Pernahkah Sedulur mendengar penyakit OCD? OCD merupakan singkatan dari Obsessive Compulsive Disorder, sebuah masalah kesehatan mental yang membuat para pengidapnya memiliki pemikiran dan dorongan berulang, serta muncul perilaku kompulsif.
Pada artikel ini Sedulur akan diajak untuk mengulas bersama mengenai penyakit OCD ini, mulai dari gejala, penyebab, dan cara mengobatinya. Yuk, simak pembahasannya sampai usai!
BACA JUGA: 10 Manfaat Buah Kundur untuk Kesehatan & Cara Konsumsinya
Pengertian penyakit OCD
Seperti yang telah disinggung secara singkat di atas, Obsessive Compulsive Disorder atau OCD adalah suatu masalah kesehatan mental yang membuat penderitanya memiliki pemikiran atau dorongan yang tidak bisa dikontrol dan bersifat berulang (obsesi), serta memunculkan perilaku paksaan yang kompulsif.
Contoh penyakit OCD ringan yang paling sederhana adalah ketika seseorang mencuci tangan hingga bersih secara berulang-ulang pasca kontak terhadap sesuatu yang menurutnya tidak bersih. Padahal, belum tentu tangan orang tersebut kotor, tetapi pemikirannya yang berulang memunculkan perilaku untuk mencuci tangan hingga bersih.
Pemikiran dan perilaku tersebut tidak bisa dikendalikan oleh penderita penyakit OCD. Padahal belum tentu bahwa ia memiliki pemikiran untuk melakukan tindakan tersebut. Tetapi, di bawah alam sadarnya, ia tidak berdaya untuk menghentikan perilaku tertentu tersebut.
Dalam hal ini, sudah terlihat jelas bahwa penyakit OCD memang begitu signifikannya mempengaruhi keseharian sang penderita.
BACA JUGA: Kadar Kolesterol Normal dan Penyakit yang Bisa Ditimbulkan
Penyebab penyakit OCD
Setiap masalah kesehatan tentu memiliki penyebab serta faktor yang memunculkan penyakit tersebut, sama halnya dengan OCD. Penyakit OCD penyakit mental yang lazim muncul pada anak-anak, remaja, dan bahkan orang dewasa di seluruh dunia.
Mengutip dari situs Halodoc, rata-rata diagnosis penyakit OCD terjadi pada usia 19 tahun, dan cenderung menyerang kaum pria dibandingkan kaum wanita. Meskipun sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab-penyebab apa saja yang memungkinkan munculnya penyakit OCD ini, namun para ahli sepakat bahwa terdapat setidaknya lima penyebab utama yang sering muncul pada penderita OCD.
BACA JUGA: 15 Manfaat Daun Sirih Cina untuk Berbagai Macam Penyakit
1. Genetik
Penyebab OCD yang pertama adalah genetik. Risiko seseorang mengidap OCD akan lebih besar jika keluarga dalam lingkar pertama, seperti orang tua, kakak atau adik kandung, pun dapat juga dari keturunan seseorang yang mengalami masalah mental ini. Risiko anggota keluarga lain terkena OCD akan lebih tinggi jika penyakit tersebut diderita sejak kanak-kanak atau remaja.
2. Struktur dan fungsi otak
Penyebab OCD yang kedua berasal dari struktur dan fungsi otak. Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, pengidap OCD menunjukkan adanya perbedaan struktur pada bagian korteks frontal (bagian otak yang terletak di belakang dahi). Korteks frontal sendiri memiliki tugas untuk berpikir, merencanakan, memutuskan, mengontrol emosi dan tubuh, memahami diri sendiri, serta berempati terhadap sesuatu.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan fakta bahwa terdapat perbedaan struktur subkortikal otak. Tetapi, perlu ditegaskan sekali lagi bahwa sampai saat belum ditemukan secara pasti penyebab-penyebab utama dari penyakit OCD. Maka dari itu, hubungan antara gejala OCD dan kelainan pada bagian otak tertentu ini masih perlu untuk digali lebih dalam lagi.
3. Lingkungan
Penyebab OCD yang ketiga adalah lingkungan. Mereka yang mengalami riwayat kekerasan baik fisik, psikis, seksual, maupun trauma kekerasan lainnya semasa kanak-kanak lebih berisiko terkena penyakit OCD.
4. Infeksi
Penyebab OCD yang keempat adalah infeksi. Dalam beberapa kasus yang telah diteliti, seseorang juga dapat menderita penyakit OCD setelah mengalami infeksi streptokokus. Biasanya mereka yang mengidap penyakit ini karena infeksi berasal dari anak-anak. Sindrom ini disebut Pediatric Autoimmune Neuropsychiatric Disorders Associated with Streptococcal Infections (PANDAS).
5. Gangguan kesehatan mental lain
Penyebab OCD yang keempat adalah kaitan dengan gangguan kesehatan mental lainnya. OCD dapat muncul sebagai salah satu bawaan dari depresi, gangguan kecemasan, penyalahgunaan zat, atau juga tic disorder.
BACA JUGA: 14 Jenis Tanaman Toga Beserta Manfaatnya untuk Kesehatan
Gejala penyakit OCD
Sebagai sebuah penyakit, pastinya OCD memiliki beberapa gejala yang dapat diamati. Gejala pada pengidap OCD dibagi menjadi dua, gejala pikiran obsesif dan juga gejala perilaku kompulsif. Kira-kira apa saja gejala dari penyakit OCD?
1. Gejala pikiran obsesif
- Ketakutan yang berlebihan terhadap kuman atau bakteri.
- Ketakutan yang berlebihan dalam melakukan suatu kesalahan.
- Ketakutan yang berlebihan akan dipermalukan atau berperilaku yang tidak diterima secara sosial dan norma masyarakat.
- Secara berulang memikirkan hal-hal tabu atau larangan, seperti seks, agama, dan bahaya.
- Secara agresif memikirkan tentang diri sendiri atau orang lain.
- Sangat terobsesi dengan hal-hal yang simetris atau urutan sesuatu yang sempurna tepat.
- Memiliki pemikiran ragu-ragu yang berlebihan dan selalu berniat untuk memastikan sesuatu secara berulang-ulang.
2. Gejala perilaku kompulsif
- Mandi, bersih-bersih, atau mencuci tangan secara berlebihan dan berulang-ulang.
- Menghindari jabat tangan atau memegang gagang pintu.
- Menata dan mengurutkan barang-barang sesuai dengan cara yang tepat dan khusus.
- Memeriksa sesuatu secara berulang-ulang, seperti berulang kali pergi ke dapur untuk memeriksa apakah kompor sudah benar-benar dalam keadaan mati.
- Berhitung secara agresif.
- Makan dengan urutan spesifik sesuai ketentuan pribadinya.
- Sering terbayang-bayang secara berlebihan tentang kata-kata, gambar atau pikiran tertentu hingga mengganggu keseharian, bahkan mengganggu ketika hendak tidur.
- Sering mengulang kata-kata, kalimat, atau doa tertentu.
- Merasa memiliki kebutuhan untuk melakukan tugas dalam beberapa kali.
- Mengumpulkan atau menimbun barang tanpa nilai dan tujuan yang jelas.
Diagnosis penyakit OCD
Apabila seseorang merasa mengalami gejala-gejala penyakit OCD ekstrem, maka hendaknya ia datang ke dokter atau ahli kejiwaan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan fisik dilakukan agar dapat menghilangkan kemungkinan masalah kesehatan lain dan juga memeriksa kemungkinan adanya komplikasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, biasanya pihak dokter akan melakukan beberapa rangkaian pemeriksaan melalui laboratorium sebagai penunjang, seperti perhitungan dara, pemeriksaan fungsi tiroid, screening alkohol dan konsumsi obat.
Barulah pasien dibawa untuk melakukan evaluasi psikologis. Pada evaluasi ini, biasanya pasien akan diajak untuk membahas perasaan, pikiran, gejala, serta pola perilaku. Menurut American Psychiatric Association, diagnosis penyakit OCD mengacu pada Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5).
BACA JUGA: Apa itu e-Materai? Ketahui Penjelasannya dan Cara Membelinya
Pengobatan OCD
Berkenaan dengan belum adanya penelitian yang dapat menyatakan penyebab pasti dari OCD, pengobatan untuk penyakit ini pun belum sepenuhnya ditemukan. Alhasil, OCD masih menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang belum dapat disembuhkan.
Walaupun begitu, penderita OCD bisa mengurangi gejala yang muncul dengan menjalani serangkaian perawatan. Perawatan tersebut terdiri dari konsumsi obat-obatan, psikoterapi, atau juga integrasi keduanya.
Komplikasi OCD
Pentingnya seseorang memperhatikan gejala-gejala OCD salah satunya adalah karena OCD bisa menimbulkan komplikasi masalah kesehatan mental yang lainnya. Masalah kesehatan yang dapat muncul karena penyakit OCD adalah stres, depresi, serta gangguan kecemasan.
Pencegahan OCD
Sampai sekarang, para ahli kejiwaan belum dapat menemukan pencegahan dari masalah mental ini. Tetapi yang jelas, memperhatikan berbagai gejala serta melakukan pemeriksaan dan pengobatan sedini mungkin dapat membantu mencegah penyakit OCD memburuk dan semakin membebani aktivitas sehari-hari.
Di atas merupakan ulasan singkat dari penyakit OCD atau Obsessive Compulsive Disorder. Pun sudah dijelaskan beberapa gejala, penyebab, dan juga tindakan-tindakan yang perlu seseorang lakukan apabila merasa mengidap masalah kesehatan mental ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.