Terdapat banyak mahluk hidup, maka dari itu ada beberapa klasifikasi makhluk hidup. Mahluk hidup sendiri merupakan struktur biologis yang merespon perubahan lingkukngan atau entitas sendiri. Setiap mahluk hidup memiliki organisasi biokimia yang kompleks yang memungkinkan untuk memproses zat dan memanfaatkan energi untuk merespon perubahan di sekitar.
Untuk membahas seputar klasifikasi makhluk hidup dan penjelasan lainnya. Mari kita mulai pembahasan dengan membahas definisi dari mahluk hidup itu sendiri. Yuk, mari kita sama-sama simak ulasannya di sini!
BACA JUGA: 10 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan, Lengkap!
Pengertian Klasifikasi Mahluk Hidup
Klasifikasi merupakan cara mengelompokan atau kategori yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Pada ahli biologi menggunakan sistem klasifikasi untuk mengelompokan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Dari setiap kelompok tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok lainnya yang memiliki persamaan dalam beberapa kategori.
Sistem klasifikasi makhluk hidup bertujuan untuk mempermudah mengelompokan, sistem ini sendiri diusulkan pertama kali oleh John Ray, ilmuan asal Inggris. Ide awal dari John Ray kemudian dikembangkan dan disempurnakan oleh Carl von Linne, agli botani asal Swedia. Penemuannya sangat terkenal yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus.
Secara sederhana, tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah untuk membagi beberapa mahluk hidup menjadi beberapa golongan atau unit tertentu. Golongan ini kemudinan disusun secara runtut sesuai dengan tingkatannya. Mulai dari yang kecil hingga ketingkatan yang besar. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut ilmu taksonomi atau sistematik.
Dengan adanya pengelompokan ini, kita dapat membedakan ciri-ciri yang mereka miliki. Mulai dagi bagaimana mereka tumbuh, cara hidup dan cara makan hingga berkembang biak.
Tujuan Klasifikasi Mahluk Hidup
Sebagaimana yang telah diulas sebelumnya, bahwa tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk memudahkan untuk dikelompokkan. Berikut ini beberapa tujuan pengelompokkan tersebut hadir:
- Mempermudah Proses Mempelajari Makhluk Hidup – Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya. Dengan mengetahui klasifikasi makhluk hidup tertentu kita sekaligus mengetahui ciri-ciri dari makhluk tersebut, kita juga akan mempelajari makhluk hidup apa saja yang memiliki ciri yang serupa.
- Mengetahui Hubungan Kekerabatan – Klasifikasi makhluk hidup terjadi karena adanya pengelompokan berdasarkan ciri. Tingkat takson yang diperkenalkan oleh Linnaeus dapat membantu kita mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Dengan mengetahui ciri-ciri makhluk hidup berdasarkan tingkatan takson, kita jadi memahami hubungan kekerabatan pada makhluk hidup.
- Membedakan Makhluk Hidup yang Satu dengan yang Lainnya – Berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, kita dapat mengetahui dan membedakan makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Misalnya antara kera dan monyet, meskipun mirip namun keduanya memiliki nama ilmiah yang berbeda karena ada ciri yang membedakan antara keduanya.
- Menyederhanakan Objek Studi – Makhluk hidup yang ada di bumi berjumlah jutaan. Untuk mempelajarinya tentu dibutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk itu, perlu dilakukan klasifikasi ilmiah agar objek studi menjadi lebih sederhana. Klasifikasi makhluk hidup akan lebih membantu kita untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup karena telah dikelompokkan berdasarkan kesamaan ciri.
- Memberi Nama – Seiring perkembangan waktu, berbagai penemuan spesies baru terus terjadi. Spesies-spesies baru tersebut belum memiliki nama, karena itu perlu dilakukan klasifikasi makhluk hidup. Dengan melihat ciri-ciri spesies yang ditemukan, spesies tersebut akan memiliki nama ilmiah sesuai ciri-ciri yang ditunjukkan
BACA JUGA: 14 Hewan Paling Setia Pada Pasangannya, Termasuk Buaya!
Ragam Klasifikasi Mahluk Hidup
Setelah mengetahui tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk memudahkan melakukan penggolongan, Sedulur juga harus mengetahui contoh klasifikasi makhluk hidup . Berikut ini adalah dua golongan atau kelompok klasifikasi:
1. Klasifikasi sistem alami
Klasifikasi makhluk hidup yang pertama adalah sistem alami. Klasifikasi ini didasarkan pada persamaan. Kita dapat mengetahui dengan mengamati mahluk hidup secara morfologi. Misalnya kucing, anjing, sapi, kuda dan harimau. Jika dilihat secara alami, dapat diambil kesimpulan bahwa hewan di atas mempunyai empat kaki dan membentuk kelompok binatan kaki empat.
Secara sederhana, sistem klasifikasi ini terbentuk secara alami. Sistem ini diusulkan oleh Aristoteles, yang membagi mahluk hidup menjadi dua (kingdom), yaitu hewan dan tumbuhan. Dari dua pembagian tersebut dikelompokan lagi berdasarkan ukuran dan strukturnya.
2. Klasifikasi sistem buatan
Selajutnya adalah klasifikasi makhluk hidup sistem buatan. Klasifikasi ini lebih baik, sempurna dan mudah dipahami jika dibandingkan dengan sistem alami. Klasifikasi ini yang dikenalkan oleh Carl von Linne, dengan istilah Carolus Linnaeus, dan berkat penemuannya tersebut Linne dinobatkan sebagai Bapak Taksonomi.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Linnaeus didasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup, dengan cara-cara berikut. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
BACA JUGA: Contoh dan Ciri-Ciri Hewan Vertebrata Serta Klasifikasi Kelasnya
Klasifikasi Mahluk Hidup
Terdapat 5 jenis klasifikasi mahluk hidup, yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker pada tahun 1969. Terdapat 5 pembagian kelompok besar, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
1. Kingdom Monera
Ciri-ciri klasifikasi makhluk hidup ini merupakan kelompok ornaisme yang inti selnya masih belum memiliki membran inti, atau organisme prokatiotik. Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti berupa asam inti atau DNA (deoxy ribonucleic acid atau asam deoksiribonukleat). Monera dapat dibagi menjadi dua yaitu:
- Bakteri adalah kelomok organisme yang memiliki membran inti tel, seperti contoh salmonella typhi, mikribakterium tuberculosis, escherichia coli dan lain sebagainya.
- Alga biru adalah ganggan yang masuk dalam golongan monera. Merupakan ganggang bersel tunggul yang berbentuk benang dengan struktur tubuh yang sederhana dan intinya masi prokaryotik.
2. Kingdom Protista
Protista adalah mahluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti. Protista bukan merupakan hewan atau tumbuhan. Namun memiliki sifat yang menyerupai hewan, tumbuhan dan jamur.
Kelompok Protista yang menyerupai tumbuhan adalah ganggang (Algae), kelompok Protista yang menyerupai hewan adalah Protozoa, sedangkan kelompok Protista yang menyerupai jamur adalah jamur lendir dan jamur air. Protista biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton yang melayang-layang di dalam air atau melekat di dasar sungai, laut, atau danau.
3.Kingdom Fungi
Klasifikasi makhluk hidup selanjutnya adalah jamur atau fungi. Merupakan kelompok mahluk hidup yang memperoleh makanan dengan cara mengurai bahan organik mahluk hidup yang sudah mat. Jamur tidak berklorofil, berspora dan tidak mempunyai akar, batang dan daun.
Jamur juga bersifat saprofit (makan dari bahan organik yang sudah mati) dan bersifat parasit (menghisap makanan dari organisme lain). Tubuh jamur terdiri dari benang-benang halus yang disebut dengan hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium. Bentuk hifa sendiri dibagi dua, yaitu:
- Jamur Ganggang (Phycomycetes): Pada tempe terdapat benang-benang halus disebut miselium yaitu cabang hifa, apabila tempe membusuk maka permukaan tempe juga akan membusuk.
- Jamur Benar (Eumycetes) Jamur ini memiliki hifa yang bersekat-sekat.
BACA JUGA: Mengenal Hewan Ovivivipar, Contoh & Penjelasannya, Lengkap!
4. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kelompok ini beranggotakan makhluk hidup bersel banyak yang mampu berfotosintesis. Kemampuan fotosintesis ini dikarenakan adanya klorofil di dalam kloroplas. Klorofil memanfaatkan energi cahaya matahari untuk membuat makanan. Perbedaan lain antara tumbuhan dengan makhluk hidup bersel banyak adalah dalam struktur selnya. Berikut jenis-jenis dari plantea:
- Tumbuhan Lumut (Bryophyta): Merupakan kelompok tumbuhan yang hidup di darat, biasanya tumbuhan ini berwarna hijau dan berukuran kecil dengan ukuran terbesar mencapai 50 cm.
- Tumbuhan Paku (Pteridophyta): Merupakan tumbuhan yang mempunyai daun, batang, dan akar sejati.
- Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta): disebut juga tumbuhan bunga (Anthophyta).
5. Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan termasuk dalam kingdom animalia, yang hidup dengan cara memakan mahluk hidup lainnya. Perbedaan utama antara hewan dan tumbuhan adalah pada dinding sel yang dimilikinya. Sel-sel tumbuhan memiliki dinding sel, sedangkan sel-sel hewan tidak mempunyai dinding sel. Berikut kelompok dari kingdom animalia, yaitu:
- Hewan tidak bertulang belakang (avertebrata)
- Porifera atau hewan berpori
- Coeloenterata, hewan berongga
- Vermes atau hewan bertubuh lunak, tak bercabang, dan simetris bilateral.
- Mollusca atau hewan betubuh lunak.
- Hewan bertulang belakang (vertebrata)
- Pisces atau ikan
- Amphibia atau hewan yang hidup di dua alam, darat dan air
- Reptilia, hewan yang berjalan merayap
- Aves atau unggas, hewan yang tubuhnya tertutup bulu
- Mamalia atau hewan yang menyusui
Sekian penjelasan di atas, semoga bisa menambah wawasan terkait klasifikasi makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Tentu saja Sedulur telah mengetahui penjelasan di atas, karena merupakan materi ajar wajib di sekolah. Namun, mungkin saja Sedulur lupa karena pekerjaan dan aktivitas harian lainnya.