12 Puisi Romantis Karya Sastrawan yang Cocok Buat Pasangan

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang cukup populer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, puisi yang juga sering disebut sebagai sajak adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Tak heran, puisi identik sebagai karya sastra dengan gaya bahasa yang indah. Puisi sendiri kerap dijadikan media untuk mengungkapkan perasaan termasuk rasa cinta kepada pasangan. Oleh sebab itu, banyak orang yang menulis puisi romantis, termasuk para sastrawan Indonesia.

Seperti yang diketahui, banyak sastrawan yang terkenal lewat karya puisinya yang romantis. Sebut saja Sapardi Djoko Damono, WS Rendra, dan Chairil Anwar. Puisi karya para sastrawan tersebut pun bisa menjadi referensi untuk Sedulur dalam membuat karya puisi sendiri. Tak hanya itu, Sedulur juga bisa mengirimkan atau membacakan puisi romantis karya sastrawan untuk mengungkapkan perasaan kepada pasangan.

Nah, berikut ini Super telah merangkum contoh-contoh puisi karya sastrawan Indonesia yang romantis dan menyentuh. Yuk, langsung disimak artikel selengkapnya di bawah ini!

BACA JUGA: 15 Contoh Puisi Tentang Pendidikan untuk Tugas Sekolah

Contoh puisi romantis karya sastrawan Indonesia

Bagi Sedulur yang tertarik dengan puisi-puisi romantis, berikut ini kumpulan contoh puisi cinta yang romantis karya sastrawan Indonesia yang cocok untuk mengungkapkan perasaan dan tentunya akan meluluhkan hati pasanganmu. Mulai dari puisi berjudul Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono, Sajak Putih karya Chairil Anwar, hingga Surat Cinta tulisan WS Rendra.

1. Aku Ingin – Sapardi Djoko Damono

puisi romantis
Freepik

Puisi yang pertama adalah Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono. Bisa dikatakan, Aku Ingin merupakan puisi romantis yang cukup populer dan kerap dibawakan dalam pentas pembacaan puisi.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

2. Sajak Putih – Chairil Anwar

puisi romantis
Freepik

Selanjutnya ada Sajak Putih karya sastrawan angkatan ’45, yaitu Chairil Anwar.

Bersandar pada tari warna pelangi

Kau depanku bertudung sutra senja

Di hitam matamu kembang mawar dan melati

Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

Meriak muka air kolam jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu

Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka 

Selama matamu bagiku menengadah 

Selama kau darah mengalir dari luka 

Antara kita Mati datang tidak membelah…

3. Aku Ada – Dee Lestari

puisi romantis
Freepik

Sedulur yang menggemari novel Supernova tentu tak asing dengan sosok Dewi Lestari atau juga dikenal sebagai Dee Lestari. Selain aktif menulis novel, Dee ternyata juga telah banyak menghasilkan karya puisi, satu di antaranya yaitu Aku Ada.

Memanggil namamu ke ujung dunia

Tiada yang lebih pilu

Tiada yang menjawabku selain hatiku

Dan ombak berderu

Di pantai ini kau slalu sendiri

Tak ada jejakku di sisimu

Namun saat ku tiba

Suaraku memanggilmu akulah lautan

Ke mana kau s’lalu pulang

Jingga di bahuku

Malam di depanku

Dan bulan siaga sinari langkahku

Ku terus berjalan

Ku terus melangkah

Kuingin kutahu engkau ada

Memandangimu saat senja

Berjalan di batas dua dunia

Tiada yang lebih indah

Tiada yang lebih rindu

Selain hatiku

Andai engkau tahu

Di pantai itu kau tampak sendiri

Tak ada jejakku di sisimu

Namun saat kau rasa

Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan

Memeluk pantaimu erat

Jingga di bahumu

Malam di depanmu

Dan bulan siaga sinari langkahmu

Teruslah berjalan

Teruslah melangkah

Ku tahu kau tahu aku ada

BACA JUGA: 10 Contoh Puisi Tentang Lingkungan dan Alam Sekitar Kita

4. Aku Tengah Menantimu – Sapardi Djoko Damono

puisi romantis
Depositphotos

Selain Aku Ingin, puisi Aku Tengah Menantimu karya Sapardi Djoko Damono ini juga punya makna yang sangat menyentuh.

Aku tengah menantimu, mengejang bunga randu alas

di pucuk kemarau yang mulai gundul itu

berapa Juni saja menguncup dalam diriku dan kemudian layu

yang telah hati-hati kucatat, tapi diam-diam terlepas

awan-awan kecil melintas di atas jembatan itu, aku menantimu

musim telah mengembun di antara bulu-bulu mataku

kudengar berulang suara gelombang udara memecah

nafsu dan gairah telanjang di sini, bintang-bintang gelisah

telah rontok kemarau-kemarau yang tipis; ada yang mendadak sepi

di tengah riuh bunga randu alas dan kembang turi aku pun menanti

barangkali semakin jarang awan-awan melintas di sana

dan tak ada yang merasa ditunggu begitu lama, kau pun tiada

5. Pacar Senja – Joko Pinurbo

puisi romantis
Freepik

Pacar Senja merupakan puisi karya penyair kelahiran Sukabumi, Joko Pinurbo.

Senja mengajak pacarnya duduk-duduk di pantai.

Pantai sudah sepi dan tak ada yang peduli.

Pacar senja sangat pendiam: ia senyum-senyum saja

mendengarkan gurauan senja. Bila senja minta

peluk, setengah saja, pacar senja tersipu-sipu.

“Nanti saja kalau sudah gelap. Malu dilihat lanskap.”

Cinta seperti penyair berdarah dingin

yang pandai menorehkan luka.

Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.

Tak terasa senyap pun tiba: senja tahu-tahu

melengos ke cakrawala, meninggalkan pacar senja

yang masih megap-megap oleh ciuman senja.

“Mengapa kau tinggalkan aku sebelum sempat

kurapikan lagi waktu? Betapa lekas cium

menjadi bekas. Betapa curangnya rindu.

Awas, akan kupeluk habis kau esok hari.”

Pantai telah gelap. Ada yang tak bisa lelap.

Pacar senja berangsur lebur, luluh, menggelegak

dalam gemuruh ombak.

6. Ketika Ada yang Bertanya tentang Cinta – Aan Mansyur

Depositphotos

Sastrawan asal Bone, Aan Mansyur juga terkenal dengan karya-karyanya yang puitis. Salah satunya yaitu Ketika Ada yang Bertanya tentang Cinta.

Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta

Kau melihat langit membentang lapang

Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki

Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta,

Aku melihat nasib manusia

Terkutuk hidup di bumi

Bersama jangkauan lengan mereka yang pendek

Dan kemauan mereka yang panjang

Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta,

Kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung

Bersusah payah terbang mencari tempat sembunyi

Dari mata peluru para pemburu

Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta

Aku bayangkan kau satu-satunya pohon yang tersisa

Kau kesepian dan mematahkan cabang-cabang sendiri

Ketika ada yang bertanya tentang cinta,

Apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata

atau cukup ketidaksempurnaan kita?

BACA JUGA: Wajib Dibaca Anak Sekolah! 14 Novel Sejarah Indonesia Terbaik

7. Hanya – Sapardi Djoko Damono

Depositphotos

Hanya suara burung yang kau dengar

dan tak pernah kau lihat burung itu

tapi tahu burung itu ada di sana

hanya desir angin yang kau rasa

dan tak pernah kaulihat angin itu

tapi percaya angin itu di sekitarmu

hanya doaku yang bergetar malam ini

dan tak pernah kau lihat siapa aku

tapi yakin aku ada dalam dirimu

8. Dari Suatu Perpisahan – Ayatrohaedi

Freepik

Terkadang ada baiknya kita berduka,

Agar terasa betapa gembira

Pada saatnya kita bersuka

Terkadang ada baiknya kita menangis,

Agar terasa betapa manis

Pada saatnya kita tertawa

Terkadang ada baiknya kita merana,

Agar terasa betapa bahagia

Pada saatnya kita bahagia

Dan jika sekarang kita berpisah,

Itupun ada baiknya juga

Agar terasa betapa mesra

Jika pada saatnya nanti

Kita ditakdirkan bertemu lagi

9. Episode – WS Rendra

Freepik

Kami duduk berdua

di bangku halaman rumahnya.

Pohon jambu di halaman itu

berbuah dengan lebatnya

dan kami senang memandangnya.

Angin yang lewat

memainkan daun yang berguguran.

Tiba-tiba ia bertanya:

“Mengapa sebuah kancing bajumu

lepas terbuka?”

Aku hanya tertawa.

Lalu ia sematkan dengan mesra

sebuah peniti menutup bajuku.

Sementara itu aku bersihkan

guguran bunga jambu

yang mengotori rambutnya.

BACA JUGA: 16 Kumpulan Puisi Tentang Alam yang Menyentuh & Bermakna

10. Taman Dunia – Asrul Sani

Freepik

Kau masukkan aku ke dalam taman-dunia, kekasihku!

Kau pimpin jariku, kau tunjukkan bunga tertawa, kuntum tersenyum.

Kau tundukkan haluku tegak, mencium wangi tersembunyi sepi.

Kau gemalaikan di pipiku rindu daun beldu melunak lemah.

Tercengang aku takjub, terdiam.

Berbisik engkau:

“Taman swarga, taman swarga mutiara rupa”.

Engkau pun lenyap.

Termanggu aku gilakan rupa.

11. Surat Cinta – WS Rendra

Freepik

Kutulis surat ini

kala hujan gerimis

bagai bunyi tambur mainan

anak-anak peri dunia yang gaib

Dan angin masih mendesah

Wahai, dik Narti.

aku cinta kepadamu!

Kutulis surat ini

kala langit menangis

dan dua ekor belibis

bercintaan dalam kolam

bagai dua anak nakal

jenaka dan manis

mengibaskan ekornya

serta menggetarkan bulu-bulunya

Wahai, dik Narti,

kupinang kau menjadi istriku!

Kaki-kaki hujan yang runcing

menyentuhkan ujungnya di bumi.

Kaki-kaki cinta yang tegas

bagai logam berat gemerlapan

menempuh ke muka

dan tak ‘kan kunjung diundurkan.

Selusin malaikat

telah turun

di kala hujan gerimis.

Di muka kaca jendela

mereka berkaca dan mencuci rambutnya

untuk ke pesta.

Wahai, Dik Narti,

dengan pakaian pengantin yang anggun

bunga-bunga serta keris keramat

aku ingin membimbingmu ke altar

untuk dikawinkan.

Aku melamarmu.

Kau tahu dari dulu:

tiada lebih buruk

dan tiada lebih baik

daripada yang lain ….

penyair dari kehidupan sehari-hari,

orang yang bermula dari kata

kata yang bermula dari

kehidupan, pikir dan rasa.

Semangat kehidupan yang kuat

bagai berjuta-juta jarum alit

menusuki kulit langit

kantong rejeki dan restu wingit.

Lalu tumpahlah gerimis.

Angin dan cinta

mendesah dalam gerimis.

Semangat cintaku yang kuat

bagai seribu tangan gaib

menyebarkan seribu jaring

menyergap hatimu

yang selalu tersenyum padaku.

Engkau adalah putri duyung

tawananku.

Putri duyung dengan

suara merdu lembut

bagai angin laut,

mendesahlah bagiku!

Angin mendesah

selalu mendesah

dengan ratap yang merdu.

Engkau adalah putri duyung

tergolek lemas

mengerjap-ngerjapkan matanya yang indah

dalam jaringku.

Wahai, Putri Duyung,

aku menjaringmu

aku melamarmu.

Kutulis surat ini

kala hujan gerimis

karena langit

gadis manja dan manis

menangis minta mainan.

Dua anak lelaki nakal

bersenda gurau dalam selokan

dan langit iri melihatnya.

Wahai, Dik Narti,

ku ingin dikau

menjadi ibu anak-anakku!

12. Sajak Puisi – Mustofa Bisri

Freepik

Cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya

Cinta Romeo kepada Juliet si Majnun Qais kepada Laila belum apa-apa

Temu pisah kita lebih bermakna

Dibandingkan temu-pisah Yusuf dan Zulaikha

Rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam dan Hawa

Aku adalah ombak samuderamu

Yang lari datang bagimu

Hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu

Aku adalah wangi bungamu

Luka berdarah-darah durimu

Semilir bagai badai anginmu

Aku adalah kicau burungmu

Kabut puncak gunungmu

Tuah tenungmu

Aku adalah titik-titik hurufmu

Kata-kata maknamu

Aku adalah sinar silau panasmu

Dan bayang-bayang hangat mentarimu

Bumi pasrah langitmu

Aku adalah jasad ruhmu

Fayakun kunmu

Aku adalah a-k-u

k-a-u

mu

Demikian tadi sudah dipaparkan 12 contoh puisi romantis karya sastrawan Indonesia. Puisi-puisi yang sarat akan makna tentang cinta di atas bisa Sedulur kirim kepada pasangan untuk mengungkapkan perasaan Sedulur. Tak hanya itu, Sedulur juga bisa menjadikannya sebagai inspirasi untuk menulis puisi sendiri sebagai bentuk ungkapan sayang kepada pasangan. Nah, apakah di antara puisi-puisi di atas ada karya dari sastrawan favorit Sedulur?

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.