naskah drama

Apakah Sedulur pernah menonton pertunjukan drama? Sebuah pertunjukan drama biasanya menampilkan cerita dengan tingkah laku atau peran. Cerita drama umumnya tidak dipentaskan secara spontan. Melainkan melalui berbagai tahap persiapan termasuk penyusunan naskah drama. Selanjutnya naskah drama tersebut dipelajari dan dihafal oleh para aktor dan aktris sehingga dapat ditampilkan di atas pentas.

Penyusunan sebuah naskah drama sendiri bukanlah hal yang mudah. Berbeda dengan bentuk teks atau tulisan lainnya, naskah drama memiliki sejumlah ciri yang berkaitan dengan kegunaannya dalam sebuah pementasan. Ingin tahu lebih lanjut tentang naskah drama? Berikut sudah dirangkum informasi mengenai pengertian, unsur, hingga contoh-contoh naskah drama dengan berbagai tema.

BACA JUGA: Drama: Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Struktur dan Contohnya

Pengertian naskah drama

naskah drama
pixabay

Pertama, kita cari tahu terlebih dahulu mengenai arti dari kata naskah dan drama. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan; karangan seseorang yang belum diterbitkan; atau rancangan. Secara etimologis, naskah berasal dari kata bahasa Arab yaitu nuskhah yang berarti salinan dan nasakha yang artinya menghapus atau menyalin. Adapun secara sederhana, kata naskah dapat dipahami sebagai sebuah karya tulisan.

-->

Sementara itu, kata drama dalam KBBI memiliki arti komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan; atau cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater.

Berdasarkan uraian pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa naskah drama adalah sebuah tulisan yang menguraikan cerita dengan disertai dialog dan penjelasan mengenai latar hingga penokohan. Naskah drama ini memiliki fungsi sebagai acuan dalam proses produksi sebuah pementasan drama atau teater. Tak hanya itu, naskah drama juga disebut sebagai bahan dasar dalam cerita pada film ataupun bentuk seni peran yang ditampilkan pada media lainnya.

BACA JUGA: 15 Contoh Teater Tradisional di Indonesia Beserta Gambarnya

Unsur dan ciri-ciri naskah drama

 
freepik

Telah diketahui bahwa naskah drama memegang peranan penting dalam sebuah pementasan drama maupun seni peran lainnya. Hal itu menyebabkan naskah drama harus disusun secara sistematis. Di sisi lain, naskah tersebut juga memuat berbagai hal yang diperlukan dalam pertunjukan. Secara umum, berikut adalah unsur-unsur dan ciri-ciri sebuah naskah drama.

  • Memiliki tema
  • Memiliki alur cerita yang jelas
  • Memuat keterangan latar, baik latar waktu, latar tempat, maupun latar suasana
  • Ada tokoh dan penokohannya
  • Disusun dalam bentuk dialog tanpa tanda petik
  • Memuat petunjuk atau keterangan dari setiap adegan yang ditulis di dalam tanda kurung

BACA JUGA: Prolog: Pengertian, Jenis-Jenis, Fungsi dan Cara Membuatnya

Struktur naskah drama

naskah drama
istock

Secara umum, struktur naskah atau teks drama terdiri atas tiga bagian. Yaitu prolog, dialog, dan epilog. Berikut penjelasannya.

1. Prolog

Prolog merupakan bagian pembuka dalam naskah drama. Bagian ini berisikan kata-kata pembuka ataupun latar belakang cerita. Biasanya, prolog dibacakan oleh narator.

2. Dialog

Menurut KBBI, dialog adalah percakapan antara dua tokoh atau lebih. Sementara dalam sebuah naskah drama, bagian dialog dibagi kembali menjadi tiga bagian, yaitu orientasi yakni awal, komplikasi yaitu pengembangan cerita, dan resolusi atau akhir cerita.

3. Epilog

Secara sederhana, epilog dapat dipahami sebagai kebalikan dari prolog. Sebab epilog merupakan bagian penutup dalam naskah yang biasanya berisi simpulan ataupun amanat tentang keseluruhan cerita yang ditampilkan dalam drama.

BACA JUGA: Struktur Teks Hikayat: Pengertian, Struktur, Kaidah & Contoh

Contoh naskah drama singkat

Untuk lebih memahami mengenai apa itu naskah drama, berikut adalah beberapa contoh naskah drama modern dan singkat dengan berbagai tema.

1. Contoh naskah drama remaja

 
istock

Pagi itu di sebuah Sekolah Menengah Atas, seorang murid bernama Bayu berlari menghampiri Jono, Liyana, Nina, Ardi, Mira, Cici, dan Ahmad.

Bayu: Teman-teman, kemarin ada salah seorang teman kita yang ditahan polisi karena terlibat kasus narkotika.

Jono: Iya, kemarin saya mendengar kabar burung, tetapi saya tidak mengetahui siapa anak yang ditahan tersebut.

Nina: Katanya sih, kalau tidak salah dengar yang ditangkap polisi itu si Riko anak kelas sebelah.

Ahmad: Ya ampun, kasihan sekali, pasti dia ada masalah sehingga sampai mencoba obat-obatan. Di satu sisi, kejadian tersebut merusak nama baik sekolah kita.

Liyana: Tetapi, bisa saja dia merupakan korban atau dijebak orang. Kita tidak boleh menuduhnya sebagai pengguna terlebih dahulu sebelum ada bukti yang kuat.

Nina: Setahuku, dia memang berasal dari keluarga cukup mampu, namun kurang kasih sayang dari orang tuanya.

Ardi: Benar kata Liyana, sekarang banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menjebak atau mencari korban lainnya.

Cici: Sekarang memang sedang marak kasus narkotika di kalangan remaja. Hampir setiap hari tayangan di televisi menyiarkan berita tentang kasus narkotika.

Ahmad: Kita harus pandai-pandai memilih teman bergaul dan mewaspadai orang asing di sekitar kita.

Mira: Kasih sayang dan perhatian orang tua memang sangat berpengaruh pada kehidupan remaja yang masih labil. Kalau orang tua terus mengabaikan anak-anaknya, mereka akan terjerumus ke pergaulan bebas.

Bayu: Katanya sih, dia tidak sampai dipenjarakan karena masih di bawah umur. Dia hanya akan melewati tahap rehabilitasi dan kedua orang tuanya perlu diselidiki lebih jauh terkait ketidaktahuan mereka tentang anaknya yang sudah berulang kali menggunakan obat terlarang tersebut.

Cici: Semoga saja setelah direhabilitasi, Riko bisa sembuh dan bersekolah seperti biasanya.

Liyana: Semoga saja, perjalanan hidup kita masih panjang. Usia kita sekarang ini merupakan usia di mana kita menemukan jati diri dan merencanakan masa depan. Sangat disayangkan jika tindakan buruk yang kita perbuat sekarang dapat menghancurkan masa depan kita.

Jono: Mari kita bersama-sama saling mendukung dan mengingatkan supaya kita tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang akan merusak masa depan kita. Kuatkan iman dan terbuka kepada orang tua, keluarga, dan teman terdekat jika ada masalah sehingga tidak terjerumus ke perbuatan terlarang seperti mencoba menggunakan narkotika!

2. Contoh naskah drama komedi

naskah drama
istock

Pada suatu ketika, sejumlah murid di sebuah Sekolah Dasar sedang mengikuti pelajaran agama. Seorang guru bernama Pak Guru Ucok menyampaikan pelajaran mengenai surga dengan penuh semangat.

Usai memberikan penjelasan mengenai surga tersebut, Pak Guru Ucok lantas memberikan pertanyaan kepada murid-muridnya.

Pak Guru Ucok: Anak-anak, siapa di antara kalian yang mau masuk surga?

Para murid: Saya pak, saya pak

(Dari seluruh anak yang mengajukan diri, rupanya Pak Guru Ucok melihat ada satu murid bernama Udin yang tidak ikut berteriak. Hal itu membuat Pak Guru Ucok kembali bertanya.)

Pak Guru Ucok: Yang mau masuk surga tunjukkan tangannya.

Para murid: Saya, Pak, saya!

(Para murid berteriak sambil berlomba-lomba mengangkat tangannya)

(Lagi-lagi, Udin tetap bergeming. Demi memacu semangat muridnya yang lain, Pak Guru Ucok kembali bertanya.)

Pak Guru Ucok: Yang mau masuk surga ayo berdiri!

(Mendengar itu, seluruh muridnya berdiri, kecuali Udin yang tetap diam dan malah sibuk dengan bukunya sendiri.)

(Merasa ada murid yang justru tak bersemangat, Pak Guru Ucok pun menghampiri Udin)

Pak Guru Ucok: Udin, kamu mau masuk surga nggak?

Udin: Mau dong pak!

Pak Guru Ucok: Terus kenapa kamu nggak berdiri seperti teman-teman yang lain?

Udin: Memang kita semua mau berangkat sekarang, Pak?

3. Contoh naskah drama persahabatan

istock

Dina diminta ibunya untuk mengantarkan barang titipan tantenya. Ia lantas meminta Winda untuk menemaninya ke rumah tantenya.

Dina: Win, besok pagi kan libur sekolah.. kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah tanteku?

Winda: Besok? aku belum tahu ya.. emangnya kamu ada perlu apa ke rumah tante kamu?

Dina: Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.

Winda: Emangnya barang apa?

Dina: Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak?

(Winda sebenarnya sudah ada acara sendiri, namun dia sulit menolak permintaan Dina.)

Winda: Ya sudah deh, besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? aku ke rumah kamu atau kamu yang ke rumahku?

Dina: Terserah kamu deh, jam 8 atau jam 9 gitu.. kalau kamu mau mending kamu aja yang ke rumah aku.

Winda: Ya sudah, besok jam 8.30 aku kerumah kamu, terus kita langsung ke rumah tante kamu.

(Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah Dina.)

(Saat di tengah perjalanan, motor yang dikendarai Dina bannya bocor, dan tidak ada tempat penambalan ban di sekitar situ.)

(Dhussss… bunyi ban motor Dina)

Dina: Aduh.. gimana nih, bannya bocor? kayaknya pecah nih bannya!

Winda: Gimana ya.. nggak ada bengkel tambal ban lagi di sini.

(Mereka berdua pun mendorong motor tersebut sambil keringat membasahi tubuh mereka.)

(Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri mereka. Pengendara mobil box itu menawarkan jasa pengangkutan motor hingga ke bengkel terdekat kepada Dina.)

Sopir mobil box: Kenapa non? bannya bocor ya?

Dina: Iya. bisa minta tolong angkutin motor saya sampai bengkel nggak, bang?

Sopir mobil box: bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya?

Dina: Kok mahal amat, bang? 50 ribu ya?

Sopir mobil box: Murah amat non.. ya sudah kalau nggak mau.

(Sopir mobil box itu menolak, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor mereka.)

(Setelah mendorong moto selama 45 menit, tiba-tiba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Hesti.)

Astrid: Stop.. stop, hes…

Hesti: Kenapa kak? ada apa?

Astrid: Itu kayaknya Winda deh.. Win… Win…

Winda: Eh itu Astrid..

Astrid: Motor kamu bocor bannya? kasihan sekali.. kamu mau ke mana nih?

Winda: Nih aku mau nganterin Dina ke rumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh.. aku udah capek banget dorong motor dari tadi.

Astrid berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat banyak karena di sekitar itu memang cukup sepi.

Astrid: Aduh.. gimana ya.. ok, gini aja.. kalian kan sudah capek banget nih. Sekarang biar aku yang dorong motor kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari belakang.

Winda: Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lho dorong motor ini..

Astrid: Ya tentu saja aku bakal capek, makanya kita gantian gitu..

(Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara bergantian hingga akhirnya mereka tiba di sebuah bengkel tambal ban.)

4. Contoh naskah drama pendidikan

naskah drama
istock

Di ruang kelas 10 Sekolah Menengah Atas sedang berlangsung pelajaran Sejarah.

Bu Ratna: Anak-anak buatlah kelompok sebanyak 4 orang, lalu presentasikan sejarah kemerdekaan Indonesia dari kolonialisme Belanda hingga bisa merdeka!

Siswa: Baik Bu

(Bu Ratna pun keluar dari kelas, dan siswa mulai berdiskusi tentang tugas kelompok tersebut.)

Sinta: Lis, ayo kita masuk ke kelompok Rima! Rima kan pintar, pasti tugas kita cepat selesai.

Lisa: Betul juga Sin, yuk kita ke Rima!

Sinta: Rima, aku sama Lisa masuk kelompokmu ya.

Rima: Boleh Lis, Sin, kebetulan aku baru berdua sama Nita.

Nita: Hari Minggu besok kita kerjakan tugasnya di sekolah ya. Kalian ada saran buat pembagian tugasnya?

Lisa dan Sinta: Terserah kalian saja, kita ikut.

Rima: Aku bisa mengumpulkan materi tentang perang-perang dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Nita: Aku bisa mengumpulkan materi tentang perjanjian dan pertemuan dalam perjuangan kemerdekaan.

Sinta: Kalau gitu, biar aku sama lisa yang bikin power pointnya.

Rima: Ya sudah kalau begitu, sampai bertemu besok ya!

(Keesokan harinya Rima dan Nita telah berada di sekolah, namun Lisa dan Sinta tidak kunjung datang.)

(Tiba-tiba Sinta menelpon Rima.)

Sinta: Rima, maaf ya aku sama Lisa ngga bisa ikut kerja kelompok karna kita udah ada janji pergi sama temen ke mall. Kalian kerjain aja berdua ya nanti uang printnya aku yang bayar.

Rima: Tapi Sin, nanti kalian nggak ngerti materinya.

Sinta: Nanti kan yang presentasi bisa kamu sama Nita, gausah ribet kan ini cuma pelajaran Sejarah.

(Sinta mematikan telepon)

Rima: Tapi kan Sin, loh malah dimatikan teleponnya Nit. Gimana nih, kita harus ngerjain berdua kayaknya.

Nita: Yaudah mau gimana lagi Rim, daripada kita dapet nilai jelek juga.

(Nita dan Rima mengerjakan tugas hingga selesai. Keesokan harinya, presentasi di depan Bu Ratna dimulai.)

Bu Ratna: Kelompok 1, Rima, Lisa, Sinta, dan Nita silakan maju.

Kelompok 1: Baik, Bu.

Bu Ratna: Siapa yang akan presentasi?

Sinta: Rima sama Nita, Bu.

Bu Ratna: Kalau begitu silakan Sinta dan Lisa yang presentasi.

Lisa: Kok kami bu? Yang mau presentasi kan Rima sama Nita.

Bu Ratna: Loh bukannya sama saja, kalian kan mengerjakan sama-sama. Siapapun yang presentasi bukannya sama saja. Ayo cepat dimulai Lisa, Sinta!

Sinta: Jadi sejarah kemerdekaan Indonesia dimulai dengan emm… anu

Bu Ratna: Kenapa Sinta? Lisa coba kamu melanjutkan presentasinya.

Lisa: emmm.. jadi Bu…

Bu Ratna: Kenapa kalian tidak paham tugas yang kelompok kalian buat sendiri? Rima, Nita, apa betul Sinta dan Lisa ikut mengerjakan tugas?

Nita: Sebenarnya tidak Bu, saya hanya mengerjakan berdua dengan Rima karena Lisa dan Sinta tidak bisa datang.

Rima: Betul Bu, saat kerja kelompok hari Minggu, Sinta dan Lisa tidak bisa hadir, Bu Ratna: Kenapa kalian tidak ikut mengerjakan, Sinta, Lisa?

Lisa: Gimana ini Sin?

Sinta: Kami sakit Bu, jadi tidak bisa datang hari itu.

Bu Ratna: Jangan bohong kalian, saya lihat kalian di mall hari Minggu. Seharusnya kalian belajar sungguh-sungguh bukannya main-main seperti ini, apalagi hanya numpang nama di tugas kelompok kalian. Minta maaflah kepada Rima dan Nita, lalu jangan ulangi lagi atau kalian tidak akan naik kelas.

Sinta: Maafkan saya Bu Ratna, saya tidak akan mengulanginya lagi. Aku minta maaf ya Rima, Nita, aku janji ga akan gitu lagi.

Lisa: Saya juga minta maaf, Bu. Rima, Nita, aku minta maaf ya sama kalian. Setelah ini aku akan belajar sungguh-sungguh, aku janji.

5. Contoh naskah drama romansa

 
naskah drama
freepik

Pada suatu subuh, ada sepasang suami istri yang dikenal sebagai Bapak dan Ibu sedang berjalan bersisian menuju sebuah masjid untuk menjalankan salat subuh berjamaah.

Bapak: Bu, abis salat nanti, kita ketemu lagi disini, ya.

Ibu: iIya, Pak. (menjawab dengan sambil tersenyum hangat).

(Mereka pun masuk ke dalam masjid. Usai menjalankan salat subuh, ibu keluar lebih dulu dari masjid. Namun saat itu ibu kelihatan bingung sambil seperti mencari sesuatu.)

Bapak: Ibu cari apa?

Ibu: Sandal ibu hilang sepertinya, tak ada, Pak. Padahal tadi ibu taruh samping sandal Bapak.

Bapak: Ya sudah, yang mungkin ada yang mengambil dan lebih membutuhkan sandal tersebut.

Ibu: Terus ibu pulangnya nyeker gitu? (ibu mulai mengeluh)

Bapak: Lho, yang bilang ibu pulang nyeker siapa? Kan ada Bapak. Sini, biar bapak gendong.

Ibu: Eh, jangan, Pak. Ibu berat lho, makannya banyak.

Bapak: Udah, nggak apa. Mumpung masih sepi. Ayo, buruan!

Di atas punggung suaminya itu, tanpa sadar ibu meneteskan air mata penuh haru akan kepedulian dan kasih sayang suaminya terhadapnya.

Bapak: Jangan menangis to, Bu. Bapak melakukan ini biar ibu selalu ingat kalau bapak selalu sayang sama ibu.

Ibu: Iya, Pak. Ibu tahu. Ibu harap kita selalu bisa seperti ini ya, Pak.

Bapak: Iya, Bu, aamiin, ya.

6. Contoh naskah drama kebersamaan

pixabay

Suatu hari lima sekawan sedang bermain bola di lapangan desa tempat mereka tinggal. Mereka memang sering bermain bola sore hari di lapangan tersebut. Dan saat ini mereka sedang beristirahat di pinggir lapangan.

Bayu: Dod, kamu dibawakan bekal apa sama ibumu? (sambil membuka kotak bekalnya).

Dodi: Aku dibawain bekal ayam goreng nih. Kalo kamu Bay?

Bayu: Aku dibawain bekal udang besar sama bundaku. Soalnya kemarin ayahku menangkap udang bersama ayah Ehsan.

Dodi: Jadi bekalmu juga juga pake udang San?

Ehsan: Iya Dod. Aku samaan sama Bayu (tersenyum semringah).

Dodi: Waaahhh enaknya… aku juga suka sekali udang. Kalo kamu ham?

Ilham: Aku dibawain sayur daun ubi dengan ikan sambal Dod. Makanan kesukaanku.

Dodi: Wahhh, itu juga tak kalah enaknya. Kalau kamu, Ton?

Anton: (tersenyum meringis) Aku gak bawa bekal. Ibuku pagi-pagi sekali suda bekerja karena abangku akan masuk SMA. Maka dari itu ayah sama ibu harus giat mencari uang. Jadi ibuku tak sempat masakin aku bekal (sedih).

Dodi: Ya sudah, Ton. Kamu masih bisa kok makan bersama kami.

Anton: Maksudnya ?

Ehsan : Gimana kalo kita ramai-ramai makannya biar Anton juga bisa makan, makanan kita.

Ilham: Bagaimana caranya ?

Ehsan : Begini saja, bagaimana kalo kita makannya pakai daun pisang? Jadi makanan kita, kita tuang ke daun pisang itu. Biar kita semua bisa makan bareng-bareng.

Dodi: Ide bagus tuh. Ayo!

(Ilham dan Bayu mengambil daun pisang yang tak jauh dari tempat mereka. Dan mereka semua menuangkan makanannya di daun pisang tersebut. Mereka makan dengan lahap.)

Anton: Terima kasih ya teman-teman. Cuma kalian teman yang mengerti keadaanku.

Bayu: Siap. Santai aja, Ton (tersenyum).

7. Contoh naskah drama cerita sedih

freepik

Ketika itu suasana kelas mendadak sepi setelah Pak Adit datang dan mengucapkan salam.

Pak Adit: Assalamualaikum, Anak-anak. Apakah kalian menyiapkan cerita yang menarik untuk diceritakan?

Semua anak: Sudah, Pak

Dodit: Pak, bagaimana jika saya menceritakan tentang diriku sendiri?

Pak Adit: Tidak masalah, asalkan ceritanya menarik dan bisa menyentuh banyak orang. Kali ini cerita kalian akan bapak seleksi. Jika ada yang bagus akan bapak kirim ke penerbitan koran.

Arif: Pasti kita buat yang terbaik untuk tugas ini, Pak.

Pak Adit: Bapak tinggal dulu karena ada rapat di kantor. Kalian bisa selesaikan dan berbagi cerita kepada teman. Tolong jangan ribut.

Nina: Siap pak.

Susi: Kantin aja yuk, Nin?

Nina: Kita tidak boleh ke kantin, nanti ada guru yang mergokin kita

Riski: Dodit, boleh aku baca ceritamu? Sepertinya menarik.

Dodit: Sebenarnya aku agak malu karena ini adalah cerita sedih

Afit: Oh ya? Aku tidak tahu kehidupanmu karena kita tidak terlalu dekat.

Dodit: Kita kumpul saja di sini ceritanya. (semua mengumpulkan di meja guru)

Arif: Saya bawa ke kantor tugasnya.

Keesokan harinya Pak Adit kembali dengan membawa tugas dengan perasaan bangga.

Pak Adit: Assalamualaikum, Anak-anak. Senang bertemu kalian kembali. Bapak ada kabar baik untuk kalian semua.

Susi: Kabar apa pak, kami tidak sabar.

Pak Adit: Karangan Dodit diterima, dan akan terbit hari Minggu ini di koran.

Dodit: Wah, benarkah?

Riski: Aku jadi penasaran apa ceritanya.

Nina: Please, ceritakan kepada kami.

Arif: Sudah cerita saja, Dit, kita siap mendengarkan.

Pak Adit: Dodit! Silakan ceritakan karangan kamu ke depan.

Dodit: Iya, Pak (maju). Aku tidak bisa menceritakan sedetail di buku. Aku akan menceritakan secara singkatnya.

Susi: Tidak masalah, Dit.

Dodit: Pada saat umurku lima tahun, aku adalah anak laki-laki yang ceria. Namun, saat itu aku berubah menjadi seorang yang pendiam. Kala itu, saat kami pulang dari tempat Nenek, kami mengalami kecelakaan yang parah. Akibatnya bapak meninggal dunia saat itu. Harapanku hanyalah ibuku yang sudah satu minggu koma di rumah sakit tanpa sadarkan diri. Aku terus berdoa agar ibuku sadar. Namun, keesokan harinya ibuku pun meninggalkanku juga. Untuk anak yang berumur lima tahun, aku tidak tahu apa-apa. Kemudian aku diasuh oleh bibiku. Aku dibesarkan oleh bibiku dengan sangat baik. Namun, bibiku bukan orang berada sehingga aku harus mencari uang untuk kehidupanku sekolah. Aku bekerja untuk biaya sekolahku setiap harinya. Dan aku sering tertidur di kelas karena kecapekan. Aku tidak bisa menceritakan lebih karena akan membuatku sedih.

Susi: Wah, kamu hebat masih bisa bertahan sejauh ini.

Dodit: Sebenarnya aku hampir tidak kuat, namun aku harus terus berusaha.

Pak Adit: Bapak baru tahu bahwa kamu yatim piatu, Nak. Kamu banyak rahmat dari yang Maha Kuasa.

Dodit: Aamin, terima kasih, Pak.

Arif: Seharusnya aku bersyukur masih mempunyai keluarga yang lengkap.

Nina: Aku sangat tersentuh mendengar cerita Dodit. Ibuku juga sudah tidak ada. Aku tinggal berdua dengan ayah. Kemudian ayah juga jarang pulang (mulai menangis)

Susi: (mengelus kepala Nina). Jangan sedih…

Pak Adit: Terima kasih, Dodit, silakan duduk. Beri tepuk tangan untuk Dodit.

Arif: Wah, Dodit keren! (sambal mengacungkan jempol)

Kring kring bel pun berbunyi pertanda sudah istirahat.

Pak Adit: Karena sudah bel, silakan beristirahat. Untuk Dodit, ikut Bapak ke kantor sebentar.

Dari kisah Dodit kita bisa mengambil pelajaran bahwa hidup akan terus berjalan ketika kita dalam kesulitan dan pasti badai akan berlalu. Tidak banyak orang yang seberuntung kita dengan kedua orang tua yang utuh.

8. Contoh naskah drama anak-anak

iStock

Ada empat orang anak bernama Dharma, Gabrielle, Ronald, dan Angel. Mereka berempat adalah teman satu kelas di kelas 2 SD. Mereka akan mewakili sekolah mereka untuk mengikuti lomba menggambar dalam rangka ulang tahun sebuah toserba besar di kota mereka.

Dharma: aku agak males ikut lomba gambar kali ini

Angel: kenapa? biasanya kamu paling semangat kalo ada lomba menggambar

Dharma: hari itu Mamaku ulang tahun

Ronald: bilang saja sama Bu Hesti kalau mamamu ulang tahun

Gabrielle: pasti Bu Hesti tidak akan kasih ijin. Soalnya kan Dharma sudah beberapa kali jd juara di lomba menggambar

(tak lama kemudian Dharma pun menangis)

Angel: Dharma jangan nangis donk..cup cup cup..

Gabrielle: iya jangan nangis..pasti sedih ya ngga bisa ikut merayakan ulang tahun mamahmu

Ronald: kita ke kantor yuk. Bilang sama Bu Hesti. Siapa tau kalau kita bilangnya rame – rame nanti dibolehin sama Bu Hesti

(kemudian setelah beberapa saat, mereka berempat keluar dari ruang guru dengan wajah yang ceria)

Dharma: makasih ya teman – teman. berkat kalian, aku bisa ikut merayakan ulang tahun Mamaku

Ronald, Gabrielle, Angel: sama – sama Dharma

Demikian tadi pembahasan mengenai naskah drama beserta contoh-contohnya. Bisa disimpulkan bahwa naskah drama adalah naskah atau tulisan yang berisikan cerita beserta dialog dan hal lainnya yang digunakan sebagai acuan dalam sebuah pementasan drama.

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.