Apa Itu Eksibisionisme? Ini Penjelasan Lengkap & Ancamannya

Melansir The Encyclopedia of Criminology and Criminal Justice, eksibisionisme adalah salah satu bentuk parafilia. Ini adalah kondisi di mana seseorang terangsang secara seksual oleh hal-hal yang tidak wajar baik dalam bentuk benda atau situasi. Hal ini bisa menimbulkan disfungsi secara sosial, profesional, dan klinikal. Eksibisionis sendiri merupakan orang yang memiliki kecenderungan memamerkan kemaluan mereka pada orang yang tidak dikenal dengan tujuan memuaskan diri sendiri secara seksual. 

Meski tidak menyentuh atau melakukan kegiatan seksual secara langsung pada korban, kegiatan ini sangat mengganggu dan dikategorikan sebagai pelecehan seksual karena dilakukan tanpa persetujuan korban. Apa sih faktor pendorong eksibisionisme psikologi adalah dan bisakah ia ditangani? Ulasannya ada di bawah, Sedulur. 

BACA JUGA: 12 Penyakit Menular Seksual: Ciri, Penyebab & Pengobatannya

1. Jenis-jenis parafilia 

eksibisionisme adalah
pexels

Melansir situs Merck Manual, ada beberapa jenis parafilia yang paling banyak diidap manusia di dunia. Mereka adalah: 

  • Eksibisionisme adalah penyimpangan seksual atau penyakit yang suka memperlihatkan kemaluan. Pelakunya akan terangsang dan merasa puas melihat korbannya kaget atau terkejut dan trauma. 
  • Pedofilia adalah kelainan seksual yang ditandai dengan ketertarikan pada anak-anak di bawah umur. Paling banyak sasaran korbannya adalah anak-anak di bawah 13 tahun. 
  • Transvestik adalah orang-orang yang mencapai kepuasan seksual saat melakukan cross-dressing, yaitu berpakaian selayaknya gender lain. Ini mirip dengan fetisisme yang juga mencapai kepuasaan seksual pada benda atau bagian tubuh tertentu. 
  • Voyeurisme adalah kelainan seksual di mana seseorang merasa puas saat melihat orang lain selain dirinya melakukan aktivitas seksual di hadapannya. 
  • Ada pula yang disebut sexual sadism disorder dan sexual masochism disorder, yaitu kepuasan yang didapat dari menyakiti pasangan saat melakukan hubungan intim. Selain keenam poin di atas masih banyak jenis parafilia lainnya. 

2. Profil pelaku eksibisionisme 

pelaku eksibisionis adalah
pexels

Sampai sekarang, pelaku eksibisionis adalah didominasi oleh laki-laki. Aktivitas menyimpang tersebut umumnya muncul sejak usia remaja dan bertahan seumur hidupnya. Mereka bisa saja menikah dan merahasiakan hal ini dari pasangannya. Namun, pernikahan mereka cenderung tak bertahan lama atau bermasalah, terutama bila pasangan sudah membaca gerak-gerik si pengidap. 

3. Pelakunya biasanya memiliki gangguan kepribadian 

gangguan kepribadian
pexels

Eksibisionisme saat menjalani terapi psikologi biasanya akan menunjukkan tanda-tanda gangguan kepribadian yang ditandai dengan kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain, tidak bisa mengatasi stres, hingga memiliki pandangan tentang diri sendiri yang berbeda.

Seorang eksibisionis paling sering ditemukan mengidap antisocial personality disorder dan/atau narcissistic personality disorder. Keduanya berkaitan erat dengan image diri mereka. 

  • Antisocial personality disorder merujuk pada kecenderungan orang untuk tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Mereka memiliki empati yang rendah dan merasa selalu benar. Ditambah dengan kemampuan mereka untuk memanipulasi orang lain. 
  • Narcissistic personality disorder adalah kondisi di mana orang merasa bahwa dirinya paling penting, layak dipuja, dan membutuhkan perhatian yang berlebihan. Orang dengan gangguan kepribadian ini juga memiliki empati yang rendah. 

BACA JUGA: Fakta Berhubungan Saat Haid, Ketahui Manfaat, Risiko & Tips

4. Cara mendiagnosa 

cara mendiagnosa
pexels

Penyakit exhibition ini didiagnosa jika memenuhi kriteria berikut: 

  • Merasa terangsang secara seksual saat memamerkan kemaluan di depan orang lain atau pasangannya. Termasuk dalam bentuk fantasi atau imajinasi pribadi saja. 
  • Memiliki dorongan kuat untuk melakukan perilaku tersebut, bahkan bila tidak dilakukan ia bisa menjadi uring-uringan, stres, serta tidak bisa berfungsi dengan benar saat beraktivitas sehari-hari. 
  • Beberapa bahkan lebih tertarik melakukannya di depan orang lain yang sama sekali tidak dikenal dan tidak pernah memberikan persetujuan. 
  • Sudah mengidap kondisi ini selama lebih dari 6 bulan 

5. Karakter kelainan eksibisionisme 

karakter
pexels
  • Kelainan ini cenderung bertahan lama dan sangat mudah kambuh pada pengidapnya. Bahkan sudah banyak cerita eksibisionisme yang kambuh dan membuat orang keluar masuk penjara karenanya. Hal ini membuat kehidupan dan karir orang dengan kelainan ini bisa terganggu. Apalagi hubungannya dengan orang terdekat. 
  • Orang dengan kelainan ini juga cenderung tidak mencari bantuan profesional sampai akhirnya tertangkap aparat. Barulah di situ pihak pengadilan biasanya akan mengharuskan mereka menjalani pengobatan atau terapi psikologi. 
  • Sebenarnya pelaku akan merasa bersalah dan marah setelah melakukan hal tersebut, tetapi ia seakan tak memiliki kendali untuk menghentikannya seketika. 

6. Cara menyembuhkan eksibisionisme

cara menyembuhkan eksibisionisme
pexels

Penanganan eksibisionisme dibagi jadi dua komponen, yaitu terapi psikologi dan obat-obatan oral. Psikoterapi dan obat yang diberikan antara lain. 

  • Terapi dalam kelompok yang melibatkan pengidap lainnya sehingga pelaku tidak merasa sendiri atau terkucil
  • Mentoring dari pengidap yang berhasil sembuh dari kelainan tersebut. Proses ini tetap harus diawasi ahli 
  • Pengawasan tempat tinggal dan lingkungan pelaku. Bisa saja pelaku ditempatkan di pusat rehabilitasi dan dimonitor agar keinginannya melakukan tindakan menyimpang tersebut bisa ditekan. 
  • Untuk obat, psikiater biasanya meresepkan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) yang juga dipakai untuk meredakan gejala depresi dan gangguan suasana hati lainnya. Obat ini ditujukan untuk mengurangi libido pelaku. 

BACA JUGA: 8 Fakta & Arti Sugar Daddy dan Sugar Baby, yang Sempat Viral

7. Faktor pendorong 

Faktor pendorong
pexels
  • Kebanyakan orang yang memiliki perilaku seksual menyimpang memiliki masalah atau trauma di masa kecilnya. Mereka kebanyakan adalah korban pelecehan seksual di ranah domestik, yaitu yang dilakukan oleh orang terdekat dan terpercaya di keluarga. Kedekatan pelaku dengan korban tersebut memungkinkan pelecehan dilakukan berulang kali dan bisa membuat anak tertekan hingga mengalami gangguan pada cara mereka mengatasi stres dan berperilaku. Beberapa juga memiliki self-esteem yang rendah karena tindak kekerasan yang mereka rasakan bertahun-tahun. 
  • Gaya pengasuhan yang salah seperti terlalu memuja berlebihan atau mengkritisi anak tanpa ampun dan sensor juga bisa membuat mereka memiliki gangguan kepribadian hingga gangguan pada perilaku seksual. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua untuk membekali diri dengan gaya pengasuhan yang benar. Perlu diketahui bahwa abuse oleh orang tua tidak hanya dalam bentuk pelecehan seksual dan kekerasan fisik, tetapi bisa juga tekanan secara emosional. 
  • Melansir liputan Politico, psikolog percaya bahwa orang-orang dengan kecenderungan menyimpang ini karena merasa bahwa dirinya tidak cukup baik dan mampu untuk mendekati orang yang mereka sukai. Ini mendorong mereka untuk mengafirmasi maskulinitas mereka dengan memamerkan kemaluan untuk melihat seberapa mampu mereka membuat orang lain takut dan shock. 
  • Bisa juga dilakukan karena mereka takut akan penolakan, sehingga mereka memaksakan momen intim dengan mengabaikan pentingnya persetujuan dari pihak kedua. 
  • Kekecewaan pada satu kelompok masyarakat tertentu dalam hal ini kebanyakan perempuan juga bisa jadi faktor pendorongnya. Pelaku seakan ingin membalas dendam atau melampiaskan kemarahannya pada perempuan dengan membuat mereka ketakutan atau trauma dengan perbuatan menyimpang tersebut.
  • Kemudahan akses internet turut menyuburkan praktik eksibisionisme. Dengan internet, orang bisa dengan mudah menyamarkan identitas dan menampilkan apa yang ingin mereka tunjukkan saja. Konsep jarak yang kini tak lagi jelas membuat orang makin impulsif saat bertindak. Untuk orang yang memiliki masalah dengan image dirinya, internet seperti safe haven yang melindungi mereka dari dunia luar, tetapi juga memungkinkan mereka mengakses kontak dengan calon-calon korban baru. 

Eksibisionisme adalah perilaku menyimpang yang perlu penanganan ahli. Ia memang sulit disembuhkan bila tidak benar-benar ada kemauan kuat dari si pengidap. Namun, bukan mustahil pelakunya bisa meredam keinginan-keinginan menyimpang tersebut dan hidup normal.

Semoga ulasan di atas bisa membuka mata kita. Ternyata kebanyakan kelainan dan gangguan psikologis berakar dari pengalaman masa kecil. Untuk itu, orang tua memang mengemban tanggung jawab besar saat melahirkan anaknya ke dunia.