resep tumpeng 17 agustus

Membuat tumpeng merupakan tradisi masyarakat Indonesia dalam menyambut berbagai momen spesial. Tak terkecuali ketika memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Tak hanya dijadikan sebagai hidangan utama, makanan ini juga sering dipakai dalam ajang lomba tumpeng 17 Agustusan.

Nah, berikut ini Super sudah merangkum aneka resep tumpeng 17 Agustus yang bisa Sedulur coba di rumah. Selain itu juga akan dipaparkan mengenai filosofi tumpeng yang perlu Sedulur ketahui. Simak sampai habis, ya!

BACA JUGA: Resep & Trik Membuat Nasi Tumpeng Putih yang Kokoh & Lezat

Resep tumpeng hias 17 Agustusan

tumpeng 17 agustusan
iStock

Resep berikut ini bisa Sedulur coba untuk membuat tumpeng 17 Agustusan di rumah. Berikut bahan dan cara membuatnya.

Bahan:

  • 1 kg beras putih, cuci bersih dan rendam selama 30 menit.
  • 250 gram beras ketan, cuci bersih dan rendam selama 30 menit.
  • 1500 ml santan.
  • 7 siung bawang putih, cincang halus.
  • 2 lembar daun salam.
  • 2 batang serai.
  • 10 gram kunyit bubuk.
  • minyak goreng untuk menumis.
  • garam secukupnya.
  • air secukupnya.

Cara membuatnya:

  1. Siapkan panci dan tuang minyak secukupnya untuk menumis.
  2. Masukkan bawang putih yang sudah dicincang halus, tumis sampai harum. Tambahkan daun salam dan serai.
  3. Masukkan santan, kunyit bubuk, dan garam. Aduk rata dan masak hingga mendidih.
  4. Masukkan beras dan beras ketan yang sudah direndam. Perlu dicatat bahwa air rendaman dibuang atau tidak ikut dimasak.
  5. Masak beras sebentar kemudian pindahkan ke dandang yang sudah disiapkan. Masak hingga matang.
  6. Setelah nasi matang, Sedulur dapat mencetaknya menjadi bentuk tumpeng menggunakan cetakan kerucut. 
  7. Tata lauk pauk sesuai selera. Nasi tumpeng hias siap dihidangkan.

BACA JUGA: 7 Resep Ayam Laos Empuk & Enak untuk Variasi Menu Masakan

Resep tumpeng merah putih 17 Agustus

tumpeng 17 agustusan
Kumparan

Selain membuat tumpeng dengan nasi kuning, Sedulur juga bisa membuat tumpeng merah putih. Resep tumpeng unik berikut ini bisa Sedulur coba untuk diikutkan lomba tumpeng 17 Agustusan.

Bahan:

  • 800 gram beras putih.
  • 200 gram beras ketan, rendam selama 6 jam sebelum dimasak.
  • 500 ml santan kelapa.
  • 350 ml air.
  • 7 buah tomat.
  • 1 buah paprika.
  • 2 batang serai.
  • 4 lembar daun salam.
  • 2 buah jeruk limau, ambil air perasannya.
  • garam secukupnya.
  • pewarna makanan merah.
  • air secukupnya untuk mengukus.

Cara membuatnya:

  1. Bagi beras putih menjadi dua, 300 gram untuk membuat tumpeng merah dan 500 gram untuk membuat tumpeng nasi putih.
  2. Haluskan buah tomat dan paprika menggunakan blender. Tambahkan air secukupnya kemudian saring.
  3. Campurkan jus tomat dan paprika dengan 300 gram beras dan 100 gram beras ketan yang sudah direndam. Tambahkan pewarna makanan merah sebanyak satu tetes, serai, daun salam, garam, dan air perasan jeruk limau.
  4. Masak campuran beras untuk tumpeng merah hingga air menyusut dan kemudian kukus hingga matang.
  5. Untuk tumpeng putih, campurkan santan dengan 500 gram beras dan 100 gram beras ketan yang sudah direndam. Tambahkan serai, daun salam, garam, dan air perasan jeruk limau.
  6. Masak campuran beras untuk tumpeng putih hingga air menyusut kemudian kukus hingga matang.
  7. Setelah nasi untuk tumpeng merah putih matang, tata menjadi bentuk kerucut. Caranya adalah dengan memadatkan nasi putih untuk bagian bawah tumpeng kemudian tata tumpeng nasi merah yang sudah dicetak di atasnya.
  8. Tata aneka lauk pauk sesuai selera.

BACA JUGA: Resep Tongseng Ayam Enak & Gurih untuk Lauk di Rumah

Resep tumpeng mini 17 Agustusan dengan nasi hijau

Bridestory

Bagi Sedulur yang menyukai kreasi hidangan unik, resep tumpeng hijau berikut ini tidak boleh dilewatkan. Warna hijau pada nasi tumpeng diperoleh dari bayam yang dihaluskan. Simak resep selengkapnya berikut ini.

Bahan:

  • 250 gram beras.
  • 100 ml santan.
  • 200 ml air.
  • 150 gram daun bayam, blender dengan 50 ml air kemudian saring.
  • 2 lembar daun salam.
  • 2 lembar daun pandan.
  • 3 lembar daun jeruk, buang tulangnya.
  • 1 batang serai, memarkan.
  • gram secukupnya.

Cara membuatnya:

  1. Cuci bersih beras kemudian sisihkan.
  2. Siapkan panci lalu rebus beras bersama santan, 100 ml air bayam, daun salam, serai, daun pandan, dan daun jeruk.
  3. Aduk rata kemudian masak hingga air menyusut.
  4. Kukus nasi yang sudah dimasak selama 30 menit dengan api sedang hingga matang.
  5. Cetak nasi menjadi berbentuk kerucut dan tata lauk pauk sesuai selera.

BACA JUGA: Resep Sop Ceker Enak, Segar, Gurih & Mudah Dibuat

Filosofi tumpeng

Kompas

Setelah menyimak aneka resep tumpeng 17 Agustus, tak ada salahnya Sedulur juga memahami filosofi tumpeng. Pasalnya, hidangan tumpeng yang identik dengan bentuk kerucut dan dikelilingi oleh beragam lauk itu ternyata memiliki makna istimewa. Berikut adalah uraian tentang filosofi tumpeng yang dilihat dari sudut nama dan bentuknya.

1. Filosofi nama tumpeng

Terdapat beberapa versi terkait makna filosofis dari nama “tumpeng.” Makna kata tumpeng disebut berasal dari kata “Tu” yang dapat memiliki arti baik dan buruk. Kata “Tu” dengan makna baik memiliki arti sebagai Tuhan. Sementara kata “Tu” dengan makna buruk memiliki arti sebagai hantu.

Di sisi yang lain, kata “tumpeng” merupakan sebuah akronim dari ungkapan dalam bahasa Jawa yakni “yen metu kudu mempeng.” Ungkapan tersebut memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu ketika keluar harus sungguh-sungguh semangat. Sehingga, filosofi tumpeng dalam bahasa Jawa adalah bahwa ketika manusia terlahir ke dunia, ia harus menjalani hidupnya dengan penuh semangat dan tidak mudah putus asa.

2. Filosofi bentuk tumpeng

Selain memiliki makna filosofis dari segi maknanya, bentuk tumpeng ternyata juga memiliki makna tersendiri. Dikatakan bahwa tumpeng yang dibuat dari nasi merupakan bentuk penghormatan kepada Dewi Sri atau Dewi Padi. Sementara itu, bentuk tumpeng yang mengerucut diibaratkan sebagai gunung yang merupakan hal sakral bagi masyarakat Jawa.

BACA JUGA: 8 Ide Dekorasi Hias Jalan Kampung Agustusan yang Unik

Tips menghias tumpeng Agustusan

Tumpeng 17 Agustusan semakin menarik apabila diberi hiasan, apalagi setiap komponennya memiliki makna atau filosofi. Sebagaimana yang bisa Sedulur simak dari penjelasan di atas terkait filosofis tumpeng itu sendiri.

Ada pun tips menghias tumpeng yang bisa Sedulur terapkan adalah sebagai berikut:

1. Gunakan daun segar

Saat membuat hiasan tumpeng, Sedulur bisa menggunakan daun segar. Terutama daun pisang sebagai alas dan tambahan hiasan pelengkap. Menggunakan daun segar dapat mempercantik tampilan tumpeng Agustusan dan membuat tumpeng semakin lezat dan nikmat.

2. Masak nasi sampai pulen

Jangan lupa untuk memasak nasi hingga pulen ya, Sedulur. Nasi adalah komponen utama dalam sajian tumpeng. Masaklah nasi sampai teksturnya pulen supaya mudah disusun. Gunakan kunyit atau mungkin beras merah untuk agar warnanya lebih cantik dan bervariasi.

3. Pakai sayuran segar yang dibentuk rapi

Sayur segar biasa dijadikan sebagai hiasan tumpeng Agustusan. Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah yang masih segar agar hasilnya cantik dan menggugah selera makan. Sedulur bisa membentuknya menjadi bentuk yang menarik, misalnya menjadi angsa atau dibuat karakter tertentu.

4. Pilih lauk yang warnanya kontras

Warna nasi tumpeng biasanya kuning, putih, atau merah (jika dibuat dari beras merah). Oleh karena itu lauk pauk dan hiasannya sebaiknya pilihlah warna kontras supaya menarik perhatian. Misalnya ayam dan perkedel untuk coklat keemasan, garnish dari sayuran hijau dan merah, atau lainnya selain ketiga warna nasi tersebut.

Makna tumpeng Agustusan

Momen kemerdekaan biasanya menyajikan nasi tumpeng dengan berbagai lauk pauknya. Berbeda dengan filosofi tumpeng secara umum yang telah dijelaskan di atas, ada makna khusus terkait tumpeng yang disajikan saat Agustusan.

 Ternyata, sajian tumpeng Agustusan setiap bagiannya memiliki makna tersendiri. Berikut ini penjelasan menariknya.

1. Nasi

Nasi adalah bagian paling penting dari tumpeng, warnanya boleh disesuaikan (merah, putih, atau kuning). Bentuk nasi yang mengerucut ke atas melambangkan rasa syukur, nikmat, serta kebahagiaan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

2. Ayam ingkung

Ayam ingkung biasa disajikan dalam hidangan tumpeng kemerdekaan. Ayam ingkung menyimbolkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah diberikan.

3. Telur pindang

Lauk telur pindang mudah dibuat dan bahannya bisa didapatkan dengan harga terjangkau, apalagi rasanya memang sangat nikmat jika disajikan sebagai pendamping tumpeng. Telur pindang melambangkan kebulatan tekad serta kehendak yang mantap.

4. Perkedel dan tempe

Perkedel dari kentang serta tempe dari fermentasi kedelai kerap ditemukan pada hidangan nasi tumpeng. Selain sebagai sebagai ucapan syukur, kedua lauk ini merupakan penyeimbang rasa.

5. Urap sayuran

Urap sayuran terdiri dari beberapa macam sayur yang memiliki filosofi tersendiri. Kacang panjang menyimbolkan panjang umur, tauge menyimbolkan pertumbuhan, serta kangkung merupakan simbol kemudahan dalam beradaptasi di lingkungan.

Demikian tadi aneka resep tumpeng 17 Agustusan yang bisa Sedulur coba di rumah beserta filosofinya yang ditinjau dari segi nama dan bentuknya. Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat untuk Sedulur dan selamat mencoba membuat tumpeng!