Mad wajib muttasil adalah salah satu hukum tajwid ketika membaca ayat suci Al-Quran. Sesuai dengan namanya, hukum tajwid tersebut masuk kedalam kategori hukum bacaan mad. Nah, secara bahasa, mad itu berarti tambah atau memanjangkan. Kata tersebut diambil dari bahasa Arab yakni al-mad (المد).
Jika dilihat dari buku karya Dr. Marzuki, M.Ag dan Sun Choirol Ummah, S.Ag., M.S.I. yang berjudul “Dasar-dasar Ilmu Tajwid”, maka hukum bacaan dari mad adalah memanjangkan suara dengan suatu huruf yang ada di antara huruf-huruf mad atau layyin apabila bertemu dengan sukun (ه) atau hamzah (ء) dikarenakan suatu sebab.
BACA JUGA: Daftar Huruf Hijaiyah, Tanda & Cara Baca yang Benar
Pengertian mad wajib muttasil
Mad wajib muttasil adalah pertemuan antara mad thabi’i dengan hamzah (ء) dalam satu kalimat. Panjang bacaan mad wajib muttasil adalah empat sampai lima harakat (ketukan) atau sama dengan dua setengah alif.
Pemahaman mengenai mad ini juga telah dijelaskan dalam Kitab Nazham Hidayatush Shibyan. Berikut penjelasan yang ada di dalam kitab tersebut.
وَاِنْ تَلَاهُ الْهَمْزُ فِى كَلِمَتِهْ *** فَوَاجِبٌ مُتَّصِلٌ كَجَاءَتِهْ
Artinya: “Apabila ada huruf mad yang setelahnya berupa huruf hamzah dan terdapat dalam satu kata, maka disebut mad wajib muttasil seperti lafaz Allah جاءته“
BACA JUGA: Bacaan Doa Khatam Quran, Makna dan Keutamaannya!
Hukum mad wajib muttasil
Hukum bacaan mad wajib muttasil dibaca atau dibagi menjadi dua macam. Salah satunya yakni mad far’i, yaitu pengembangan dari mad asli (mad tabi’i) yang cara bacanya telah berubah karena ada beberapa sebab, misalnya saja karena adanya hukum bacaan dari mad wajib ini.
Kemudian untuk huruf-huruf mad itu ada tiga. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini beberapa huruf hijaiyah yang tergolong sebagai huruf mad.
- Huruf alif (أ) yang posisinya berada di belakang huruf yang berharakat fathah ( ﹷ )
- Huruf ya’ mati (ي) yang posisinya berada di belakang huruf yang berharakat kasrah ( ِ- )
- Huruf wawu mati (و) yang posisinya berada di belakang huruf yang berharakat dhammah ( ُ- )
BACA JUGA: Surat Al Maidah Ayat 48: Arab, Latin dan Terjemahan Indonesia
Contoh bacaan mad wajib muttasil
Ada banyak sekali contoh mad wajib muttasil yang ada di dalam Kitab Suci Al-Quran. Tentu saja kita tidak akan membahas semuanya, melainkan beberapa contoh saja.
Semua tulisan arab mad wajib muttasil yang ada di bawah ini, dibaca panjangnya empat hingga lima harakat karena adanya mad thabi’I yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kalimat.
Al Quraisy ayat 2
رِحْلَةَ الشِّتَاءِ dibaca riḥlatasy-syitā`i
Alasan: Mad thabi’i bertemu hamzah berharakat kasrah
Al Mursalaat ayat 43
وَاشْرَبُوا هَنِيئًا dibaca wasyrabụ hanī`am
Alasan: Mad thabi’i bertemu hamzah berharakat fathatain
QS At Taubah ayat 37
لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ dibaca lahum sū`u a’mālihim
Alasan: Mad thabi’i bertemu hamzah berharakat dhammah
BACA JUGA: Surat Al Kafirun Ayat 1-6, Bacaan Latin, Arti dan Kandungannya
Itulah pengertian, hukum, dan contoh bacaan mad wajib muttasil yang perlu Sedulur ketahui. Sebagai umat muslim yang taat, tentu saja kita harus melakukan segala macam ibadah dengan benar, termasuk ketika membaca Kitab Suci Al-Quran.
Perlu untuk Sedulur ketahui, jika perbedaan panjang suatu kata dalam bahasa Arab itu bisa menyebabkan arti yang berbeda. Oleh sebab itu, ilmu tajwid ini sangat penting untuk kita pahami.