sungai amazon

Amazon river adalah salah drainase terbesar di dunia. Lokasinya ada di komplek hutan hujan Amazon. Sebagian besar masuk wilayah Brasil, sungai Amazon terletak di teritori Ekuador, Peru, Kolombia, Bolivia, dan Venezuela. Ukurannya memang sangat besar dan panjang, bahkan dipercaya hampir setara dengan jarak antara New York dengan Roma. Hanya selisih sedikit dari panjang Sungai Nil. 

Luas wilayah dan kekayaan alamnya memang sering mengundang rasa penasaran para penjelajah dan ilmuwan. Apa saja sih yang terjadi dan tersimpan di sana? Simak sejumlah fakta menariknya berikut ini. 

BACA JUGA: Fakta Unik Pulau Socotra, Disebut Tempat Alien Hingga Dajjal

1. Asal mula nama Sungai Amazon 

sungai amazon terletak di
pexels

Melansir dari Ensiklopedia Britannica, orang asing pertama yang menjelajah kawasan Amazon adalah seorang Spanyol bernama Francisco de Orellana. Di sana ia bertemu dengan suku Pira-tapuya yang dipimpin oleh para perempuan. Ini mengingatkannya pada Amazons, komunitas nomaden dalam mitologi Yunani yang dipercaya pernah menguasai kawasan Laut Hitam. Itulah sejarah sungai Amazon mendapatkan namanya. 

2. Rumah untuk ikan-ikan langka

hewan langka
Instagram @internazionalekids

Dengan luas wilayahnya yang sebesar itu, sungai Amazon pun dihuni banyak hewan air. Beberapa di antaranya adalah hewan endemik seperti berikut ini. 

  • Inia geoffrensis atau yang dikenal sebagai lumba-lumba Sungai Amazon atau boto oleh warga sekitar. Satwa ini sangat unik dan khas karena berwarna merah muda dan tidak bisa ditemukan di wilayah perairan lain di dunia. Merujuk publikasi jurnal Cambridge Core yang ditulis Marin dan da Silva, lumba-lumba tersebut masuk dalam spesies endangered atau hampir punah. Sebenarnya mereka memiliki rate reproduksi yang normal, tetapi terinterupsi oleh tindakan manusia seperti aktivitas memancing yang meninggalkan jebakan atau sisa kait yang mencelakai ikan, hingga limbah yang mencemari sungai. Banyak dari mereka yang dibunuh untuk mengarahkan ikan-ikan kecil agar masuk ke jaring. 
  • Bracyplatystoma rousseauxii atau dorado catfish. Ia adalah sejenis ikan dengan ukuran mencapai 6 kaki dan memiliki kulit berwarna perak keemasaan. Ikan ini sering diburu karena nilai komersialnya yang tinggi. Menurut jurnal Scientific Reports, hewan ini banyak ditemukan di bagian perairan yang dekat dengan kawasan Pegunungan Andes. Mereka adalah jenis ikan yang melakukan migrasi musiman dan ikan dewasanya akan berhenti di Sungai Madeira. 
  • Arapaima gigas atau dikenal secara luas sebagai monster sungai Amazon yang populasi terbesarnya berada di drainase Araguia-Tocantins. Nama lainnya adalah pirarucu dan jadi salah satu ikan eksotik yang banyak diperjualbelikan. Ikan ini tidak untuk dikonsumsi melainkan dijadikan koleksi atau peliharaan. Aktivitas penangkapan ikan ini berdampak pada jumlah populasinya yang terus berkurang. Hal ini terbukti dalam penelitian Farias, dkk.. Pemerintah setempat pun sudah menetapkan bahwa A. gigas adalah hewan yang dilindungi dan haram untuk ditangkap. Namun, dengan luasnya wilayah perairan Amazon, banyak celah yang bisa dipakai para pemancing untuk melakukan apapun yang mereka mau. 

Selain ketiga spesies di atas masih banyak satwa air endemik lain yang mendiami perairan Amazon seperti Melanosuchus niger, Caiman crocodilus, Trichechus inunguis, dan Podocnemis. Sungai Amazon juga menyimpan banyak terumbu karang dan spons yang indah dan unik. 

BACA JUGA: 14 Hewan Paling Setia Pada Pasangannya, Termasuk Buaya!

3. Jalur transportasi yang strategis 

Jalur transportasi
Instagram @jeremyaustiin

Sejak lama sungai adalah jalur transportasi yang disukai ketimbang lautan. Ini karena sungai tidak berombak dan arusnya stabil sehingga sangat nyaman dipakai untuk berbagai kegiatan. Sungai juga lebih disukai ketimbang jalur darat karena lebih cepat dan praktis, bisa memotong waktu dan biaya sekaligus. 

Tak heran bila banyak perusahaan yang menggunakan perairan Amazon sebagai jalur perdagangan mereka. Sayangnya hal ini juga dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggungjawab, terutama perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan. Banyak dari mereka yang menggunakan Amazon untuk mengirim atau memindahkan kayu-kayu gelondongan dari hutan yang mereka tebang tanpa izin. Masifnya wilayah perairan tersebut membuat mereka sering lolos dari pengawasan petugas dan ranger hutan yang bertugas. 

4. Sumber mata pencaharian warga indigenous

lumba lumba sungai amazon
Instagram @karenthoms_author

Seperti yang kita tahu peradaban manusia biasanya dimulai dari sungai. Beda dengan laut, sungai memiliki manfaat yang jauh lebih banyak. Ia menyimpan banyak sumber daya baik dari organisme dan sumber air minum serta energi. Warga indigenous atau suku-suku asli yang mendiami wilayah hutan hujan Amazon sangat bergantung pada perairan ini. Mereka banyak bekerja sebagai nelayan. Baik menangkap ikan konsumsi atau ikan hias. Seperti yang sudah Sedulur ketahui banyak ikan hias air tawar yang dijual bebas di berbagai negara termasuk Indonesia berasal dari negara Amerika Selatan, tepatnya perairan Amazon. 

Mereka pun menjadikan sungai sebagai satu-satunya jalur yang harus dilalui saat akan mengakses fasilitas pemerintah di kota. Banyak dari mereka bahkan nekat meregang nyawa dengan menyeberang atau berdagang dengan kapal kecil. Kemudian, mereka akan menjajakan produk hutan maupun kerajinan mereka di kapal yang feri yang melintas dan mengangkut turis. 

BACA JUGA: Contoh dan Ciri-Ciri Hewan Vertebrata Serta Klasifikasi Kelasnya

5. Sengaja tidak diberi jembatan 

keganasan sungai amazon
Instagram @juan_diasparra

Sungai Amazon tidak memiliki jembatan sama sekali, ini karena faktor geografis sungai yang bisa meluap hingga 30 kaki. Membangun jembatan akan sia-sia saja dan justru akan rusak dalam waktu sebentar. Lebar sungainya sangat luas dengan kedalaman yang juga menyerupai lautan, hingga kini belum ada yang mampu membangun konstruksi jembatan ideal untuk perairan tersebut. 

6. Menjadi suplai energi untuk negara-negara di sekitarnya 

suplai energi
unsplash

Melansir jurnal Science Advances, sungai Amazon terletak di benua Amerika Selatan memiliki lebih dari 140 bendungan yang beroperasi atau sedang dibangun. Bendungan tersebut dipakai untuk menyalurkan energi listrik tenaga air ke negara-negara di sekitarnya. Dari sumber tersebut, disimpulkan bahwa Putumayo mungkin akan jadi satu-satunya kawasan dalam sistem perairan Amazon yang bebas dari bendungan. 

Bendungan memang jadi sumber energi terbarukan, tetapi juga memiliki dampak buruk untuk lingkungan. Merujuk pada liputan Earth Law Center, bendungan dapat mengganggu ekosistem sungai dengan mengubah struktur aliran air. Bendungan juga mendorong pertumbuhan organisme yang melepaskan gas-gas rumah kaca. Sebagian juga dibangun dengan menggusur pemukiman warga indigenous dan melahirkan konflik serta masalah baru. 

7. Rawan tindak kriminal 

sejarah sungai amazon
Instagram @iquitos.experience

Keganasan sungai Amazon ternyata tidak bersumber dari satwa liarnya, melainkan dari manusia yang memanfaatkannya untuk melakukan tindak kriminal. Seperti liputan The New York Times di tahun 2016 yang mencatat bahwa banyak pembajakan kapal yang terjadi di perairan Amazon. Luas wilayahnya yang hampir tak terhingga memberikan kesan bagi siapapun yang berlayar di sungai seperti sedang terisolasi dari peradaban manusia.

Ini jadi kesempatan bagi para pelaku kriminal untuk melancarkan aksinya. Pembajakan banyak terjadi di malam hari dan kadang pelakunya adalah anak-anak di bawah umur. Pemerintah dan aparat sudah berusaha mencegah dan mengatasi isu ini, tetapi tetap sia-sia. 

Semoga fakta dan misteri sungai Amazon di atas bisa membuka wawasan kita tentang perairan terbesar di dunia ini. Di balik kemegahannya, ternyata sungai ini mengalami degradasi karena ancaman eksploitasi berlebihan. Bila bisa disimpulkan, bukan hewan yang jadi ancaman atau monster di Sungai Amazon. Semua malapetaka dan kerusakan justru berasal dari manusia sendiri.