Apakah Sedulur sudah tahu bagaimana struktur kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia? Secara umum, struktur kalimat dalam bahasa Indonesia terdiri atas subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K) atau biasa disingkat sebagai SPOK. Namun keempat unsur tersebut tidak mutlak semua harus ada dalam sebuah kalimat.
Lantas, bagaimana struktur kalimat yang padu? serta apa peran unsur SPOK dalam kalimat? Untuk mengetahui jawabannya, yuk, kita simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
BACA JUGA: Penggunaan Kata di yang Benar Sesuai Bahasa Indonesia
Struktur inti kalimat bahasa Indonesia
Sebelum mencari tahu apa itu SPOK, ada baiknya Sedulur memahami terlebih dahulu tentang struktur kalimat dalam bahasa Indonesia. Dikutip dari modul Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, struktur inti kalimat bahasa Indonesia ragam tulis hanya berupa subjek (S) dan predikat (P). Struktur tersebut kemudian dapat diperluas menjadi beberapa tipe kalimat dasar. Misalnya dengan ditambah objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K).
Sehingga dapat dinyatakan bahwa struktur kalimat bahasa Indonesia secara umum adalah subjek + predikat yang kemudian dapat ditambah dengan objek, pelengkap, dan keterangan atau bisa dituliskan S + P + (O + Pel + K). Akan tetapi, struktur yang paling umum dijumpai dalam penggunaan bahasa sehari-hari adalah subjek + predikat + objek + keterangan alias SPOK. Untuk itu, penting bagi Sedulur untuk memahami apa itu SPOK.
BACA JUGA: Pengertian Frasa Beserta Jenis-Jenisnya & Contohnya
SPOK adalah
Telah dipaparkan sebelumnya bahwa SPOK singkatan dari subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). Adapun SPOK dalam bahasa English umum dikenal sebagai subject, predicate, object, dan adverb. Sementara, berikut adalah penjelasan untuk masing-masing unsur.
Subjek (S)
Subjek merupakan salah satu unsur dalam kalimat yang merupakan bagian dari pokok kalimat. Subjek dapat berupa kata benda (nomina), kelompok kata benda (frasa nominal), ataupun klausa. Selain itu subjek juga memiliki ciri dapat menjadi jawaban untuk kata tanya “siapa” dan “apa.” Oleh karenanya, anggapan bahwa subjek selalu berupa orang adalah tidak tepat.
Contoh subjek:
- Arya pergi ke Bandung. (Arya = subjek = nomina)
- Gunung Krakatau meletus pada tahun 1825. (Gunung Krakatau = subjek = frasa nominal)
Predikat (P)
Fungsi dalam kalimat yang berikutnya adalah predikat, yang merupakan bagian klausa yang menjadi unsur utama di dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa Indonesia, predikat dapat berupa kata kerja (verba), kelompok kata kerja (frasa verbal), kata sifat (adjektiva), kelompok kata sifat (frasa adjektival), kata benda (nomina), dan kelompok kata benda (frasa nominal). Adapun umumnya predikat diletakkan setelah subjek. Selain itu, predikat yang berupa kata kerja atau kata sifat, dapat diingkarkan dengan menggunakan kata tidak. Sementara jika predikat berupa kata benda, dapat diingkarkan dengan kata bukan.
Berikut contoh predikat.
- Ambar menyiram tanaman. (menyiram = predikat = verba)
- Pak Randi sedang mengajar matematika. (sedang mengajar = predikat = frasa verbal)
Objek (O)
Fungsi yang ketiga adalah objek, yang biasanya berupa kata benda (nomina), frasa kata benda (frasa nominal), atau klausa. Kehadiran fungsi objek di dalam kalimat bergantung pada jenis predikatnya. Umumnya, objek hanya mendampingi predikat yang berupa kata kerja transitif atau verba transitif.
Berikut contohnya.
- Jaksa menghadirkan saksi. (saksi = objek = nomina)
- Para saksi mengatakan bahwa semua pengakuan yang dibuatnya dilakukan karena tekanan aparat. (bahwa semua pengakuan yang dibuatnya dilakukan karena tekanan aparat = objek = klausa)
Berdasarkan kedua contoh di atas, dapat dipahami bahwa predikat menghadirkan dan mengatakan merupakan verba transitif. Dengan begitu, kehadiran objek adalah wajib agar kalimat menjadi berterima secara gramatikal.
Keterangan (K)
Kepanjangan SPOK adalah subjek, predikat, objek, dan keterangan. Unsur yang keempat yaitu keterangan merupakan unsur kalimat yang umumnya bersifat tidak wajib atau opsional. Sebab, ketika keterangan dihilangkan, umumnya kalimat akan tetap berterima secara gramatikal. Keterangan sendiri dapat berupa nomina, frasa nomina, frasa numeral, frasa preposisional, dan adverbia.
Keterangan dapat menjadi unsur wajib apabila merupakan bagian dari predikat. Sementara, jika bukan merupakan bagian dari predikat, kehadiran unsur keterangan adalah tidak wajib.
Contohnya adalah sebagai berikut.
- Dia menandatangani surat bermaterai itu dengan terpaksa. (dengan terpaksa = keterangan)
- Dia menandatangani surat bermaterai itu.
- Raja Buton pertama berasal dari Majapahit. (dari Majapahit = keterangan)
- Raja Buton pertama berasal. (kalimat tidak berterima)
Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa keterangan “dengan terpaksa” tidak wajib hadir dalam kalimat. Sementara “dari Majapahit” pada kalimat “Raja Buton pertama berasal dari Majapahit” wajib hadir.
BACA JUGA: Contoh Kalimat Konotasi Beserta Makna, Ciri, Perbedaanya
Ragam struktur kalimat SPOK dan contohnya
Telah diketahui bersama bahwa SPOK artinya subjek, predikat, objek, dan keterangan yang merupakan unsur pembentuk kalimat. Meski demikian, struktur inti dari sebuah kalimat dasar adalah subjek dan predikat. Hal ini menunjukkan bahwa kalimat yang hanya terdiri atas subjek dan predikat dapat berterima secara gramatikal bahasa Indonesia. Di samping itu, Sedulur juga bisa membuat kalimat dengan unsur subjek + predikat + objek maupun subjek + predikat + objek + keterangan. Namun sebelum mencoba membuatnya sendiri, berikut ini telah dirangkum contoh-contoh kalimat dalam bahasa Indonesia.
SP
- Andre sedang mandi. (Andre = subjek, sedang mandi = predikat)
- Adik menangis. (Adik = subjek, menangis = predikat)
SPO
- Marina sedang makan es krim. (Marina = subjek, sedang makan = predikat, es krim = objek)
- Ayah minum kopi. (Ayah = subjek, minum = predikat, kopi = objek)
- Anggit membeli permen. (Anggit = subjek, membeli = predikat, permen = objek)
SPOK
- Ibu membeli obat di apotek. (Ibu = subjek, membeli = predikat, obat = objek, di apotek = keterangan)
- Angel membuang sampah di keranjang sampah. (Angel = subjek, membuang = predikat, sampah = objek, di keranjang sampah = keterangan)
- Adik mengikuti imunisasi di sekolah. (Adik = subjek, mengikuti = predikat, imunisasi = objek, di sekolah = keterangan)
- Ayah membeli buku untuk adik. (Ayah = subjek, membeli = predikat, buku = objek, untuk adik = keterangan)
- Tono memakan semua makanan yang tersisa di meja makan. (Tono = subjek, memakan = predikat, semua makanan yang tersisa = objek, di meja makan = keterangan)
BACA JUGA: Cara Menulis Daftar Pustaka Jurnal yang Benar Secara Otomatis
Cara menganalisis SPOK dalam kalimat
Setelah memahami apa itu SPOK, Sedulur juga perlu mengetahui bagaimana cara menganalisis unsur-unsur tersebut di dalam sebuah kalimat. Sebab, analisis ini dapat membantu untuk mengetahui apakah sebuah kalimat sudah sesuai secara gramatikal atau belum. Adapun sebuah kalimat dapat diuraikan berdasarkan kategori, fungsi, dan peran. Apa itu?
Analisis kategori artinya menguraikan kalimat berdasarkan kelas kata dari setiap unsur yang menyusun sebuah kalimat. Kelas kata sendiri dapat berupa nomina, verba, adjektiva, dan sebagainya. Analisis fungsi menguraikan kalimat berdasarkan subjek, predikat, objek, dan keterangan atau SPOK. Terakhir, analisis peran adalah menguraikan kalimat berdasarkan makna dari unsur-unsur pembentuknya.
Berikut contoh analisis kalimat sebagaimana dikutip dari modul Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat terbitan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud.
Anggita menghadiahi adik iparnya buku bacaan.
- Analisis kategori: Anggita – nomina, menghadiahi – verba, adik iparnya – frasa nominal, buku bacaan – frasa nominal.
- Analisis fungsi: Anggita – subjek, menghadiahi – predikat, adik iparnya – objek, buku bacaan – keterangan.
- Analisis peran: Anggita – pelaku, menghadiahi – transitif, adik iparnya – penderita, buku bacaan – sarana.
Demikian tadi pembahasan tentang SPOK kalimat bahasa Indonesia. Dapat dipahami bahwa SPOK merupakan singkatan dari subjek, predikat, objek, dan keterangan yang menjadi unsur dalam kalimat. Selain itu, telah dipaparkan pula ragam pola kalimat dalam bahasa Indonesia beserta contohnya. Semoga penjelasan ini dapat membantu Sedulur memahami tentang SPOK, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.