Ovarium adalah tempat terjadinya pematangan ovum. Ovarium atau bisa disebut juga dengan indung telur sering terabaikan meskipun sebagai organ reproduksi utama pada wanita. Indung telur memiliki peranan yang cukup penting untuk wanita meskipun ukurannya terlihat kecil dan mungil. 

Untuk memahaminya lebih lanjut, Sedulur perlu mengetahui beberapa fakta serta berbagai jenis penyakit yang berkaitan dengan ovarium. Berikut adalah rangkumannya yang bisa Sedulur simak.

BACA JUGA: Begini Ciri-ciri Wanita Hormon Tinggi yang Bergairah

1. Apa itu ovarium?

ovarium adalah tempat terjadinya
klikdokter

Sedulur pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ovarium. Apalagi, di bangku sekolah pada mata pelajaran biologi ada satu bab yang membahas organ reproduksi pria dan wanita. Ovarium adalah tempat terjadinya produksi hormon serta sel telur. Maka dari itu, istilah yang akrab di telinga kita adalah indung telur. Pada seorang wanita, biasanya memiliki dua pasang indung telur. Letak indung telur tersebut adalah pada sisi kiri serta sisi kanan rahim.

Selain menghasilkan hormon serta sel telur, ovarium ternyata bisa berubah ukuran, lho. Hal tersebut bisa terjadi tergantung dari kondisi saat menstruasi maupun faktor usia yang sangat berpengaruh. Pada ukuran normal, ovarium memiliki panjang sekitar 3-5 cm. Namun, ketika ada produksi pada sel telur, akan terjadi perubahan ukuran pada indung telur ini.

Jika Sedulur sudah memasuki masa menopause, perubahan ukuran pada ovarium yang bisa mengecil dan membesar akan berhenti dengan sendirinya. Selain itu, ovarium ternyata bisa mengalami stress seperti kita, lho. Kondisi ini bisa terjadi jika ada perubahan baik lingkungan tempat tinggal, suatu hal yang mempengaruhi psikis, maupun perubahan pada pola makan. Kondisi ovarium kemudian akan melemah dan mengakibatkan produksi sel telur tidak optimal.

2. Ovarium sebagai tempat berkembangnya sel telur

ovarium adalah tempat terjadinya
pexels

Indung telur memiliki berbagai fungsi yang bisa Sedulur ketahui. Salah satu fungsinya adalah memproduksi, menyimpan, dan mematangkan sel telur. Sel telur yang sedang berkembang atau disebut juga dengan oosit, akan menjadi matang dalam folikel yang berisi cairan. Sebagai aturan, hanya satu sel telur berkembang pada satu waktu, tetapi beberapa telur matang pada waktu yang sama. 

Menurut kutipan dari klikdokter, beberapa sel telur berkembang setiap bulan. Namun, hanya satu atau dua yang matang yang kemudian akan dilepas dari ovarium. Sel telur matang sempurna di ovarium itu lalu akan mengalami peningkatan hormon luteinisasi yang dikeluarkan dari kelenjar hipofisis. Hal tersebut akan merangsang pelepasan telur dengan pecahnya folikel. Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa ovarium adalah tempat terjadinya perkembangan sel telur melalui proses tersebut. 

BACA JUGA: 18 Cara Mengencangkan Payudara Kendur Secara Alami & Cepat

3. Ovarium untuk memproduksi hormon

ovarium adalah tempat terjadinya
grid

Hormon estrogen dan progesteron adalah hasil produksi dari ovarium. Kedua hormon tersebut memiliki peran yang cukup besar sebagai perkembangan organ reproduksi wanita. Selain itu, perubahan fisik juga menjadi salah satu fungsi dari kedua hormon tersebut. Contoh perubahan fisik yang bisa dialami wanita sebagai sebab dari kedua hormon itu adalah tumbuhnya payudara, dimulainya siklus menstruasi, serta tumbuhnya bulu ketiak dan bulu kemaluan. Selain itu, ovarium juga berfungsi untuk memproduksi hormon testosteron yang dimiliki pria, namun memiliki jumlah yang sangat kecil.

4. Ovarium untuk melepaskan sel telur

ovarium adalah tempat terjadinya
popmama

Melepaskan oosit atau sel telur merupakan salah satu fungsi dari ovarium. Setiap siklus menstruasi, sel telur akan melepaskan satu atau lebih ovarium, yang juga disebut dengan proses ovulasi. Seringkali, ada beberapa folikel yang didalamnya ada telur yang tidak aktif pada ovarium. Wanita akan memiliki sekitar 150.000 sampai 500.000 folikel di dalam ovariumnya saat lahir. Jadi, fungsi ovarium adalah untuk melepaskan sel telur. 

BACA JUGA: 6 Ciri Keputihan Tanda Hamil dan Hal yang Harus Diwaspadai

5. Ukuran ovarium bisa berubah

ovarium adalah tempat terjadinya
skata

Meskipun jarang diketahui, nyatanya ukuran ovarium bisa berubah menjadi lebih besar maupun lebih kecil. Faktanya, ukuran ovarium itu berubah atau tidak tetap. Adanya siklus menstruasi atau pertambahan usia merupakan faktor yang bisa mempengaruhi ukuran ovarium. Normalnya, ovarium memiliki diameter sekitar 3-5 centimeter dan bisa mengalami pembesaran. Jika wanita sudah mengalami menopause, perubahan ukuran ovarium tidak akan terjadi lagi seiring dengan berhentinya masa ovulasi.

6. Ovarium mempengaruhi munculnya jerawat

ovarium adalah tempat terjadinya
pixabay

Ovarium adalah tempat terjadinya produksi hormon serta sel telur. Maka dari itu, perubahan hormon tersebut berpengaruh dengan munculnya jerawat. Hormon testosteron yang diproduksi melewati batas normal oleh ovarium tersebut kemudian akan berpengaruh dalam munculnya jerawat beserta gejala lainnya. Selain jerawat, peningkatan berat badan serta pertumbuhan rambut di tempat yang biasanya ditemukan pada pria seperti kumis akan terjadi.

BACA JUGA: 12+ Manfaat Telur Rebus Bagi Kesehatan Tubuh, Wajib Tau!

7. Jumlah sel telur wanita sepanjang hidup

ovarium adalah tempat terjadinya
cnnindonesia

Seiring bertambahnya usia, produksi sel telur yang dialami oleh seorang wanita akan semakin menyusut. Umumnya, wanita terlahir dengan 1-2 juta sel telur. Ketika menopause, akan terjadi penyusutan dan proses kematian sel tersebut diberi nama apoptosis. Ketika wanita mengalami masa pubertas, jumlah telur yang diproduksi pada ovarium adalah sekitar 300.000 sel telur. Kualitas serta jumlahnya kemudian akan terus menurun hari demi hari. Hal itu mengakibatkan seorang wanita berusia lebih dari 30 tahun mengalami kesulitan mengandung atau memiliki anak sendiri.

8. Ovulasi, menstruasi, dan kehamilan

grid

Seperti yang telah kita ketahui, ovarium adalah tempat terjadinya ovulasi. Normalnya, ovulasi akan terjadi setiap bulan dan juga menggambarkan siklus menstruasi wanita yang rata-rata normal dan terjadi sepanjang hidup. Ovulasi yang dialami oleh sel telur kemudian tergerak menuju saluran telur atau tuba falopi. Tempat tersebut juga merupakan tempat bertemunya sel telur dengan sel sperma. Jika mengalami pembuahan, keduanya akan menyatu dan kemudian terbentuk sebuah embrio. Embrio tersebut lalu akan berkembang menjadi sebuah janin. Jika dalam masa ovulasi sel telur tidak bertemu dengan sel sperma, maka seorang wanita akan mengalami menstruasi.

BACA JUGA: 15 Cara Mencegah Kehamilan yang Efektif Setelah Berhubungan

9. Ovarium bisa mengalami stress

cnnindonesia

Ovarium yang sedang mengalami dapat berpengaruh dalam terjadinya ovulasi. Jika seorang wanita sedang mengalami suatu hal yang mengakibatkan perubahan fisik maupun psikis yang drastis, maka sel telur dapat berhenti mengalami pelepasan untuk sementara waktu. Peristiwa yang bisa mempengaruhi ovarium tersebut diantaranya adalah stress psikologis atau fisik, serta penurunan berat badan yang cukup drastis. Ovarium adalah tempat terjadinya ovulasi dan hormon. Maka dari itu, ovarium jangan sampai mengalami stress.

10. Risiko terkena penyakit kista indung telur

honestdoc

Kista ovarium adalah sebuah kantong padat atau berisi cairan yang letaknya berada pada permukaan atau bagian dalam ovarium. Saat wanita sedang memasuki masa subur, kista indung telur ini berpeluang cukup besar untuk terjadi. Letak dari kista ovarium atau kista indung adalah pada bagian indung telur bagian kiri, bagian kanan, dan bahkan bisa dua-duanya. Apabila tidak ditangani secara serius, kista yang semula berukuran kecil akan semakin membesar seiring berjalannya waktu.

BACA JUGA: 10 Manfaat Yogurt Untuk Ibu Hamil & Kesehatan Janin

11. Endometriosis

popmama

Menebalnya suatu jaringan yang kemudian rusak setiap kali seorang wanita memasuki siklus menstruasi bisa mengakibatkan terjadinya endometriosis. Iritasi akan terjadi ketika jaringan yang menebal tersebut rusak dan tidak bisa keluar. Sehingga, jaringan parut akan menjadi lengket. Ovarium adalah tempat terjadinya ovulasi serta hormon. Jika endometriosis ditemukan, proses ovulasi pada ovarium tidak berjalan dengan lancar serta mengakibatkan sensasi nyeri serta perih di dalam panggung. Gejala yang sering terjadi jika seorang wanita mengalami endometriosis adalah nyeri ketika sedang BAB, dismenore, infertilitas, serta rasa tidak nyaman ketika sedang berhubungan intim.

12. PCOS (Polycystic ovary syndrome)

grid

Sindrom ovarium polikistik yang bisa disebut dengan PCOS merupakan sebuah gangguan hormonal dan bisa menyerang perempuan usianya sedang produktif. Salah satu tanda dari PCOS adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Tak hanya itu, PCOS juga bisa terjadi karena adanya hormon androgen yang berlebih.

Selain PCOS, penyakit lain yang bisa timbul dan berkaitan dengan ovarium adalah kanker ovarium. Kanker ovarium adalah kanker yang muncul pada area indung telur. Biasanya, penyakit ini lebih menyerang seorang wanita pascamenopause.

Demikian beberapa ulasan menarik seputar ovarium yang adalah tempat terjadinya produksi sel telur dan hormon serta fakta lainnya. Peran ovarium begitu penting sebagai alat reproduksi wanita meskipun ukurannya cenderung kecil. Setelah mengetahui fakta diatas, semoga Sedulur bisa menjaga ovarium dengan baik mulai dari menjaga berat badan ataupun menghindari rokok karena mengandung racun yang bisa memicu kanker, termasuk kanker indung telur. Semoga bermanfaat!

Untuk menjaga agar ovarium terhindar dari stres serta beberapa penyakit lainnya, ada baiknya mengatur pola makan yang seimbang dan sehat. Bahan makanan yang sehat tersebut bisa Sedulur dapatkan hanya di Aplikasi Super. Tidak perlu lagi keluar rumah, barang akan diantar dengan selamat sampai depan rumah Sedulur. Segera diunduh, yuk!