Jawa Timur adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki destinasi wisata cukup lengkap. Wisata Jawa Timur sangat beragam, mulai dari wisata alam, wisata kota, wisata religi hingga ziarah wali bisa Sedulur kunjungi sekaligus belajar sejarah. Salah satu destinasi Jawa Timur yang cukup menarik perhatian adalah wisata religinya.
Hal ini tak terlepas dari keberadaan Wali Songo, penyebar agama Islam di Pulau Jawa, terus memberikan pengaruh dan menjadi magnet wisata religi. Bahkan, wisatawan asing juga tertarik untuk mengikuti perjalanan wisata religi tersebut. Wisata religi Jawa Timur juga banyak sekali, mulai dari makam sampai masjid.
BACA JUGA: Wajib Cobain, Ini 5 Takjil Unik Nan Enak Yang Hanya Ada di Surabaya!
Wisata Religi Jawa Timur yang Wajib Dikunjungi
Selain ziarah ke makam tokoh-tokoh agama atau masjid dengan arsitektur yang megah, Sedulur sekaligus bisa mendapat pengetahuan tentang sejarah bagaimana persebaran agama Islam di kawasan tersebut.
Jawa Timur sendiri memiliki beberapa destinasi yang menarik Sedulur kunjungi, terutama di suasana Ramadhan seperti sekarang. Berikut wisata religi Jawa Timur yang menarik Sedulur sambangi.
1. Masjid Agung Al-Akbar Surabaya
Masjid Al-Akbar menjadi masjid termegah di kota Surabaya. Dikenal juga sebagai Masjid Agung, luasnya mencapai 11,2 hektare yang berkapasitas hingga 36 ribu jemaah. Masjid Al-Akbar Surabaya diresmikan oleh Presiden RI KH Abdurrahman Wahid bertepatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November 2000.
Masjid ini memiliki 45 pintu yang terbuat dari kayu jati. Atapnya berupa kubah besar yang didukung 4 kubah kecil berbentuk limasan. Bagian dalam kubah dihias dengan ornamen kaligrafi Al-Qur’an. Masjid Al-Akbar Surabaya juga dilengkapi menara setinggi 99 meter.
Untuk memasuki menara tersebut, pengunjung akan dikenakan tiket dengan harga Rp 7.000 bagi orang dewasa, dan Rp 5.000 bagi anak-anak. Tak hanya itu, ada juga pertunjukan air mancur, Taman Asmaul Husna, dan Klinik Bekam.
Pesona Masjid Agung terletak pada interior dalam dan luarnya yang dipenuhi ukiran dan kaligrafi didominasi warna biru. Di sekitar masjid, ada pula berbagai sentra kuliner yang bisa Sedulur kunjungi kala lapar dan haus. Alamat Masjid Al-Akbar Surabaya di Jalan Masjid Al-Akbar Timur No 1 Pagesangan, Surabaya.
2. Masjid Aschabul Kahfi Perut Bumi Al-Maghribi
Masjid Aschabul Kahfi berada di Jalan Gedongombo, Semanding, Tuban. Pembangunan masjid ini digagas oleh KH Shubhan yang merupakan pimpinan Pondok Pesantren Aschabul Kahfi. Masjid Aschabul Kahfi hampir tanpa polusi suara. Suasana hening di dalam masjid dirasa sempurna untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.
Untuk masuk ke dalam masjid, pengunjung harus turun melalui tangga. Masjid Aschabul Kahfi memiliki ruangan utama yang cukup gelap. Tak ada sinar selain dari cahaya lampu. Arsitekturnya mirip bangunan Arab dengan pilar-pilar yang melingkar. Meski berada di dalam perut bumi, Masjid Aschabul Kahfi tetap memiliki kubah yang tak terlalu tinggi.
3. Masjid Tiban Pintu Seribu
Masjid Tiban Pintu Seribu disebut juga Masjid Turen. Masjid Tiban cocok menjadi tujuan wisata religi saat Ramadhan. Lokasinya berada di kawasan Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah, yang beralamat di Jalan KH Wahid Hasyim Sananrejo, Turen, Malang.
Masjid Tiban Pintu Seribu atau yang lebih sering disebut Masjid Turen, masih satu kawasan dengan Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah. Masjid ini memiliki konsep yang unik dengan ornamen campuran khas Turki, India, Rusia hingga Mesir.
Masjid Tiban Pintu Seribu terdiri dari 10 lantai yang dibuat sejak 1978. Tiap lantai memiliki fungsi yang berbeda-beda. Mulai dari tempat istirahat, musala, ruang makan, akuarium, dapur hingga pasar yang dikelola oleh santri. Ada pula kebun binatang mini serta taman yang bisa diakses oleh para pengunjung. Di sini, Sedulur dapat menyaksikan keindahan interiornya!
4. Makam Gus Dur
Makam Presiden RI keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi salah satu wisata religi yang sering dikunjungi para peziarah. Selain makam Gus Dur, terdapat pula makam Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari, makam Menteri Agama RI pertama KH Wahid Hasyim, serta makam adik kandung Gus Dur bernama KH Salahuddin Wahid.
Selain itu, para peziarah juga kerap mampir ke Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari yang letaknya tak jauh dari area pemakaman. Museum tersebut menyimpan sejumlah koleksi yang berkaitan dengan sejarah masuknya Islam di Nusantara pada abad 11-19 Masehi. Kawasan Wisata Religi Makam Gus Dur berlokasi di Desa Cukir, Diwek, Jombang.
5. Makam Syekh Asmoro Qondi
Berikutnya, Sedulur bisa pergi ke Makam Syekh Asmoro Qondi di Desa Gesikharjo, Palang, Tuban. Di sini, terdapat makam keluarga dan sahabat Syekh Asmoro Qondi. Syekh Ibrahim Asmoro Qondi merupakan ayah dari Raden Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel. Syekh Asmoro Qondi lahir di Samarkand, Asia Tengah.
Syekh Asmoro Qondi diperkirakan datang ke Jawa sekitar tahun 1440 Masehi. Sebelum sampai di Tuban, Syekh Asmoro Qondi singgah di Gresik untuk menyebarkan agama Islam kepada penduduk sekitar. Makam Syekh Asmoro Qondi terletak di Desa Gesikharjo, Palang, Tuban. Di area makam, terdapat banyak makam keluarga dan sahabat Syekh Asmoro Qondi.
Makam Syekh Asmoro Qondi yang paling berbeda. Bangunannya cukup besar berbentuk persegi, bertiang empat, dengan atap dari kayu. Makam Syekh Asmoro Qondi tak pernah sepi dari para peziarah yang datang dari berbagai daerah.
Sementara itu, makam Syekh Asmoro Qondi mudah dikenali karena bentuknya yang berbeda sendiri. Dibangun bentuk persegi, lengkap dengan empat tiang dan atap dari kayu, menjadikan makamnya berukuran cukup besar.
BACA JUGA: Wisata Religi Sunan Ampel Surabaya: Lokasi, Harga dan Tips
6. Masjid Cheng Ho
Mendengar namanya, Sedulur mungkin akan langsung tahu bahwa masjid yang ini bercampur dengan budaya Tionghoa. Pembangunan masjid ini dilatarbelakangi oleh penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho, yang merupakan muslim Tionghoa yang berjasa terhadap penyebarluasan Islam di Indonesia.
Masjid ini diresmikan oleh Bupati Pasuruan Jusbakir Aldjufri pada 27 Juni 2008. Alamatnya di Jalan Raya Kasri No 18, Petung Sari, Petungasri, Pandaan, Pasuruan. Masjid Cheng Ho Pasuruan memiliki arsitektur dengan gaya khas Tionghoa. Bangunan masjid dicat dengan sentuhan warna-warna cerah seperti warna hijau, merah, dan kuning keemasan.
Masjid Cheng Ho Pasuruan terdiri dari 2 lantai. Lantai dasar digunakan sebagai ruang pertemuan. Sementara lantai kedua menjadi ruang utama untuk shalat. Didominasi warna merah, Masjid Cheng Ho mengusung gaya arsitektur kelenteng. Ciri khasnya terletak pada kubah atau atap masjidnya yang berbentuk tiga tingkat menyerupai pagoda.
7. Makam Syekh Muhammad Kholil
Di Madura terdapat sebuah wisata religi yang sering dipadati oleh para pengunjung. Yakni Makam Syekh Muhammad Kholil yang terletak di Desa Martajasah, Bangkalan. Syekh Muhammad Kholil dikenal sebagai ulama dan guru dari para kiai se-Jawa dan Madura. Semasa hidup, Syekh Muhammad Kholil menimba ilmu di beberapa pesantren di Indonesia hingga di Arab.
Di area pemakaman, dilengkapi dengan fasilitas masjid, kamar mandi umum, serta beberapa kios yang menjual makanan khas Madura dan souvenir untuk oleh-oleh. Makam Syekh Muhammad Kholil letaknya di Desa Martajasah, Bangkalan.
Syekh Muhammad Kholil adalah ulama dan guru yang terkenal di seantero Jawa dan Madura. Tak heran jika makamnya hampir selalu padat oleh pengunjung. Selain itu, ada juga makam milik ayah Syekh Muhammad Kholil dan anggota keluarga keraton.
8. Makam Mbah Hamid
Makam Mbah Hamid bisa Sedulur kunjungi di kawasan Masjid Agung Al Anwar. Alamatnya di Jalan KH Wahid Hasyim No. 104, Kebonsari, Panggungrejo, Pasuruan. Pengaruh Mbah Hamid dalam perkembangan Islam di Jawa Timur sangat besar. Dalam menyampaikan ajaran Islam, Mbah Hamid kerap memadukan dengan kearifan lokal agar mudah dipahami oleh para pendengarnya.
Selain makam Mbah Hamid, para peziarah juga berdoa di depan makam keluarga ulama, seperti makam Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf dan makam Bupati Pasuruan pertama Kanjeng Adipati Nitidiningrat. Para peziarah juga bisa menikmati suasana alun-alun di depan Masjid Agung Al-Anwar serta belanja pernak-pernik khas Pasuruan.
Para peziarah mengunjungi makam Mbah Hamid untuk mengenang jasanya dalam mengembangkan Islam di Jawa Timur. Ia menggunakan metode dakwah dengan kearifan lokal yang bisa diterima warga. Selain itu, Sedulur juga bisa menemukan makam Habib Ja’far bin Syaikhon Assegaf dan makam Bupati Pasuruan pertama Kanjeng Adipati Nitiadiningrat.
9. Makam Sunan Drajat
Melipir sedikit ke Lamongan, Sedulur bisa mampir ke Makam Sunan Drajat di Desa Drajat, Kecamatan Paciran. Raden Qasim yang lahir tahun 1470 dimakamkan di sini pada tahun 1522. Sunan Drajat merupakan putra Sunan Ampel, yang diberi gelar Raden Syarifudin.
Berada di kawasan hutan rimbun, Makam Sunan Drajat juga menyajikan spot-spot foto menarik bagi pengunjung. Makam ini sangat cocok jadi destinasi untuk wisatawan pecinta wisata religi.
Tempat wisata Jawa Timur yang satu ini selalu ramai dikunjungi pelancong saat liburan. Makam ini berada di atas sebuah bukit yang dikelilingi oleh hutan dengan cukup rimbun dengan pemandangan alam di sekitar sangat indah.
10. Sunan Bonang di Tuban
Raden Maulana Makdum Ibrahim atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Bonang merupakan salah tokoh dari Wali Songo yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah jawa pada abad ke-14. Sampai saat ini, Makam Sunan Bonang terus dikunjungi oleh para peziarah yang datang baik dari Tuban, luar kota, hingga mancanegara.
Menariknya, setidaknya ada empat tempat yang disebut sebagai makam Sunan Bonang. Namun, tempat yang paling populer yang diyakini sebagai makam Sunan Bonang adalah yang berada di belakang Masjid Agung Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang sendiri tidak jauh dari Alun-alun Tuban, tepatnya di belakang Masjid Agung Tuban.
Di area tersebut pengunjung juga bisa membeli makanan dan minuman khas Tuban seperti legen dan siwalan. Bagi pengunjung yang ingin membawa oleh-oleh khas Tuban, disana juga dijual batik Gedog yang merupakan batik Khas Tuban.
BACA JUGA: Pesona Wisata Air Terjun Rowo Bayu Banyuwangi
11. Makam Sunan Ampel
Makam Sunan Ampel juga jadi salah satu dari sekian tempat wisata religi di Jawa Timur. Di sini, Sedulur akan merasakan suasana Timur Tengah yang kental, serta menjumpai warga yang banyak didominasi keturunan Arab. Bagi Sedulur yang suka belajar sejarah, kawasan Makam Sunan Ampel tempat yang tepat untuk mempelajari kembali beberapa peninggalan bersejarah.
Makam Sunan Ampel, anggota dewan Wali Songo tertua, berperan besar dalam pengembangan dakwah Islam di Jawa. Terletak di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, makam ini terus ramai didatangi peziarah dari seluruh Nusantara. Kampung Arab yang ikonik dan Masjid Ampel di sekitarnya juga menarik perhatian pengunjung.
Ketika sampai di kawasan ini, yang pertama kali terasa adalah suasana khas Timur Tengah yang begitu kental. Kawasan Ampel ini merupakan pertemuan berbagai etnis, yang didominasi oleh etnis keturunan Arab. Kawasan ini menawarkan banyak alternatif wisata, antara lain wisata religi, wisata kuliner, dan wisata belanja.
12. Situs Giri Kedaton
Situs Giri Kedaton didirikan pada tahun 1408 Saka atau 1486 M oleh Sunan Giri. Awalnya, tempat ini digunakan untuk para santri yang ingin mendalami ilmu agama. Situs Giri Kedaton merupakan pusat penyebaran agama Islam.
Mulanya, tempat tersebut digunakan sebagai tempat para santri menuntut ilmu agama. Hingga kemudian menjadi pusat pemerintahan kerajaan Islam Giri Kedaton. Situs Giri Kedaton berdiri di sebuah bukit yang lumayan tinggi. Di sebelah kiri Situs Giri Kedaton ada 2 buah lubang berbentuk persegi yang diyakini sebagai tempat mengambil air wudhu.
Di sekitar Situs Giri Kedaton juga terdapat Makam Mpu Supo dan Raden Supeno. Situs Giri Kedaton dekat dengan area pemakaman Sunan Giri di Desa Sidomukti, Kebomas, Gresik. Seiring perkembangan waktu, tempatnya beralih fungsi jadi pusat pemerintahan kerajaan Islam Giri Kedaton.
Itulah tadi beberapa wisata religi Jawa Timur yang bisa Sedulur kunjungi saat Ramadhan. Selain ziarah wali, Sedulur juga bisa belajar sejarah penyebaran agama Islam di daerah tersebut.
Oia, biar momen wisata religi Sedulur tetap menyenangka dan nyaman, jangan lupa untuk membawa perbekalan yang cukup ya. Misalnya dengan selalu siap sedia Air Minum Pirlo yang cocok banget untuk menemani Sedulur berwisata religi.
Sedulur tidak perlu khawatir karena Air Minum Pirlo memiliki kemasan yang praktis dan mudah dibawa kemanapun. Belum lagi, harganya yang terjangkau dan tersedia di toko kelontong serta SuperApp.
SuperApp adalah aplikasi yang membantu kulakan sembako dan barang kebutuhan pokok untuk toko atau kebutuhan sehari-hari di rumah jadi mudah. Kalau kamu tertarik menggunakan SuperApp, bisa cari tahu lebih banyak informasinya lewat media sosial Instagram SuperApp.