Sedulur pasti sudah kenal dengan bunga kamboja, bukan? Di tanah air, bunga ini identik dengan pemakaman. Itu karena karakternya yang wangi, sehingga seringkali ditanam di area pemakaman untuk menyamarkan aroma danur dari jenazah.
Di Barat, bunga ini dikenal dengan nama frangipani dan Plumeria obtusa sebagai nama ilmiah resminya. Jika orang Barat menganggapnya sebagai bahan parfum, penduduk Asia memanfaatkannya sebagai bahan obat herbal. Menarik, nih. Mari kita tengok lebih lanjut tentang fakta kamboja sebagai bunga yang penuh khasiat.
BACA JUGA: 12+ Jenis Bunga Aglonema Paling Populer & Cara Merawatnya
1. Sejarah dan karakter khas bunga kamboja
Mengutip jurnal yang ditulis Tanay Bihani, dkk. bunga kamboja pertama kali ditemukan di Amerika Utara dan Tengah, yaitu di beberapa negara bagian Amerika Serikat, Bahama, Meksiko hingga Belize. Namun, ia tersebar pula di Asia, Afrika, dan Hawaii karena kecocokan iklimnya.
Nama ilmiahnya sendiri diambil dari nama seorang mahasiswa asal Prancis yang memprakarsai eksplorasi spesies bunga tropis, Charles Plumier. Istilah frangipani diambil dari nama seorang tokoh asal Italia, Marquis Frangipani, yang pertama kali membuat parfum dari aroma bunga tersebut. Di tanah air, bunga ini mendapatkan nama kamboja yang hingga kini belum jelas asal mulanya. Namun, namanya sebenarnya beragam. Di Thailand, ia dikenal dengan sebutan lan thom kao. Di Spanyol, namanya berubah jadi alheli, sementara di India, ia disebut champa.
2. Morfologi bunga kamboja
Gambar bunga kamboja didominasi penampakan lima kelopak bunga berwarna putih dengan sembur kuning di bagian tengahnya. Namun, sebenarnya kamboja punya beberapa jenis lain, seperti Plumeria rubra yang dikenal dengan warna merah jambunya yang menyala. Batang, daun, dan rantingnya mengandung getah yang bisa menimbulkan rasa gatal dan tidak disarankan untuk dimakan dalam jumlah banyak. Namun, bunganya justru banyak dipercaya sebagai obat untuk berbagai penyakit. Apa saja sih manfaat kamboja yang dipercaya banyak orang? Ulasannya ada di poin-poin berikutnya.
3. Dipercaya bisa jadi terapi untuk diabetes melitus
Masih menurut rujukan yang sama, aplikasi bunga kamboja sebagai obat diabetes pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Bagian yang dianggap berkhasiat adalah bunganya dan jenis yang sering dipakai untuk penelitian ini adalah jenis rubra alias bunga kamboja merah. Sudah ada beberapa penelitian yang menemukan potensi ini dan mengamini pengobatan tradisional yang menggunakan bunga kamboja untuk terapi diabetes.
BACA JUGA: 9 Cara Menanam & Merawat Bunga Krisan Agar Tumbuh Subur
Di Asia, terutama di Thailand, bunga kamboja sering dipakai untuk terapi perawatan kulit. Mengutip Asian Journal of Pharmaceutical Research, peneliti berhasil membuktikan khasiat ekstrak 10 persen bunga plumeria dalam menyembuhkan luka pada kulit. Ekstrak kamboja memakan waktu penyembuhan sepanjang 17 hari. Hanya selisih satu hari lebih lambat dibanding dengan spray antiseptik buatan pabrik. Ini dipercaya karena kandungan agen anti oksidan, anti mikroba, astringent yang terkandung di dalamnya, seperti saponin, triterpenoid, dan flavonoid. Tak heran jika di beberapa negara, bunga ini bahkan dipakai untuk terapi penyembuhan alami penyakit lepra.
5. Bahan baku skincare alami
Selain menyembuhkan luka, di beberapa negara Asia ekstraknya sering dijadikan terapi untuk tumit kaki yang pecah-pecah. Sejalan dengan penelitian pada poin sebelumnya, ini mungkin disebabkan oleh kandungan agen anti oksidan yang jika dipakai rutin akan membantu mendorong pertumbuhan sel baru.
6. Mencegah kanker dan tumor
Masih mengutip Tanay Bihani, dkk. Ekstrak daun kamboja ternyata menyimpan sifat anti proliferatif yang berpotensi menghambat pertumbuhan sel-sel yang tidak diinginkan. Ia juga bisa mencegah mutasi sel yang biasa mengakibatkan gangguan atau kelainan.
7. Mengobati tukak lambung
Selain memiliki agen anti oksidan, ekstrak ranting kamboja ditemukan berhasil meredakan inflamasi dan mampu menangani masalah tukak atau luka pada lambung dan usus halus. Hal ini berhasil dibuktikan oleh de Alencar, dkk. lewat penelitiannya tentang kandungan lateks pada Plumeria rubra yang ternyata baik untuk mencegah gangguan pada lambung. Mereka menganggap pengobatan tradisional dengan ranting kamboja relevan dengan bukti ilmiah yang ditemukan, tetapi belum bisa menjamin keamanannya sebagai bagian dari terapi oral.
BACA JUGA: 12 Manfaat Bunga Telang yang Baik Untuk Mengurangi Stress
8. Obat anti serangga
Penelitian C.U. Aguoru, menemukan bahwa tanaman kamboja memiliki zat pertahanan diri dari serangga termasuk nyamuk Anopheles yang dikenal sebagai agen pembawa penyakit malaria. Ia bahkan menyarankan penelitian lebih lanjut untuk bisa menggunakan ekstrak kamboja sebagai pestisida bahkan obat anti nyamuk yang lebih aman dan alami.
9. Meredakan nyeri gigi
Penggunaan bunga kamboja untuk meredakan sakit gigi banyak ditemukan di Indonesia. Salah satunya dilakukan oleh Artawa, dkk. dari Poltekkes Denpasar yang menemukan efek positif getah kamboja untuk membersihkan bakteri jahat pada gigi dan meredakan rasa sakitnya. Kandungan flavonoid dan steroid dianggap sebagai agen yang berperan pada efek ini. Meski begitu, tingkat toksisitas getah kamboja tetap harus diperhatikan. Beberapa orang bisa merasakan gatal dan rasa nyaman di perut. Walaupun sangat rendah kemungkinan dan kadar rasa sakitnya.
10. Aromaterapi dan parfum
Aroma frangipani bernuansa bunga dengan harum yang cukup kuat. Di negara-negara Barat, bunga kamboja sering dijadikan campuran untuk sabun, lilin, minyak esensial, dan bahkan parfum dari merek ternama. Ia biasanya dicampur dengan bunga-bungaan lain seperti magnolia, mawar, lili, dan anggrek. Atau dikombinasi dengan bau-bauan yang lebih maskulin seperti musk dan kayu cedar.
11. Ornamen atau dekorasi di upacara adat dan keagamaan
Berbentuk indah, bunga kamboja bonsai pun banyak dipakai sebagai dekorasi ruangan. Namun, di Indonesia, utamanya di Bali, kamboja sering ditemukan dalam upacara adat. Baik sebagai dekorasi atau hiasan rambut dan kepala. Ia memang tampak mencolok dengan warna putih dan kuning di bagian pusatnya. Ia bak alternatif bunga melati yang banyak dipakai di pernikahan adat Jawa dan Sunda. Selain di Bali, bunga ini juga sering dipakai di India untuk fungsi yang sama, yaitu di berbagai upacara adat dan keagamaan. Makna bunga kamboja dalam beberapa agama pun sangat positif, ia perlambang keabadian, cinta, hingga dedikasi.
Sayangnya, sama dengan melati dan sedap malam, masih banyak orang yang menganggap bunga ini sebagai bunga yang erat kaitannya dengan hal mistis. Di luar negeri sendiri, banyak khasiat kesehatan dari kamboja yang telah terbukti secara ilmiah. Hanya saja memang belum banyak produk kesehatan atau kecantikan yang mengembangkan potensinya dengan optimal.