Profesional adalah sebuah istilah yang biasanya disangkutpautkan dengan profesi atau pekerjaan. Dalam dunia kerja, profesional kerja adalah seseorang yang bekerja dengan profesional atau seseorang yang melakukan pekerjaannya sesuai etika dan sikap-sikap profesional serta mampu menyelesaikan urusannya dengan efektif dan efisien.
Profesional juga dapat diartikan sebagai seseorang yang ahli pada suatu bidang atau memiliki kepandaian khusus untuk melakukan suatu bidang tertentu. Sikap ini juga sering digunakan untuk menyebutkan seseorang yang menawarkan layanan atau jasa dan menerima gaji atas pekerjaannya.
Lebih jelasnya, simak artikel berikut yang akan membahas mengenai pengertian profesional adalah dan contohnya serta ciri-ciri, etika, cara, dan konsepnya.
BACA JUGA: HRD: Pengertian, Fungsi, Tugas, & Kualifikasi untuk Karirnya
Pengertian profesional
Pengertian profesional menurut KBBI terbagi menjadi 4 hal, yakni bersangkutan dengan profesi, memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan amatir), dan orang yang terlibat atau memenuhi kualifikasi dalam suatu profesi.
Istilah profesional ini memiliki ikatan kuat dengan kata profesi dan profesionalisme. Kata profesi dapat diartikan sebagai pekerjaan yang menghasilkan nafkah dengan mengandalkan keahlian dan keterampilan khusus.
Sementara itu, pengertian profesional adalah menurut para ahli antara lain sebagai berikut.
- Menurut Sudjana, profesi yang bersifat profesional merupakan profesi yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang secara khusus dipersiapkan untuk hal itu, bukan profesi yang tidak dapat atau merupakan profesi lainnya.
- Menurut Ali, keterampilan atau kemampuan profesional tidak mesti diperoleh dari tingkatan pendidikan, namun bisa juga dari seorang yang tekun dan melatih dirinya di satu bidang tertentu hingga menjadi profesional.
- Menurut Soedijarto, profesional merupakan perangkat atribut-atribut yang diperlukan guna menunjang suatu tugas agar sesuai dengan standar kerja yang diinginkan.
- Menurut Prof. Soepomo Djojowadono, profesional adalah sistem pengetahuan yang esoterik (tidak dimiliki sembarang orang), ada pendidikannya dan latihannya yang formal dan ketat, dan membentuk asosiasi perwakilannya serta ada pengembangan Kode Etik yang mengarahkan perilaku para anggotanya.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa profesional adalah seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya serta akan menerima gaji sebagai upah atas jasanya.
Ciri-ciri profesional
Seseorang yang profesional atau seorang profesional memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:
- Memiliki kaidah yang tinggi.
- Mempunyai jiwa loyalitas kepada masyarakat.
- Mempunyai keahlian dan keterampilan yang tinggi.
- Mempunyai kewajiban karier dan kepribadian yang tinggi.
- Mempunyai keahlian yang baik dalam perancangan program kerja sebagai komponen organisasi dari kariernya.
Ciri-ciri profesional juga sering dikaitkan dengan standar profesional, yakni:
- Kejujuran atau memiliki karakter yang jujur.
- Integritas atau memiliki prinsip moral yang kuat.
- Loyalitas atau memiliki komitmen yang kuat pada profesi.
- Akuntabilitas atau bertanggung jawab atas tindakan dilakukan.
- Kerahasiaan atau dapat menjaga kerahasiaan semua informasi penting.
- Objektivitas atau tidak terpengaruh atau dipengaruhi oleh sesuatu yang bias.
- Transparansi atau mengungkapkan semua informasi yang relevan dan tidak menyembunyikan apapun sesuai dengan porsinya.
- Taat hukum atau mengikuti semua hukum yang mengatur di yurisdiksi tempat mereka melakukan aktivitas.
BACA JUGA: Kepanjangan SPG Beserta Tugas, Syarat, Gaji dan Fungsinya
Etika profesional
Etika profesional merupakan sesuatu yang mencakup prinsip perilaku untuk para profesional yang dirancang baik untuk tujuan praktis maupun idealistis. Suatu etika profesional biasanya ditetapkan oleh organisasi profesi yang berlaku bagi para anggotanya yang secara sukarela menerima prinsip perilaku profesional yang dikenal sebagai kode etik.
Kode etik sangat berpengaruh terhadap reputasi dan kepercayaan masyarakat atas suatu profesi. Kode etik dalam sebuah profesi diperlukan untuk melindungi keluhuran suatu profesi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang memiliki niat untuk mencoreng nama baik suatu profesi. Kode etik juga digunakan untuk memantau profesionalitas seorang profesional serta membuat masyarakat mendapat jaminan keselamatan sehingga akan meminimalisir kemungkinan kerugian yang diakibatkan oleh kelalaian profesional, baik secara sengaja ataupun tidak.
Beberapa kode etik profesional adalah tanggung jawab profesi, kepentingan publik, integritas, objektivitas, kompetensi, kerahasiaan, perilaku profesional, dan standar teknis. Selain itu, terdapat tiga hal pokok yang dimiliki oleh seorang profesional, antara lain:
- Skill, yakni keahlian seseorang dalam suatu bidang tertentu.
- Knowledge, yakni tingkap penguasaan dan wawasan mengenai ilmu yang berkaitan dengan bidang.
- Attitude, yakni adanya etika yang diterapkan dalam bidangnya.
Cara menjadi profesional
Sebelum menjadi profesional, seseorang harus mampu berpikir profesional. Berpikir profesional adalah sebuah cara berpikir yang ditandai dengan kemampuan menyelesaikan masalah yang sulit dengan efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa cara menjadi profesional dalam bidang apapun.
1. Belajar mengembangkan keterampilan
Belajar mengembangkan keterampilan dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yakni melatih keterampilan komunikasi dan melatih keterampilan interpersonal. Kedua keterampilan tersebut selain berguna dalam hal pekerjaan juga akan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan tersebut juga sangat penting digunakan untuk membangun relasi dengan orang lain.
2. Membangun hubungan profesional
Hubungan profesional merupakan hubungan yang dibangun oleh sesama rekan kerja melalui keahlian dan keterampilan yang dimiliki satu sama lain. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membangun hubungan ini adalah menawarkan bantuan tanpa diminta, menunjukkan apresiasi pada pencapain rekan kerja, mencoba antusias pada rekan kerja dan membangun networking yang baik.
3. Berlatih mengatur karir
Seseorang harus bisa memegang kendali penuh atas karirnya untuk bisa menjadi seorang profesional. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan, memberikan motivasi pada diri sendiri, berlatih untuk bertanya secara tegas, dan memiliki tujuan yang jelas.
BACA JUGA: Pengertian Tanggung Jawab Beserta Bentuk, Ciri & Contohnya
Konsep
Konsep profesional adalah melihat bagaimana seorang profesional memandang profesinya. Konsep ini terbagi menjadi 5 bagian, yaitu:
- Kebutuhan untuk mandiri (autonomy demand). Merupakan suatu pandangan bahwa seseorang yang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain.
- Afiliasi komunitas (community affiliation). Merupakan hal yang menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk organisasi formal atau kelompok-kelompok kolega informal sumber ide utama pekerjaan.
- Dedikasi pada profesi (dedication). Merupakan ekspresi dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan, yang mana totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi sehingga mengharapkan kepuasan rohani dahulu baru materi.
- Kewajiban sosial (social obligation). Merupakan pandangan tentang pentingnya profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut.
- Keyakinan terhadap peraturan sendiri/profesi (belief self regulation). Merupakan keadaan saat menilai pekerjaan profesional, dimana rekan sesama profesi adalah penilai yang paling baik dan bukan “orang luar” yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka.
Sikap profesional adalah
Seorang profesional adalah seseorang yang menjalankan profesinya secara benar dan sesuai etika serta menerapkan sikap-sikap profesional. Berikut adalah beberapa sikap profesional tersebut.
- Sabar.
- Kreatif.
- Disiplin.
- Berhati-hati.
- Rendah hati.
- Berpikir sistematis.
- Bertanggung jawab.
- Memiliki komitmen yang tinggi.
- Menguasai materi secara mendalam mengenai pekerjaan yang dilakukannya.
BACA JUGA: Inovatif: Pengertian, Ciri-Ciri, Manfaat, Karakteristik & Contohnya
Proses profesional
Proses profesional disebut juga dengan profesionalisasi merupakan proses evolusi yang menggunakan pendekatan organisasi dan sistematis untuk mengembangkan profesi ke arah status profesional. Untuk mengukur profesionalisme tersebut, dibutuhkan standar profesional yang dapat dilakukan menggunakan beberapa pendekatan, seperti:
- Pendekatan berorientasi filosofis.
- Pendekatan berorientasi karakteristik.
- Pendekatan perkembangan bertahap.
- Pendekatan berorientasi non-tradisional.
Cotoh profesional adalah
Berikut ini adalah beberapa contoh profesional dalam kehidupan sehari-hari.
- Seorang Hakim yang dengan tegas memasukkan anaknya ke dalam penjara (karena kasus korupsi) tanpa memandang bulu apakah dia anggota keluarga atau bukan.
- Orang tua yang dapat membagi waktu antara waktu untuk bekerja dan waktu untuk keluarga.
- Seorang siswa yang dapat membagi waktu antara bermain dan belajar.
- Seorang pegawai yang menjalankan tugas sesuai pedoman penerapan dan pedoman cara yang ditanggung jawabkan kepadanya.
Nah, itulah informasi mengenai pengertian profesional beserta ciri, etika, cara, konsep, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Sedulur semua yang sedang belajar menjadi seorang profesional. Semangat, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.