Pengertian Akhlak dalam Islam Beserta Jenis & Manfaatnya

Akhlak adalah suatu perilaku yang terus diulang dan didorong oleh keinginan secara sadar ketika melakukan suatu perbuatan. Perilaku sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena bisa menyempurnakan kepribadiannya. Tak heran, sebagian besar orang tua akan mengajarkan anaknya untuk berakhlak baik dan mulia sejak dini.

Dalam Islam, setiap aspek ajarannya memiliki orientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang karimah atau mulia. Ada beberapa macam akhlak dalam Islam yang dapat menentukan kebaikan dan pahala bagi kehidupan pribadi. Sebelum membahas lebih lanjut macam-macamnya, mari pahami terlebih dahulu pengertian beserta jenis dan manfaatnya dalam Islam berikut ini.

BACA JUGA: Mengenal Sifat Ujub dalam Islam, Hukum dan Bahayanya

Pengertian akhlak dalam Islam

akhlak adalah
Unsplash

Akhlak dalam Islam adalah berasal dari bahasa Arab “khuluq” yang berarti tabiat, tingkah laku, atau perangai. Secara istilah, pengertiannya yaitu sifat yang dimiliki oleh seseorang dan sudah melekat dalam diri mereka. Biasanya, sikap ini akan tercermin dari perilaku orang tersebut. Sikap ini menggunakan penentuan buruk dan baik pada perbuatan manusia yang memiliki tolak ukur ajaran Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah SWT yaitu:

يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍەۗ قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ

“Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan.” (Qs Al-Maidah: 15)

Sikap ini juga sudah disebutkan dalam Al-Qur’an surah Shad: 46 yaitu:

إِنَّا أَخْلَصْنَاهُمْ بِخَالِصَةٍ ذِكْرَى الدَّارِ

“Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.” (QS Shad: 46)

Pengertian akhlak menurut para ahli dalam Islam

akhlak adalah
Unsplash

Pada dasarnya, ilmu akhlak adalah ilmu yang menjelaskan mengenai baik dan buruk perbuatan manusia. Adapun beberapa pengertiannya menurut para ahli adalah sebagai berikut.

Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani

Akhlak adalah sesuatu yang memiliki sifat baik atau buruk dan tertanam kuat dalam diri manusia. Dari manusialah kemudian terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa berpikir panjang atau direnungkan.

Ahmad bin Musthafa

Ahmad bin Musthafa menyatakan pengertiannya sebagai sebuah ilmu yang darinya bisa diketahui berbagai jenis keutamaan, di mana keutamaan tersebut merupakan terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan yaitu kekuatan berpikir, marah, serta syahwat atau nafsu.

Abu Hamid Al Ghazali

Menurut Abu Hamid Al Ghazali, pengertiannya bisa diartikan sebagai sifat tertanam dalam jiwa manusia, darinya kemudian terlahir perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa harus memikirkan dirinya atau tanpa adanya renungan terlebih dahulu.

Ibnu Maskawaih

Menurut Ibnu Maskawaih, definisinya adalah “hal li nnafsi daa’iyatun lahaa ila af’aaliha min ghoiri fikrin walaa ruwiyatin” yang berarti sifat tertanam dalam jiwa seseorang dan mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa membutuhkan pertimbangan maupun pemikiran.

Macam-macam akhlak

Pada dasarnya, akhlak itu dibagi menjadi dua bagian yaitu akhlakul mahmudah dan akhlakul mazmumah. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

BACA JUGA: Rukun Jual Beli dalam Islam dan Syaratnya sesuai Syariat

1. Akhlak mulia atau terpuji (akhlakul mahmudah atau karimah)

akhlak adalah
Unsplash

Akhlak mahmudah artinya sebuah sikap dan tingkah laku yang mulia dan terpuji terhadap Allah SWT, sesama manusia, dan sesama lingkungannya. Sifat ini juga bisa disebut sebagai akhlakul karimah yang wajib diketahui oleh setiap muslim dan memiliki sumber hadis dan Al-Qur’an.

Sifat terpuji ini sangat memberikan sebuah jaminan kehidupan manusia yang penuh dengan keselamatan, baik dalam hubungan dengan Allah, kehidupan individu, maupun bermasyarakat dan negara. Terdapat beberapa contoh sifat yang bisa dimasukkan ke dalam kelompok mulia, yaitu:

a. Contoh akhlak terpuji terhadap Allah

Perbuatan terpuji terhadap Allah bisa diartikan sebagai tingkah laku manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan-Nya yang pada dasarnya beriman dan mengakui ketuhanan-Nya. Allah SWT telah menciptakan manusia menjadi makhluk hidup yang paling sempurna di muka bumi ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an.

وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْـًٔاۙ وَّجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (QS. An Nahl: ayat 78)

Ayat tersebut memberikan petunjuk bahwa Allah sudah menciptakan manusia dengan tubuh yang sempurna dan kokoh serta dilengkapi dengan pancaindra seperti penglihatan, pendengaran, akal pikir, hati nurani, dan penciuman. Jadi, manusia harus bersyukur dengan apa yang sudah diberikan oleh Allah SWT sebagai pencipta.

Contoh akhlak adalah sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna, maka sudah sepantasnya jika manusia harus mensyukuri apa saja yang telah Dia berikan dan menggunakan pancaindra itu untuk memperhatikan dan mengetahui bukti bahwa Allah itu satu, serta taat dan patuh terhadap perintah-Nya.

b. Contoh akhlak mulia terhadap sesama manusia

Salah satu contoh akhlak terpuji penentu kuat iman seseorang bisa dilihat dari perilakunya sehari-hari terhadap orang lain. Bagi seorang muslim yang selalu menaati peraturan, akan tercermin perilakunya yang mulia terhadap sesamanya. Misalnya adalah selalu bersikap husnuzan atau berprasangka baik.

Husnuzan kepada sesama merupakan salah satu sifat terpuji yang harus diterapkan dengan lahir dan batin, baik ucapan maupun sikap, supaya apa yang sudah dijalani selalu diizinkan dan disetujui oleh Allah SWT. Sebaliknya, sikap suuzan atau prasangka buruk itu ibarat “manusia yang memakan daging manusia yang sudah meninggal” sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an.

وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada` Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat, Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12)

2. Akhlak tercela (akhlakul mazmumah)

Unsplash

Perbuatan tercela atau akhlakul mazmumah merupakan jenis tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia. Sikap tercela ini wajib dihindari dan dijauhi oleh manusia karena bisa mendatangkan kerugian, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Ada beberapa contoh akhlak tercela atau akhlakul mazmumah, misalnya tamak, dengki, iri, sombong, takabur, gibah, hasad, dan lain sebagainya. Sebagai seorang muslim yang baik, maka sudah seharusnya menjauhi perbuatan tercela ini. Alasannya tentu saja karena perbuatan ini dibenci oleh Allah SWT.

Contoh perbuatan tercela kepada Allah SWT adalah musyrik. Musyrik adalah menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Misalnya adalah menyembah berhala yang sangat bertentangan dengan ajaran tauhid.

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Lukman: ayat 13)

BACA JUGA: Doa Masuk Rumah dan Keluar Rumah sesuai Sunah Islam

Akhlakul mahfudah memberikan manfaat dicintai oleh Rasulullah

Unsplash

Akhlakul mahmudah atau perbuatan terpuji mempunyai beberapa manfaat untuk kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah dicintai oleh Rasulullah SAW. Pada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, dijelaskan bahwa seorang muslim yang mempunyai perilaku terpuji akan dekat dengan Rasulullah SAW. Dalam hadis berikut ini, Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang paling saya cintai dan paling dekat dengan tempat saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang memiliki akhlak mulia. Sementara orang yang paling saya benci dan tempatnya paling jauh dari saya kelak di hari kiamat adalah mereka yang keras dan rakus, suka menghina dan sombong.” (HR. Tirmidzi)

Berat timbangan di akhirat

Unsplash

Keutamaan dan manfaat lainnya jika mempunyai sifat terpuji adalah berat timbangan pada hari kiamat. Seorang muslim yang mempunyai sifat terpuji akan diselamatkan oleh Sang Maha Kuasa ketika hari akhir. Tak sampai di situ saja, seorang muslim juga bisa menggapai derajat seperti orang yang salat atau berpuasa. Hal ini berkaitan dalam sebuah hadis dari Rasulullah SAW yaitu:

“Tidak ada sesuatu amalan yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak yang mulia. Sesungguhnya orang yang berakhlak mulia bisa mencapai derajat orang yang rajin puasa dan rajin salat.” (HR. Tirmidzi)

Cara menumbuhkan akhlak terpuji

Unsplash

Supaya bisa mewujudkan akhlak yang mulia sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas, maka ada beberapa cara untuk menumbuhkannya sebagaimana menurut Buya Hamka. Berikut adalah beberapa caranya.

  • Memperhatikan semua perintah dan menjauhi larangan agama.
  • Belajar untuk melawan kehendak diri dan menaklukkannya sesuai dengan kehendak dari Allah SWT.
  • Membersihkan hati dan menyucikan relasi dengan Allah SWT.
  • Mendirikan persaudaraan di dalam Islam.
  • Menjadikan Nabi Muhammad sebagai teladan dalam menjalani tingkah laku.

Demikian pembahasan lengkap mengenai akhlak. Pembahasan ini tentu berbeda dengan AKHLAK adalah BUMN, ya. Kedua hal tersebut jelas berbeda. Bisa disimpulkan bahwa agama merupakan salah satu pengawas terkuat dalam membentuk sebuah akhlak. Alasannya adalah jika seseorang berani melanggarnya, maka akan ada ganjaran yang akan diterima. Sedangkan, pengawas yang lainnya berasal dari hati nurani dan akal sehat. Semoga menambah pengetahuan, ya!

Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!

Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!