Percaya atau tidak urutan lahir seorang anak ternyata berdampak pada karakter psikologisnya. Karakter ini akan dibawa mereka sampai dewasa kelak. Meski tidak pakem alias tak pasti, para orangtua wajib nih mengenal dan memahami karakter anak sendiri. Fungsinya apalagi kalau bukan membangun hubungan baik dengan anak sedari dini. Serta menghindari munculnya sindrom atau trauma masa kecil yang bakal mereka simpan hingga dewasa.
Fakta anak pertama, tengah, dan bungsu punya karakter yang berbeda-beda adalah benar. Anak pertama biasanya identik dengan kepemimpinan dan kemandirian. Sementara, anak tengah cenderung kreatif dan fleksibel. Lain dengan si bungsu yang terkenal sebagai sosok yang charming dan suka perhatian.
Lebih lengkapnya, ada baiknya kita ulas satu per satu karakter anak berdasarkan urutan lahirnya. Mulai dari fakta anak pertama dulu, deh.
BACA JUGA: 12 Obat Pilek Bayi dan Anak Ala Rumahan yang Aman
1. Anak pertama cenderung lebih mandiri
Anak pertama lahir tanpa saudara yang bisa menjadi mentor mereka. Saat orangtua sibuk bekerja, anak pertama akan menghabiskan waktu sendiri selama beberapa tahun sebelum adik-adiknya lahir. Ini membuatnya terbiasa menjelajah, bermain, dan menghibur diri sendiri. Terbiasa sendirian membuat orang jauh lebih mandiri, tidak tergantung, dan terbiasa menciptakan ide-ide orisinal.
2. Peduli dan menganyomi
Dilabeli sebagai yang tertua, anak pertama biasanya diberi tanggung jawab oleh orangtua untuk mengayomi dan menjaga adik-adiknya. Meski awalnya ogah-ogahan, sifat peduli dan menganyomi ini akan terbentuk dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Biasanya ini didorong oleh situasi dan kecenderungan saudara lebih muda untuk meminta bantuan dan pertimbangan pada anak pertama. Anak pertama biasanya dilihat adik-adiknya sebagai sosok teladan dan bisa ditiru, terutama saat mereka masih kecil.
3. Punya jiwa kepemimpinan
Sudah banyak studi yang membuktikan bahwa anak pertama identik dengan jiwa kepempimpinan. Banyak tokoh penting dan orang-orang yang memegang jabatan penting di perusahaan atau instansi merupakan anak pertama. Tentu pada dasarnya semua orang, tak peduli urutan lahirnya memiliki potensi kepemimpinan yang sama. Hanya bagaimana lingkungan membentuk mereka. Kepemimpinan masuk dalam fakta anak pertama karena mereka sangat lekat dengan tanggungjawab menjaga dan memberi contoh baik pada saudaranya yang lebih muda.
4. Seorang moral compass
Sebagai anak yang dipercaya orangtua untuk membantu membesarkan adik-adiknya saat mereka sibuk bekerja, anak tertua pun seringkali punya karakter seorang moral compass. Yaitu orang yang suka dengan perbuatan baik dan berusaha jadi teladan untuk orang lain. Meski kadang jika berlebihan hal ini bisa dilihat sebagai karakter menyebalkan oleh orang lain.
5. Bisa diandalkan
Fakta anak pertama adalah sosok yang bisa diandalkan, baik orangtua, adik, maupun di lingkungan pertemanan. Mereka memiliki self-control yang baik dan sudah terbiasa mengemban tanggung jawab dari orangtua saat keduanya sibuk bekerja. Hal ini terjadi pada anak pertama laki-laki maupun perempuan di keluarga.
Tentu tak semua anak pertama langsung memiliki karakter ini. Ia terbentuk dari kebiasaan dan latihan selama bertahun-tahun. Anak pertama diberi banyak tanggung jawab yang jika tak diselesaikan akan mengundang amarah orangtua. Tak heran kalau mereka pun terlatih untuk menyelesaikan tugas dengan baik guna menghindari konflik dengan orangtua.
6. Anak pertama sering merasa superior dibanding orang lain
Terutama di lingkungan keluarga, seorang anak pertama biasanya merasa superior dibandingkan saudaranya. Sifat ini bisa dirunut dari fakta bahwa mereka mengalami banyak hal lebih dulu dibandingkan saudara-saudaranya. Mereka bisa saja melihat bagaimana perjuangan orangtua mereka di awal pernikahan dan karier. Ini bisa jadi sifat buruk anak pertama karena memicu mereka punya tendensi meremehkan dan kurang berempati pada masalah orang lain.
7. Anak pertama jarang mengambil risiko
Berbeda dengan adik-adiknya yang bisa melakukan kesalahan atau berkaca dari kesalahan sang kakak, anak pertama tak memiliki siapapun yang bisa dijadikan patokan. Tak heran jika jarang mengambil risiko sering masuk dalam daftar fakta anak pertama. Tak suka risiko membuat anak pertama cenderung jadi anak yang jarang bermasalah. Studi menunjukkan anak pertama jarang yang berurusan dengan narkoba atau hal-hal buruk lainnya.
8. Berorientasi pada pendidikan
Anak pertama laki-laki maupun perempuan sama-sama berorientasi pada pendidikan. Mereka juga cenderung memilih pekerjaan-pekerjaan konvensional dengan risiko rendah ketimbang mengeksplorasi karier kreatif seperti anak tengah dan bungsu. Mereka suka dengan kestabilan dan jarang berpindah-pindah haluan. Fokus dan tepat waktu membuat anak pertama bakal memiliki karier yang cemerlang dan lancar.
9. Cenderung perfeksionis dan hati-hati dalam hubungan asmara
Dalam urusan kehidupan dan percintaan, seorang anak pertama biasanya tahu apa yang ia mau. Ia juga berusaha untuk membuat segalanya teratur dan ada di jangkauannya. Ini pula yang memunculkan fakta anak pertama laki-laki maupun perempuan sangat hati-hati dalam memilih pasangan.
10. Pembuat keputusan dalam hubungan
Anak pertama juga seorang pembuat keputusan. Kebiasaan mereka untuk mengatur dan mendisiplinkan adik-adiknya menjadi pemicu munculnya sifat ini. Dalam hubungan, mereka pun lebih suka menjadi pengambil keputusan ketimbang pengikut. Tak heran banyak anak pertama yang tertarik pada anak bungsu karena karakter mereka yang bertolakbelakang. Namun, jika kebablasan, sifat suka mengontrol bisa menjelma jadi sifat buruk anak pertama.
11. Takut gagal dan fokus menjadi yang terbaik
Tentu tak semua sifat baik yang melekat, fakta anak pertama laki-laki maupun perempuan takut dengan kegagalan ternyata benar adanya. Biasanya karena tekanan untuk jadi contoh yang baik dan keinginan untuk dapat perhatian dari orangtua, anak pertama akan sangat beorientasi pada prestasi mereka. Hal ini membuat anak pertama takut mengecewakan orang lain dan selalu berusaha jadi yang terbaik. Hingga mereka lupa bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk mereka sebagai manusia biasa.
12. Anak pertama adalah people-pleaser
Fakta-fakta anak pertama perempuan tak bisa lepas dari sifat people-pleaser. Ini terkait dengan keinginan mereka untuk dapat perhatian orangtua yang biasanya berkurang saat saudara-saudara baru hadir di keluarga. Dalam hubungan percintaan maupun profesional pun sifat ini bisa mereka bawa dan sama saja jika berlebihan bisa berpeluang jadi korban manipulasi pasangan.
13. Fakta anak pertama cenderung suka mengalah
Sifat people-pleaser ini yang membuat anak pertama pun cenderung mengalah. Diawali dengan tekanan dari orangtua yang meminta mereka mengalah untuk adik, saat dewasa anak pertama pun bakal terbiasa mengalah pada pasangan dan teman misalnya.
14. Protektif pada orang yang ia sayang
Fakta anak pertama laki-laki dalam percintaan adalah kecenderungan mereka yang protektif pada pasangannya. Mereka memiliki kebiasaan untuk selalu sigap untuk membantu dan melakukan apapun untuk menyenangkan pasangan.
15. Punya ekspektasi tinggi
Fakta anak pertama tentang percintaan adalah ekspektasi mereka yang tinggi pada sebuah hubungan. Mereka seorang yang protektif, teratur, tepat waktu, dan suka menyenangkan orang lain. Namun, mereka lupa bahwa tak semua orang punya sifat dan bahasa cinta yang sama. Ini jadi salah satu faktor yang bisa memicu kegagalan dalam kehidupan percintaan anak pertama.
16. Memiliki tingkat kepekaan yang tinggi
Fakta anak pertama perempuan tentang cinta maupun dalam hubungan dengan keluarga adalah tingkat kepekaan yang tinggi. Anak pertama biasanya pandai membaca situasi dan bukan sosok yang santai seperti anak tengah. Ia biasanya punya insting tajam untuk melihat masalah atau hal tak beres di dalam keluarga atau hubungan asmaranya.
17. Keras kepala
Sifat buruk anak pertama adalah keras kepala. Ini berhubungan dengan sikap merasa superior. Apalagi, jika ia dikelilingi adik-adik yang patuh dan sangat menghormatinya, ia akan jadi sosok yang merasa benar dan susah untuk didebat. Untuk beberapa kesempatan, keras kepala bisa membuat seseorang jadi orang yang tak mudah dipengaruhi. Namun, di lain waktu, sifat keras kepala juga bisa jadi hal yang menyebalkan dan berbahaya.
18. Sering jadi perwakilan keluarganya
Anak pertama sering kedapatan tugas menjadi perwakilan untuk keluarganya di berbagai acara penting. Misalnya pemakaman orangtua, pernikahan saudara dan lain sebagainya. Setuju, tidak?
19. Lebih peduli pada orangtua
Fakta anak pertama perempuan dalam Islam dan budaya Barat sekalipun menemukan bahwa mereka cenderung lebih peduli pada orangtua. Hal ini terungkap dalam penelitian Angelina Grigoryeva dari Universitas Princeton yang menyebutkan bahwa anak perempuan menghabiskan lebih banyak waktu merawat orangtuanya di usia senja ketimbang anak laki-laki. Alasannya sering dihubungkan pada insting keibuan yang melekat pada perempuan. Beberapa alasan lain adalah ketidakmampuan anak untuk menyewa jasa caregiver profesional dan biasanya perempuan yang mengalah untuk keluar dari pekerjaan.
20. Cenderung lebih sukses secara profesional
Tak hanya sebab tuntutan orangtua dan lingkungan sosial yang membuat anak pertama berorientasi pada pendidikan dan prestasi. Kecenderungan mereka sukses secara profesional juga bisa dipengaruhi oleh masa kecil yang bahagia. Selama bertahun-tahun mereka hidup dengan kasih sayang penuh dari orangtua yang mana itu sangat krusial untuk perkembangan otak dan psikologi anak. Tak heran jika banyak studi menunjukkan bahwa anak pertama banyak yang memiliki karier cemerlang.
Selain itu, mereka juga memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Ini pula yang membuat mereka lancar dalam meniti karier di berbagai bidang.
Anak pertama sama dengan anak tengah dan terakhir memiliki kekuatan dan tantangannya sendiri. Semuanya punya kelemahan dan keutamaan sendiri yang tidak perlu dibandingkan. Sifat dan kepribadian di atas pun bukan sesuatu yang pasti dimiliki seseorang berdasarkan urutan lahirnya. Gender dan gaya pengasuhan orangtua bisa saja berpengaruh pada karakter masing-masing individu.
Sebagai orangtua kadang kita tak menyadari betapa beratnya beban dan tanggung jawab yang diserahkan pada seorang anak pertama. Faktanya, banyak anak pertama yang akhirnya merasa selalu terbebani untuk jadi sempurna dan luput dari kesalahan. Ada baiknya kita mengimbangi tekanan tersebut dengan perhatian dan tentunya apresiasi pada mereka yang sudah membantu tugas orangtua. Ingat, mengasuh dan menjaga anak adalah tugas utama seorang orangtua bukan anak pertama.
Selain itu, orangtua juga wajib memenuhi kebutuhan pokok anak-anaknya. Di zaman serba daring seperti beli sembako dan kebutuhan lainnya bisa dilakukan lewat ponsel. Pasang Aplikasi Super di ponsel Sedulur untuk merasakan kemudahan belanja dari mana saja, ya.