Kancil dan kura–kura, dua makhluk hidup yang berbeda spesies namun hidup dalam lingkungan yang sama, memiliki pengalaman yang sangat menarik untuk diikuti. Namun, mereka memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Kancil, seorang makhluk yang cerdik dan licik, selalu berusaha memanfaatkan kesempatan untuk keuntungannya sendiri.
Sementara itu, kura–kura, makhluk yang lambat dan ceroboh, selalu tertinggal dan menjadi korban dari kecerdikan Kancil. Lalu, seperti apa kisah kehidupan Kancil dan Kura-kura? Pesan moral yang akan Sedulur dapat dibalik kisahnya? Yuk, simak dongeng yang satu ini!
BACA JUGA: Dongeng Anak: Kisah Kelinci dan Kura-Kura
1. Suatu hari, kancil sedang panen
Pada pagi yang cerah itu, tampaklah kancil memandang kebun sayur dengan penuh harap. Kancil telah menantikan saat untuk memanen sayuran yang telah ditanamnya. Sekarang, ia siap untuk menuai hasil kerjanya dengan penuh semangat.
“Alhamdulillah, akhirnya aku bisa menikmati sayuran sepuas-puasnya,” kata kancil dengan penuh sukacita.
Setelah kenyang, kancil kemudian bergerak menuju sungai untuk meminum air.
2. Kancil bertemu dengan binatang lain
Ketika sedang dalam perjalanan menuju sungai, kancil memperhatikan adanya kerbau, ibu rusa, dan kura-kura yang berkumpul bersama. Kancil merenung, “Ada apa gerangan ini? Terlihat seperti kerbau dan ibu rusa akrab dengan kura-kura. Saya perlu mencari tahu lebih lanjut.”
3. Kancil berpikir tentang temannya
Kancil berjalan di sepanjang jalan menuju sungai sambil memikirkan teman-temannya yang baru saja ditemuinya. Setibanya di tepi sungai, Kancil memuaskan dahaganya dengan minum air yang segar.
“Rasanya segar sekali,” ujarnya setelah meminum beberapa kali. Tanpa berlama-lama, Kancil segera kembali ke tempat teman-temannya yang baru saja ia temui sebelumnya.
“Sekarang, giliran aku menemui Kerbau,” pikirnya.
4. Kancil bertemu dengan kerbau
Kancil mendekati kerbau dan berkata, “Hai, Kerbau!” Kerbau menoleh ke arah Kancil dan bertanya, “Ada apa, Kancil?” Kancil kemudian menanyakan, “Kenapa kamu begitu akrab dengan kura-kura?”
Setelah mendengar pertanyaan Kancil, kerbau menjawab, “Karena kura-kura baik dan rendah hati.”
“Apakah itu benar?” tanya Kancil dengan kagum.
“Iya, benar,” meyakinkan kerbau.
“Baiklah, aku akan pergi mencari buah,” ujar Kancil saat ia meninggalkan kerbau.
5. Kancil bertemu dengan ibu rusa
Kancil tidak mempercayai perkataan kerbau. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menanyakan kepada Ibu Rusa tentang kura-kura. Setelah bertemu dengan Ibu Rusa, Kancil bertanya, “Ibu Rusa, bolehkah saya bertanya sesuatu?”
“Tentu saja, silakan,” jawab Ibu Rusa.
“Saya melihat bahwa Anda sangat akrab dengan kura-kura sebelumnya. Apakah ada alasan untuk itu?” tanya Kancil. “Ya, ada. Kura-kura adalah makhluk yang sangat baik. Ada apa, Kancil?” kata Ibu Rusa.
“Hehehe, tidak ada apa-apa, Ibu Rusa,” jelaskan Kancil.
6. Rusa pergi meninggalkan ibu rusa
Dengan meninggalkan ibu rusa, kancil merasa iri dan mengeluh, “Semua tampaknya memihak pada kura-kura. Mereka selalu dianggap baik oleh kerbau dan ibu rusa, dan memiliki lebih banyak teman daripada saya.”
Dalam kekesalannya, kancil merencanakan sesuatu yang jahat untuk membuat semua binatang lain menjauhi kura-kura.
“Saya perlu mencari cara untuk membuat semua orang menghindari kura-kura. Saya akan mencoba mengatakan sesuatu yang buruk tentang kura-kura pada kerbau dan ibu rusa,” pikir kancil.
7. Kancil punya niat jahat ke kura-kura
Karena merasa iri pada kura-kura, kancil punya niat jahat dan mencari kerbau serta ibu rusa untuk memberitahu sebuah kebohongan. Kancil kemudian berlari menemui kerbau dan berkata, “Kerbau! Kamu harus berhati-hati dengan kura-kura,”
“Ada apa, kancil?” tanya kerbau.
“Tadi aku melihat kura-kura memberi minum merpati. Setelah merpati meminumnya, ia langsung jatuh sakit dan kura-kura pergi meninggalkannya,” ujar kancil. Mendengar cerita itu, kerbau menjadi takut dan berkata, “Saya tidak ingin berteman lagi dengan kura-kura.”
Kancil merasa senang dan tertawa dalam hati, “Hahaha, saya berhasil!”
8. Kancil bercerita bohong tentang kura-kura
Tidak hanya sampai di situ saja, kancil juga berbicara dengan ibu rusa agar rencananya untuk menjauhi kura-kura bisa berhasil. Ketika bertemu ibu rusa, kancil pun menceritakan kebohongan tentang kura-kura lagi.
“Ibu rusa! Ibu rusa! Ada yang penting ingin aku sampaikan,” teriak kancil memanggil ibu rusa.
“Ada apa, kancil? Tenanglah, katakan dengan jelas,” jawab ibu rusa.
“Sebaiknya ibu rusa menjaga anak-anak dengan lebih baik. Baru saja aku melihat kura-kura memberikan buah pada anak tupai, dan kemudian mereka mati. Kura-kura pun tertawa dengan gembira setelah itu,” jelas kancil berbohong.
“Apa? Dia benar-benar jahat sekali. Terima kasih telah memberitahuku, kancil. Aku akan menjaga anak-anakku dengan lebih baik,” jawab ibu rusa. Kancil kembali merasa senang dan tertawa dalam hati karena merasa rencananya berhasil.
9. Kura-kura jadi dijauhi teman-temannya
Setelah kancil menyebarkan kebohongan tentang kura-kura, binatang-binatang lain mulai menghindarinya. Pada suatu hari, ketika kura-kura bertemu dengan kerbau, kura-kura menyapa dengan sopan, “Selamat pagi.”
Namun, kerbau tidak merespon dan langsung pergi tanpa memberikan jawaban apapun.
Kura-kura tidak curiga dan melanjutkan perjalanan di hutan. Ketika ia bertemu ibu rusa, kura-kura juga menyapa dengan sopan, “Selamat pagi, ibu rusa.” Namun, ibu rusa juga tidak memberikan respon apapun dan meninggalkan kura-kura.
10. Kura-kura sedih tidak punya teman
Kura-kura mulai merasa curiga dan bertanya-tanya mengapa teman-temannya tiba-tiba menjadi dingin dan seolah-olah tidak menyukainya, padahal dia selalu bersikap baik pada semua binatang.
Meskipun tidak tahu apa kesalahan yang telah dia lakukan, kura-kura mencoba mencari tahu dengan bertanya pada kancil. Setelah menemukan kancil, dia meminta kancil untuk memberitahunya apa yang terjadi dengan teman-temannya.
Namun, meskipun kura-kura memohon dengan sangat, kancil enggan memberitahu kebenaran. Dia terus bersikeras bahwa dia tidak tahu apa-apa, meskipun kura-kura meminta dia untuk jujur dan memberikan jawaban yang sebenarnya.
11. Kancil pergi meninggalkan kura-kura
Kancil semakin kesal dengan pertanyaan kura-kura, hingga akhirnya ia pergi sambil mengomel dan menolak untuk jujur atas perbuatannya. Ia terus berjalan meninggalkan kura-kura yang sedih dan kecewa.
“Memangnya enak tidak punya teman, kura-kura itu sangat cerewet!” gumam kancil sambil berjalan jauh dari kura-kura.
Kancil merasa senang karena rencana jahatnya berhasil dan ia merasa bangga.Tapi, tak lama kemudian, kancil tiba-tiba terperosok ke dalam lubang besar di hutan. “Apa yang terjadi? Mengapa aku jatuh ke dalam jebakan ini? Oh tidak!” kata kancil dengan panik.
Ia mencoba meminta pertolongan dengan berteriak sekuat mungkin, “Tolong! Tolong! Tolong!”
Namun, setelah beberapa kali mencoba, ia merasa putus asa karena tidak ada yang datang membantunya. “Tidak ada yang mendengar. Aku takut. Tolong!” seru kancil dengan harapan seseorang akan mendengarnya.
12. Pesan moral dari kisah kancil dan kura-kura
Setelah membaca dongeng fabel kancil dan kura-kura, Mama dapat mengambil pesan moral yang berharga untuk anak. Pesan moral tersebut adalah bahwa sifat iri dan dengki dapat membawa seseorang berperilaku jahat seperti yang dilakukan oleh kancil dalam cerita tersebut.
Sebaliknya, jika kita berperilaku baik pada siapa pun dengan tulus, maka orang lain akan senang berteman dengan kita. Perilaku buruk yang kita lakukan akan mendatangkan akibat buruk, begitu pula dengan perilaku baik.
Dalam cerita ini, terdapat beberapa pesan moral lainnya, seperti tidak boleh iri dengan keberhasilan orang lain, tidak boleh berbohong dan memfitnah orang yang tidak bersalah, serta tidak boleh bersikap sombong agar bisa mendapatkan banyak teman.
BACA JUGA: Dongeng Anak: Cerita Kupu-Kupu Berhati Mulia dan Semut
Manfaat dongeng bagi anak
Itulah tadi dongen kancil dan kura-kura yang bisa Sedulur bacakan untuk anak. Dongeng adalah cerita fantasi yang biasanya diceritakan untuk anak-anak sebelum tidur. Di zaman modern seperti sekarang, mungkin banyak orang menganggap dongeng hanya sebagai hiburan semata, tetapi sebenarnya dongeng memiliki manfaat yang jauh lebih besar bagi perkembangan anak.
Salah satu manfaat terbesar dari dongeng adalah membantu anak-anak untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan kosa kata mereka. Saat anak-anak mendengarkan dongeng, mereka terpapar pada kata-kata dan kalimat-kalimat yang lebih kaya dan kompleks. Ini membantu memperluas bahasa dan kosa kata mereka, yang nantinya dapat membantu dalam pembelajaran di sekolah.
Selain itu, dongeng juga mengajarkan banyak nilai moral dan etika kepada anak-anak. Melalui cerita-cerita yang dihadirkan dalam dongeng, anak-anak dapat mempelajari tentang kebaikan, kejujuran, dan menghargai orang lain. Nilai-nilai ini sangat penting bagi anak-anak karena dapat membentuk kepribadian dan moral mereka di masa depan.
Dongeng juga membantu anak-anak untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka. Dalam cerita dongeng, anak-anak dapat terlibat dalam petualangan yang fantastis dan memasuki dunia yang penuh dengan makhluk ajaib. Hal ini dapat membantu mengembangkan imajinasi mereka, dan meningkatkan kreativitas dan daya pikir mereka.
Selain itu, dongeng juga membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka. Saat anak-anak mendengarkan dongeng, mereka belajar tentang berbagai situasi sosial dan cara menghadapinya. Ini membantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial seperti empati, pengertian, dan toleransi.
Dalam dunia digital yang semakin berkembang, banyak orang mungkin lebih memilih memberikan gadget atau ponsel kepada anak-anak mereka sebagai penghibur, daripada dongeng.
Namun, hal ini sebenarnya dapat berdampak negatif pada perkembangan anak. Terlalu banyak paparan gadget atau ponsel dapat merusak perkembangan sosial dan kognitif anak, serta mengganggu tidur mereka.
Oleh karena itu, memberikan waktu untuk membacakan dongeng bagi anak-anak sangat penting. Selain memberikan hiburan, dongeng juga membantu meningkatkan kemampuan bahasa, nilai moral, kreativitas, dan keterampilan sosial anak-anak. Jangan ragu untuk membacakan dongeng bagi anak-anak, karena manfaat yang mereka dapatkan jauh lebih besar daripada sekadar hiburan.
Mudah-mudahan cerita kancil dan kura-kura ini dapat memberikan manfaat bagi Sedulur yang punya anak. Semoga dongeng di atas bisa jadi materi menarik bagi Sedulur untuk bermain bersama anak dan memberikan pelajaran hidup yang bermanfaat.
Sedulur juga perlu menyediakan kebutuhan bayi yang lainnya. Seperti popok, minyak telon, susu, maupun biskuit. Untuk mendapatkannya dengan mudah, Sedulur bisa beli semuanya di Aplikasi Super. Tak hanya mudah, Sedulur juga akan mendapatkan harga yang jauh lebih murah.
Sangat menarik sekali, bukan? Tak perlu menunggu lama, Sedulur bisa langsung mengunduh Aplikasi Super di Google PlayStore dan berbelanja semua kebutuhan bayi dan anak sekarang juga. Selamat mencoba!