Sedulur tentu tidak asing dengan kata sugesti. Sugesti adalah komunikasi bermakna sengaja, terstruktur dan juga sistematis yang dilakukan oleh seseorang. Sugesti juga dapat diartikan sebagai rangsangan atau pengaruh yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain agar mau melakukan apa yang telah diarahkan sebelumnya.
Sugesti umumnya dilakukan oleh seseorang yang memiliki kemampuan lebih dalam komunikasi. Dimana yang melakukan hal ini biasanya tokoh tertentu yang disegani oleh masyarakat luas. Tokoh tersebut memberikan arahan kepada orang lain agar bersedia melakukan sesuatu, misalnya membayar pajak atau membuang sampah pada tempatnya.
Namun apakah pengertian tentang sugesti hanya sesederhana itu? Yuk simak ulasan lengkap apa itu sugesti dan contohnya berikut ini.
BACA JUGA :Interpretasi adalah: Pengertian, Contoh & Jenis-Jenisnya
Pengertian sugesti
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sugesti yaitu pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang. Sugesti juga bisa berarti pendapat yang dikemukakan atau dorongan yang kuat kepada orang lain agar mau bertindak.
Dalam penjelasan lain, sugesti adalah proses menjadikan seorang individu menerima suatu cara atau tingkah laku dari orang lain tanpa pertimbangan kritis terlebih dulu. Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pandangan, ide, atau perilaku tersebut. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki pengaruh besar.
Sugesti merupakan pengaruh terhadap jiwa seseorang untuk maksud tertentu, sehingga pikiran dan kemauan terpengaruh olehnya. Definisi lain dari sugesti yaitu istilah yang berhubungan dengan proses memengaruhi seseorang. Sugesti adalah proses yang bisa menyebabkan seseorang tergerak mengikuti suatu ide. Biasanya sugesti adalah pengaruh yang diterima secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang.
Menurut penjelasan di repository.uin-suska.ac.id, sugesti merupakan pengaruh terhadap jiwa atau laku seseorang dengan maksud tertentu yang menyebabkan pikiran dan kemauan terpengaruh. Makna lain dari sugesti adalah pola perilaku yang dibagi menjadi bebebrapa bentuk dan jenis.
Bentuk sugesti adalah
Berdasarkan asalnya, sugesti dibedakan menjadi dua bentuk. Berikut penjelasannya.
1. Auto sugesti
Auto sugesti merupakan salah satu bentuk sugesti yang datang dari diri sendiri. Bentuk sugesti ini juga disebut dengan sugesti dari dalam. Dari dalam maksudnya yaitu sugesti yang diberikan oleh diri sendiri untuk diri sendiri.
2. Hetero sugesti
Bentuk sugesti yang kedua adalah hetero sugesti, yakni sugesti yang datang dari orang lain. Sugesti ini disebut dengan sugesti dari luar. Dari luar artinya sugesti yang diberikan oleh orang lain, atau objek yang berada diluar diri seseorang.
BACA JUGA : Simpati: Pengertian, Ciri, Contoh & Bedanya dengan Empati
Jenis-jenis sugesti adalah
Sugesti dibagi menjadi tiga jenis yang meliputi:
1. Sugesti kerumunan (crowd suggestion)
Sugesti kerumunan (crowd suggestion) adalah penerimaan yang tidak didasarkan pada penalaran, melainkan karena adanya keanggotaan atau kerumunan. Contoh sugesti kerumunan adalah siswa terlibat tawuran antar pelajar. Keterlibatan siswa tersebut pada umumnya dilakukan atas dasar rasa setia kawan atau merasa takut dikucilkan dari kelompoknya.
2. Sugesti negatif (negative suggestion)
Jenis sugesti yang kedua adalah sugesti negatif (negative suggestion) yaitu sugesti yang ditujukan untuk menghasilkan tekanan-tekanan atau pembatasan terhadap orang lain. Contoh sugesti ini yaitu seorang preman mengancam pedagang agar memberi setoran harian padanya sebagai jatah uang keamanan.
3. Sugesti Pretise
Jenis sugesti yang terakhir yaitu sugesti prestise (prestige suggestion). Definisi sugesti pretise adalah sugesti yang muncul sebagai akibat adanya prestise (wibawa) orang yang memberikan pengaruh. Contohnya tokoh masyarakat yang dihormati menganjurkan agar semua warganya untuk menjalankan protokol kesehatan selama pandemi. Anjuran ini akan dilaksanakan tanpa didahului dengan proses berpikir.
BACA JUGA : Pengertian Westernisasi Beserta Faktor, Dampak & Contohnya
Sugesti sebagai faktor interaksi sosial
Interaksi sosial yang terjadi pada dua individu atau lebih baik berupa fisik, verbal akan menciptakan pertukaran ide, gagasan dan juga pengetahuan. Faktor sugesti adalah terjadinya interaksi sosial tersebut secara berulang. Berikut faktor interkasi sosial dalam sugesti.
1. Imitasi
Imitasi adalah suatu tindakan meniru orang lain, baik sikap, tingkah laku, maupun gaya fashoinnya. Faktor imitasi ini dapat memengaruhi proses interaksi sosial. Sebagai suatu proses, imitasi dapat berarti positif apabila yang ditiru tersebut adalah perilaku individu yang baik sesuai nilai dan norma masyarakat. Namun,, imitasi bisa juga berarti negatif jika sosok individu yang ditiru memiliki perilaku yang tidak baik atau menyimpang dari nilai dan norma
2. Identifikasi
Identifikasi dalam psikologi diartikan sebagai dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara fisik maupun non fisik. Identifikasi memiliki sifat yang lebih mendalam karena kepribadian individu dapat terbentuk atas dasar proses identifikasi. Proses ini dapat berlangsung dengan sendirinya ataupun disengaja sebab individu memerlukan tipe-tipe ideal tertentu di dalam proses kehidupannya.
3. Simpati
Simpati yaitu proses dimana individu tertarik kepadaorang lain. Dalam proses ini, perasaan individu memegang peranan penting. Dorongan utama pada simpati yaitu keinginan untuk bekerja sama.
Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sugesti, diantaranya :
- Faktor hambatan dan daya pikir
- Faktor daya pikir yang tidak fokus
- Faktor penggunaan kewibawaan
- Faktor pengukur keyakinan diri
- Faktor pendapatan mayoritas
Sugesti contohnya ketika ada seorang tokoh atau motivator yang disegani memberikan arahan kepada khalayak luas untuk melakukan sesuatu, misalnya ajakan membuang sampah pada tempatnya.
BACA JUGA : Norma Kesusilaan: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Sanksinya
Berikut contoh sugesti dala kehidupan sehari-hari
Berikut contoh sugesti dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin Sedulur tidak sadari.
- Seorang dokter yang memberikan sebuiah nasihat dan saran yang harus dipatuhi kepada pasien-pasiennya agar si pasien dapat segera sembuh. Tanpa berpikir panjang, pasien akan melakukan apa yang disarankan oleh dokter tanpa berpikir panjang.
- Seorang penceramah juga menggunakan sugesti dalam memberikan tausiyah kepada jamaahnya. Hal ini dilakukan agar para jamaah dapat mengikuti anjuran yang diberikan sang penceramah dimana anjuran ini berpedoman dari agama. Maka, tanpa berpikir panjang lagi, para jamaah pun akan mengikuti apa yang disarankan oleh ustadz tersebut.
- Sugesti juga berlaku di bidang pemasaran. Para sales biasanya juga menggunakan taktik sugesti untuk meyakinkan calon konsumennya. Mereka akan memberikan pandangan-pandangan tentang kualitas dan berbagai manfaat barang yang sedang ditawarkan. Karena konsumen merasa tersugesti atau terpengaruhi, maka konsumen tersebut menjadi tertarik untuk membeli. Dari mulut konsumen ke konsumen lain, ia dapat menyebarkan ke teman-temannya sehingga penjualan salespun dapat meningkat.
Perbedaan sugesti dan hipnotis
Banyak yang salah membedakan antara sugesti dan hipnotis. Dari segi pengertian keduanya tentu berbeda. Sugesti yaitu proses seseorang membinmbing pikiran, perilaku juga perasaan orang lain. Sedangkan hipnotis adalah ilmu yang digunakan untuk mempermaikan alam bawah sadar manusia.
Itulah informasi tentang sugesti adalah dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika melakukan sugesti tentu memerlukan kalimat agar bisa memacu seseorang agar bertindak. Kalimat sugesti adalah kalimat yang digunakan untuk mempengaruhi satu pihak kepada pihak lain.