Proses pembentukan urine adalah ranah ilmu pengatahuan biologi. Biasanya, kita mulai mempelajari sistem ini sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga jenjang SMA. Di masa sekolah, guru kita akan memberikan penjelasan melalui alat peraga, tentang bagaimana proses urine itu terbentuk.
Tujuan utama agar kita lebih mudah dalam memahaminya. Meski sudah diajarkan di jenjang sekolah, bukan berarti kita berhenti belajar tentang hal ini, sebaliknya, kita harus tetap mempelajari sistem ini. Supaya nanti saat ada masalah ketika proses pembentukan urine, kita bisa mengetahui solusinya. Supaya lebih paham tentang proses pembentukan urine di tubuh kita, ada baiknya Sedulur menyimak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: 15 Cara Menghilangkan Mual Secara Alami Tanpa Bantuan Obat
1. Anatomi susunan perkemihan manusia
Dalam sistem perkemihan di tubuh manusia atau (urinaria/urologi), tersusun dari berbagai macam organ. Mulai dari organ ginjal hingga dengan uretra, sampai tempat keluarnya kencing dari alat vital manusia. Apabila dalam prosesnya, ada organ yang tak berfungsi, maka pembentukan urine juga pasti terganggu. Agar pemahaman kita semakin baik, maka tak ada salahnya untuk mengenali organ apa saja yang bekerja di tubuh manusia.
Tentunya organ tersebut harus berkaitan dalam proses pembentukan urine di tubuh manusia. Daripada penasaran, langsung saja simak ulasan selengkapnya di bawah ini:
Ginjal
Ginjal punya peran penting di tubuh manusia sebagai penghasil urine. Letak organ ginjal ini berada di samping kanan dan juga kiri. Atau lebih tepatnya berada di tulang rusuk dekat bagian tengah punggung. Perihal tentang ginjal, ada beberapa fungsi yang turut serta dalam proses pembentukan urine pada ginjal.
- Pertama adalah membuang limbah dan cairan yang berlebih dari tubuh.
- Fungsinya kedua adalah menyeimbangan kadar air dan elektrolit di dalam tubuh.
- Ketiga fungsi ginjal adalah melepaskan hormon yang mengontrol dalam produksi sel darah merah.
- Terakhir adalah membantu dalam menjaga kesehatan tulang. Caranya dengan mengontrol kalsium dan fosfor.
Organ ginjal akan mengeluarkan zat urea melalui darah. Namun, tentunya harus melewati unit penyaringan kecil yang disebut nefron. Pada setiap nefron biasanya terdiri dari bola yang dibentuk melalui kapiler darah kecil dan tabung kecil.
Ureter
Organ proses pembentuk urine selanjutnya adalah Ureter. Ureter merupakan organ yang berbentuk dua tabung kecil, yang mempunyai tugas dalam membawa urine dari ginjal ke kandung kemih. Jika nantinya urine malah kembali naik dan dibiarkan begitu saja, maka timbulah penyakit ginjal seperti infeksi ginjal. Sebab, setiap 10-15 detik, urine dengan jumlah sedikit akan dialirkan dari Ureter menuju ke kandung kemih
Kandung kemih
Organ ketiga proses pembentukan urine adalah kandung kemih. Organ yang satu ini memiliki bentuk segitiga dan berongga. Kemudian letak dari organ yang satu ini berada di perut bagian bawah. Dalam dinding kandung kemih, maka terjadi proses mengendur dan juga mengencang supaya urine dapat tersimpan.
Kandung kemih yang sehat biasanya mampu menyimpan hingga 300-500 ml urine selama waktu kurang lebih 2-5 jam sehari. Supaya kandung kemihmu tetap sehat, maka jagalah organ penting ini. Agar proses pembentukan urine dan tempat terjadinya pembuanga air kecil dapat berjalan lancar.
Uretra
Selanjutnya urutan proses pembentukan urine adalah di organ Uretra. Zat urine yang sudah diproduksi pada organ ginjal dan kemudian dipindahkan dari Ureter dan kandung kemih maka selanjutnya adalah dikeluarkan melalui organ uretra. Untuk organ saluran kencing yang satu ini, maka akan menghubungkan antara kandung kemih menuju lubang saluran kemih. Bisa melalui vagina untuk perempuan atau ujung penis untuk yang laki-laki.
Uretra yang normal umumnya memiliki panjang kurang lebih 20 cm untuk pria. Kemudian ukuran uretra pada kaum wanita memiliki panjang kurang lebih 4 cm. Dalam jalur kandung kemih dan organ uretra, akan dilengkapi semacam cincin otot bernama (sfingter). Tugas sfingter tentu saja agar menjaga urine tidak bocor.
Setelah membahas mengenai organ apa saja dalam urutan pembentukan urine, maka selanjutnya adalah kandungan zat apa saja dalam pembentukan urine. Yuk simak selengkapnya di bawah ini.
2. Kandungan dalam urine
Urine tersusun atas puluhan zat kimia. Jadi mungkin ada rasa penasaran di benak kamu tentang zat-zat penyusun urine ini. Pasalnya, saat darah melewati organ ginjal, air dan senyawa lainnya seperti protein dan zat glukosa kembali ke darah. Nah, daripada penasaran mengenai zat penyusun cairan urine, berikut adalah penjelasan selengkapnya
Zat-zat penyusun urine yang pertama adalah sebagai berikut:
- Air
- Urea
- Urochrome
- Garam
- Kreatinin
- Amonia
- Senyawa lain yang dihasilkan pada organ empedu dari hati
Urine yang normal biasanya memiliki warna cairan kuning jernih. Sehingga, jika urine yang kamu keluarkan tidak berwarna kuning jernih, bisa jadi badan kamu sedang kurang fit atau tidak sehat.
BACA JUGA: Dahak Berdatah, Kenali Penyebab & Cara Penangannya
3. Proses pembentukan urine
Perlu kamu tahu Sedulur, bahwa proses pembentukan zat ini dapat berlangsung dalam tiga tahap. Urutan proses pembentukan urine adalah yang pertama filtrasi atau penyaringan, reabsorpsi (penyerapan kembali), dan terakhir adalah augmentasi atau sekresi (pengumpulan). Ketiga hal ini mempunyai peran masing-masing dalam proses membentuk urine di tubuh kita. Jika ada salah satunya yang tidak berfungsi, maka bisa jadi menimbulkan penyakit berbahaya.
Nah supaya tidak penasaran mengenai tiga hal pembentuk urine di atas, ada baiknya Sedulur perlu tahu tentang definisi dan fungsi dari masing-masing ketiga proses pembentukan urine itu sendiri.
Filtrasi
Urutan proses pembentukan urine adalah yang pertama bernama Filtrasi atau penyaringan. Proses pembentukan zat urine ini memerlukan bantuan organ ginjal. Sebab dalam ginjal, memiliki sekitar satu juta nefron. Nefron merupakan tempat dalam pembentukan urine yang ada di dalam tubuh.
Proses penyaringan atau filtrasi akan dimulai melalui ginjal. Dan darah yang mengandung zat sisa metabolisme kemudian akan disaring. Sebab, jika tidak disaring, yang ada akan menjadi sebuah zat racun di dalam tubuh. Tahapan filtrasi ini terjadi pada badan malphigi yang terddiri atas glomerulus dan kapsul Bowman.
Tugas Glomerulus adalah menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea dan limbah berbahaya lainnya. Kemudian selanjutnya melewati kapsul bernama Bowman. Dan hasil dari penyaringan ini dinamakan dengan urine primer. Sehingga, bagian yang berperan dalam proses pembentukan urine primer adalah Glomerulus. Urine primer termasuk zat urea yang ada di dalamnya adalah hasil dari zat amonia yang sudah terakumulasi. Aktivitas ini terjadi ketika hati memproses asam amino dan kemudian disaring oleh glomerulus.
Reabsorpsi
Setelah melewati proses filtrasi, maka urutan proses pembentukan urine adalah penyerapan kembali reabsorpsi. Ada sekitar 43 galon cairan yang pastinya melewati proses filtrasi. Namun nantinya, sebagian besar diserap kembali sebelum nantinya dikeluarkan melalui tubuh.
Pada proses penyerapan cairan ini, dilakukan di bagian tubulus proksimal nefron, tubulus distal dan selanjutnya adalah tubulus pengumpul. Kandungan seperti air, glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi lainnya, maka selanjutnya diserap kembali ke aliran darah di kapiler yang mengelilingi tubulus
Umumnya semua glukosa akan terserap kembali. Meski begitu, hal ini tidak berlaku pada penyandang kelebihan gula atau diabetes. Sebab, glukosa berlebih akan tetap dalam filtrat. Sementara itu, zat natrium dan ion-ion lainnya mungkin diserap kembali. Namun prosesnya tidak berjalan lengkap dan sisanya tetinggal dalam filtrat serta jumlahnya besar.
Mengapa proses itu terjadi? Karena seseorang banyak menikmati makanan. Jadi menghasilkan konsentrasi darah yang cukup tinggi. Untuk hormon akan mengatur proses transpor aktif, yaitu sebuah ion seperti natrium dan fosfor yang dapat diserap kembali.
Sekresi atau augmentasi
Urutan proses pembentukan urine adalah Sekresi. Tahapan Sekresi merupakan langkah akhir dalam pembentukan zat bernama urine di tubuh. Ada beberapa zat mengalir langsung dari darah pada tubulus distal dan tubulus pengumpul serta tubulus sendiri. Dalam tahapan sekresi, merupakan bagian penting dari mekanisme pada tubuh. Tugasnya adalah menjaga keseimbangan pH asam-basa dalam tubuh.
Selanjutnya, kandungan seperti Ion kalium, ion kalsium dan amonia juga melewati proses sekresi. Seperti beberapa obat yang diberikan melalui resep dokter. Ini dilakukan supaya senyawa kimia dalam darah tetap terjaga seimbang. Urine yang dibuat melalui proses ini, lalu mengalir ke bagian tengah yang disebut pinggul.
Pada bagian panggul, maka urine mengalir ke ureter dan tersimpan dalam kandung kemih. Terakhir, urine langsung mengalir ke organ uretra dan keluar melalui alat vital. Baik melalui penis untuk pria dan vagina untuk perempuan. Selanjutnya, setelah membahas tentang urutan proses pembentukan urine, maka selanjutnya adalah faktor yang mempengaruhi pembentukan cairan ini. Untuk kamu yang penasaran simak selengkapnya di bawah ini.
BACA JUGA: 12 Manfaat Sagu yang Menyehatkan Jantung dan Pencernaan
4. Faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine
Dalam proses pembentukan urine, ternyata ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut antara lain, faktor lingkungan atau pola hidup seseorang. Namun, supaya tidak menimbulkan asumsi yang tak memiliki dasar, ada baiknya kamu pahami faktor-faktor di bawah ini.
- Hormon antidiuretik (ADH)
- Jumlah air yang diminum
- Zat-zat diuretik
- Hormon insulin
- Saraf
- Gejolak emosi dan stress
- Suhu lingkungan.
Itulah tadi pembahasan terkait proses pembentuk urine yang ada di tubuh. Supaya urine yang dihasilkan tetap sehat dan lancar, maka sudah sewajarnya kita mengatur pola makan dan minum kita Sedulur. Supaya terbebas dari penyakit berbahaya.