiliki makna bahwa sebagai masyarakat jawa yang baik, sebaiknya untuk melakukan berbagai kebaikan tanpa perlu diketahui oleh orang lain. Tak hanya itu, ada pula empat gambar bunga teratai yang melambangkan kesucian serta umur panjang yang diberkahi oleh Tuhan YME. Lebih dalam lagi, motif ini juga memiliki makna mendalam mengenai manusia yang mengenakannya diharapkan menjadi sosok yang unggul serta ideal.
Tokoh yang sering mengenakan kain ini dalam mitologi jawa adalah Semar, yang merupakan sosok manusia titisan dewa. Semar digambarkan memiliki sifat yang bijaksana serta berakhlak mulia. Salah satu sultan Kerajaan Mataram merupakan pencipta dari motif batik kawung ini. Pada awalnya, motif ini muncul pada sebuah ukiran dinding di candi yang berasal dari Jawa, seperti Candi Prambanan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa batik ini pertama kali dikenal pada abad ke 13 dan hanya digunakan untuk keluarga keraton saja atau bangsawan saja. Namun, ketika Mataram kemudian terbagi menjadi dua, yaitu Surakarta dan Yogyakarta, jenis ini kemudian mulai digunakan oleh berbagai lapisan serta golongan orang yang beragam. Ada beberapa jenis dari batik ini yang bisa dibedakan berdasarkan motifnya yang berbeda. Diantaranya adalah sen, bribil, serta picis.
BACA JUGA: 25+ Model Baju Batik Terbaru 2021 yang Cocok Untuk Milenial
3. Motif batik kawung sen
Motif pertama dari batik legendaris ini ialah kawung sen, yang diambil dari bentuknya yang menyerupai mata uang sen. Mata uang sen umumnya digunakan sebagai penebar di sepanjang jalan sebagai pengiring jenazah. Hingga, pada akhirnya batik kawung sen digunakan untuk menutup jenazah atau mayat ketika sebelum disemayamkan atau dikafani. Ada makna dan filosofi yang terkandung dalam salah satu motif batik yang populer digunakan ini, yaitu sebagai manusia harus memaknai kehidupan yang ada, serta semuanya akan kembali ke alam sawung.
4. Motif batik kawung sekar ageng
Dibandingkan dengan motif yang lain, motif Batik Kawung Sekar Ageng memiliki motif yang lebih besar. Nama dari motif tersebut diambil dari kata Ageng yang berarti besar, dan Sekar yang bermakna bunga. Sehingga, motif yang satu ini memiliki arti kembang atau bunga besar. Jenis ini memiliki ornamen pertama yang terbentuk dari empat buah bulatan lonjong yang kemudian mengalami perubahan bentuk agak persegi bujur sangkar.Ada tiga garis (sawut) yang diikuti tiga buah titik (cecek) dalam setiap ornamen utama pada motif ini. Cecek sawut adalah istilah populer dalam dunia perbatikan yang mengartikan bentuk tersebut. Pada komponen motif ini, terdapat isen berupa empat bentuk belah ketupat sebagai variasi komposisi visualnya. Warna utama dalam Sekar Ageng adalah warna putih ke kuning-kuningan. Tak hanya itu, kontur motif isen didalamnya berwarna merah soga, dan latar pada motif Sekar Agung memiliki warna dasar hitam.
BACA JUGA: 13 Jenis Batik di Indonesia, Kenali Jenis Motif dan Maknanya
5. Motif batik kawung picis
Picis adalah salah satu motif dari Indonesia yang berasal dari keluarga kawung. Picis sendiri merupakan motif yang berbentuk bulat dan membentuk empat sisi yang digambarkan pada kain batik itu. Nama lain yang akrab didengar oleh masyarakat luas adalah motif batik kawung beton. Dikenal sebagai beton karena memiliki bentuk serta warna yang seperti beton yang terkesan kokoh. Sementara, picis sendiri diambil dari nama bentuk uang sepuluh sen pada masa lampau.
6. Motif batik kawung sari
Bentuk dari motif Sari terdiri dari ornamen utamanya yang berupa bulatan lonjong. Sementara itu, motif yang tergambar adalah berbentuk bentuk garis yang membelah menjadi dua bagian. Motifnya seakan-akan menyerupai kopi pecah, maka dari itu motif ini sering disebut juga dengan kawung kopi. Empat bulatan lonjong menjadi ornamen utamanya, yang kemudian disusun berdasarkan garis diagonal miring atau garis miring silang.
Tak hanya itu, dengan garis lurus vertikal dan horizontal yang menjadi pola yang disusun dari motif ini, menjadikannya seolah-olah berbentuk visual tanda silang. Warna batik kawung motif sari biasanya adalah merah soga sebagai bentuk kontur, serta putih kekuningan pada ornamen utamanya. Sedangkan, warna latar dalam motif sari ini memiliki perpaduan warna hitam.
BACA JUGA: 35 Inspirasi Model Kebaya Untuk Orang Gemuk Terlihat Kurus
7. Motif batik kawung bribil
Jenis batik kawung selanjutnya adalah Bribil yang memiliki bentuk hampir sama dengan motif sen. Pembedanya adalah motif bribil berbentuk uang setengah sen. Bentuk dari jenis batik yang satu ini adalah oval atau bulat yang simetris dan rapi. Disebut juga dengan istilah bribil karena merupakan nama mata uang setengah sen.
Nah, itu tadi merupakan penjelasan singkat mengenai sejarah, filosofi, dan juga bermacam-macam motif batik kawung yang bisa Sedulur ketahui. Dengan mengetahui informasi detailnya, diharapkan Sedulur bisa lebih mengenal budaya Indonesia lebih dalam lagi dan bisa melestarikannya. Berbagai macam pilihan motif tersebut bisa Sedulur temukan dalam model fashion terkini melalui superstyle by Aplikasi Super. Yuk install sekarang juga!