Pengertian Unsur Intrinsik, Ciri dan Contohnya dalam Cerpen

Cerita pendek atau lebih dikenal sebagai cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra. Tepatnya cerpen merupakan karya sastra berupa tulisan mengenai cerita fiksi yang dikemas secara ringkas. Jika dibandingkan dengan novel, cerpen cenderung lebih pendek. Meski begitu, cerpen dan novel memiliki ciri yang sama, yakni sama-sama berupa karya fiksi dan memiliki unsur intrinsik.

Apa itu unsur intrinsik? Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa unsur intrinsik cerita fiksi adalah berbagai satuan kecil yang membentuk sebuah karya tulisan menjadi satu kesatuan utuh. Unsur-unsur intrinsik ini memiliki peranan penting terkait terbangunnya cerita di dalam sebuah cerpen, novel, maupun bentuk karya sastra tulisan lainnya.

Nah, apa saja unsur intrinsik yang terdapat dalam sebuah cerpen? Berikut ini sudah dirangkum informasi mengenai pengertian unsur intrinsik, jenis atau ciri-ciri, hingga contohnya. Simak sampai habis, ya!

BACA JUGA: Cerpen: Pengertian, Struktur, Ciri-ciri, Unsur & Contohnya

Pengertian unsur intrinsik

unsur intrinsik
iStock

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata unsur memiliki arti bagian terkecil dari suatu benda; bagian benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan proses kimia; bahan asal; zat asal; elemen; atau kelompok kecil (dari kelompok yang lebih besar). Sedangkan kata intrinsik artinya adalah terkandung di dalamnya (tentang kadar logam mulia dalam mata uang, harkat seseorang, atau suatu peristiwa).

Sementara itu, sebelumnya sudah dipaparkan bahwa unsur intrinsik adalah berbagai satuan kecil membentuk suatu karya yang dalam hal ini berupa cerpen, novel, dan lain sebagainya. Selain berfungsi sebagai pembangun cerita, unsur intrinsik juga digunakan dalam keperluan analisis atau penelitian terhadap sebuah karya sastra. Dengan memahami unsur-unsur intrinsiknya, peneliti akan lebih mudah dalam menganalisis karya tersebut.

Pengertian unsur intrinsik menurut ahli

unsur intrinsik
iStock

Untuk lebih memahami pengertian dari unsur intrinsik, berikut adalah rangkuman pandangan tentang unsur intrinsik dari beberapa ahli.

1. Nurgiyantoro

Pertama, Nurgiyantoro menjelaskan bahwa unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur itu disebut sebagai penyebab sebuah karya sastra hadir sebagai karya sastra.

2. Sangidu

Sangidu berpendapat bahwa unsur intrinsik adalah mencakup pendekatan struktural dan strukturalisme. Strukturalisme merupakan suatu disiplin yang memandang karya sastra sebagai suatu struktur yang terdiri atas beberapa struktur yang saling berkaitan satu sama lain, termasuk adanya unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam membuat karya sastra.

3. Sehandi

Menurut Sehandi, unsur intrinsik adalah adanya teori strukturalisme yang memberi penekanan analisis yang terbentuk dari unsur intrinsik. Menurutnya, unsur intrinsik adalah meliputi plot, penokohan, latar, tema, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang saling berkaitan yang keberadaannya penting untuk membangun sebuah cerita. Dengan kata lain, unsur intrinsik merupakan unsur pembangun cerita.

BACA JUGA: Perbedaan Tokoh Cerita: Protagonis, Antagonis & Tritagonis

Unsur-unsur intrinsik cerpen

unsur intrinsik
iStock

Setelah memahami apa itu unsur intrinsik sebuah karya sastra, sekarang akan dipaparkan apa saja unsur-unsur intrinsik. Perlu diketahui, ciri-ciri unsur intrinsik cerpen dan unsur intrinsik novel adalah sama. Begitu juga unsur intrinsik fabel dan bentuk karya sastra atau karya fiksi lainnya.

Adapun secara umum unsur-unsur intrinsik sebuah karya sastra mencakup beberapa hal, yakni tema, tokoh dan penokohan, latar, alur dan plot, sudut pandang, gaya bahasa, serta amanat. Berikut adalah penjelasan untuk setiap unsur intrinsik.

1. Tema

Tema adalah suatu pokok pikiran yang mendasari cerita. Tema juga kerap disebut sebagai gagasan pokok dari sebuah cerita. Sehingga bisa dipahami bahwa tema akan menentukan apakah inti dari sebuah cerita.

Pada umumnya, tema sebuah cerita bisa dilihat dari judul cerita tersebut. Sebab, judul sering kali merupakan inti dari konflik yang diangkat dalam cerita tersebut. Selain itu, tema juga bisa diketahui dari masalah yang paling ditonjolkan dalam cerita. Masalah yang muncul nantinya akan menjadi akar dari permasalahan lain, yang akhirnya akan membentuk alur cerita secara keseluruhan.

2. Tokoh dan penokohan

unsur intrinsik
iStock

Tokoh atau pelaku merupakan salah satu aspek paling penting dalam sebuah cerita. Sebab pelaku inilah yang akan melakukan maupun mengalami beragam hal yang menjadi inti cerita. Secara umum, tokoh dalam cerita fiksi dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu tokoh utama atau tokoh sentral dan tokoh sampingan atau tokoh pendukung.

Selain tokoh, ada pula yang disebut sebagai penokohan. Analisis mengenai penokohan ini akan berkaitan dengan karakter atau watak dari si tokoh. Bisa dikatakan bahwa penokohan ini adalah gambaran mengenai tokoh yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Adapun karakter seorang tokoh dapat digambarkan melalui beberapa cara, di antaranya adalah narasi langsung mengenai tokoh tersebut, gambaran perilaku tokoh terkait, hingga dialog yang terbangun antartokoh dalam cerita.

3. Latar

Pixabay

Latar juga dikenal sebagai setting. Secara sederhana, latar adalah keadaan atau situasi terkait sebuah peristiwa. Latar dalam cerita dapat berupa tempat, waktu, maupun suasana. Sehingga latar ini akan menunjukkan di mana, kapan, hingga bagaimana suasana ketika suatu adegan terjadi. Dengan kata lain, latar dapat dijelaskan sebagai keterangan mengenai waktu, ruang atau tempat, dan suasana terjadinya peristiwa dalam karya sastra.

Kehadiran latar dalam cerita bertujuan untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca. Melalui latar tersebut, pembaca dapat ikut merasakan bagaimana suatu adegan terjadi maupun bagaimana perasaan seorang tokoh yang mengalami suatu kejadian di dalam cerita tersebut.

4. Alur dan plot

Freepik

Dikutip dari KBBI, alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian. Alur sendiri dianggap sebagai elemen penting dari sebuah cerita. Sebab alur akan menggambarkan bagaimana rentetan peristiwa dalam cerita terjadi, mulai dari awal hingga akhir.

Secara umum, alur atau plot terdiri atas enam tahapan. Tahapan awal, yakni tahapan di mana para tokoh akan dikenalkan. Biasanya pada bagian ini para tokoh akan dimunculkan satu per satu dengan gambaran mengenai watak maupun latar belakangnya. Tahapan selanjutnya adalah sebagai berikut.

  • Muncul konflik. Pada tahap ini penulis akan mulai mengenalkan konflik yang akan menjadi inti masalah dalam cerita.
  • Komplikasi yaitu tahap peningkatan konflik. Di tahap ini para tokoh akan terlibat dengan beragam masalah yang nantinya akan bermuara pada konflik utama.
  • Klimaks adalah puncak dari suatu kejadian yang berkembang secara berangsur-angsur. Tahap klimaks juga merupakan kejadian paling penting dalam sebuah cerita.
  • Resolusi adalah tahapan di mana para tokoh akan mulai menemukan jalan keluar dari konflik tersebut. Tahapan ini bisa berisi jawaban atas segala teka-teki yang terjadi di sepanjang cerita.
  • Akhir adalah bagian di mana para tokoh sampai pada penyelesaian atas segala konflik yang terjadi. Perlu diingat, tidak semua cerita akan berakhir menjadi cerita bahagia. Namun pada intinya, tahap akhir ini akan menjadi penutup dari cerita yang dialami oleh para tokoh.

Di sisi lain, alur juga bisa dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan bagaimana penulis menyampaikan sebuah cerita. Ada alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

  • Alur maju yaitu alur biasanya menyajikan cerita secara berurutan dari awal hingga akhir.
  • Alur mundur yaitu jenis alur cerita yang umumnya menyampaikan proses susunan cerita secara tidak urut. Selain itu, dalam penyampaian cerita dengan alur mundur, biasanya penulis memiliki rahasia besar di balik kejadian-kejadian dalam cerita.
  • Alur campuran yakni alur yang merupakan gabungan dari alur maju dan alur mundur.

5. Sudut pandang

Freepik

Sudut pandang atau point of view adalah cara pandang yang digunakan penulis dalam menyampaikan cerita. Pada umumnya, sudut pandang terbagi menjadi tiga jenis yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang campuran. Adapun sudut pandang ini sering kali ditunjukkan dengan pilihan kata ganti orang atau pronomina yang digunakan penulis dalam menyebutkan tokoh dalam cerita.

6. Gaya bahasa

Freepik

Gaya bahasa juga termasuk unsur intrinsik sebuah cerita. Adapun gaya bahasa ini menunjukkan bagaimana penulis menyampaikan sebuah cerita. Umumnya, setiap penulis akan memiliki gaya bahasa yang khas khususnya terkait diksi atau pilihan kata, cara penulis menyusun kalimat, hingga bagaimana ia menggambarkan sebuah adegan maupun detail cerita lainnya.

7. Amanat

Sebuah karya sastra biasanya tidak sekadar bertujuan untuk menyampaikan cerita semata. Sering kali penulis memiliki maksud untuk menyampaikan sebuah pesan kepada pembacanya. Hal tersebut disebut sebagai amanat atau juga dikenal sebagai pesan moral.

BACA JUGA: Sudut Pandang dalam Cerita: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Contoh unsur intrinsik cerpen

unsur intrinsik
iStock

Telah disampaikan sebelumnya, unsur intrinsik cerita dapat membantu dalam analisis atau penelitian terhadap sebuah karya sastra. Untuk lebih memahaminya, perhatikan unsur intrinsik pada contoh berikut.

Judul cerpen: Indahnya Meminta Maaf

Penulis: Abdul Rahmat, S.Pd 

“Di, oper ke sini!” teriak Wiyata yang sudah berjarak sepuluh langkah dari gawang sederhana yang terbuat dari kayu.

Mendengar suara Wiyata, Adi menghentikan larinya. Menahan bola dengan telapak kakinya dan menendang dengan keras benda bundar itu ke arah Wiyata. Namun nahas, bola yang melambung itu bergeser beberapa meter dari arah tujuannya. Membuat Wiyata hanya bisa melihat bola itu melayang keluar lapangan.

“Gimana sih, Ta?! Harusnya kamu kejar!” teriak Adi kesal.

“Loh, bolanya melenceng jauh gitu, susahlah untuk dikejar. Kamu yang arah opernya tidak tepat!” sahut Wiyata membela diri. Adi berjalan keluar lapangan, diikuti oleh Wiyata di belakangnya. Liga antar kampung sore itu berhenti sebentar karena kedua tim sama-sama kelelahan. Adi duduk bersandar di batang sebuah pohon besar seraya meneguk air mineral dari dalam botol minum berwarna hijau miliknya.

“Kalau kamu opernya tepat, pasti aku sudah mencetak gol,” Wiyata masih membahas kejadian di lapangan tadi.

“Ah kamu saja yang tidak bisa mengejar bolanya. Kamu malas lari,” ujar Adi menyeka keringatnya. 

“Tidak bisalah mengejar bola yang keluar lapangan gitu!”

“Bisa dong. Makanya usaha dulu!”

“Sudah, sudah. Jangan berkelahi. Ini hanya permainan,” sahut Bagus; salah satu teman mereka.

Suara dari Bagus berhasil menghentikan perdebatan kedua sahabat itu. Keduanya sama-sama diam, meski masih menampilkan raut wajah marah. Wajar, dalam pertemanan ada saja perbedaan-perbedaan dan silang pendapat. Namun, tidak mengurangi rasa sayang di antara mereka.

“Jangan bertengkar hanya karena bermain bola. Ayo kalian saling minta maaf,” ucap Bagus mencoba mendamaikan.

Adi dan Wiyata saling menatap. Keduanya belum ada tanda-tanda ingin bermaafan. Kembali Bagus memberi nasihat kepada teman-temannya itu. Tidak lama kemudian, Adi dan Wiyata saling bersalaman.

“Maaf ya Adi,” ucap Wiyata.

“Iya, aku juga minta maaf ya Wiyata,” balas Adi sambil menyambut tangan sahabatnya itu.

Tak lama keduanya saling berbalas senyum.

Analisis unsur-unsur intrinsik

Freepik

Dari contoh cerpen di atas, berikut analisis unsur-unsur intrinsiknya.

  • Tema: Indahnya saling memaafkan. 
  • Latar: Latar tempat di lapangan, latar waktu sore hari.
  • Tokoh: Adi, Wiyata dan Bagus.
  • Penokohan: Adi dan Wiyata sama-sama berwatak keras kepala dan mudah marah. Bagus berwatak bijaksana dan baik hati.
  • Alur atau plot: Alur maju, peristiwa dalam cerita bergerak maju.
  • Sudut pandang: Sudut pandang orang ketiga karena menggunakan nama tokoh dan pengarang tidak memegang peranan sebagai tokoh dalam cerita.
  • Amanat: Dalam berteman kita harus saling memaafkan.

BACA JUGA: Drama: Pengertian, Ciri-ciri, Unsur, Struktur dan Contohnya

Perbedaan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen

unsur intrinsik
iStock

Selain unsur intrinsik, sebuah karya sastra juga memiliki unsur ekstrinsik. Apa itu unsur ekstrinsik? Nurgiyantoro mengungkapkan, unsur ekstrinsik meliputi keadaan subjektivitas pengarang, biografi pengarang, keadaan psikologi, dan kondisi lingkungan pengarang. Sementara itu, menurut kritikus sastra Rene Wellek dan Austin Warren, unsur ekstrinsik merupakan situasi subjektif pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang dituangkan ke dalam karya sastra.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur ekstrinsik merupakan unsur-unsur yang ada di luar karya sastra. Meski begitu, unsur ekstrinsik juga memengaruhi cerita seperti halnya unsur intrinsik. Perbedaan lain antara unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik juga dapat dilihat dari ciri-cirinya. Telah disampaikan sebelumnya, ciri-ciri unsur intrinsik meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, gaya bahasa, serta amanat.

Sementara itu, unsur ekstrinsik sebuah karya sastra adalah sebagai berikut.

  1. Latar belakang penulis atau pengarang.
  2. Keadaan subjektif penulis, meliputi ideologi, keyakinan, hingga pandangan hidupnya.
  3. Latar belakang terciptanya karya sastra.
  4. Keadaan sosial dan lingkungan pengarang.

Demikian tadi pembahasan mengenai unsur-unsur intrinsik sebuah karya sastra tulisan. Dapat disimpulkan bahwa unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang membangun cerita menjadi sebuah karya sastra utuh. Selain itu, dapat dipahami pula bahwa perbedaan dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik cerita bisa dilihat dari ciri-cirinya.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.