sudut pandang

Sebuah karya sastra, baik itu berupa cerita pendek atau cerpen maupun novel memiliki sejumlah unsur penting yang biasa dikenal sebagai unsur intrinsik. Satu di antara unsur-unsur penting itu adalah sudut pandang. Secara sederhana, sudut pandang dapat dipahami sebagai cara yang digunakan oleh penulis untuk menyampaikan cerita. Biasanya, sudut pandang ditunjukkan dengan kata ganti yang digunakan oleh penulis seperti penggunaan kata aku, dia, mereka, dan lain sebagainya.

Sudut pandang juga berkaitan dengan bagaimana penulis menggambarkan tokoh yang ada di dalam karyanya. Ingin tahu lebih lanjut tentang sudut pandang dalam cerpen atau novel? Yuk, simak artikel selengkapnya berikut ini.

BACA JUGA: Pengertian Frasa Beserta Jenis-jenisnya & Contohnya

Pengertian sudut pandang dalam cerita

sudut pandang
Freepik

Sebelum membahas lebih jauh mengenai sudut pandang, ada baiknya Sedulur memahami terlebih dahulu pengertiannya. Disampaikan sebelumnya, sudut pandang atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai point of view (biasa disingkat POV) adalah cara penulis untuk menyampaikan cerita. Dalam hal ini, cara merujuk pada bagaimana penulis menempatkan dirinya dalam cerita tersebut.

Di sisi lain, dapat dijelaskan bahwa point of view berhubungan dengan siapa yang menceritakan kisah dalam cerpen tersebut. Sebab, sudut pandang dalam novel dan bentuk karya sastra lainnya biasanya ditunjukkan dengan kata ganti orang yang digunakan oleh penulis. Contoh kata ganti orang yang paling umum dijumpai dalam karya-karya sastra adalah “dia” yang merupakan kata ganti orang ketiga. Nah, pembahasan mengenai hal tersebut akan dijabarkan secara lebih rinci pada poin jenis-jenis sudut pandang dalam artikel ini.

Pengertian sudut pandang menurut para ahli

sudut pandang
Freepik

Untuk lebih memahami apa itu sudut pandang atau point of view, Sedulur dapat menyimak pendapat dari sejumlah ahli berikut ini.

1. Abrams (1981)

Pertama, Abrams menjelaskan pengertian sudut pandang atau point of view sebagai cara atau pandangan yang digunakan oleh penulis untuk menyajikan atau menyampaikan cerita dalam sebuah karya fiksi.

2. Schmit dan Viala (1982)

Menurut Schmit dan Viala, sudut pandang merupakan pandangan yang digunakan oleh penulis atau pengarang dalam menceritakan berbagai tindakan di dalam sebuah cerita.

3. Atar Semi (1988)

Atar Semi juga menjelaskan mengenai pengertian dari sudut pandang. Menurutnya, sudut pandang adalah titik kisah yang berkaitan dengan bagaimana penulis menempatkan dirinya di dalam cerita yang disampaikan. Sehingga, dalam hal ini sudut pandang berkaitan dengan posisi penulis di dalam karyanya.

4. Sardjono (1992)

Pengertian point of view menurut Sardjono ialah cara dalam menyampaikan sebuah cerita. Hal itu ditetapkan oleh seorang penulis kepada pembaca dengan menghadirkan karakter, tindakan, latar, dan peristiwa yang membentuk narasi di dalam karya fiksi tersebut.

5. Aminudin (1995)

Aminudin menjelaskan sudut pandang sebagai cara seorang penulis untuk menampilkan tokoh atau pelaku di dalam cerita yang disampaikan. Sehingga dapat dipahami, sudut pandang menurut Aminudin berkaitan dengan bagaimana penulis menggambarkan tokoh yang ada di dalam cerita.

6. Heri Jauhari (2013)

Terakhir, Heri Jauhari mendeskripsikan hal ini sebagai pusat naratif yang memiliki fungsi untuk menentukan gaya dan corak cerita. Dengan kata lain, sudut pandang yang dipilih oleh penulis akan menentukan gaya terkait bagaimana sebuah cerita disajikan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sudut pandang adalah arah pandang dari seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita. Sehingga, cerita tersebut menjadi lebih hidup dan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Selain itu, hal ini juga berkaitan erat dengan masalah penokohan atau karakter dalam cerita.

BACA JUGA: Teks Eksposisi: Pengertian, Struktur, Ciri-ciri, Jenis & Contohnya

Jenis-jenis sudut pandang

sudut pandang
Freepik

Setelah mempelajari tentang pengertian dari point of view, sekarang mari kita cari tahu apa saja jenis-jenis sudut pandang dalam cerpen maupun karya sastra lainnya. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, point of view berkaitan dengan penggunaan kata ganti orang atau pronomina di dalam cerita.

Jenis-jenis point of view sendiri dibagi menjadi empat kategori secara umum, antara lain sudut pandang orang pertama, orang ketiga, campuran, dan orang kedua. Berikut uraian selengkapnya yang bisa Sedulur cermati.

1. Sudut pandang orang pertama

Freepik

Kategori yang pertama adalah point of view orang pertama. Sesuai namanya, kategori ini menggunakan pronomina atau kata ganti orang pertama yaitu “aku” atau “saya” untuk bentuk tunggal dan “kami” untuk mewakili bentuk jamak. Penggunaan kata ganti orang pertama ini akan menciptakan kedekatan cerita terhadap pembaca. Dengan kata lain, pembaca seolah ikut terlibat dalam setiap kejadian di dalam cerita.

Di sisi yang lain, point of view orang pertama juga bisa menciptakan kesan bahwa cerita yang disampaikan merupakan kejadian yang dialami oleh penulis. Jadi, kata “aku,” “saya,” atau “kami” merujuk pada si penulis. Sementara itu, kategori ini dibagi kembali menjadi dua, yaitu orang pertama sebagai tokoh utama dan orang pertama sebagai tokoh sampingan.

Orang pertama tokoh utama

Pada kategori ini, tokoh “aku” menjadi tokoh sentral di dalam cerita. Segala hal baik itu terkait dengan perilaku, pikiran, perasaan, hingga berbagai kejadian yang dialaminya akan diceritakan atau memberikan pengaruh di dalam cerita.

Contoh:

Pagi ini cuaca begitu cerah hingga mengubah suasana jiwaku yang penat karena setumpuk tugas yang terbengkalai menjadi ringan. Namun, sekarang aku harus mulai bangkit dari tidurku dan bergegas untuk mandi. Sebab, pagi ini aku harus kembali bekerja keras.

Orang pertama tokoh sampingan

Sudut pandang kedua adalah orang pertama pelaku sampingan. Bisa dijelaskan, gaya penulisan ini menggambarkan tokoh “aku” sebagai tokoh tambahan dan buka tokoh sentral dalam cerita. Biasanya tokoh “aku” berperan untuk menyampaikan cerita mengenai tokoh lain yang merupakan tokoh utama dalam cerita tersebut. Dalam hal ini akan dijumpai pula penggunaan kata ganti orang ketiga yakni “dia,” “ia,” atau “mereka” untuk mewakili tokoh utama yang diceritakan.

Contoh:

Sekali lagi aku dibuat kaget dengan suara pintu dari samping kamarku. Malika pergi terburu-buru sambil lari tunggang-langgang. Sepertinya ia terlambat kuliah lagi. Malika adalah gadis yang manis, ia ramah dengan semua orang. Tidak heran jika banyak orang menyukainya.

2. Sudut pandang orang ketiga

Freepik

Sudut pandang novel berikutnya adalah orang ketiga. Penulis menggunakan kata ganti orang ketiga yaitu “dia” atau “ia” untuk bentuk tunggal dan “mereka” untuk bentuk jamak. Penggunaan kata ganti ini juga sering digantikan dengan nama si tokoh. Berkaitan dengan penggunaan kata ganti orang ketiga ini, penulis memosisikan diri sebagai orang di luar cerita namun mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi di dalamnya. Adapun kategori ini dibagi menjadi dua, di antaranya orang ketiga serba tahu dan orang ketiga terbatas.

Orang ketiga serba tahu

Point of view orang ketiga serba tahu artinya penulis dapat menceritakan berbagai hal termasuk peristiwa yang berhubungan dengan tokoh “dia.” Mulai dari perasaan, pikiran, hingga apa saja yang menimpa si tokoh.

Contoh:

Sudah genap satu bulan dia menjadi pendatang baru di perumahan ini. Namun, dia belum juga satu kali pun terlihat keluar rumah meski sekadar beramah tamah dengan tetangga yang lain. Pernah sekali dia kedatangan tamu yang katanya adalah saudaranya. Meski begitu, ia tidak menyukai kedatangan saudaranya itu karena ia memang sosok yang suka menyendiri.

Orang ketiga terbatas

Lain halnya dengan orang ketiga serba tahu, cerita dengan point of view orang ketiga terbatas atau pengamat hanya menggambarkan tokoh dari mengamati kejadian di dalam cerita. Namun, penulis tidak menggambarkan bagaimana isi hati atau perasaan yang dirasakan oleh tokoh yang diceritakan.

Contoh:

Belakangan ini, ia selalu menunjukkan muka masam sepulang dari kantor. Ia juga cenderung lebih pendiam daripada biasanya. Entah kejadian apa yang ia alami hingga membuatnya seperti itu.

BACA JUGA: Kalimat Aktif dan Pasif: Pengertian, Jenis, Ciri-ciri & Contohnya

3. Sudut pandang campuran

Freepik

Point of view campuran adalah gabungan antara sudut pandang orang pertama dan ketiga. Sehingga, dalam menulis cerita penulis menggunakan kedua jenis tersebut secara bergantian.

Contoh:

Namaku Wulan, aku terlahir di keluarga yang sederhana. Ibuku seorang pedagang kue keliling, sementara ayahku bekerja sebagai buruh pabrik. Kehidupanku berbanding terbalik dengan teman sekelasku, Anisa, yang hidup berkecukupan. Dengan segala kemewahan yang ia punya, Anisa merasa tidak perlu bekerja lagi untuk menghidupi keluarganya.

4. Sudut pandang orang kedua

sudut pandang
Freepik

Secara umum, kebanyakan penulis hanya menggunakan 3 jenis point of view yaitu orang pertama, orang ketiga, dan campuran. Namun sebenarnya juga ada jenis lainnya, yakni point of view orang kedua.

Sesuai dengan namanya, kategori ini menggunakan kata ganti orang kedua yaitu “kamu,” “kau,” atau “Anda.” Di samping itu, bisa menggunakan kata ganti “kalian” untuk menunjuk pada bentuk jamak. Penggunaan kata ganti orang kedua ini membuat penulis seolah-olah sedang berbicara dengan sosok “kamu.” Selain itu, penggunaan kata ganti orang kedua juga menciptakan kesan bahwa pembaca terlibat dalam rangkaian peristiwa yang terdapat di dalam cerita karena kata “kamu” seperti menunjuk kepada pembaca.

Meskipun kategori ini termasuk cukup jarang ditemukan, bukan berarti Sedulur tidak bisa membuat karya fiksi baik itu novel ataupun cerpen dengan sudut orang kedua. Adapun berikut adalah contoh penggalan cerita yang menggunakan kata ganti orang kedua.

Contoh:

Malam tadi adalah malammu yang terburuk. Kekasihmu pergi, keluargamu mengusirmu, dan pekerjaanmu hancur. Satu-satunya yang kamu inginkan hari ini, saat kamu membuka matamu hanyalah: dirimu menghilang ditelan bumi.

Demikian tadi pembahasan seputar sudut pandang dalam karya fiksi atau karya sastra. Dapat disimpulkan, point of view merupakan cara atau gaya penulis dalam menyampaikan sebuah cerita. Selain itu, sudah dijabarkan pula jenis-jenis sudut pandang ada berapa beserta contoh-contohnya. Semoga tulisan ini dapat membantu Sedulur dalam memahami topik mengenai gaya penulisan, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.