Ada banyak judul dongeng yang dapat Sedulur bacakan untuk si kecil, misalnya dongeng Monyet dan Kura-Kura yang sarat akan pesan moral. Seperti diketahui, membacakan dongeng merupakan salah satu kegiatan yang tak hanya menghibur, namun juga dapat memberikan manfaat untuk si kecil. Di sisi lain, membacakan dongeng juga dapat membantu anak mengenal berbagai kosakata sekaligus melatih imajinasinya.
Nah, salah satu judul dongeng yang bisa Sedulur bacakan untuk si kecil adalah Monyet dan Kura-Kura. Dongeng fabel ini tentunya akan membuat anak tertarik untuk mendengarkan. Berikut dongeng Monyet dan Kura-Kura lengkap dengan pesan moralnya.
BACA JUGA: Cerita Dongeng Pendek Tentang Tumbuhan yang Menarik
Dongeng Monyet dan Kura-Kura
Dongeng ini menceritakan tentang persahabatan antara Monyet dan Kura-Kura. Keduanya diceritakan tinggal di sebuah hutan dan kerap menghabiskan waktu bersama. Meski telah bersahabat sejak lama, Monyet yang jahil rupanya tak pernah bosan menjahili Kura-Kura. Sementara, Kura-Kura yang baik hati ternyata tidak menyadari bahwa sahabatnya kerap memanfaatkan kebaikannya.
1. Persahabatan Monyet dan Kura-Kura
Alkisah di sebuah hutan yang indah di mana pohon tumbuh subuh dan semua hewan hidup dengan bahagia, ada seekor monyet dan kura-kura yang bersahabat. Monyet yang jahil dan Kura-Kura yang baik hati telah lama berteman. Mereka pun sering bermain dan bepergian bersama.
Meski sudah lama berteman, Monyet ternyata tidak pernah kehabisan akal untuk menjahili Kura-Kura. Apalagi Kura-Kura tidak pernah marah kepadanya.
“Seperti biasa, aku akan menjahili Kura-Kura. Hmm… kira-kira, apa yang bisa kulakukan untuk menjahili Kura-Kura, ya?” kata Monyet sambil memikirkan rencana untuk menjahili sahabatnya tersebut.
Monyet yang sedang berjalan-jalan dengan Kura-Kura pun mendapatkan sebuah ide.
“Aduh!” ujar Monyet setengah berteriak sambil pura-pura terjatuh.
Kura-Kura yang mengetahui sahabatnya terjatuh pun langsung menghampirinya. Sementara, Monyet melanjutkan aksinya dengan berpura-pura kesakitan. Melihat hal itu, Kura-Kura lantas menawarkan bantuan kepada Monyet.
“Naiklah ke punggungku, Monyet. Aku akan menggendongmu?” kata Kura-Kura.
“Tidak usah, Kura-Kura, tinggalkan saja aku. Kamu pulang duluan saja. Aku akan duduk di sini sebentar,” kata Monyet.
“Ayo, cepatlah naik. Hari akan semakin gelap dan aku tidak mungkin meninggalkanmu di sini,” kata Kura-Kura sambil membujuk Monyet.
Monyet yang berbohong pun akhirnya naik ke punggung Kura-Kura. Ternyata, ia memang hanya malas berjalan dan ingin memanfaatkan kebaikan Kura-Kura yang tidak mungkin meninggalkannya sendirian.
2. Monyet dan Kura-Kura menanam bibit pisang
Suatu ketika, Monyet datang ke rumah Kura-Kura. Mereka mengobrol di teras rumah. Tiba-tiba, Monyet mendapatkan sebuah ide.
“Alangkah menyenangkannya jika kita mempunyai pohon pisang di dekat rumah. Kita tidak perlu berjalan jauh untuk mencari makanan. Aku pun tidak perlu takut akan terjatuh lagi karena kelelahan,” kata Monyet masih terus melanjutkan kebohongannya.
“Benar, Monyet. Kalau begitu, besok kita pergi untuk mencari bibit pohon pisang,” kata Kura-Kura.
Keesokan harinya, Monyet dan Kura-Kura pun pergi mencari bibit pohon pisang. Setelah berjalan cukup jauh, mereka menemukan sebuah batang pohon pisang yang bisa dijadikan bibit untuk ditanam kembali Mereka pun membawa pulang batang pohon pisang tersebut.
Sesampainya di rumah, Monyet dan Kura-Kura membagi bibit pohon pisang itu. Tanpa menunggu lama, Kura-Kura segera menanamnya secara hati-hati. Sementara, Monyet menanamnya dengan sembarangan.
“Monyet, kamu harus menanam bibitmu dengan benar. Jangan sampai bibitmu rusak,” kata Kura-Kura mencoba mengingatkan temannya tersebut.
“Aduh, Kura-Kura. Asalkan bibit tertimbun tanah, pasti akan tumbuh,” kata Monyet dengan tidak peduli.
3. Pohon pisang Kura-Kura berbuah lebat
Tak hanya menanamnya secara hati-hati, Kura-Kura juga merawat bibit pisang yang ditanamnya dengan rajin. Ia bekerja keras menyirami pohon pisangnya setiap pagi. Monyet yang selalu bangun kesiangan merasa heran dengan temannya.
“Apa yang sedang kamu lakukan, Kura-Kura?” ucap Monyet yang baru bangun tidur.
“Aku sedang menyirami bibit pisangku. Bibit harus dirawat agar tumbuh subur. Kamu juga harus merawat bibitmu, Monyet,” kata Kura-Kura.
“Ah, malas sekali harus mengangkut air setiap hari. Lagipula bibit itu juga akan tumbuh dengan sendirinya,” balas Monyet sambil berlalu kembali ke rumahnya untuk kembali tidur.
Musim demi musim telah berganti, bibit pohon Kura-Kura mulai tumbuh hingga akhirnya berbuah lebat. Sementara, bibit buah Monyet akhirnya layu dan mengering karena tidak pernah disirami. Mengetahui hal itu, Monyet pun merasa iri dengan Kura-Kura.
“Seharusnya aku memilih bibit pohon milik Kura-Kura. Bibit yang kutanam pasti jelek sehingga tidak bisa tumbuh,” kata Monyet yang kesal.
4. Rencana Monyet
Monyet yang merasa kesal lantas menyusun rencana. Ia lantas menghampiri Kura-Kura yang tengah berkumpul dengan penghuni hutan lainnya.
“Wah, pohon pisangnya berbuah lebat!” ujar Monyet.
“Iya, Monyet, ini karena aku rajin menyirami dan merawatnya,” jawab Kura-Kura.
“Aku memang salah. Seharusnya aku mendengarkan nasehatmu. Tapi Kura-Kura, bagaimana caramu memetik buah pisangnya? Apakah kamu bisa memanjat?” ujar Monyet kemudian.
“Itulah yang sedang kami bicarakan, kami tidak bisa memanjat,” kata Kura-Kura.
“Iya, sayang sekali kamu tidak bisa memanjat, Kura-Kura. Aku pun juga tidak bisa membantumu memanjat,” kata Kelinci.
Penghuni hutan yang lain pun memberikan ide untuk merobohkan pohon pisang sehingga Kura-Kura bisa dengan mudah mengambil buahnya. Mendengar itu, Monyet pun langsung menentangnya.
“Jangan! Nanti pisangnya akan rusak,” kata Monyet.
“Jika boleh, aku akan membantumu mengambil buah pisang karena aku bisa memanjat,” tambahnya Monyet.
5. Monyet mengambil buah pisang milik Kura-Kura
Kura-Kura dan penghuni hutan lainnya pun menyetujui ide Monyet. Mereka tidak tahu bahwa Monyet memiliki rencana licik di balik idenya itu.
Monyet lantas segera memanjat pohon pisang. Namun, sesampai di atas pohon Monyet malah memakan pisang dengan alasan ingin memeriksa rasanya.
“Kelihatannya enak. Tapi aku akan coba memeriksanya dahulu, ya!” kata Monyet.
Ia mulai memakan buah pisang satu demi satu. Ia beralasan bahwa buah yang sudah ia makan rasanya tidak enak sehingga ia bermaksud mencicipi buah lainnya.
Kura-Kura dan penghuni hutan lainnya akhirnya menyadari perbuatan Monyet.
“Kamu bilang pisangnya tidak enak, tapi kamu sudah makan banyak sekali,” kata Kura-Kura.
“Kalian kan tidak mencicipinya, percaya saja padaku!” ujar Monyet.
6. Penyesalan Monyet
Kura-Kura dan para penghuni hutan yang kesal akhirnya sepakat untuk merobohkan pohon pisang.
“Sepertinya kita telah ditipu Monyet. Ia mengatakan buah pisangnya tidak enak tapi terus memakannya,” kata Kelinci.
“Monyet memang selalu bersikap egois dan sesuka hatinya,” ujar Burung.
“Baiklah, ayo kita robohkan saja pohon pisangnya,” ajak Kura-Kura.
Kura-Kura, Kelinci, Burung, Rusa, dan hewan-hewan lainnya pun bekerja sama mendorong pohon pisang itu hingga roboh. Monyet yang masih berada di atas pohon terjatuh.
“Aduh, tega sekali kamu, Kura-Kura. Padahal aku berniat membantumu,” kata Monyet.
“Sudah jangan tipu kami lagi, Monyet. Kami sudah tahu rencana licikmu,” kata Kura-Kura.
“Ayo, Kura-Kura. Kita pergi saja dari sini, kita cari makan di tempat lain,” ajak Kelinci.
Monyet pun menyesali perbuatannya. Namun ia sudah terlambat, Kura-Kura sudah tidak percaya lagi dengannya.
“Maafkan aku, Kura-Kura,” kata Monyet.
“Aku memaafkanmu, Monyet. Namun, aku tidak bisa mempercayaimu lagi,” jawab Kura-Kura sambil berlalu pergi bersama Kelinci dan hewan-hewan lainnya.
Monyet yang jahil pun harus menerima nasibnya yang kehilangan sahabat terbaiknya. Ia juga tidak memiliki makanan lagi karena semua pisang telah hancur tertimpa pohon.
BACA JUGA: Dongeng Anak Kucing dan Tikus untuk Cerita Sebelum Tidur
Pesan Moral Dongeng Monyet dan Kura-Kura
Dongeng Monyet dan Kura-Kura mengandung pesan moral yang dapat Sedulur ajarkan kepada si kecil. Pelajaran yang dapat diambil, yaitu anak harus menyayangi teman dan tidak boleh berbuat curang apalagi berbohong. Sebab, hal itu akan membuat teman sedih. Akibatnya, persahabatan bisa rusak dan anak kehilangan teman.
Itu dia dongeng Monyet dan Kura-Kura yang bisa menjadi pilihan hiburan sekaligus media pembelajaran untuk si kecil. Sedulur juga bisa mengenalkan berbagai hewan kepada si kecil dengan mengenal berbagai tokoh dalam dongeng tersebut.