Menurut pemahaman secara umum, mental breakdown artinya pengalaman pada saat seseorang mengalami tekanan psikologis yang menyebabkan beberapa gejala spesifik. Dalam periode ini, penderita tidak mampu menjalani hidupkan sehari-hari secara normal.
Beberapa gejala dari masalah ini diantaranya seperti kekhawatiran, kesedihan, perubahan pola makan dan tidur, stres berat, menarik diri dari lingkungan sekitar, serta merasa kewalahan. Sangat penting untuk mengidentifikasi dan juga mencari bantuan orang yang ahli untuk mengatasi perasaan ini.
Namun sebelum itu, mari kita bahas beberapa hal tentang mental breakdown yang ada di bawah ini.
BACA JUGA: Zodiak Desember: Kharakteristik Orang Berzodiak Capricorn & Sagitarius
Apa itu mental breakdown?
Mental breakdown adalah kondisi dimana seseorang mengalami stres berat dan kesulitan menjalankan aktivitas seperti biasa. Orang yang mengalami kondisi seperti ini, biasanya akan sulit bekerja dan pola makan serta pola tidurnya berubah secara drastis.
Istilah mental breakdown sendiri terkadang digunakan orang-orang untuk menggambarkan situasi stres yang membuat penderitanya tidak bisa menjalani kehidupan sehari-hari secara normal. Kondisi ini umumnya terjadi karena tuntutan hidup yang berlebihan, baik itu secara fisik maupun emosional.
Istilah ini juga kerap digunakan di masa lalu yang mencakup berbagai macam gangguan mental, namun tidak lagi digunakan oleh para pakar kesehatan mental untuk saat ini. Jadi mental breakdown ini bukanlah istilah medis, dan tidak merujuk pada penyakit mental tertentu.
Namun hal ini tidak berarti masalah tersebut adalah respons sehat atau normal terhadap stres. Banyak orang yang menggunakan untuk menggambarkan gejala stres yang intens, dan perasaan tidak mampu untuk mengatasi tantangan hidup.
Bisa saja orang lain melihat mental breakdown ini sebagai sebuah penyakit mental yang tidak terdiagnosis. Masalah ini bisa menjadi indikasi masalah kesehatan dasar yang membutuhkan perhatian sebagai penawar, layaknya kecemasan atau depresi.
BACA JUGA: 8 Cara Melupakan Seseorang Tersayang, Bikin Cepat Move On!
Ciri-ciri mental breakdown
Dikarenakan mental breakdown ini tidak termasuk bagian dari penyakit mental yang spesifik, maka umumnya orang-orang yang mengalaminya juga tidak memiliki atau menunjukkan gejala yang terlalu spesifik. Ya, mungkin yang paling menonjol hanya kesulitan untuk menjalani kegiatan sehari-hari saja.
Walaupun begitu, beberapa kondisi yang akan dijelaskan di bawah ini juga bisa dilihat sebagai ciri-ciri atau gejala yang menunjukkan seseorang terkena masalah yang juga dikenal sebagai nervous breakdown tersebut.
1. Mengalami gejala gangguan depresi dan kecemasan
Pada umumnya, seseorang yang mengalami mental breakdown tidak akan terlihat jauh berbeda dengan para penderita depresi atau gangguan kecemasan. Jika hal ini terjadi, maka penderitanya mungkin akan merasa ingin terus menangis, bahkan tiba-tiba menangis tanpa ada alasan pemicu yang jelas.
Beberapa orang lain juga bisa merasakan jika rasa percaya yang dimilikinya turun secara drastis dan merasa dirinya itu tidak berharga lagi di hadapan orang lain. Kondisi seperti ini ternyata juga memicu para penderitanya merasa bersalah atas segala hal yang terjadi di dalam hidupnya.
2. Tidak tidur sama sekali atau justru tidur terus-terusan
Perubahan pola tidur yang drastis juga tidak bisa dianggap sepele. Mungkin saja ini menjadi salah satu ciri masalah mental yang dialami. Para penderita masalah ini, biasa saja tidur terus-terusan, hingga tidak ingin masuk sekolah atau kerja setiap harinya.
Sebaliknya, kondisi yang sama juga dapat membuat penderita menjadi insomnia. Mereka akan merasa susah tidur di malam hari. Hal ini otak mereka tidak dapat merasa rileks, dan akan terus memikirkan masalah yang sedang dialami tanpa pernah mendapatkan solusi.
3. Selalu merasa lelah dan letih
Lelah yang dimaksud dalam hal ini, pastinya bukanlah rasa lelah yang biasa dirasakan setiap orang setelah melakukan aktivitas tertentu. Melainkan lelah dan letih yang terasa sangat berat, dan bahkan membuat penderitanya benar-benar tidak dapat menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa.
Tidak hanya itu, hal yang biasanya dianggap menyenangkan pun akan terasa melelahkan ketika dilakukan, sehingga daya tarik akan hal tersebut menghilang. Misalnya saja seperti seks, para penderita masalah ini akan menghilangkan gairahnya untuk melakukan aktivitas seksual.
4. Perubahan pola makan yang drastis
Sama halnya seperti perubahan yang terjadi pada pola tidur, pola makan yang dimiliki oleh penderita mental breakdown juga akan berubah secara drastis. Selain nafsu makan yang tiba-tiba menurun atau bahkan menghilang, terkadang juga sebaliknya yakni meningkat begitu tajam.
5. Merasakan sakit secara fisik
Walaupun gangguan di tubuh ini berasal dari psikis, namun bisa saja hal tersebut merembet ke gangguan fisik dan memicu berbagai macam penyakit. Misalnya saja seperti sakit perut, sakit kepala, dan tubuh terasa pegal-pegal.
Sakit secara fisik ini biasanya akan datang secara tiba-tiba dan asal muasalnya juga tidak bisa diketahui secara pasti. Hanya saja rasa sakit tersebut selalu terasa mengganggu, dan bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama.
BACA JUGA: Apa Itu Trypophobia? Penyebab dan Cara Mengatasinya!
6. Kesulitan untuk fokus
Ketika mengalami masalah semacam ini, para penderitanya akan terlihat seperti linglung dan susah untuk fokus. Seolah-olah, otaknya sedang berkabut dan tidak mampu untuk berpikir jernih. Untuk kasus yang parah, masalah ini juga dapat menyebabkan disorientasi dan bahkan hilang ingatan untuk sementara waktu.
7. Sesak napas
Ada banyak gangguan mental yang memberikan gejala atau ciri-ciri berupa sesak napas, terutama untuk gangguan kecemasan. Selain sesak napas, napas yang secara tiba-tiba jadi tersengal-sengal juga dapat menjadi tanda seseorang mengalami masalah mental ini.
Selain tujuh ciri yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa kondisi lain yang dapat dirasakan oleh penderita mental breakdown seperti berikut ini.
- Menarik diri dari lingkungan dan pergaulan secara tiba-tiba, karena tidak memiliki motivasi dan juga minat untuk melakukan berbagai hal.
- Tidak ada hasrat untuk masuk sekolah, kuliah, maupun kerja, dan akhirnya bolos terus-menerus.
- Kebersihan diri yang tidak pernah dijaga, entah itu karena memang lupa atau terlalu lemah untuk bergerak dan beraktivitas.
- Hilangnya gairah untuk melakukan hal-hal yang biasanya menarik, seperti hobi dan seks.
- Bergerak dan berbicara dengan tempo yang lebih lambat dari biasanya.
- Seringkali mengalami mimpi buruk maupun flashback ke kejadian buruk di masa lalu.
- Mengalami beberapa gejala seperti terus berkeringat, jantung berdebar kencang, serta mulut kering walaupun tidak ada ancaman apapun di sekitar.
Jika kondisi mental ini tidak segera diatasi, maka akan menjadi semakin parah dan berbahaya. Bisa saja nantinya muncul beberapa gejala psikosis seperti delusi, halusinasi, sampai paranoid. Oleh sebab itu, langsung hubungi profesional jika Sedulur merasa mengalami ciri atau gejala seperti yang ada di atas.
BACA JUGA: Sakit Kepala Bagian Belakang, Ini Penyebab dan Obatnya!
Mungkin hanya itu pembahasan mengenai mental breakdown yang bisa dijelaskan pada kesempatan kali ini. Ya, masalah ini bisa datang kepada siapa saja dan kapan saja. Oleh sebab itu, hal-hal yang berkaitan dengan self healing itu sangat penting bagi kesehatan kita.
Selain menjalani aktivitas-aktivitas yang menyehatkan, Sedulur juga tidak boleh melupakan Sang Pencipta. Selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu juga termasuk salah satu hal yang sangat baik untuk kesehatan mental.