Kematian merupakan suatu hal yang pasti terjadi dan akan dihadapi semua makhluk hidup di dunia. Bila telah digariskan waktunya, siapapun, kapanpun, dan dimanapun kematian akan tetap akan datang, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 185. Sebelum menmui ajalnya, Allah telah memberikan tanda-tanda orang mau meninggal.
Kebenaran tanda-tanda kematian yang beredar memang harus kita cermati dan pahami lebih dalam sesuai dengan ajaran agama kita. Di dalam agama Islam, dalam Al-Quran maupun hadist tidak ada yang menjelaskan tanda-tanda 100 hari menjelang kematian seseorang. Namun, terdapat ayat Al-Quran yang menjelaskan mengenai terjadinya kematian. Seperti pada QS. Luqman ayat 34.
Berikut tanda-tanda orang mau meninggal menurut agama Islam yang perlu Sedulur ketahui.
BACA JUGA : 8 Ciri-ciri Demam Berdarah yang Wajib Diwaspadai
1. Mengurangi makan dan minum
Mengutip Healthline, kebutuhan energi semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Kecenderungan karena merasa tidak membutuhkan banyak energi untuk melakukan banyak tugas sehari-hari, sehingga semangat makanan dan minuman berkurang. Orang yang akan meninggal sangat mungkin tidak memiliki selera makanan sama sekali, bahkan terhadap menu favorit mereka. Seseorang mungkin berhenti makan atau minum sama sekali beberapa hari menjelang kematian.
Dalam menghadapinya, disarankan untuk membiarkan mereka makan saat lapar, waktu di mana mereka menginginkannya. Menghidrasi tubuh itu penting, sehingga baiknya selalu tawarkan mereka minuman segar. Saat mereka cukup lama tidak nafsu minum sama sekali, Sedulur dapat menepuk-nepuk ringan bibir mereka dengan sapu tangan basah atau dingin. Agar kulit halus di sekitar bibir mereka tetap lembab.
2. Lebih banyak tidur
Tanda-tanda orang mau meninggal 100 hari , orang sekarat cenderung mulai tidur lebih banyak dari biasanya. Saat mendekati kematian, metabolisme tubuh akan turun. Tanpa pasokan energi alami yang stabil, kelelahan mudah terjadi. Dalam menghadapinya, disarankan untuk membiarkan mereka tidur dan bantu menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat.
3. Menarik diri dari lingkungan sekitar
Terkadang orang yang sakit keras secara perlahan-lahan akan menarik diri dari aktivitas sosial dan orang-orang di lingkungannya. Itu adalah cerminan alami dari perubahan energi serta keinginan untuk menjaga hari-hari terakhir mereka. Dalam menghadapinya, seseorang tidak perlu tersinggung dengan sikap yang demikian. Hal itu karena belum tentu itu cerminan bagaimana perasaan mereka tentang Sedulur. Beberapa orang tidak ingin membiarkan orang lain melihat mereka sekarat, jadi mereka mungkin mengisolasi diri di hari-hari terakhir mereka. Berkunjunglah saat mereka merasa nyaman.
4. Perubahan pada kotoran
Kuantitas kencing dan buang air besar orang sekarat lebih sedikit dan tidak teratur dikarenakan orang yang menjelang kematian sedikit makan dan minum. Semakin mereka sedikit makan dan minum, mungkin mereka lebih jarang buang air kecil dan besar. Kondisi tersebut merupakan proses alami, jadi jangan khawatir jika menjelang kematian orang berhenti buang air besar dan kecil.
Perubahan pada warna urin juga normal. Kencing mencerminkan fungsi ginjal dan ketika ginjal mati, produksi urin mungkin melambat atau berhenti. Di beberapa pengaturan perawatan kesehatan, seperti fasilitas rumah sakit, penyedia layanan kesehatan akan menggunakan kateter untuk mengalirkan urin dari kandung kemih.
BACA JUGA : Refleksi: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Cara Menerapkannya
5. Perubahan organ vital
Menjelang kematian orang yang sekarat umumnya mengalami penurunan tekanan darah. Saat tekanan darah rendah, ginjal juga akan berhenti bekerja. Seseorang mungkin melihat urin yang berwarna sawo matang, cokelat, atau merah kecokelatan. Selain itu, juga terjadiperubahan pernapasan menjadi lebih jelas, detak jantung juga menjadi tidak teratur dan sulit dideteksi.
6. Penurunan suhu tubuh
Sirkulasi darah orang sekarat menjadi tertarik menuju organ vital di hari-hari terakhir menjelang kematian. Itu berarti sirkulasi darah di bagian tubuh seperti tangan, kaki, menjadi sangat berkurang. Kondisi itu bisa menyebabkan kulit dan anggota badan terasa dingin saat disentuh. Kulit mungkin tampak pucat juga. Akhirnya, sirkulasi yang berkurang dapat menyebabkan kulit tampak berbintik-bintik warna biru-ungu. Bagi orang normal mungkin kulit atau anggota badan itu terasa sejuk, tetapi tidak bagi orang tengah mengahadapi kematian. Selimut tipis saja bisa membuat mereka lebih hangat.
7. Otot mulai melemah
Menjelang kematian, otot seseorang bisa menjadi sangat lemah. Sehingga, tugas sederhana mungkin menjadi sulit, seperti mengangkat secangkir air atau membalik badan di tempat tidur. Untuk orang terdekat yang merawat mereka, disarankan untuk meletakkan barang-barang yang dibutuhkan lebih dekat untuk dijangkau. Misalnya, letakkan botol air minum dengan sedotan di dekat mereka agar lebih mudah untuk mereka meminumnya. Orang terdekat yang merawatnya juga perlu sabar membantu saat mereka ingin berbalik badan saat tidur.
8. Muncul masalah pernapasan
Munculnya masalah pernapasan ini merupakan tanda yang mengkhawatirkan bagi banyak orang saat duduk bersama orang yang menghadapi kematian. Menjelang kematian, seseorang akan memiliki napas yang naik turun. Tiba-tiba terengah-engah atau mengalami jeda waktu yang lama di antar helaan napas.
Beberapa obat pereda nyeri dapat membuat pernapasan lebih mudah, jadi disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk meredakan gangguan pernapasan.
BACA JUGA : Arti Kedutan Mata Kiri Atas Menurut Primbon Jawa dan Medis
9. Sering mengalami kebingungan
Menjelang kematian seseorang mengalami kebingungan yang berllebih atau inkoherensi. Beberapa orang yang menghadapi kematian mungkin menjadi sering gelisah dan agresif, jika mereka tidak tahu di mana mereka berada atau apa yang terjadi. Untuk kerabat yang merawat mereka, perlu tetap tenang dengan perlahan menjelaskan kepada mereka. Orang yang nenghadapi kematian masih memiliki otak yang bekerja, bahkan jika mereka terlihat seperti sedang tidur.
10. Penyakit
intensitas rasa sakit kemungkinan akan meningkat ketika seseorang semakin dekat dengan kematian. Tidak jarang seseorang menunjukkan tanda-tanda yang terlihat bahwa mereka kesakitan. Tanda-tanda ini termasuk:
- Meringis
- Mengerang
- Mengerutkan dahi
Sebagian besar rasa sakit dapat diobati, tetapi kondisi itu mungkin saja mengharuskan orang untuk berada di rumah sakit atau fasilitas perawatan. Orang yang sekarat mungkin kehilangan kemampuan menelan, jadi jalur intravena (IV) mungkin diperlukan untuk memberikan obat pereda nyeri. Obat ini harus diberikan di rumah sakit.
11. Mengalami halusinasi
Seseorang menjelang kematian sering kali seperti berhalusinasi melihat kerabat yang telah lama meninggal. Kondisi ini sering kali diceritakan oleh orang-orang yang memiliki pengalaman merawat kerabat yang tengah menghadapi kematian. Halusinasi dan penglihatan tentang suatu tempat atau orang lain yang masih hidup juga tidak jarang terjadi. Meskipun mungkin menjengkelkan, untuk menanggapi halusinasi itu jangan mencoba mengoreksi perkataan orang tersebut. Berdebat tentang apa yang nyata dan apa yang tidak hanya akan menyebabkan kebingungan dan frustrasi. Sebaliknya, ajukan pertanyaan dan bantu mereka memahami apa yang mereka lihat.
BACA JUGA : 15 Macam-Macam Sandi Pramuka Beserta Penjelasannya
12. Tanda-tanda orang mau meninggal menurut islam
Dalam Islam, terdapat beberapa tanda-tanda kematian. Berikut tanda-tandanya yang perlu Sedulur ketahui dan sadari:
100 hari menjelang kemarian
Ciri-ciri orang mau meninggal sebelum 100 hari sebelum kematian seseorang biasanya tanda-tanda ini lazimnya setelah masuk waktu Asar. Diceritakan bahwa orang yang sedang dalam masa ini akan merasakan seluruh tubuh menggigil dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Tanda-tanda kematian ini akan terasa nikmat dirasakan dan bagi orang yang tingkat keimanannya tinggi, langsung dapat menerima bahwa ini isyarat dari Allah tentang ajal sudah dekat. AkanTetapi, bagi yang tingkat keimanannya rendah, terkadang mereka bingung dan bahkan ada yang tak sadar bahwa ini isyarat kematian dari Allah SWT.
40 hari menjelang kematian
Tanda-tanda kematian berikutnya juga akan muncul setelah waktu Asar tiba. Tanda yang akan dirasakan adalah bagian pusat tubuh kita akan berdenyut. Hal itu menjadi pertanda bahwa daun yang tertulis nama kita dari pohon yang terletak di Arshy Allah SWT telah gugur. Kemudian, malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan segera membuat persiapan di antaranya adalah mengawasi kegiatan kita setiap saat. Selain itu, sesekali malaikat maut akan menampakkan dirinya kepada orang yang akan dicabut nyawanya dalam wujud manusia dan seketika itu pula orang tersebut akan terkejut dan bingung melihat malaikat maut.
7 hari mejelang kematian
Tanda-tanda orang akan meninggal seminggu lagi akan muncul setelah masuk waktu Asar. Tanda-tanda kematian ini hanya akan diberikan oleh Allah SWt kepada hamba-Nya yang diuji dengan cara sakit. Biasanya, orang yang sedang sakit akan tak nafsu makan, tiba-tiba ingin sekali untuk makan. Hal ini merupakan isyarat dari Allah bahwa kematian memang benar sudah dekat.
3 hari menjelang kematian
Pada suatu waktu akan terasa denyutan di tengah dahi kita, yaitu antara dahi kanan dan dahi kiri. Jika tanda-tanda kematian ini dapat dirasakan maka sebaiknya berpuasalah kita setelah itu. Supaya perut kita tak mengandung banyak najis dan ini akan memudahkan orang lain untuk memandikan jasad kita.
Lalu, tanda-tanda kematian pada wajah terlihat mata hitam kita tak bersinar lagi dan bagi orang yang sakit, hidungnya perlahan akan masuk ke dalam. Ini dapat terlihat jelas kalau dilihat dari sisi tubuh kita. Telinga akan layu dan berangsur-angsur masuk ke dalam. Tapak kaki tegak berangsur-angsur lurus ke depan dan sukar untuk ditegakkan lagi.
1 hari sebelum asar
Tanda-tanda orang mau meninggal ini juga akan terjadi setelah waktu Asar. Orang yang mengalaminya akan merasakan denyutan di bagian ubun-ubun. Hal menandakan kita sudah tak sempat lagi melihat waktu asar di keesokan harinya.
Itulah penjelasan mengenai tanda-tanda orang mau meninggal. Di balik tanda-tanda kematian tersebut, akan lebih penting bagi kita untuk selalu meningkatkan ibadah dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Sekali lagi, hidup dan mati memang besar kuasanya hanya ada di tangan Allah SWT. Kita tidak akan tahu kapan dan di mana hal itu terjadi. Sebagai manusia kita hanya ditugaskan untuk meningkatkan amalan kita kepada Allah SWT agar selamat dunia dan akhirat.