Konsinyasi adalah salah satu model bisnis yang lazim diterapkan saat ini. Konsinyasi dapat memberikan keuntungan yang adil, sekaligus membantu setiap aktor bisnis untuk memudahkan proses rantai suplai barang dari produsen ke konsumen.
Penasaran dengan seluk-beluk dari konsinyasi? Temukan informasi lengkap dari konsinyasi adalah di dalam pembahasan berikut.
BACA JUGA: 120 Kata Kata Sedih yang Bikin Galau dan Menyentuh Hati
Pengertian konsinyasi adalah
Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsinyasi adalah sebuah kata yang merujuk pada penitipan barang dagangan kepada agen atau orang untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian (jual titip). Singkatnya, konsinyasi adalah kerjasama penjualan dimana satu pihak menitipkan barangnya untuk dijualkan oleh pihak lainnya.
Dalam konsinyasi, pihak penitip barang, yang disebut sebagai consignor, akan memproduksi barang dan menjualnya melalui tempat promosi atau channel milik pihak penyalur atau consignee. Setelah relasi dagang tersebut terbentuk, maka pembagian keuntungan biasanya akan didasarkan pada dua hal; pembagian keuntungan yang ditentukan oleh pihak penitip atau pihak penyalur yang menentukan sendiri harga jual barang.
Konsinyasi sendiri menjadi salah satu bentuk kerja sama bisnis yang saling menguntungkan. Sektor bisnis yang paling sering menggunakan skema ini biasanya adalah ritel. Mudahnya penerapan model konsinyasi dalam relasi bisnis menjadi salah satu alasan mengapa model ini sedang naik daun dalam dunia perekonomian.
BACA JUGA: Doa untuk Hari Ibu yang Penuh Berkah, Yuk Diamalkan!
Skema sistem konsinyasi
Pada penjelasan sebelumnya mengenai pengertian konsinyasi adalah, mungkin Sedulur sudah mendapatkan sedikit gambaran bagaimana sebuah metode bisnis konsinyasi beroperasi. Penitip barang akan menitipkan produknya ke penyalur untuk dijajakan langsung kepada konsumen. Pembagian keuntungan di antara keduanya pun ditentukan pada saat perjanjian kerja sama.
Akan tetapi, bagaimana sebenarnya seluk-beluk dari skema konsinyasi adalah ini? Simak ulasan singkat berikut ini untuk pemahaman lebih lanjut.
- Sebelum menitipkan barang, consignor akan melakukan riset lokasi-lokasi mana saja yang strategis. Lokasi strategis yang dimaksud adalah tempat dimana kira-kira barang yang ia produksi akan laku terjual.
- Berbagai pertimbangan akan dilakukan oleh pihak consignor sebelum memastikan tempat penitipan barang produksinya, mulai dari preferensi konsumen hingga promo-promo apa yang bisa didapatkan konsumen dan consignee.
- Setelah mendapatkan lokasi yang strategis, consignor akan menghubungi consignee untuk memulai tahap awal kerja sama. Berbagai macam kesepakatan awal biasanya akan didiskusikan terlebih dahulu.
- Ketika consignor dan consignee sudah mencapai kesepakatan, maka tahap selanjutnya adalah memulai konsinyasi dengan mengirimkan produk ke consignee untuk dijual kepada konsumen.
BACA JUGA: Misteri Tentang Segitiga Bermuda yang Sudah Terpecahkan!
Kelebihan konsinyasi adalah
Konsinyasi adalah salah satu skema bisnis yang dinilai paling baik, baik itu dari segi kerja sama antar pihak maupun keuntungan yang didapatkan. Penitip barang dan pihak yang dititipi barang pun sama-sama mendapatkan profit, walaupun dengan porsinya masing-masing. Yang terpenting, konsumen mau untuk membeli barang produksi yang dijajakan. Dengan begitu, konsinyasi dapat berjalan lancar sesuai kesepakatan di awal.
Membahas tentang skema bisnis, kira-kira apa alasan di balik lazimnya skema konsinyasi ini? Temukan jawabannya pada pembahasan di bawah ini, yuk!
1. Bagi penitip barang (consignor)
Konsinyasi adalah cara alternatif bagi consignor untuk menjual barangnya secara luas. Semakin consignor bisa memperbesar jaringan consignee, maka barang produksinya akan semakin dikenal luas oleh banyak konsumen.
Skema ini juga mengeliminasi biaya operasional besar lainnya, seperti biaya sewa tempat, promosi, distribusi dan lain-lain.
- Memperbesar jumlah keuntungan, karena berkurangnya biaya sewa tempat dan promosi.
- Memperluas jangkauan dan reputasi produk dalam waktu singkat.
- Membantu produk melakukan branding hingga ke daerah paling jauh atau pelosok.
- Jalan pintas mengembangkan market share.
- Kesempatan melakukan riset minat produk ke lebih banyak konsumen.
- Potensi membangun kerjasama jangka panjang dengan pihak consignee.
2. Bagi penyalur (consignee)
Manfaat juga tentunya dirasakan bagi consignee, selaku pihak yang dititipi barang oleh produsen secara langsung.
- Kesempatan menentukan persentase harga sendiri, selama konsumen mau membeli barang konsinyasi.
- Bisa mendapat keuntungan tanpa memproduksi barang sendiri.
- Barang konsinyasi dapat diretur jika tidak laku, sehingga minim atau bahkan hampir tidak mungkin mengalami kerugian.
- Ragam barang yang dijual di toko makin banyak, sehingga berpotensi menarik lebih banyak konsumen.
BACA JUGA: 90 Kata Kata Motivasi Biar Lebih Semangat & Pantang Menyerah
Kekurangan konsinyasi adalah
Konsinyasi adalah kerjasama penjualan dimana satu pihak menitipkan barangnya untuk dijualkan oleh pihak lainnya. Konsinyasi dianggap sebagai salah satu skema bisnis yang sangat menguntungkan karena ia mampu mengeliminasi berbagai biaya operasional bagi consignor, sekaligus membantu consignee untuk memiliki banyak varian dalam tokonya.
Walaupun begitu, Sedulur tidak bisa begitu saja terlena dengan berbagai klaim kemudahan dan keuntungan dari konsinyasi adalah. Coba simak baik-baik apa saja kemungkinan risiko yang dapat terjadi dari menjalani bisnis model tersebut.
1. Bagi penitip barang (consignor)
Pada paragraf sebelumnya telah dijelaskan bahwa konsep konsinyasi adalah mampu untuk mengurangi beban produsen dalam aspek operasional, seperti biaya sewa tempat, promosi, distribusi dan lain-lain. Akan tetapi, konsinyasi juga memiliki kecenderungan untuk merugikan consignor, loh!
- Sebagian besar penjualan konsinyasi menggunakan sistem utang dagang, sehingga consignor tidak akan mendapat pembayaran sebelum barangnya di pihak penyalur terjual.
- Saat produk tidak laku, penitip barang konsinyasi wajib mengambil kembali barangnya meskipun sudah kadaluarsa.
- Tidak semua produk bisa dijual dengan sistem penjualan konsinyasi, sehingga consignor harus terlebih dulu melakukan riset mendalam terkait apakah produknya bisa dijual dengan konsinyasi atau tidak.
- Jika salah pilih consignee, pihak consignor berpotensi mengalami kerugian dalam jumlah besar. Misalnya consignee tidak ingin membayar, produk tidak dipromosikan dengan baik, dan lain-lain.
2. Bagi penyalur (consignee)
Bagi consignee, sistem bisnis ini juga berpotensi untuk mengalami kerugian seperti berikut.
- Consignee dituntut menata posisi barang konsinyasi sebaik mungkin, agar barang tersebut terjual sesuai ekspektasi consignor.
- Penitip umumnya tidak mau menanggung kerusakan barang yang dititipkannya, sehingga risiko ini mau tidak mau harus ditanggung consignee.
- Biaya perawatan dan pemeliharaan dalam penjualan konsinyasi biasanya ditanggung consignee, tidak peduli barang konsinyasi laku atau tidak.
- Consignee berpotensi terlibat dalam konflik antar penitip barang, apalagi jika barang konsinyasi tersebut berjenis sama.
BACA JUGA: Contoh Kerajinan dari Tanah Liat Beserta Cara Membuatnya
Tips dalam menjalankan konsinyasi adalah
Berikut ini adalah tips dalam menjalankan skema bisnis konsinyasi yang dapat dilakukan.
- Buat perjanjian kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak
Tips pertama menjalankan konsinyasi adalah dengan membuat perjanjian kerja sama yang saling menguntungkan, baik itu untuk pihak consignor maupun pihak consignee. Kedua belah pihak harus saling terbuka dengan niat masing-masing. Pastikan isi perjanjian konsinyasi tidak menguntungkan satu pihak saja, dan justru merugikan pihak lain.
Tentukan pula kesepakatan tambahan agar meminimalisir kerugian di masa mendatang. Sebagai consignee, jangan lupa juga untuk menanyakan berapa komisi yang didapat, biaya tambahan yang harus dikeluarkan, periode lama konsinyasi, tagihan, kebijakan pengiriman dan pengembalian, ketentuan promosi, dan lain sebagainya.
- Selektif dalam memilih mitra konsinyasi
Baik itu consignee ataupun consignor, keduanya harus mampu memilih mitra kerja sama yang cocok. Pastikan rekan kerja sama memiliki rekam jejak yang baik dan profesional. Selain itu, pertimbangkan pula apakah produk dari consignor akan laku di tempat consignee. Berbagai pertimbangan yang selektif ini sangat penting untuk dilakukan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dalam relasi bisnis tersebut.
- Mencocokkan toko consignee dengan produk consignor
Mengingat konsinyasi adalah sistem kerjasama dengan adanya retur apabila produk tidak terjual, salah satu solusi jitu untuk meminimalisir kerugian tersebut yaitu dengan memilih mitra yang cocok. Sebagai consignor, memilih consignee yang tepat untuk menjual produk sangatlah penting. Pastikan consignee adalah orang yang benar-benar memiliki visi dan misi yang sama dengan consignor.
Hal itu akan berpengaruh besar pada penjualan barang consignor nantinya. Apabila consignor adalah pemasok makanan dengan harga tinggi, tidak akan cocok jika dititipkan di toko ritel kecil. Consignor mungkin bisa mempertimbangkan untuk menitipkannya di kafe, restoran, dan tempat lainnya yang kira-kira sesuai dengan target konsumen.
- Melakukan pengaturan promosi produk
Salah satu aspek yang harus diperhatikan pihak consignor dan consignee adalah ketentuan promosi produk. Semakin sering produk dipromosikan, maka semakin besar juga kemungkinan produk tersebut untuk laku. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, entah itu bagaimana produk akan dipajang, promosi lewat media sosial, dan lain sebagainya.
Contoh skema konsinyasi
Sebelumnya telah disebutkan bahwa konsinyasi merupakan skema bisnis favorit bagi jaringan ritel. Produsen barang kebutuhan sehari-hari misalnya, ia akan memilih toko-toko kecil di daerah yang belum terjangkau untuk menjajakan barangnya.
Nah Sedulur, itu dia ulasan singkat dari skema bisnis konsinyasi. Konsinyasi adalah Konsinyasi adalah salah satu skema bisnis yang dinilai paling baik, baik itu dari segi kerja sama antar pihak maupun keuntungan yang didapatkan.
Penitip barang dan pihak yang dititipi barang pun sama-sama mendapatkan profit, walaupun dengan porsinya masing-masing. Yang terpenting, konsumen mau untuk membeli barang produksi yang dijajakan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.