Salah satu alat yang terdapat dalam laboratorium biologi adalah mikroskop. Alat ini biasa digunakan dalam hal pengamatan terhadap makhluk hidup yang berukuran sangat kecil maupun preparat awetan.
Mikroskop terbagi menjadi beberapa jenis. Alat ini juga terdiri dari banyak bagian dengan fungsi yang spesifik. Salah satu jenis yang paling terkenal adalah mikroskop cahaya yang memiliki bagian optik dan bagian mekanik.
Jika Sedulur tertarik untuk mempelajari materi ini lebih lanjut, Sedulur dapat menyimak artikel berikut ini yang akan membahas mengenai jenis-jenis mikroskop dan fungsinya serta sejarah penemuannya.
BACA JUGA: Biologi: Pengertian, Sejarahnya, Hingga Cabang Ilmunya
Pengertian mikroskop
Mikroskop adalah alat untuk melihat benda dengan ukuran yang sangat kecil dan sulit untuk dilihat dengan mata telanjang. Istilah mikroskop berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni “mikros” yang berarti kecil dan “skopein” yang berarti melihat.
Mikroskop juga dapat diartikan sebagai alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat kecil atau benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh alat ini dapat mencapai jutaan kali dari ukuran benda aslinya.
Dalam bidang penelitian, mikroskop berfungsi untuk mengklasifikasikan makhluk hidup yang berukuran sel dan mempelajari ciri-cirinya. Sedangkan dalam bidang industri, alat ini diperlukan untuk mendeteksi adanya kontaminan atau sampel cacat yang sangat kecil. Sementara itu dalam dunia pendidikan atau sekolah, alat ini dibutuhkan untuk proses pembelajaran.
Sejarah
Mikroskop diperkirakan ditemukan oleh Antony Van Leeuwenhoek, dimana sebelumnya Robert Hooke dan Marcello Malpighi sudah ada untuk mengadakan penelitian melalui lensa yang sederhana. Antony Van Leeuwenhoek mengembangkan lensa sederhana menjadi lebih kompleks untuk dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya.
Pada sekitar tahun 1600, Hans dan Z Jansen akhirnya menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda. Mikroskop tersebut diklaim lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Van Leeuwenhoek. Mikroskop merupakan suatu alat laboratorium yang memberikan bayangan dari benda yang diperbesar hingga ukuran tertentu sehingga dapat dilihat dengan mata.
Dalam pembentukan bayangan mikroskop, digunakan dua macam lensa yang berbeda fungsinya, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Lensa objektif adalah lensa cembung sedangkan lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata.
Dua macam lensa ini dirancang khusus dengan perbesaran yang berbeda. Sistem lensa objektif mula-mula akan memberikan perbesaran dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian dilanjutkan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata lalu diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang dapat dilihat.
BACA JUGA: Eutrofikasi: Pengertian, Jenis, Penyebab dan Dampaknya
Bagian mikroskop secara umum
Simak bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya berikut ini.
- Kaki mikroskop berfungsi untuk menopang dan memperkokoh kedudukan.
- Lengan mikroskop berfungsi untuk memegang alat saat memindahkan posisi.
- Cermin datar dan cekung yang berfungsi memantulkan cahaya dari sumber sinar. Cermin datar yang dipakai jika sinar cukup terang sedangkan cermin cekung digunakan jika sinar lemah.
- Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan sinar.
- Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk dengan mengatur bukaan iris.
- Meja preparat berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan dilihat di mikroskop.
- Tabung berfungsi sebagai tempat melekatnya lensa okuler dengan perbesaran tertentu (15x, 10x, 15x) dan pada bagian bawahnya menjadi tempat revolver pada lensa objektif.
- Lensa objektif berfungsi untuk membentuk bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan gambar yang akan terlihat di bayangan akhir.
- Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan lensa objektif sekitar 4-25 kali.
Jenis perbesaran
Terdapat beberapa perbesaran dalam mikroskop, yaitu perbesaran 40x, 100x, 400x, dan terkadang 1000x.
- Pada perbesaran 40x pengamat akan dapat melihat 5mm.
- Pada perbesaran 100x pengamat akan dapat melihat 2mm.
- Pada perbesaran 400x pengamat akan dapat melihat 0,45mm, atau 450 mikron.
- Pada perbesaran 1000x pengamat akan dapat melihat 0,180mm, atau 180 mikron.
BACA JUGA: Bagian-bagian Penyusun Sel Tumbuhan Beserta Pengertiannya
Jenis-jenis mikroskop
Jenis berdasarkan sumber cahayanya
- Mikroskop optik atau cahaya
Cahaya dapat berasal dari matahari langsung atau lampu. Namun, sebagian besar menggunakan lampu karena kualitas yang lebih baik.
- Mikroskop elektron
Merupakan alat yang menggunakan elektrostatik dan elektrotipe sebagai sumber cahaya serta menggunakan medan listrik dan medan magnet yang berperan sebagai lensa dan cerminnya.
Karena menggunakan elektrostatik dan medan listrik, alat ini dapat melakukan pengamatan objek sampai dengan 2 juta kali. Jenis ini hanya digunakan oleh kalangan ilmuwan tertentu dengan aplikasi tertentu.
Jenis mikroskop cahaya berdasarkan jenisnya
- Stereo binokular dan binokuler
Memiliki tampilan yang rendah atau dikenal sebagai mikroskop berdaya rendah yang umumnya antara 5x – 45x dan menghasilkan stereoskopik (3D) pada sampel yang diamati. Pada aplikasi di industri dan penelitian, alat ini sering digunakan memiliki rentang fitur zoom pada aplikasinya sehingga pengamat dapat menentukan ukuran yang dikehendaki.
- Senyawa binokular dan binokuler
Memiliki susunan lensa yang kompleks untuk menghasilkan hingga 1000x (jika okular 10x) dengan menghasilkan tampilan 2 dimensi.
Jenis mikroskop senyawa berdasarkan aplikasinya
- Biologis binokular dan binokuler
Merupakan alat yang digunakan di bidang biologi, seperti pada pengamatan bakteri, virus, dan sel. Alat ini memiliki ciri utama yakni lampu yang ditransmisikan atau mampu menembus (posisi sampel berada di antara sampel dan lensa objektif).
- Metalurgi binokular dan binokuler
Merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui struktur sebuah logam atau benda tak tembus cahaya lainnya, seperti : struktur ferit pada logam.
- Polarisasi binokular dan binokuler
Merupakan alat yang memiliki tahapan berbentuk lingkaran yang dapat diputar dan nikol bersilang (cahaya terpolarisasi silang) untuk mengamati mineral sayatan tipis.
- Inverted binokular dan binokuler
Merupakan alat yang memiliki susunan terbalik terhadap mikroskop senyawa standar binokular dan binokuler. Jenis ini cocok digunakan untuk mengamati sel hidup dan kultur jaringan.
Di antara 3 jenis pembagian di atas, yang cukup umum digunakan di sekolah adalah mikroskop cahaya. Berikut adalah bagian-bagian beserta fungsinya.
Bagian kategori optik
1. Lensa okuler
Merupakan lensa yang akan berhubungan langsung dengan mata pengguna dan berfungsi untuk memperbesar objek.
2. Lensa objektif
Merupakan lensa yang berhubungan langsung dengan objek atau benda yang diamati. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan dari objek.
3. Diafragma
Merupakan bagian optik yang berguna untuk mengatur banyak sedikitnya (intensitas) cahaya yang masuk ke dalam lensa objektif.
4. Cermin datar dan cekung
Cermin memiliki fungsi dalam memfokuskan cahaya pada objek yang diamati.
BACA JUGA: Ekologi: Pengertian, Aspek, Ruang Lingkup dan Manfaatnya
Bagian kategori mekanik
1. Tabung
Merupakan bagian mekanik yang digunakan untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
2. Meja sediaan
Merupakan bagian pendukung yang digunakan sebagai tempat untuk menempatkan objek yang dicermati.
3. Klip
Berfungsi untuk menjepit preparat sehingga kedudukannya tidak berubah ketika proses pengamatan objek.
4. Lengan mikroskop
Merupakan bagian yang dipegang untuk memindahkan alat tersebut.
5. Mikrometer
Berfungsi untuk menentukan intensitas jarak dekat atau jauh antara lensa objek dan preparat.
6. Kondensor
Memiliki peran dalam mengumpulkan cahaya masuk karena dapat diputar maupun digerakkan naik maupun turun.
7. Sekrup
Merupakan alat yang memiliki peran untuk mengatur mengenai sudut dan tegaknya alat.
8. Kaki
Merupakan bagian yang berguna untuk menyangga.
Cara menggunakan
Berikut adalah sejumlah langkah dalam penggunaan mikroskop cahaya agar mampu digunakan secara optimal.
- Ambil mikroskop dari tempat penyimpanannya menggunakan tangan untuk memegang lengan. Sementara bagian telapak tangan yang memegang ke alas. Tempatkan pada tempat dengan keadaan datar, kering, dan memiliki intensitas cahaya yang cukup.
- Lakukan putaran pada revolver untuk membuat lensa objektif berada pada tingkat perbesaran terkecil dan berada dalam posisi satu poros dengan lensa okuler. Pastikan revolver sudah mengeluarkan bunyi “Klik”.
- Atur lensa okuler bersama lensa perbesaran sedang dan atur cahaya sehingga dapat berbentuk bulat terang.
- Letakkan preparat yang akan diamati di lubang preparat lalu jepit preparat supaya objek tidak akan bergerak ketika proses pengamatan.
- Saat ingin memfokuskan gambar objek, maka dapat dilakukan dengan memutar makrometer kasar secara perlahan dan usahakan terus diamati menggunakan lensa okuler.
- Ganti ukuran perbesaran lensa objektif dengan intensitas 10 kali, 40 kali, atau 100 kali dengan memutar revolver.
- Saat proses pengamatan selesai, lakukan pembersihan dan simpan ke dalam tempat semula.
Nah, itulah fungsi bagian mikroskop beserta sejarah dan jenis-jenisnya. Semoga informasi ini dapat membantu Sedulur dalam mempelajari ilmu biologi lebih baik lagi. Selamat belajar!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.