Biaya produksi adalah sebuah istilah yang akan Sedulur temui jika menghitung pengeluaran dalam sebuah perusahaan. Ya, istilah biaya produksi tersebut memang mengacu kepada semua biaya yang suatu perusahaan atau bisnis perlu keluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa.
Pada artikel ini, Sedulur akan diajak untuk mengulas lebih dalam lagi dari apa yang dimaksud dengan biaya produksi tersebut. Langsung simak saja poin-poin pembahasan di bawah ini, ya!
BACA JUGA: Angka Penting: Pengertian, Aturan, Cara Hitung dan Contohnya
Pengertian biaya produksi adalah
Biaya produksi adalah seluruh biaya yang harus dikeluarkan sebuah bisnis atau perusahaan, dalam menghasilkan produk dan jasa. Biaya tersebut biasanya dikeluarkan untuk menunjang kelancaran sebuah operasional perusahaan. Salah satu manfaat mengetahui berapa besaran biaya tersebut adalah untuk menentukan harga jual suatu jasa atau produk.
BACA JUGA: Ekuitas adalah: Pengertian, Jenis, Contoh dan Perhitungannya
Unsur-unsur biaya produksi adalah
Berikut ini merupakan beberapa unsur dari sebuah biaya produksi, di antaranya adalah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
1. Bahan baku langsung (direct material)
Unsur pertama dari sebuah biaya produksi adalah bahan baku langsung. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan bahan baku langsung adalah semua bahan yang berbentuk fisik, dapat diidentifikasi keberadaannya, serta dapat diproses menjadi barang produksi jadi. Bahan baku langsung juga termasuk barang-barang yang dapat kita lihat asal-usulnya sebagai barang produksi jadi secara ekonomis dan sederhana.
2. Tenaga kerja langsung (direct labor)
Tenaga kerja langsung juga dapat dikategorikan sebagai biaya produksi. Tenaga kerja yang melakukan segala proses produksi harus dihitung sebagai biaya produksi yang sebuah perusahaan keluarkan.
Hal tersebut dikarenakan perusahaan harus membayar atau memberikan upah terkait kerja dan tenaga yang keluarkan oleh sumber daya manusia yang terlibat. Bayaran atau upah dikeluarkan oleh perusahaan biasanya berbentuk gaji bulanan atau gaji dalam periode tertentu sesuai dengan apa yang tertera dalam perjanjian kontrak.
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead)
Ada beberapa biaya yang biasanya ‘tidak terlihat’ pada saat proses produksi. Pengeluaran atas biaya tersebut biasanya disebut sebagai factory overhead. Biaya factory overhead tidak termasuk ke dalam biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja.
Beberapa contoh biaya factory overhead yang harus dipertimbangkan untuk ada dalam catatan keuangan adalah sebagai berikut:
- Biaya bahan baku tak langsung.
- Biaya tenaga kerja tidak langsung.
- Biaya pemeliharaan mesin dan reparasi.
- Amortisasi dan depresiasi.
- Biaya air dan listrik tempat usaha.
- Asuransi.
- Operasional.
- Dan lain-lain.
Apabila biaya factory overhead ini tidak dipertimbangkan, maka salah satu risiko buruknya adalah pengeluaran tidak terduga yang terlewat masuk ke dalam laporan keuangan. Alhasil, biaya produksi pun akan tidak jelas alur keluar-masuknya.
BACA JUGA: Isekai adalah Genre Anime, Ini Penjelasan dan Artinya!
Jenis-jenis biaya produksi adalah
Setelah memahami apa saja unsur-unsur terkait dalam suatu biaya produksi, pada pembahasan kali ini kita akan berfokus pada jenis-jenisnya. Secara garis besar, jenis biaya produksi adalah terbagi menjadi dua; biaya eksplisit dan biaya implisit. Lantas, apa maksud dari kedua jenis biaya produksi tersebut?
1. Biaya eksplisit
Biaya eksplisit merujuk kepada biaya produksi yang dialokasikan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan produksi dengan pembayaran tunai.
Yang termasuk biaya eksplisit adalah:
- Pembelian lokasi bangunan.
- Pembelian tanah lokasi bangunan.
- Pembelian mesin operasional.
- Gaji karyawan.
- Bahan baku.
Semua pengeluaran yang termasuk ke dalam biaya eksplisit ini akan dicatat secara langsung di dalam buku keuangan. Bisa jadi, setiap pengeluaran biaya eksplisit sekarang dan selanjutnya akan berbeda. Perbedaan tersebut dikarenakan harga barang-barang yang sering naik-turun.
2. Biaya implisit
Biaya implisit merujuk kepada biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tanpa mempengaruhi proses produksi secara langsung. Fasilitas-fasilitas penunjang produksi biasanya akan masuk ke dalam jenis biaya ini. Pun biasanya ketika perusahaan membelanjakan sesuatu yang termasuk ke dalam kategori implisit ini akan dikelompokkan ke dalam biaya factory overhead.
Yang termasuk biaya implisit adalah:
- Perawatan mesin.
- Pelatihan untuk sumber daya manusia.
- Biaya sewa lokasi.
- Dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Pengertian Suhuf Beserta Nabi-Nabi yang Menerimanya
Cara menghitung biaya produksi adalah
Bagaimana Sedulur? Apakah masih kesulitan untuk memahami biaya produksi adalah apa? Jangan khawatir! Coba perlahan-lahan ikuti cara menghitung biaya produksi berikut ini agar lebih mengetahui seluk-beluknya.
1. Menentukan teori biaya produksi yang akan digunakan
Langkah yang pertama adalah menentukan teori biaya produksi yang akan Sedulur gunakan. Terdapat dua teori yang biasanya dipakai; full costing dan variable costing.
- Full costing – Menghitung biaya produksi dengan menjumlahkan semua unsur biaya produksi dalam perilaku tetap dan variabel.
- Variable costing – Menghitung biaya produksi dengan menjumlahkan biaya variabel saja dan kemudian ditambahkan biaya produksi total.
Pilihlah mana teori yang paling sesuai dengan perusahaan Sedulur.
2. Menyusun dan menghitung total biaya pembelian bahan baku
Setelah menentukan metode yang tepat, Sedulur dapat memulai untuk membuat daftar seluruh bahan baku yang sudah dibeli beserta harga per satuannya. Lalu, jumlahkan semua harga pembelian bahan baku tersebut.
Rumus: (Sisa awal bahan baku) + (Pembelian bahan baku) – (Sisa akhir bahan baku) = (Biaya bahan baku yang telah digunakan)
3. Menghitung biaya sumber daya manusia
Setelah mendapatkan biaya bahan baku yang telah digunakan, Sedulur tidak boleh lupa untuk menentukan berapa jumlah biaya yang dikeluarkan untuk sumber daya manusia. Jumlahkan semua total gaji untuk mengetahui total biaya sumber daya manusia.
BACA JUGA: Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme Beserta Negaranya
4. Membuat perhitungan biaya factory overhead
Selanjutnya, Sedulur dapat mencari tahu pengeluaran apa saja yang bisa dikategorikan sebagai biaya factory overhead. Total dari pengeluaran tersebut selanjutnya menjadi biaya factory overhead.
5. Menjumlahkan total biaya pengeluaran
Setelah mendapatkan angka-angka di atas, Sedulur dapat mencari berapa total biaya produksi. Rumus biaya pengeluaran untuk produksi adalah sebagai berikut.
Rumus: (Biaya bahan baku) + (Biaya sumber daya) + (Biaya factory overhead) = (Total biaya produksi)
6. Menetapkan harga pokok produksi pada setiap produk
Terakhir, Sedulur bisa menetapkan harga pokok produksi dengan cara membagi total biaya produksi akhir dengan total kuantitas produk.
Nah Sedulur, di atas merupakan informasi singkat dari pengertian biaya produksi adalah. Pembahasan di atas sudah mencakup beberapa aspek, seperti unsur-unsur biaya produksi, biaya eksplisit dan biaya implisit, serta langkah-langkah untuk menentukan total biaya produksi.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sedulur, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.