Apakah Sedulur tahu apa itu attitude? Attitude adalah istilah yang cukup populer digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pada umumnya, istilah ini menunjuk tentang bagaimana perilaku seseorang dalam situasi tertentu. Tak hanya itu, attitude juga kerap digunakan untuk menjelaskan karakter ataupun kepribadian seseorang.
Attitude yang merupakan kata dalam bahasa Inggris umum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai sikap atau perilaku. Namun, apa sebenarnya pengertian dari attitude? Selain itu, bagaimana attitude seseorang dapat terbentuk hingga menjadi karakteristik yang membedakannya dengan orang lain?
Nah, untuk mengetahui jawabannya, berikut sudah Super rangkum informasi lengkap tentang apa itu attitude dan contohnya. Simak sampai habis, ya, Sedulur!
BACA JUGA: Profesional adalah: Pengertian, Ciri, Etika, Cara & Konsepnya
Pengertian attitude adalah
Sebelum masuk ke pembahasan yang lebih jauh, ada baiknya Sedulur menyimak pengertian attitude terlebih dahulu. Disampaikan sebelumnya, attitude merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris. Menurut Kamus Cambridge, attitude adalah perasaan atau pandangan tentang sesuatu atau seseorang. Attitude juga bisa diartikan sebagai cara berperilaku yang dipengaruhi oleh berbagai hal.
Di sisi yang lain, dalam bahasa Indonesia arti kata attitude adalah sikap. Adapun arti kata sikap menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cara berdiri, perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian atau keyakinan, atau perilaku dan gerak-gerik.
Pengertian attitude menurut para ahli
Untuk lebih memahami tentang arti dari attitude atau sikap, berikut sudah dirangkum beberapa pengertian menurut para ahli yang bisa Sedulur simak.
1. Chaplin
Chaplin menjelaskan pengertian attitude adalah predisposisi atau kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus. Hal ini berkaitan dengan bagaimana seseorang bertingkah laku atau bereaksi terhadap objek, lembaga, atau persoalan tertentu yang dihadapinya.
2. Champbell
Menurut Campbell, attitude merupakan suatu sindrom atau kumpulan gejala yang dialami seseorang dalam merespons stimulus atau objek. Attitude atau sikap tersebut melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain.
3. Katz dan Stotland
Sementara itu, Katz dan Stotland menjelaskan pengertian attitude sebagai sebuah reaksi atau respons terhadap suatu kondisi. Adapun respon ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu respons kognitif yakni respons perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini, respons afektif yaitu respons pernyataan perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan respons konatif atau respons berupa kecenderungan perilaku tertentu sesuai dengan dorongan hati.
4. La Pierre
La Pierre memaparkan attitude adalah artinya pola perilaku tendensi atau kesiapan diri seseorang dalam melakukan adaptasi atau penyesuaian. Adapun cara beradaptasi seseorang bisa berbeda-beda tergantung dengan stimulus yang sedang dihadapinya.
5. Rakhmat
Menurut Rakhmat, attitude atau sikap adalah kecenderungan seseorang dalam berfikir, berpandangan, merasakan, dan bertindak, termasuk dalam hal menemukan ide, nilai-nilai, dan situasi tertentu.
6. Sarnoff
Pengertian attitude menurut Sarnoff adalah bentuk dari kesediaan seseorang untuk memberikan respons berdasarkan apa yang dilihat secara positif maupun negatif. Sehingga apabila yang dilihatnya adalah hal negatif, maka attitude orang tersebut cenderung negatif. Sebaliknya, jika yang dilihat adalah hal positif, attitude-nya pun juga positif. Dalam hal ini, attitude disebut sebagai disposition to react.
7. Soetarno
Soetarno menjelaskan pengertian attitude sebagai pandangan perasaan seseorang yang umumnya diikuti dengan kecenderungan dalam bertindak terhadap objek tertentu. Sehingga, objek yang menjadi sasaran merupakan stimulus dan attitude adalah respons dari seseorang atas stimulus tersebut.
8. Syamsudin
Sementara itu, Syamsudin menjelaskan definisi attitude sebagai bentuk interaksi seseorang terhadap lingkungan sosialnya. Sehingga, attitude atau sikap seseorang merupakan hasil dari respons terhadap stimulus yang diterimanya.
Berdasarkan uraian tentang pengertian attitude di atas, bisa dipahami bahwa attitude merupakan cara seseorang dalam memberikan respons terhadap sebuah objek atau stimulus. Sehingga attitude seseorang dipengaruhi oleh berbagai hal yang dihadapinya.
BACA JUGA: Kepemimpinan adalah: Pengertian, Macam, Fungsi & Tujuannya
Karakteristik attitude adalah
Telah diketahui bersama bahwa attitude adalah sikap yang ditunjukkan seseorang dalam merespons sebuah stimulus yang dihadapinya. Sementara itu, berikut adalah beberapa karakteristik attitude yang perlu untuk Sedulur ketahui.
Pertama, attitude seseorang terbentuk melalui proses belajar atau pengalaman hidupnya. Sehingga attitude tidak serta merta dibawa sejak seseorang lahir ke dunia.
Kedua, karena attitude terbentuk oleh pengalaman hidup seseorang, attitude pun memiliki kecenderungan untuk dapat berubah-ubah. Dengan kata lain, attitude seseorang sifatnya tidak permanen atau tetap.
Ketiga, attitude dipengaruhi oleh objek tertentu. Sehingga attitude tidak dapat berdiri sendiri dan memiliki hubungan dengan suatu objek.
Terakhir, attitude juga memiliki kecenderungan untuk dapat dipelajari. Karena seperti yang disampaikan sebelumnya, attitude terbentuk dari pengalaman dan dipengaruhi oleh berbagai hal yang dihadapi seseorang.
Komponen attitude
Terdapat tiga komponen atau aspek yang membentuk attitude. Ketiga komponen tersebut meliputi komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif. Berikut penjelasannya.
1. Komponen afektif
Komponen afektif merupakan komponen atau aspek attitude yang berkaitan dengan perasaan. Dengan kata lain, afektif merupakan kondisi emosional yang bersifat subjektif terhadap suatu objek. Komponen afektif ini berwujud bagaimana perasaan individu terhadap objek.
2. Komponen kognitif
Komponen kognitif berhubungan dengan pikiran atau keyakinan seseorang. Aspek kognitif ini hadir dalam bentuk stereotip atau pandangan mengenai sesuatu. Komponen kognitif juga diartikan sebagai hasil dari pengetahuan dan informasi yang diterima oleh seseorang yang kemudian menjadi dasar lahirnya sebuah keputusan atau tindakan.
3. Komponen konatif
Terakhir adalah komponen konatif, yaitu aspek yang menekankan proses kecenderungan untuk berbuat sesuatu. Oleh karenanya, komponen konatif ini juga kerap disebut sebagai komponen perilaku atau predisposisi tindakan.
BACA JUGA: Cara Meningkatkan Percaya Diri Dalam Bergaul
Tingkatan attitude
Secara umum, terdapat empat tingkatan dalam attitude yang terdiri atas menerima atau receiving, merespon atau responding, menghargai atau valuing, dan bertanggung jawab atau responsible. Apa arti dari keempat tingkatan tersebut? Berikut penjelasannya.
1. Menerima atau receiving
Tingkatan attitude yang pertama adalah menerima atau disebut juga receiving. Ini juga merupakan tingkatan yang paling rendah. Pada tingkatan ini, seorang individu menerima dan bersedia memperhatikan stimulus yang diberikan kepadanya.
2. Merespons atau responding
Tingkatan sikap atau attitude berikutnya adalah memberikan respons (responding). Seseorang dikatakan merespons apabila ia bersedia memberikan tanggapan atas stimulus yang diberikan. Misalnya adalah memberi jawaban ketika diberi pertanyaan dan mengerjakan tugas yang diterimanya. Dalam hal ini, benar dan salahnya respons yang diberikan tidak menjadi masalah.
3. Menghargai atau valuing
Tingkat yang ketiga adalah menghargai atau valuing. Sikap menghargai ini ditunjukkan dengan seseorang mulai melibatkan orang lain seperti mengajak berdiskusi maupun bekerja sama untuk menyelesaikan sebuah masalah. Sikap menghargai ini juga menunjukkan bahwa seseorang tersebut memiliki sikap positif terhadap objek yang dihadapi.
4. Bertanggung jawab atau responsible
Terakhir adalah bertanggung jawab atau responsible. Berkaitan dengan masalah attitude, bertanggung jawab artinya seseorang mampu dan siap untuk menerima risiko dari segala keputusan atau pilihan yang diambilnya. Dengan kata lin, seseorang tersebut memiliki keberanian untuk berpegang teguh dan mempertahankan pilihannya.
Fungsi attitude
Setelah memahami pengertian hingga tingkatan attitude, kini Sedulur dapat menyimak mengenai fungsi dari attitude. Menurut Katz, fungsi attitude dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu fungsi instrumental, fungsi pertahanan ego, fungsi ekspresi nilai, dan fungsi pengetahuan. Berikut penjelasan untuk masing-masing fungsi.
1. Fungsi instrumental
Fungsi attitude yang pertama adalah fungsi instrumental. Fungsi ini berkaitan dengan bagaimana seseorang memandang objek sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Jika objek tersebut dianggap dapat membantunya mencapai tujuan, maka sikap atau attitude yang ditunjukkan terhadap objek tersebut adalah positif. Sebaliknya, jika objek tersebut dianggap menghambatnya untuk mencapai tujuan, maka ia akan menunjukkan sikap negatif.
2. Fungsi pertahanan ego
Sesuai namanya, attitude atau sikap digunakan untuk mempertahankan ego. Oleh karenanya, orang yang bersangkutan akan mengambil sikap ketika merasa diri atau egonya terancam.
3. Fungsi ekspresi nilai
Fungsi yang ketiga adalah fungsi ekspresi nilai. Sederhananya, sikap menjadi cara seseorang dalam mengekspresikan atau menunjukkan nilai yang ada pada dirinya.
4. Fungsi pengetahuan
Attitude sebagai fungsi pengetahuan artinya bahwa attitude memberikan dorongan untuk memahami pengalaman yang dialami. Sehingga sikap yang ditunjukkan akan mencerminkan pengetahuannya atas objek atau stimulus yang diterima.
BACA JUGA: Pengertian Deep Talk Serta Manfaat Emosional & Psikologisnya
Jenis-jenis attitude
Terdapat sejumlah pendapat tentang jenis-jenis attitude. Pertama, attitude dibedakan menjadi dua kategori yaitu attitude sosial dan attitude individual. Berikut uraian selengkapnya.
1. Attitude sosial
Attitude atau sikap sosial adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang berulang-ulang terhadap objek sosial. Dengan kata lain, attitude sosial menyebabkan terjadinya tingkah laku secara berulang-ulang terhadap objek sosial.
2. Attitude individual
Attitude individual merupakan sikap yang dimiliki oleh seseorang dan berbeda dengan orang lainnya. Sikap individual ini dapat berupa kesukaan maupun ketidaksukaan terhadap objek, orang, ataupun hal-hal tertentu lainnya.
Attitude positif dan attitude negatif
Berikutnya, jenis-jenis attitude juga dibagi menjadi dua kategori yaitu attitude positif dan attitude negatif. Pembagian ini didasarkan pada bagaimana seseorang menanggapi sebuah objek atau stimulus yang diterimanya.
1. Attitude positif
Attitude atau sikap positif adalah sikap di mana seseorang bersedia untuk menerima dan memberikan tanggapan berupa persetujuan terhadap stimulus yang diterimanya.
2. Attitude negatif
Kebalikan dari attitude positif, attitude atau sikap negatif ditandai dengan adanya penolakan atau ketidaksetujuan seseorang terhadap stimulus yang diterimanya.
Faktor pembentuk attitude
Dalam mempelajari tentang apa itu attitude, Sedulur juga perlu menyimak mengenai faktor-faktor pembentuk attitude. Secara umum, faktor pembentuk attitude dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Selain ada pula berbagai faktor lainnya yang juga perlu Sedulur ketahui.
1. Faktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternal meliputi berbagai hal yang dapat memberikan pengaruh dalam pembentukan serta perubahan sikap atau attitude seseorang. Berikut penjelasan untuk masing-masing faktor.
a. Faktor internal
Sesuai dengan namanya, faktor internal berasal dari dalam pribadi seorang individu itu sendiri. Faktor internal ini berupa bagaimana seorang individu menentukan pilihan dalam menghadapi pengaruh yang datang dari luar.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan kebalikan dari faktor internal. Sehingga faktor eksternal ini berada di luar pribadi seorang manusia. Faktor eksternal sendiri dapat berwujud interaksi di luar kelompok, seperti interaksi seorang individu dengan hasil kebudayaan.
2. Faktor-faktor lainnya
Sementara itu, faktor-faktor pembentuk attitude seseorang juga dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi atau sesuatu yang dialami oleh seseorang. Pengalaman ini akan memengaruhi bagaimana sikap atau attitude seseorang ketika merespons sesuatu. Pada umumnya, pengalaman yang menjadi faktor terbentuknya attitude ini merupakan suatu pengalaman yang meninggalkan kesan terhadap individu tersebut.
b. Pengaruh orang lain
Faktor yang kedua adalah pengaruh orang lain. Tepatnya adalah pengaruh orang lain yang dianggap memiliki peran penting oleh seorang individu. Misalnya adalah orang tua, keluarga, maupun orang lain yang memiliki status sosial lebih tinggi.
c. Kebudayaan
Kebudayaan di mana seorang individu hidup. Kebudayaan atau cara hidup masyarakat di lingkungan tempat seorang individu hidup akan memberikan pengaruh terhadap pembentukan sikap atau attitude. Seperti yang diketahui, kebudayaan umumnya memuat aturan atau tata norma yang mengatur tentang bagaimana seorang manusia terutama anggota kelompok kebudayaan tersebut hidup.
d. Lembaga pendidikan dan agama
Baik lembaga pendidikan secara umum maupun agama juga turut berpengaruh terhadap pembentukan attitude seseorang. Sebab, kedua lembaga itu menjadi tempat di mana seorang individu mempelajari tentang konsep dasar masalah moral termasuk pemahaman mengenai attitude yang baik hingga apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
e. Media massa
Selain hal-hal yang dihadapi secara langsung seperti interaksi dengan orang lain, pembentukan attitude juga dipengaruhi oleh faktor media massa. Sekadar informasi, media massa di sini meliputi televisi, radio, surat kabar, dan lain sebagainya. Pesan yang disampaikan melalui media massa tersebut akan memberikan pengaruh terhadap pembentukan cara pandang yang nantinya ikut menentukan bagaimana caranya berperilaku.
BACA JUGA: Mengenal Makna Sugesti Beserta Bentuk, Jenis & Contohnya
Contoh attitude adalah
Dalam kehidupan sehari-hari, Sedulur dapat melihat bagaimana attitude seseorang melalui tindakan yang mereka lakukan. Adapun secara umum, masyarakat membagi attitude atau sikap menjadi dua kategori, yaitu good attitude dan bad attitude.
Menurut makna harfiahnya, good attitude adalah sikap yang baik. Biasanya good attitude ditandai dengan kebiasaan atau perilaku yang dianggap baik oleh masyarakat hingga dapat memberikan dampak yang baik pula. Sebaliknya, bad attitude adalah sikap yang dinilai buruk atau kurang baik. Bahkan bad attitude kerap menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang lain.
Sementara itu, berikut sudah dirangkum contoh-contoh good attitude dan bad attitude dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh good attitude
- Membiasakan diri untuk berprasangka baik terhadap orang lain.
- Menepati janji.
- Datang tepat waktu dan tidak membiasakan diri untuk terlambat.
- Memberikan tempat duduk kepada lansia, ibu hamil, maupun disabilitas.
- Membiasakan diri untuk mengucapkan “terima kasih” ketika telah dibantu dan “tolong” ketika meminta bantuan.
- Tidak ragu untuk meminta maaf apabila melakukan kesalahan.
Contoh bad attitude
- Menggunakan barang milik orang lain tanpa izin.
- Suka ikut campur urusan orang lain.
- Mudah menghakimi dan berprangka buruk terhadap orang lain.
- Bersikap semuanya sendiri hingga merugikan orang lain.
- Mengunyah makanan dengan mulut terbuka sehingga mengeluarkan suara.
- Berbohong alias tidak jujur.
Perbedaan etika dan attitude adalah
Di samping attitude, Sedulur mungkin juga kerap mendengar istilah etika. Etika dan attitude atau sikap sendiri kerap disandingkan karena dianggap masih berada dalam lingkup pembahasan yang sama. Lantas, apa itu etika? Menilik pada KBBI, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk. Etika juga merupakan ilmu tentang hak dan kewajiban, sehingga berkaitan dengan masalah moral atau akhlak. Bisa disimpulkan bahwa etika adalah norma atau kaidah yang menjadi pedoman dalam bertingkah laku.
Sementara itu, attitude atau sikap adalah sikap seseorang yang dipengaruhi oleh abjek atau stimulus yang diterimanya.
Dari uraian mengenai pengertian etika dan attitude di atas, bisa diketahui bahwa perbedaan etika dan attitude adalah bahwa etika merupakan aturan, sementara attitude adalah sikap seorang individu dalam merespons sebuah stimulus.
Demikian tadi pembahasan lengkap mengenai attitude termasuk aspek atau komponen attitude, tingkatan, fungsi, hingga contoh-contoh attitude yang baik (good attitude) dan attitude yang buruk (bad attitude) dalam kehidupan sehari-hari. Dapat disimpulkan bahwa attitude merupakan sikap yang ditunjukkan oleh seorang individu sebagai respons terhadap objek atau stimulus yang diterimanya. Adanya attitude dapat dipengaruhi oleh berbagai hal yang dihadapi oleh seorang individu. Semoga artikel ini dapat membantu Sedulur dalam memahami apa itu attitude, ya!
Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar.
Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah.