Felis catus atau yang dikenal dengan nama kucing Himalaya adalah salah satu hewan peliharaan eksotik yang banyak diminati pecinta hewan, utamanya untuk kucing. Meski bernama Himalaya, bukan berarti kucing ini berhabitat asli di pegunungan tertinggi di dunia tersebut.
Ia merupakan kucing hasil perkawinan silang dua subspesies kucing yaitu kucing Persia dan Siam. Tak heran kalau Himmies, sebutan untuk kucing Himalaya mewarisi bulu lebat kucing Persia dan warna mata menawan kucing Siam. Sedang menimbang untuk memilikinya sebagai binatang peliharaan? Baca dulu beberapa fakta tentang kucing Himalaya berikut agar lebih yakin dan mantap.
BACA JUGA: 10 Vitamin Kucing Terbaik Untuk Nafsu Makan Hingga Alergi
1. Sejarah
Peneliti pertama yang berhasil menemukan kucing Himalaya adalah Virginia Cobb, Marguerita Gorforth, dan Dr. Clyde Keeler dari Harvard di tahun 1935. Meski memiliki warna mata menawan dari kucing Siam, Himmies lebih mirip dengan kucing Persia dari segi fisik, yaitu bulu dan bentuk hidungnya. Tak heran masih banyak yang menganggap kucing ini masuk dalam subspesies yang sama dan menamainya kucing Persia Himalaya.
2. Karakter kucing Himalaya
Sebelum ke cara merawat dan harga, ada baiknya kita mengenal karakter kucing ini. Baik dari segi fisik dan psikologi sama-sama penting masuk dalam bahan pertimbangan. Jangan sampai Sedulur hanya tertarik pada fisiknya saja.
Fisik
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kucing Himalaya memiliki bulu lebat yang halus dan mengkilap dengan mata terang yang menghipnotis. Selain itu, ia memiliki postur tubuh yang besar, pendek serta padat dengan dada yang lebar dan perut yang bulat, tulangnya juga kuat dan ia cenderung berotot alias tidak fluffy ketika dipegang. Berat rata-ratanya mencapai 4-6 kg. Karakter khas lainnya adalah ekornya yang pendek dan telinganya yang kecil.
Warna tubuh Himmies cukup beragam, ada di palet fawn, cream, cokelat, hitam, putih, lilac, bahkan biru tua. Sementara warna matanya yang paling sering ditemukan adalah biru tua, cokelat tembaga, hijau, dan biru muda. Usianya sekitar 8-15 tahun.
Untuk tahu apakah kucing Himalaya yang akan kamu beli adalah peranakan asli atau sudah melalui proses pencampuran lihat pada points-nya. Points ini adalah warna yang lebih gelap dari warna tubuh kucing dan biasanya terlihat di sekitar hidung, telinga, kaki, cakar, dan ekor. Kucing Himalaya asli selalu memiliki points dan matanya pasti biru muda. Jika tidak maka sudah dipastikan ia sudah dicampur dengan jenis kucing lain. Kucing Himalaya peranakan asli juga tidak memiliki tubuh yang berwarna abu-abu.
Psikologi
Secara psikologi, kucing subspesies ini cukup ramah dan tenang bahkan di dekat anak-anak sekalipun. Dia juga suka didekati dan tidak banyak mengeluarkan suara. Namun, ia cukup malas, suka tidur di bawah sinar matahari, tidak banyak bergerak dan tak seberapa berenergi. Untuk itu, pemilik harus mendorongnya untuk berolahraga paling tidak beberapa menit dalam sehari. Kucing ini cukup mellow dan manja, senang mendekat dan duduk di pangkuan pemiliknya kapan saja. Ada pengecualian untuk jenis Linx Himalayan, kucing peranakan yang ini jauh lebih aktif dibanding tipe lainnya.
BACA JUGA: Nama-nama Kucing Jantan dan Betina yang Lucu & Unik
3. Cara merawat
Masih tertarik memiliki kucing Himalaya? Sedulur wajib memperhatikan perawatannya dulu, nih.
Bulu
Himmies memiliki bulu yang sangat lebat dan untuk itu butuh perawatan yang tidak murah dan mudah. Bulunya akan sering rontok dan bisa saja menempel di perabotan rumah Sedulur. Tiap harinya, ia harus disisir dengan sikat khusus agar tak mudah rontok dan bersih dari kotoran yang menempel. Dianjurkan pula untuk membawanya ke profesional untuk dilakukan pembersihan dan perawatan menyeluruh pada bulu-bulunya. Setidaknya setiap beberapa bulan sekali.
Telinga
Selain bulu, telinga juga wajib dibersihkan secara teratur. Bisa menggunakan kapas atau kain lembut, hindari menggunakan cotton bud karena rawan mencederai bagian kupingnya yang lunak.
Cakar dan kuku
Ia juga suka mencakar barang. Untuk itu, Sedulur dianjurkan untuk memotong kukunya secara rutin serta menyediakan cat scratcher di rumah.
Haus perhatian
Kucing ini memang tenang, tetapi saat bosan ia bisa sangat clingy pada pemiliknya. Ia akan bergerak ke sana kemari untuk merebut perhatian orang. Agar tak mengganggu aktivitasmu, silakan sediakan mainan untuknya agar bisa bermain sendiri dan mengisi waktu.
Gigi
Kebersihan mulut kucing pun wajib kamu perhatikan sebagai pemilik. Sedulur bertanggung jawab untuk membersihkan giginya dengan sikat khusus secara rutin.
Pakan yang diberikan
Hewan peliharaan ini termasuk omnivora sehingga Sedulur bisa memberikannya pakan berupa campuran daging dan sayuran. Bisa daging ayam atau ikan yang dicampur wortel dan sayuran hijau lainnya. Kebanyakan makanan kucing kemasan juga menggunakan formula ini dengan protein lebih banyak, tetapi tak melupakan pentingnya serat dari sayuran. Sedulur bisa membuat pakan sendiri, tetapi silakan diselingi dengan makanan kemasan yang nutrisi dan mineralnya lebih terhitung dengan baik. Bila perlu lakukan konsultasi pada dokter hewan, sebab kucing ini memiliki bulu lebat yang harus dirawat agar tak mudah rontok.
Ada dua aliran kepercayaan dalam memberikan pangan kucing. Aliran pertama adalah yang anti makanan buatan sendiri dan lebih memilih pakan kemasan. Sementara, aliran kedua adalah yang ingin hemat dan coba membuat makan sendiri. Jika kamu termasuk aliran kedua silakan pertimbangkan waktu dan kandungan nutrisi esensial untuk kucing peliharaanmu. Mereka membutuhkan zat-zat berikut: protein, asam amino, asam lemak, vitamin, mineral, air.
Kamu boleh menambahkan karbohidrat untuk menghemat, tetapi jangan terlalu banyak. Perhatikan pula kebersihannya, juga bagaimana si kucing pernah hidup sebelum jadi peliharaanmu. Biasanya mereka akan memilih makanan sesuai dengan kebiasaan.
BACA JUGA: Ini Penyebab Kucing Muntah Kuning dan Cara Mengobatinya
4. Penyakit dan masalah yang paling sering ditemui
Selain masalah pakan, binatang peliharaan juga rawan sakit. Ia mungkin bakal lebih sering sakit dibanding pemiliknya. Beberapa penyakit yang sering ditemukan pada kucing Himalaya antara lain.
- Polycystic kidney disease (PKD), yaitu munculnya benjolan atau kista pada ginjal. Meski tidak berbahaya, penyakit ini tumbuh perlahan dan akan menimbulkan komplikasi bila tak segera ditangani.
- Kutu air adalah infeksi jamur yang muncul pada permukaan kulit kucing dan menimbulkan rasa gatal serta ruam merah. Kutu air bisa menular pada manusia, tetapi bisa diobati dengan salep anti jamur Untuk pencegahannya, jaga baik-baik kebersihan bulu kucingmu.
- Masalah pada organ pernapasan seperti asma dan batuk.
- Penyakit pada gigi dan mulut karena tidak higienis
BACA JUGA: Ternyata Ini 10 Manfaat Punya Hewan Peliharaan
5. Kisaran harga kucing Himalaya
Tiba pada segmen harga, nih, Sedulur. Himmies asli dijual dengan harga mulai dari Rp 1-2 juta per ekor. Ada pula alternatif lebih murah yaitu kucing Himalaya kampung yang harganya bisa di bawah Rp 1 juta. Kucing jenis ini adalah campuran Himmies dengan kucing kampung sehingga dipercaya perawatannya lebih mudah, gampang beradaptasi di tempat baru, dan daya tahan tubuhnya lebih baik. Ada pula percampuran antara Lynx dengan Himalaya dan tentunya harganya bisa lebih tinggi.
Himalaya adalah jenis kucing yang sangat menarik dari segi fisik dan psikologi. Tak heran ia banyak dicari. Namun, Sedulur wajib melakukan pertimbangan masak-masak sebelum memelihara binatang apapun. Ada tanggung jawab besar yang harus diemban, mulai dari biaya pakan, komitmen untuk memberi perhatian yang cukup, biaya perawatan bulu dan kontrol rutin ke dokter, hingga isu-isu lainnya. Jangan anggap enteng peran ini, jika Sedulur tidak yakin lebih baik urungkan niat tersebut daripada malah menyengsarakan hewan yang tak bersalah.