Indonesia merupakan bangsa yang punya beragam hal yang unik dan menarik, seperti keragaman etnis, suku bangsa, dan budaya. Keberagaman tersebut dapat ditemui di semua pulau di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, sampai Papua. Dengan adanya diversitas ini, sebenarnya dari manakah asal usul nenek moyang bangsa Indonesia?
Teori asal-usul nenek moyang dari nusantara adalah sejarah yang harus diketahui penerus bangsa, supaya wawasan kita bisa jadi lebih luas dan terbuka. Ketahui lebih jelas mengenai asal usulnya dari berbagai teori berikut ini.
BACA JUGA: 8 Jenis Manusia Purba Di Indonesia dan Penjelasan Lengkapnya
1. Asal usul nenek moyang di Indonesia
Jawaban dari pertanyaan siapa nenek moyang kita adalah Homo Sapiens. Homo Sapiens dibagi menjadi tiga ras, yaitu:
- Ras Kaukasoid yang memiliki ciri khas berkulit putih, berbadan tinggi, hidung mancung, serta menyebar di daerah Eropa dan Asia kecil (Timur Tengah).
- Ras Negroid yang mempunyai ciri-ciri berkulit hitam, bibir tebal, rambut cenderung keriting, dan banyak ditemukan di daerah Afrika, Australia, dan Iran.
- Ras Mongoloid yang memiliki ciri khas berkulit kuning, tinggi badan sedang, hidung yang tidak terlalu mancung dan tidak terlalu pesek, serta banyak menyebar di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Tengah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, cikal bakal bangsa Indonesia bukan berasal dari Indonesia itu sendiri. Mereka mengatakan bahwa cikal bakal yang dimiliki berasal dari daerah seperti Tiongkok Selatan, Kamboja, China, serta Campa. Namun, ada pula yang memberikan penjelasan berbeda. Dibawah ini merupakan kumpulan teori mengenai asal usul cikal bakal di Indonesia.
2. Teori Nusantara
Teori pertama adalah Teori Nusantara, yang menyebutkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia itu sendiri. Konsep ini didukung oleh Gorys Keraf, J Crawford, serta Muhammad Yamin, dan dilandasi oleh berbagai macam argumen. Argumen tersebut antara lain adalah Bangsa Melayu yang merupakan bangsa dengan peradaban paling tinggi. Adanya peradaban tersebut tentunya sulit untuk diraih jika tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya terlebih dahulu.
3. Teori Yunnan
Sementara itu, teori Yunnan menyatakan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia itu berasal dari Yunnan, China. Muhammad Ali juga menyetujui teori ini dan menyatakan bahwa bangsa Indonesia itu berasal dari daerah Mongol yang dulunya didesak oleh bangsa yang lebih kuat. Sehingga, bangsa Mongol melakukan migrasi atau perpindahan tempat menuju daerah selatan.
Tak hanya Muhammad Ali, J H C Kern dan R H Geldern juga mendukung adanya konsep ini karena adanya bukti berupa kapak tua yang mempunyai kemiripan dengan kapak tua yang dimiliki oleh penduduk Asia Tengah. Maka dari itu, mereka menyimpulkan bahwa penduduk Asia Tengah dulunya melakukan perpindahan menuju Indonesia.
BACA JUGA: 10 Suku Bangsa di Indonesia Ciri Khas & Asal Daerahnya
4. Teori Out Of Africa
Teori Out Of Africa menyebutkan bahwa semua manusia modern yang hidup sekarang berasal dari Afrika. Teori asal usul nenek moyang di Indonesia tersebut berdasarkan pada penelitian DNA mitokondria gen laki-laki dan gen perempuan, berdasarkan dengan ilmu genetika.
Max Ingman, seorang ahli dari Amerika Serikat, menyebutkan bahwa antara kurun waktu 100 sampai 200 ribu tahun yang lalu, manusia modern yang sekarang ini ada berasal dari Afrika. Kemudian, manusia dari Afrika tersebut menyebar menuju luar Afrika.
5. Teori Out Of Taiwan
Selanjutnya adalah Teori Out Of Taiwan, yang menjelaskan bahwa asal usul nenek moyang bangsa Indonesia adalah berasal dari Taiwan, bukan dari Daratan China. Harry Truman Simanjuntak adalah salah satu tokoh yang mendukung teori ini.
Apabila dikaji dari pendekatan linguistik, maka keseluruhan bahasa yang digunakan oleh berbagai suku di Nusantara mempunyai rumpun yang sama, yakni rumpun Austronesia. Rumpun Austronesia dikenal dengan sebutan rumpun Taiwan.
6. Teori menurut Drs. Moh. Ali
Mohammad Ali memberikan teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia itu berasal dari daerah Yunan, China. Seperti yang telah disebutkan diatas, teori ini didasari dari adanya migrasi yang dilakukan oleh penduduk daerah Mongol ke daerah Selatan, termasuk Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya desakan bangsa yang lebih kuat yang membuat penduduk daerah Mongol harus berpindah tempat.
Ali juga menyebutkan bahwa leluhur bangsa Indonesia itu asalnya dari hulu sungai besar yang letaknya di daratan Asia. Mereka datang di wilayah Asia secara bergelombang dan bergantian. Kloter pertama berlangsung dari 3000 sampai 1500 SM (proto melayu) dan yang kedua berlangsung dari 1500 sampai 500 SM (Deutro Melayu).
Adapun ciri-ciri gelombang pertama adalah adanya kebudayaan neolitikum atau zaman batu muda, yang memiliki jenis perahu bercadik satu. Sedangkan, gelombang kedua yaitu deutro melayu menggunakan perahu yang memiliki dua cadik.
BACA JUGA: 7 Jenis Rumah Adat Sumatra Barat, Dengan Desain Unik
7. Willem Smith
Willem Smith memberikan teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia yang didasari dari penggunaan bahasa oleh orang Indonesia. Smith membagi bangsa di Asia atas dasar bahasa apa yang mereka gunakan, seperti bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Austria, ataupun bangsa yang berbahasa Jerman.
Kemudian, bahasa Austria dibagi lagi menjadi dua, yakni bangsa yang berbahasa Austronesia dan Austro Asia. Kelompok bangsa yang berbahasa Austronesia ini bertempat tinggal di wilayah Polinesia, Melanesia, dan Indonesia.
8. Muhammad Yamin
Jika kebanyakan ahli menyetujui dan mendukung teori diatas, justru Yamin bertindak sebaliknya. Beliau menentang teori-teori seperti diatas, dan menyebutkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki keturunan asli dari wilayah Indonesia itu sendiri. Bahkan, Yamin juga meyakini bahwa sebagian bangsa atau suku di luar negeri ada yang asalnya dari Indonesia.
Teori mengenai apa itu nenek moyang dan asal-usulnya dari Muhammad Yamin menyatakan bahwa temuan artefak dan fosil memiliki koleksi yang lebih lengkap dan lebih banyak di Indonesia, jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Asia. contohnya adalah adanya temuan fosil Pithecanthropus Soloensis dan wajakensis yang tidak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Asia Tenggara atau Indocina.
9. Hogen
Hogen memberikan teori bahwa bangsa yang berdiam di daerah pesisir Melayu itu asalnya dari wilayah Sumatera. Kemudian, bangsa Melayu bercampur dengan bangsa Mongol yang kemudian disebut sebagai bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda).
Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia menurut Hogen ini juga menyebutkan bahwa Bangsa Proto Melayu lalu menyebar di sekitar wilayah Indonesia, tepatnya pada tahun 3000 sampai 1500 SM. Sedangkan, bangsa Deutro Melayu datang ke wilayah Nusantara pada sekitar tahun 1500 sampai 500 SM.
BACA JUGA: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia – Makna & Kronologi Peristiwa
10. Harry Truman Simandjutak
Harry Truman Simanjuntak menyebutkan bahwa bahasa yang digunakan di Indonesia kebanyakan berasal dari Bahasa Austronesia yang induknya berada di Taiwan, tepatnya di Pulau Formosa. Seperti yang telah diketahui, bahwa nenek moyang dari bangsa Indonesia memiliki kebudayaan kelautan, yaitu sebagai penemu perahu bercadik yang asli. Perahu bercadik merupakan ciri khas yang dimiliki oleh kapal dari wilayah Nusantara.
Wilayah Nusantara yang dimasuki oleh orang-orang Austronesia ini kemudian disebut sebagai bangsa Melayu Indonesia. Merekalah yang kemudian menjadi cikal bakal bangsa Indonesia seperti sekarang ini. Ada dua suku bangsa Melayu, yaitu Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) dan Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu).
a. Proto Melayu
Proto Melayu atau Melayu Tua merupakan orang Austronesia dari Asia yang datang ke wilayah Indonesia sekitar tahun 1500 SM. ada dua jalur yang dimasuki bangsa Melayu Tua, yaitu:
- Jalur Barat melalui Malaysia – Sumatera
- Jalur Utara atau Timur melalui Filipina – Sulawesi
Kebudayaan yang dimiliki oleh Proto Melayu dinilai lebih tinggi jika dibanding dengan manusia purba. Kebudayaan bangsa Melayu Tua bisa disebut juga dengan Neolitikum atau Zaman Batu Baru. Walaupun peralatan yang digunakan hampir semuanya terbuat dari batu, namun pembuatannya sudah dihaluskan. Adapun suku di Indonesia yang termasuk dari keturunan Proto Melayu adalah Suku Dayak dan Toraja.
b. Deutro Melayu
Deutro Melayu atau Melayu Muda merupakan gelombang kedua nenek moyang Indonesia datang ke Nusantara, tepatnya sekitar tahun 400-500 SM. Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa ini cenderung lebih maju daripada sebelumnya, karena bisa membuat berbagai barang dari besi dan perunggu. Contoh hasil budayanya adalah kapak corong, nekara, dan kapak serpatu. Bangsa Melayu Muda ini masuk ke wilayah Nusantara melalui jalur barat, yaitu dari Teluk Tonkin Yunan, Vietnam, Semenanjung Malaysia, dan sampai di Indonesia.
Ada berbagai macam teori yang menjelaskan pendapat yang berbeda tentang asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, seperti yang sudah dirangkum diatas. Adanya perbedaan teori tersebut mengingatkan kita bahwa perbedaan itu hal yang lumrah dan menjadi hal yang biasa. Dengan mengetahui berbagai macam teori tentang cikal bakal Indonesia ini, diharapkan Sedulur bisa memperluas pengetahuan mengenai sejarah Indonesia. Semoga bermanfaat!