Apakah Sedulur tahu apa itu product backlog? Bagi Sedulur yang bekerja di bidang pengembangan produk tentu tidak asing dengan istilah tersebut. Sederhananya, product backlog adalah sebuah daftar yang menguraikan pekerjaan apa saja yang harus dilakukan terkait sebuah produk. Dengan begitu, tim yang bertanggung dalam pengembangan produk dapat mengetahui secara jelas pekerjaan.
Penyusunan daftar dalam product backlog sendiri tidak boleh dibuat secara sembarangan. Sebab urutan dalam daftar tersebut akan menunjukkan skala prioritas dari setiap pekerjaan yang harus dilakukan. Untuk itu penting bagi Sedulur memahami apa itu product backlog dan bagaimana cara membuat product backlog yang baik.
Nah, berikut ini Super telah merangkum informasi lengkap tentang product backlog. Mulai dari definisi, karakteristik, hingga alasan mengapa product backlog memegang peran penting dalam pengembangan produk. Yuk, langsung disimak informasi selengkapnya pada artikel di bawah ini!
BACA JUGA: FMCG adalah: Pengertian, Jenis Produk dan Contohnya
Definisi product backlog adalah
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih jauh, ada baiknya Sedulur memahami pengertian product backlog terlebih dahulu.
Menurut Kamus Cambridge, product atau produk adalah sesuatu yang dibuat untuk dijual. Umumnya diproduksi oleh pabrik atau terkadang juga merupakan hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan Sementara, backlog artinya sekumpulan hal-hal atau pekerjaan yang harus segera diselesaikan.
Sehingga bisa dipahami bahwa pengertian product backlog adalah sebuah daftar yang berisi apa saja yang harus dilakukan pada suatu produk, sebagaimana dikutip dari Glints. Daftar tersebut disusun berdasarkan skala prioritas di mana pekerjaan yang harus segera dilakukan berada di urutan paling atas. Penyusunan daftar ini sendiri merupakan tanggung jawab seorang product owner.
Di sisi lain, product backlog disebut sebagai daftar yang tidak pernah selesai. Sebab, dalam perjalanan pengembangan sebuah produk, product backlog akan turut diperbarui dan disesuaikan sesuai kebutuhan. Oleh karenanya bisa dipahami bahwa product backlog merupakan sebuah daftar pekerjaan yang memiliki sifat fleksibel. Meski begitu, pelaksanaan product backlog wajib berurutan dari atas ke bawah.
BACA JUGA: Pengertian Bisnis Model Canvas & Pentingnya untuk Digunakan
Manfaat product backlog adalah
Dihimpun dari berbagai sumber, product backlog disebut memiliki beragam manfaat untuk pengembangan produk dalam sebuah bisnis. Secara umum, product backlog menjadi penunjuk jalan terkait pekerjaan apa saja yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sebuah produk yang akan dijual.
Untuk lebih jelasnya, Sedulur bisa menyimak uraian manfaat atau peran product backlog yang dihimpun dari berbagai sumber sebagai berikut.
- Menguraikan pekerjaan yang harus dilakukan oleh tim terkait pengembangan produk.
- Menghemat waktu karena semua tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan sudah dirangkum dalam satu wadah.
- Sebagai wadah yang memuat saran dan masukan dari berbagai pihak, baik itu tim pengembangan produk, sales, business development, maupun konsumen sebagai pihak yang menggunakan produk tersebut.
BACA JUGA: Business Requirements Document, Dokumen Penentu Bisnis
3 istilah penting terkait product backlog adalah
Dalam praktiknya, terdapat sejumlah istilah terkait product backlog yang juga penting untuk Sedulur ketahui. Sebab, istilah-istilah ini juga tidak jarang digunakan untuk menunjuk product backlog itu sendiri. Adapun istilah-istilah yang dimaksud adalah agile, kanban, dan scrum. Apa artinya? Berikut penjelasan untuk masing-masing istilah.
1. Agile
Istilah yang pertama adalah agile. Menurut Kamus Cambridge, agile merupakan kata sifat yang memiliki arti dapat menggerakkan tubuh secara cepat dan mudah. Singkatnya, agile adalah gesit, cepat, ringan, dan bebas bergerak.
Sementara dalam kaitannya dengan product backlog, agile adalah metode yang bersifat fleksibel untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam pengembangan. Metode ini mencakup rencana, eksekusi, dan perubahan yang mungkin terjadi dalam proses produksi ataupun pengembangan.
2. Kanban
Berikutnya adalah kanban yang berasal dari bahasa Jepang yang artinya “papan penanda.” Istilah ini dicetuskan oleh Taiichi Ohno pada 1953 yang kemudian menjadi ide operasi dalam produksi Toyota.
Sederhananya, metode ini menggunakan sistem sinyal pengisian stok produksi. Dalam perkembangannya, kanban digunakan sebagai sistem visualisasi pekerjaan untuk mengoptimalkan alur kerja tim produksi. Kanban juga berkembang menjadi papan alat kontrol produksi yang memuat tiga langkah, yaitu to do it, in progress, dan done.
3. Scrum
Terakhir adalah scrum, yaitu sebuah kerangka kerja yang dibuat untuk membantu tim produksi dalam hal manajemen proyek dan penyusunan pekerjaan. Scrum juga menjadi acuan dalam pembagian tim berdasarkan fungsi dan tanggung jawabnya.
BACA JUGA: Corporate Culture: Pengertian, Tipe-Tipe & Tips Membangunnya
Karakteristik product backlog adalah
Telah diketahui bersama bahwa product backlog adalah daftar yang disusun secara spesifik terkait pekerjaan apa saja yang harus dilakukan pada sebuah produk yang dikembangkan. Oleh sebab itu, daftar ini memiliki peranan penting dalam proses pengembangan produk yang dilakukan oleh suatu bisnis.
Lantas, bagaimana cara menyusun product backlog yang baik?
Dilansir Ekrut, Roman Pichler dalam bukunya yang berjudul Agile Product Management with Scrum: Creating Products That Customers Love mengemukakan empat karakteristik atau ciri product backlog yang baik. Keempat karakteristik itu meliputi detailed appropriately, emergent, estimated, dan prioritized atau biasa disingkat sebagai DEEP. Berikut penjelasan untuk masing-masing karakteristik.
1. Detailed appropriately
Karakteristik yang pertama adalah detailed appropriately atau ketepatan perincian. Maksudnya adalah daftar dibuat secara terperinci sesuai dengan skala prioritasnya. Sehingga pekerjaan yang paling penting akan diletakkan di urutan paling atas dengan rincian paling lengkap.
Pemberian uraian yang tepat dalam product backlog ini akan memberikan kemudahan bagi tim terkait untuk melakukan pengembangan produk. Sebab, hal itu dapat menjadi acuan yang jelas tentang apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan suatu produk yang akan dijual.
2. Emergent
Secara sederhana, emergent merujuk pada keberadaan product backlog. Daftar tersebut akan terus diperbarui dan disesuaikan selama produk masih ada. Sebab, produk akan terus dikembangkan seiring dengan bertambahnya masukan dari pihak luar khususnya pelanggan sebagai pengguna produk tersebut. Dengan begitu, tim pengembangan maupun tim produksi akan terus membutuhkan product backlog sebagai acuan dalam mengembangkan produk di kemudian hari.
3. Estimated
Karakteristik selanjutnya adalah estimated alias dapat diprakirakan. Dalam hal ini, prakiraan yang dimaksud adalah terkait proses pengembangan produk yang dilakukan. Misalnya lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.
Sedikit catatan, durasi pekerjaan yang berada di urutan teratas umumnya dituliskan secara jelas, misalnya berapa hari atau minggu. Sementara, pekerjaan yang berada di urutan bawah dapat ditulis dengan keterangan, misalnya lama, singkat, dan sebagainya.
4. Prioritized
Terakhir adalah prioritized yang merujuk pada penyusunan daftar berdasarkan skala prioritas. Seperti yang disampaikan sebelumnya, daftar sebuah daftar product backlog, pekerjaan yang dianggap penting atau diprioritaskan akan ditulis di urutan teratas.
Selain menjadi acuan ketika menyusun daftar, dalam praktiknya sebuah product backlog juga diselesaikan dengan mengikuti urutan yang sudah dibuat. Sehingga, ketika sebuah tim sedang mengerjakan satu pekerjaan, maka mereka tidak akan membahas pekerjaan yang ada di urutan bawah pada saat yang bersamaan.
Demikian tadi pembahasan mengenai product backlog terkait pengembangan produk dalam sebuah bisnis. Dapat disimpulkan bahwa product backlog memiliki peran penting dalam proses pengembangan produk dalam sebuah bisnis. Selain itu juga telah dipaparkan empat karakteristik product backlog yang perlu untuk menjadi perhatian. Nah, semoga artikel ini bisa memberikan manfaat untuk Sedulur, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.