Burung merpati atau yang juga sering disebut dengan burung dara, merupakan salah satu jenis burung yang banyak digemari di Indonesia. Karena sering digunakan untuk hobi (hias dan balap) maupun bahan konsumsi, membuat peluang usaha ternak burung merpati cukup besar.
Seperti yang telah kita ketahui, burung merpati sering dijadikan sebagai burung balap. Tidak hanya itu, menariknya, daging dari burung ini dipercaya mampu memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Selain protein, daging merpati juga mengandung mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Ya, sebenarnya cara ternak burung merpati itu tidak jauh berbeda dengan burung lain. Akan tetapi, jika tidak dilakukan dengan baik, tentu saja usaha tersebut tidak akan berjalan seperti apa yang diinginkan. Oleh sebab itu, simak beberapa informasi yang ada di bawah ini.
BACA JUGA: Cara Usaha Ternak Kroto Di Rumah dengan Bahan Sederhana
Cara ternak burung merpati
Ternak burung merpati balap ataupun merpati konsumsi itu sama, ada beberapa hal penting yang harus disiapkan. Demi kelancaran usaha yang dipersiapkan, pastikan Sedulur telah menyiapkan beberapa hal di bawah ini ya.
1. Menyiapkan kandang
Hal pertama yang harus disiapkan adalah kandang ternak burung merpati. Tentunya kandang ini dibutuhkan agar perkembangbiakan merpati nantinya bisa lebih mudah. Bukan sembarang kandang, Sedulur harus memperhatikan desain dari kandang tersebut.
Desain dari kandang merpati yang optimal, memiliki rincian sebagai berikut:
- Ukuran kandang merpati ternak yang cukup luas. Hal ini karena burung merpati senang hidup berkelompok dalam satu kandang. Idealnya mempunyai panjang 50 cm, lebar 40 cm dan tinggi 35 cm.
- Bentuk kandang dapat dibuat menyerupai kandang ayam.
- Sedulur bisa menggunakan kayu atau baja ringan untuk material kandangnya.
- Di setiap sisinya, gunakan jaring besi dan juga papan.
- Usahakan, buat kandang yang menghadap ke timur, agar kandang bisa mendapatkan sinar matahari saat pagi hari.
2. Pembibitan
Bisa dikatakan bahwa pemilihan bibit burung merpati itu sangat penting. Sedulur haru bisa bibit unggul untuk menghasilkan anakan yang berkualitas pula. Nah, berikut ini tips untuk memilih indukan merpati yang bisa Sedulur ikuti:
- Indukan merpati harus terlihat lincah, sehat dan juga besar ukurannya.
- Usia indukan 7 bulan ke atas.
- Indukan harus mempunyai bulu yang bagus, bagian ujung sayapnya tidak melorot, dan tangkas serta kuat.
3. Sanitasi lingkungan
Agar ternak burung merpati berjalan dengan lancar dan anakan yang dihasilkan berkualitas bagus, maka kebersihannya perlu untuk diperhatikan. Selain itu, jangan lupa untuk menjaga sanitasi lingkungan kandang dan sekitarnya. Hal ini karena kandang yang kotor bisa mendatangkan berbagai penyakit untuk burung.
Oleh karena itu, sediakan sebuah alas agar kotoran yang ada di dalam kandang dapat dibersihkan dengan mudah. Alangkah baiknya, jika kandang sering terkena sinar matahari secara langsung. Selain menjaga agar tetap kering, itu juga akan menjaga kelembabannya.
4. Perjodohan dan perkawinan
Untuk menjodohkan dan mengawinkan burung merpati, Sedulur hanya perlu meletakkan dua merpati (betina dan jantan) di dalam satu kandang. Apabila mereka menunjukan tanda-tanda adanya ketertarikan atau kedekatan, baru selanjutnya Sedulur bisa mengawinkan mereka.
Umumnya, burung merpati melakukan perkawinan pada malam hari. Nah, setelah itu jemur kedua merpati tersebut di siang harinya, dan masukkan kembali ke dalam kandang. Jadi di malam harinya, mereka bisa kembali kawin. Keesokan harinya, jemur kembali dan dikembalikan ke kandang lagi.
Perkawinan burung merpati ini biasanya dilakukan selama 2 sampai 3 hari. Jika perkawinan berhasil maka merpati betina akan menunjukkan tanda-tanda akan bertelur. Selain itu, keberhasilan perkawinan ini juga tergantung dari kesuburan dari induk betina. Jika memang sedang dalam masa subur, tentu saja tingkat keberhasilan akan semakin besar.
5. Penetasan dan pengeraman telur
Sedulur juga harus memperhatikan tanda-tanda jika merpati akan bertelur. Biasanya merpati betina mampu menghasilkan sebanyak 2 butir telur dalam satu kali perkawinan. Kemudian telur tersebut harus ditempatkan di dalam kandang agar bisa langsung dierami oleh sang induk.
Untuk waktu pengeraman, biasanya merpati memerlukan waktu antara 19 hingga 22 hari. Sedulur juga bisa menyiapkan jerami kering di dalam kandang, agar pengeraman lebih aman. Dalam proses penetasan telur, Sedulur juga harus memperhatikan kelembaban serta suhu kandang.
6. Pemberian pakan
Tahapan budidaya merpati yang selanjutnya, yakni pemberian pakan terhadap indukan dan juga anak-anak merpati kecil yang baru menetas. Sedulur bisa memberinya pakan berupa pelet, dengan waktu sebanyak 2 kali sehari, yaitu saat pagi dan sore hari.
Tidak hanya pelet saja, merpati juga dapat diberikan pakan berupa kacang hijau, kacang tanah atau miller. Kemudian untuk memenuhi asupan kalsium sekaligus mineral, Sedulur bisa memberikannya pakan tambahan berupa grit. Grit ini adalah makanan merpati yang dibuat dengan campuran bata merah, arang serta grit putih yang sudah dihaluskan.
7. Pemeliharaan anakan merpati
Jika telur merpati sudah menetas, tentu saja Sedulur harus melakukan pemeliharaan terhadap anak-anak merpati tersebut. Untuk anak merpati yang baru menetas, biarkan saja dulu mereka bersama induknya. Nah, jika sudah menginjak usia 1 bulan, baru anakan merpati atau piyik bisa dipisahkan.
Akan tetapi jika tetap ingin digabungkan, sebaiknya gabungkan piyik bersama induk betina saja daripada dengan yang jantan. Perawatan oleh induk betina dinilai jauh lebih baik jika dibandingkan dengan induk jantan.
Sedulur bisa memberikan makanan pada anakan sesuai dengan ukuran dan kebutuhan. Jika anakan tadi sudah bertumbuh besar kira-kira berumur 7 sampai 9 bulan, sudah bisa dijual, entah itu untuk koleksi, lomba, ataupun konsumsi.
BACA JUGA: Ternak Bebek Peking Berkualitas, Peluang Usaha Dapetin Uang
Analisa dan Keuntungan Ternak Merpati
Jika Sedulur sudah tahu cara ternak burung merpati kipas atau jenis merpati lain di atas, kini saatnya untuk menghitung analisa laba, rugi, serta modal yang dibutuhkan untuk menjalankan ternak tersebut. Langsung saja, simak penjelasan berikut ini.
Investasi Ternak Merpati
Peralatan |
|
Harga |
Sewa Lahan |
Rp. |
6,000,000 |
Pompa Air |
Rp. |
1,600,000 |
Mesin pencabut bulu burung |
Rp. |
500,000 |
Mesin hand sprayer |
Rp. |
560,000 |
Kandang |
Rp. |
2,500,000 |
Terpal |
Rp. |
280,000 |
Sabit |
Rp. |
90,000 |
Selang |
Rp. |
120,000 |
Tempat makan |
Rp. |
150,000 |
Tempat minum |
Rp. |
150,000 |
Timba |
Rp. |
50,000 |
Peralatan tambahan |
Rp. |
100,000 |
Jumlah investasi |
Rp. |
12,100,000 |
Biaya operasional bulanan
Biaya Tetap |
|
|
Penyusutan sewa lahan 1/30 x Rp. 6.000.000 |
Rp. |
200,000 |
Penyusutan pompa air 1/30 x Rp. 1.600.000 |
Rp. |
53,333 |
Penyusutan mesin pencabut bulu burung 1/30 x Rp. 500.000 |
Rp. |
16,667 |
Penyusutan mesin hand sprayer 1/30 x Rp. 560.000 |
Rp. |
18,667 |
Penyusutan kandang 1/30 x Rp. 2.500.000 |
Rp. |
83,333 |
Penyusutan terpal 1/30 x Rp. 280.000 |
Rp. |
9,333 |
Penyusutan sabit 1/30 x Rp. 90.000 |
Rp. |
3,000 |
Penyusutan selang 1/30 x Rp. 120.000 |
Rp. |
4,000 |
Penyusutan tempat makan 1/30 x Rp. 150.000 |
Rp. |
5,000 |
Penyusutan tempat minum 1/30 x Rp. 150.000 |
Rp. |
5,000 |
Penyusutan timba 1/30 x Rp. 50.000 |
Rp. |
1,667 |
Penyusutan alat tambahan 1/30 x Rp. 100.000 |
Rp. |
3,333 |
Total Biaya Tetap |
Rp. |
403,333 |
Biaya Variabel ternak Merpati |
|
|
|
|
|
|
|
Bibit Merpati |
Rp. |
145,000 |
x |
30 |
= |
Rp. |
4,350,000 |
Pakan |
Rp. |
125,000 |
x |
30 |
= |
Rp. |
3,750,000 |
Air |
Rp. |
53,000 |
x |
30 |
= |
Rp. |
1,590,000 |
Vitamin |
Rp. |
82,000 |
x |
30 |
= |
Rp. |
2,460,000 |
Suntikan |
Rp. |
115,000 |
x |
30 |
= |
Rp. |
3,450,000 |
Listrik |
Rp. |
60,000 |
x |
30 |
= |
Rp. |
1,800,000 |
Pekerja |
Rp. |
150,000 |
x |
30 |
= |
Rp. |
4,500,000 |
Biaya Variabel |
|
|
|
|
|
Rp. |
17,550,000 |
Total Biaya Operasional |
|
|
Biaya tetap + biaya variabel = |
Rp. |
17,953,333 |
Pendapatan per Bulan |
|
|
|
|
|
||
Penjualan rata – rata = |
|||||||
40 |
ekor |
x |
Rp. |
25,000 |
= |
Rp. |
1,000,000 |
Rp. |
1,000,000 |
x |
30 |
hr |
= |
Rp. |
30,000,000 |
Keuntungan per Bulan dalam ternak Merpati |
|
|
|
|
|
||
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional |
|||||||
|
Rp. |
30,000,000 |
– |
17,953,333 |
= |
Rp. |
12,046,667 |
|
|
|
|
|
|
|
|
Lama Balik Modal |
|
|
|
|
|
|
|
Total Investasi / Keuntungan = |
Rp. |
12,100,000 |
: |
12,046,667 |
= |
1 |
bln |
BACA JUGA: 8 Usaha Ternak Modal 300 Ribu Saja yang Menguntungkan!
Bisa dibilang jika peluang usaha ternak burung merpati ini memang cukup menjanjikan, terlebih lagi untuk bisnis merpati kolong atau merpati hias. Hal ini karena kedua jenis merpati tersebut memiliki harga yang lebih tinggi dari merpati yang biasa dikonsumsi.
Nah, jika Sedulur tertarik untuk menggeluti usaha tersebut, tentu saja perlu mencari informasi lebih banyak dari masyarakat yang hobi dan atau yang sudah menjalankan ternak burung merpati ini. Jadi jika nantinya ada suatu hal yang dibutuhkan, Sedulur tidak perlu bingung lagi.