Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang cukup populer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, puisi yang juga sering disebut sebagai sajak adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Tak heran, puisi identik sebagai karya sastra dengan gaya bahasa yang indah. Puisi sendiri kerap dijadikan media untuk mengungkapkan perasaan termasuk rasa cinta kepada pasangan. Oleh sebab itu, banyak orang yang menulis puisi romantis, termasuk para sastrawan Indonesia.
Seperti yang diketahui, banyak sastrawan yang terkenal lewat karya puisinya yang romantis. Sebut saja Sapardi Djoko Damono, WS Rendra, dan Chairil Anwar. Puisi karya para sastrawan tersebut pun bisa menjadi referensi untuk Sedulur dalam membuat karya puisi sendiri. Tak hanya itu, Sedulur juga bisa mengirimkan atau membacakan puisi romantis karya sastrawan untuk mengungkapkan perasaan kepada pasangan.
Nah, berikut ini Super telah merangkum contoh-contoh puisi karya sastrawan Indonesia yang romantis dan menyentuh. Yuk, langsung disimak artikel selengkapnya di bawah ini!
BACA JUGA: 15 Contoh Puisi Tentang Pendidikan untuk Tugas Sekolah
Contoh puisi romantis karya sastrawan Indonesia
Bagi Sedulur yang tertarik dengan puisi-puisi romantis, berikut ini kumpulan contoh puisi cinta yang romantis karya sastrawan Indonesia yang cocok untuk mengungkapkan perasaan dan tentunya akan meluluhkan hati pasanganmu. Mulai dari puisi berjudul Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono, Sajak Putih karya Chairil Anwar, hingga Surat Cinta tulisan WS Rendra.
1. Aku Ingin – Sapardi Djoko Damono
Puisi yang pertama adalah Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono. Bisa dikatakan, Aku Ingin merupakan puisi romantis yang cukup populer dan kerap dibawakan dalam pentas pembacaan puisi.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
2. Sajak Putih – Chairil Anwar
Selanjutnya ada Sajak Putih karya sastrawan angkatan ’45, yaitu Chairil Anwar.
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku
Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah…
3. Aku Ada – Dee Lestari
Sedulur yang menggemari novel Supernova tentu tak asing dengan sosok Dewi Lestari atau juga dikenal sebagai Dee Lestari. Selain aktif menulis novel, Dee ternyata juga telah banyak menghasilkan karya puisi, satu di antaranya yaitu Aku Ada.
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku selain hatiku
Dan ombak berderu
Di pantai ini kau slalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu akulah lautan
Ke mana kau s’lalu pulang
Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku
Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Kuingin kutahu engkau ada
Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu
Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan
Memeluk pantaimu erat
Jingga di bahumu
Malam di depanmu
Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu aku ada
BACA JUGA: 10 Contoh Puisi Tentang Lingkungan dan Alam Sekitar Kita
4. Aku Tengah Menantimu – Sapardi Djoko Damono
Selain Aku Ingin, puisi Aku Tengah Menantimu karya Sapardi Djoko Damono ini juga punya makna yang sangat menyentuh.
Aku tengah menantimu, mengejang bunga randu alas
di pucuk kemarau yang mulai gundul itu
berapa Juni saja menguncup dalam diriku dan kemudian layu
yang telah hati-hati kucatat, tapi diam-diam terlepas
awan-awan kecil melintas di atas jembatan itu, aku menantimu
musim telah mengembun di antara bulu-bulu mataku
kudengar berulang suara gelombang udara memecah
nafsu dan gairah telanjang di sini, bintang-bintang gelisah
telah rontok kemarau-kemarau yang tipis; ada yang mendadak sepi
di tengah riuh bunga randu alas dan kembang turi aku pun menanti
barangkali semakin jarang awan-awan melintas di sana
dan tak ada yang merasa ditunggu begitu lama, kau pun tiada
5. Pacar Senja – Joko Pinurbo
Pacar Senja merupakan puisi karya penyair kelahiran Sukabumi, Joko Pinurbo.
Senja mengajak pacarnya duduk-duduk di pantai.
Pantai sudah sepi dan tak ada yang peduli.
Pacar senja sangat pendiam: ia senyum-senyum saja
mendengarkan gurauan senja. Bila senja minta
peluk, setengah saja, pacar senja tersipu-sipu.
“Nanti saja kalau sudah gelap. Malu dilihat lanskap.”
Cinta seperti penyair berdarah dingin
yang pandai menorehkan luka.
Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya.
Tak terasa senyap pun tiba: senja tahu-tahu
melengos ke cakrawala, meninggalkan pacar senja
yang masih megap-megap oleh ciuman senja.
“Mengapa kau tinggalkan aku sebelum sempat
kurapikan lagi waktu? Betapa lekas cium
menjadi bekas. Betapa curangnya rindu.
Awas, akan kupeluk habis kau esok hari.”
Pantai telah gelap. Ada yang tak bisa lelap.
Pacar senja berangsur lebur, luluh, menggelegak
dalam gemuruh ombak.
6. Ketika Ada yang Bertanya tentang Cinta – Aan Mansyur
Sastrawan asal Bone, Aan Mansyur juga terkenal dengan karya-karyanya yang puitis. Salah satunya yaitu Ketika Ada yang Bertanya tentang Cinta.
Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta
Kau melihat langit membentang lapang
Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki
Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta,
Aku melihat nasib manusia
Terkutuk hidup di bumi
Bersama jangkauan lengan mereka yang pendek
Dan kemauan mereka yang panjang
Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta,
Kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung
Bersusah payah terbang mencari tempat sembunyi
Dari mata peluru para pemburu
Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta
Aku bayangkan kau satu-satunya pohon yang tersisa
Kau kesepian dan mematahkan cabang-cabang sendiri
Ketika ada yang bertanya tentang cinta,
Apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata
atau cukup ketidaksempurnaan kita?
BACA JUGA: Wajib Dibaca Anak Sekolah! 14 Novel Sejarah Indonesia Terbaik
7. Hanya – Sapardi Djoko Damono
Hanya suara burung yang kau dengar
dan tak pernah kau lihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana
hanya desir angin yang kau rasa
dan tak pernah kaulihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu
hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kau lihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu
8. Dari Suatu Perpisahan – Ayatrohaedi
Terkadang ada baiknya kita berduka,
Agar terasa betapa gembira
Pada saatnya kita bersuka
Terkadang ada baiknya kita menangis,
Agar terasa betapa manis
Pada saatnya kita tertawa
Terkadang ada baiknya kita merana,
Agar terasa betapa bahagia
Pada saatnya kita bahagia
Dan jika sekarang kita berpisah,
Itupun ada baiknya juga
Agar terasa betapa mesra
Jika pada saatnya nanti
Kita ditakdirkan bertemu lagi
9. Episode – WS Rendra
Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya.
Pohon jambu di halaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya.
Angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran.
Tiba-tiba ia bertanya:
“Mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka?”
Aku hanya tertawa.
Lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku.
Sementara itu aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.
BACA JUGA: 16 Kumpulan Puisi Tentang Alam yang Menyentuh & Bermakna
10. Taman Dunia – Asrul Sani
Kau masukkan aku ke dalam taman-dunia, kekasihku!
Kau pimpin jariku, kau tunjukkan bunga tertawa, kuntum tersenyum.
Kau tundukkan haluku tegak, mencium wangi tersembunyi sepi.
Kau gemalaikan di pipiku rindu daun beldu melunak lemah.
Tercengang aku takjub, terdiam.
Berbisik engkau:
“Taman swarga, taman swarga mutiara rupa”.
Engkau pun lenyap.
Termanggu aku gilakan rupa.
11. Surat Cinta – WS Rendra
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur mainan
anak-anak peri dunia yang gaib
Dan angin masih mendesah
Wahai, dik Narti.
aku cinta kepadamu!
Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekornya
serta menggetarkan bulu-bulunya
Wahai, dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku!
Kaki-kaki hujan yang runcing
menyentuhkan ujungnya di bumi.
Kaki-kaki cinta yang tegas
bagai logam berat gemerlapan
menempuh ke muka
dan tak ‘kan kunjung diundurkan.
Selusin malaikat
telah turun
di kala hujan gerimis.
Di muka kaca jendela
mereka berkaca dan mencuci rambutnya
untuk ke pesta.
Wahai, Dik Narti,
dengan pakaian pengantin yang anggun
bunga-bunga serta keris keramat
aku ingin membimbingmu ke altar
untuk dikawinkan.
Aku melamarmu.
Kau tahu dari dulu:
tiada lebih buruk
dan tiada lebih baik
daripada yang lain ….
penyair dari kehidupan sehari-hari,
orang yang bermula dari kata
kata yang bermula dari
kehidupan, pikir dan rasa.
Semangat kehidupan yang kuat
bagai berjuta-juta jarum alit
menusuki kulit langit
kantong rejeki dan restu wingit.
Lalu tumpahlah gerimis.
Angin dan cinta
mendesah dalam gerimis.
Semangat cintaku yang kuat
bagai seribu tangan gaib
menyebarkan seribu jaring
menyergap hatimu
yang selalu tersenyum padaku.
Engkau adalah putri duyung
tawananku.
Putri duyung dengan
suara merdu lembut
bagai angin laut,
mendesahlah bagiku!
Angin mendesah
selalu mendesah
dengan ratap yang merdu.
Engkau adalah putri duyung
tergolek lemas
mengerjap-ngerjapkan matanya yang indah
dalam jaringku.
Wahai, Putri Duyung,
aku menjaringmu
aku melamarmu.
Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
karena langit
gadis manja dan manis
menangis minta mainan.
Dua anak lelaki nakal
bersenda gurau dalam selokan
dan langit iri melihatnya.
Wahai, Dik Narti,
ku ingin dikau
menjadi ibu anak-anakku!
12. Sajak Puisi – Mustofa Bisri
Cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya
Cinta Romeo kepada Juliet si Majnun Qais kepada Laila belum apa-apa
Temu pisah kita lebih bermakna
Dibandingkan temu-pisah Yusuf dan Zulaikha
Rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam dan Hawa
Aku adalah ombak samuderamu
Yang lari datang bagimu
Hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu
Aku adalah wangi bungamu
Luka berdarah-darah durimu
Semilir bagai badai anginmu
Aku adalah kicau burungmu
Kabut puncak gunungmu
Tuah tenungmu
Aku adalah titik-titik hurufmu
Kata-kata maknamu
Aku adalah sinar silau panasmu
Dan bayang-bayang hangat mentarimu
Bumi pasrah langitmu
Aku adalah jasad ruhmu
Fayakun kunmu
Aku adalah a-k-u
k-a-u
mu
Demikian tadi sudah dipaparkan 12 contoh puisi romantis karya sastrawan Indonesia. Puisi-puisi yang sarat akan makna tentang cinta di atas bisa Sedulur kirim kepada pasangan untuk mengungkapkan perasaan Sedulur. Tak hanya itu, Sedulur juga bisa menjadikannya sebagai inspirasi untuk menulis puisi sendiri sebagai bentuk ungkapan sayang kepada pasangan. Nah, apakah di antara puisi-puisi di atas ada karya dari sastrawan favorit Sedulur?
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.