monolog

Sedulur yang menggeluti seni peran atau sandiwara tentu tidak asing dengan istilah monolog. Secara sederhana, monolog adalah adegan seni percakapan yang menampilkan seorang aktor saja di atas panggung. Ciri khas seni ini sendiri terdapat dalam pemilihan bahasanya, yaitu setiap perkataan yang dilontarkan seorang aktor monolog ditujukan kepada dirinya sendiri.

Ingin memahami lebih jauh tentang monolog? Berikut Super telah merangkum beragam informasi tentang monolog, termasuk pengertian menurut para ahli, sejarah, aspek, ciri-ciri, dan contoh-contoh teks monolog. Yuk, langsung disimak informasi selengkapnya!

BACA JUGA: Pengertian Teater Beserta Karakteristik, Ciri, Fungsi & Jenisnya

Pengertian monolog

monolog
Freepik

Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih jauh tentang monolog, ada baiknya Sedulur memahami pengertiannya terlebih dahulu. Jika menilik pada asal katanya, monolog disebut berasal dari bahasa Yunani yaitu mono dan legein. Mono artinya adalah satu, sementara legein artinya berbicara. Sehingga bisa dipahami monolog adalah percakapan di mana hanya ada satu orang yang berbicara.

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, monolog adalah pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri. Istilah ini juga diartikan sebagai adegan sandiwara dengan pelaku tunggal yang membawakan percakapan seorang diri. Istilah ini juga kerap disebut sebagai monodrama atau lektur.

Istilah ini sendiri banyak dijumpai dalam bidang seni khususnya seni peran atau terater. Umumnya, istilah tersebut digunakan untuk menyebut adegan atau drama di mana hanya terdapat satu orang pemain yang berbicara sendiri.

Pengertian menurut para ahli

Freepik

Untuk lebih memahami tentang apa itu monolog, Sedulur bisa menyimak pengertian dari beberapa ahli yang telah dirangkum sebagai berikut.

  1. Kabisch: monolog adalah percakapan dengan diri sendiri.
  2. Nano Riantiarno: monolog adalah tradisi atau monodrama yang diadaptasi dari Yunani Klasik.
  3. Nathan Alterman: drama satu orang yang bisa menjadi bentuk teater yang kuat.
  4. Marquab: monolog serta dialog merupakan bentuk komunikasi dalam drama untuk membangun respon emosional.
  5. William Shakespeare: pelakon yang mengungkapkan pikiran dan perasaan tanpa kehadiran pelakon lain.

Berdasarkan uraian di atas, bisa dipahami bahwa monolog merupakan bagian dari seni peran di mana seorang pelakon atau pemain berbicara sendiri. Dalam praktiknya, kesenian ini dapat hadir sebagai suatu adegan yang menjadi bagian dari sebuah drama.

Akan tetapi, tidak jarang pula lektur ditampilkan sebagai sebuah drama utuh sehingga dalam drama tersebut hanya terdapat satu orang pemain yang membawakan cerita. Seni ini juga kerap diterapkan dalam pertunjukkan lain seperti stand up comedy atau komedi tunggal.

BACA JUGA: 8 Contoh Naskah Drama Singkat dengan Berbagai Tema

Perbedaan monolog dan dialog

Taman Budaya Yogyakarta

Sebelumnya telah dipaparkan pendapat Marquab tentang monolog dalam seni drama. Dijelaskan bahwa monolog dan dialog memiliki hubungan yang menjadi bentuk komunikasi dalam drama. Lalu, apa itu dialog? serta apa perbedaan monolog dan dialog?

Merujuk pada KBBI Daring, dialog adalah percakapan dalam sandiwara, cerita, dan sebagainya. Dialog juga dijelaskan sebagai karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih. Sehingga dapat dipahami bahwa dialog merupakan kegiatan literatur dan teatrikal berupa percakapan antara dua orang tokoh atau lebih.

Berdasarkan pengertian monolog dan dialog seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, diketahui bahwa perbedaan paling dasar dari kedua istilah itu adalah jumlah orang yang terlibat dalam percakapan. Diketahui, dalam monolog hanya ada satu orang pelakon yang berbicara. Sementara itu, dialog merupakan percakapan yang dibangun oleh dua orang pihak atau lebih. Oleh karenanya dalam percakapan dialog, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya akan saling bertukar pendapat atau opini mengenai topik yang dibahas dalam dialog tersebut.

Sejarah monolog

monolog
iStock

Dalam kaitannya dengan seni peran, monodrama disebut sebagai bentuk teater modern atau non tradisional. Jenis teater ini utamanya berkembang di tengah masyarakat perkotaan dan kaum terpelajar.

Monodrama sendiri disebut telah dikenal sejak tahun 1960-an. Kala itu kehadiran seni peran monodrama dipengaruhi oleh teknologi televisi yang belum mengenal sistem dubbing atau pengisian suara. Oleh sebab itu, hiburan berupa drama monodrama banyak menghiasi layar kaca pada masa itu.

Dalam literatur lain disebutkan bahwa sejarah jenis teater satu ini tidak lepas dari sosok aktor sekaligus komedian asal Inggris, yaitu Charlie Chaplin. Mulanya ia membuat film bisu yang menampilkan adegan pantomime atau monodrama dalam bentuk gerakan tubuh. Kemudian seni peran dengan monodrama mulai diperkenalkan di Hollywood pada sekitar 1964. Selanjutnya seni peran tersebut semakin berkembang dan tak hanya di negara Barat saja, namun di seluruh dunia.

BACA JUGA: Drama: Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Struktur dan Contohnya

Aspek dalam monolog

Kompas

Dalam pertunjukkan seni peran monolog atau lektur, terdapat sejumlah aspek yang penting untuk diperhatikan oleh pemain atau aktor. Hal ini dimaksudkan agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima oleh penonton. Terlebih dalam seni monolog seorang aktor akan membawakan percakapan seorang diri. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu Sedulur ketahui.

  • Kesesuaian tema yang dibawakan oleh aktor dalam pementasan. Dengan begitu, penonton akan lebih mudah menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh si pelakon.
  • Keterampilan aktor dalam memainkan peran. Sebab, lektur merupakan bagian dari seni peran di mana kemampuan aktor dalam bermain peran.
  • Kemampuan aktor dalam penguasaan panggung ketika menampilkan lektur .
  • Vokal dan intonasi ketika mengucapkan percakapan dalam lektur. Kedua hal ini juga memiliki peran besar dalam tersampaikannya cerita yang dibawakan dalam pentas lektur .
  • Dekorasi yang sesuai dengan tema cerita yang dibawakan.
  • Kostum serta properti lain yang mendukung penampilan aktor dalam membawakan lektur di atas pementasan.

Ciri-ciri

iStock

Di samping keenam aspek di atas, terdapat beberapa hal yang menjadi ciri-ciri dari pertunjukkan teater monolog. Berikut uraian selengkapnya.

  • Sebuah drama atau adegan monolog diperankan oleh seorang pemain.
  • Umumnya percakapan monolog atau lektur disampaikan dalam bentuk narasi deskriptif.
  • Dalam beberapa kondisi, pelakon lektur kerap berinteraksi dengan penonton untuk menciptakan kesan dalam penampilannya.
  • Lebih umum dijumpai dalam pementasan seni teater.
  • Dapat disusun dalam bentuk naskah sebelum dipentaskan atau juga spontanitas pemain.

BACA JUGA: Pengertian Sastra Beserta Jenis, Struktur dan Fungsinya

Jenis-jenis

iStock

Terdapat beberapa jenis monolog yang umum dijumpai dalam dunia seni peran. Pembagian jenis monolog atau lektur ini umumnya didasarkan pada cara penyampaian narasi serta topik yang diangkat. Berikut penjelasannya.

  1. Naratif deskriptif, adalah seni lektur di mana pelakon menceritakan kembali peristiwa aktual yang terjadi di masa lampau. Namun cerita yang ditampilkan dibatasi hanya tentang dirinya sendiri.
  2. Storytelling, adalah jenis lektur yang terfokus pada cerita naratif di mana pelakon mengikuti perubahan ekspresi hingga suara dari tokoh yang diceritakan.
  3. Topical, yaitu jenis lektur yang menekankan tema kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman dan pengamatan.
  4. Fictional Character-Driven, adalah monolog di mana pelakon atau narator mendapat kebebasan untuk menyampaikan cerita berdasarkan imajinasinya.
  5. Karakter biografi, yakni monolog yang menonjolkan dialog daripada narasi cerita.
  6. Berbasis realitas, adalah lektur yang mengacu pada kejadian nyata yang benar-benar pernah terjadi. Bentuk ini juga bisa ditampilkan dalam wujud foto, video, atau teks.

Contoh teks

Freepik

Berikut adalah contoh teks drama monolog yang dikutip dari Brilio yang dapat Sedulur simak dan pelajari untuk lebih memahami materi ini.

Tema: Ayah

“Ayah”

Aku masih ingat ketika sore itu, ayah mengajakku duduk berdua di teras rumah. Ayah bercerita tentang bagaimana masa kecilnya yang sangat menyedihkan, sembari mengusap kepalaku. Lalu Ayah menatapku sangat lama, sampai aku jadi salah tingkah.

Saat itu, ada satu kalimat diucapkannya, “Jadilah anak yang membanggakan orang tua, mandiri, dan jangan mudah putus asa. Walaupun Ayah tidak ada nanti, kamu harus kuat dan jaga Mama.”

Aku tidak tahu kalau itulah percakapan terakhir kami, sebelum dua hari kemudian Ayah meninggal. Dan sekarang, 30 tahun berlalu aku baru sadar kalau aku belum bisa mewujudkan semua keinginan Ayah. Semoga masih ada kesempatan bagiku menjadi orang yang diamanahkan oleh Ayah.

Demikian tadi pembahasan tentang monolog dalam seni peran. Dapat disimpulkan bahwa monolog merupakan percakapan dalam drama di mana hanya ada satu pelakon atau pemain yang tampil dan berbicara. Di samping itu, telah dipaparkan pula contoh teks monolog yang bisa menjadi bahan pembelajaran bagi Sedulur untuk lebih memahami materi ini.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.